You Are Mine, Viona : The Revenge

Claim Franklin



Claim Franklin

0Louisa terpaksa mengikuti kemauan suaminya untuk menyudahi acara bulan madu mereka di Los Angeles, walaupun sebenarnya ia masih sedikit kecewa pasalnya janji sama suami padanya belum tertepati. Pasalnya selama tiga hari mereka ada di Los Angeles mereka tak pernah keluar dari kamar presidential yang mereka booking, mereka terus bercinta dari pagi sampai malam sambil bercerita di atas ranjang.      
0

Dengan menggunakan pesawat jet pribadi milik Fernando yang ia pinjam, setelah menempuh perjalanan selama hampir 3 jam 35 menit pesawat pun akhirnya mendarat di bandara.      

"Kau pulang dulu ke apartemen, aku langsung ke rumah Fernando," ucap Franklin pelan pada Louisa saat mereka keluar dari bandara.     

"Aku…     

"Kau akan diantar supir baru kita, Jasper," sahut Franklin memotong perkataan Louisa sambil menunjuk ke arah supir baru mereka yang bernama Jasper yang sedang berdiri di samping mobil baru Franklin.     

"How about you?" tanya Louisa pelan.     

"Aku mengendarai mobilku sendiri," jawab Franklin pelan sambil menunjuk mobilnya yang ada di belakang mobil baru mereka.     

"Baiklah, tapi hati-hati dan cepat pulang," ucap Louisa pelan sambil memeluk Franklin.     

"Aku tau, urusan kita belum selesai. Siapkan dirimu untuk memuaskanku nanti malam Lou," bisik Franklin menggoda istrinya.     

"Akhhh... nakal," pekik Louisa tersipu dengan wajah memerah sambil memukul dada sang suami.     

Franklin terkekeh melihat istrinya malu, ia lalu mengantar sang istri menuju mobil baru mereka di mana Jasper sudah menunggu sejak tadi. Setelah membantu memasukkan barang-barang ke dalam mobil, Louisa akhirnya masuk kedalam mobil barunya yang merupakan hadiah pernikahan dari Franklin walaupun sebenarnya Louisa sudah memiliki mobil sendiri.      

Tak lama kemudian mobil yang membawa Louis akhirnya pergi meninggalkan bandara menuju ke apartemen baru mereka yang terletak di daerah paling mahal di kota, Franklin sengaja menjual apartemen lamanya dan membeli sebuah apartemen baru ini untuk hidup bersama dengan Louisa. Begitupun dengan Louisa yang akhirnya menyewakan apartemen barunya itu untuk orang lain, ia tak berniat menjualnya dan ingin mempunyai satu apartemen atas nama dirinya sendiri tanpa bantuan sang suami yang kaya raya itu.      

Setelah mobil yang membawa Louisa tak terlihat lagi dari pandangannya, Franklin kemudian melangkahkan kakinya menuju mobil sport miliknya yang masih terparkir rapi di sebuah parkiran khusus VIP. Ia memanaskan mobil nya terlebih dahulu sebelum pergi ke istana Fernando, entah mengapa sejak ia mendengar telepon dari mantan budak seksnya itu ia merasa ada sesuatu yang buruk sudah terjadi pada Viona. Walaupun dokter Ammy tadi malam tidak menjelaskan secara spesifik namun Franklin bisa membaca apa sebenarnya yang ingin dikatakan oleh mantan budak seksnya itu.     

"Aku lupa bahwa tujuanmu sebenarnya adalah Fernando," ucap Franklin dalam hati sambil tersenyum mengingat kembali perkataan dokter Ammy tadi malam.      

"Kalau kau melukai Viona untuk mencapai tujuanmu maka kau harus berurusan denganku Ammy, aku tidak peduli kalau kau adalah seorang perempuan." desis Franklin lirih, selama ini ia tidak pernah menyakiti seorang perempuan secara fisik kecuali saat mereka sedang bercinta. Lagi pula ketika sedang ada di atas ranjang Franklin yakin bahwa wanita-wanitanya dulu setuju dengan fantasi seksnya yang liar, jadi hal itu tidak termasuk dalam kategori menyakiti.      

Tak lama kemudian mobil sport milik Franklin meninggalkan bandara menuju ke istana Fernando, sepanjang perjalanan ia terus mengingat pertemuan terakhirnya dengan Viona di istana kakaknya itu. Saat itu ia merasa bahwa Viona sedang menyembunyikan sesuatu, entah mengapa ia merasa bahwa hubungan Viona dengan Fernando sedang tidak baik saat itu. Akan tetapi karena banyaknya orang yang ada di istana Fernando ia akhirnya membatalkan niatnya untuk bertanya kepada Fernando ataupun Viona secara langsung.      

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu Vio," ucap Franklin pelan sambil menjawab mempercepat laju mobilnya.     

Setelah berkendara hampir satu jam, mobil sport milik Franklin akhirnya tiba di gerbang utama istana Fernando. Pada saat ia masuk beberapa bodyguard nampak berlarian ke arahnya mereka memastikan apakah yang di dalam mobil benar-benar dirinya atau bukan, hal ini membuat Franklin merasa makin  curiga. Pasalnya selama ini setiap ia datang ke tempat kakaknya itu para penjaga di gerbang utama tidak ada yang memintanya untuk membuka kaca mobilnya, mereka sudah hafal dengan plat nomor mobilnya. Perlakuan para penjaga yang tak biasa itu membuat Franklin merasa yakin bahwa sesuatu yang buruk sudah terjadi di istana kakaknya.      

Setelah selesai diperiksa Franklin langsung memacu mobilnya kembali menuju ke istana, ia memarkirkan mobilnya agak jauh tidak di tempat biasanya ia turun. Franklin sengaja ingin berjalan menuju ke dalam rumah, saat melangkahkan kakinya di ruang tamu sayup-sayup ia mendengar suara Fernando yang sedang marah-marah kepada beberapa orang pria berpakaian serba hitam. Karena penasaran Franklin berdiri di balik dinding dan menguping pembicaraan mereka.     

"Aku sudah membayar kalian semua dengan mahal, sampai kapan kalian akan terus mengecewakanku seperti ini," teriak Fernando dengan suara keras.     

"Ini adalah hari keempat istriku pergi dari rumah dan kalian semua belum ada yang berhasil menemukannya, menemukan seorang wanita yang identitasnya sudah kalian pegang. Aku juga sudah memberikan semua fasilitas mewah dan mahal untuk kalian semua, apa sulitnya mencari seorang wanita yang pergi tak membawa apa-apa hah,!!"      

"Apa kalian sudah memeriksa seluruh rumah sakit di kota ini? aku yakin dia pasti pergi ke rumah sakit, ia masih membutuhkan obat pasca keguguran. Apa kalian sudah melakukan perintahku ini?"      

Deg     

Deg      

Franklin yang sedang menguping di balik tembok nampak gemetaran hebat mendengar semua perkataan Fernando, ia masih tak percaya bahwa Viona keguguran. Dan saat ini ia kabur dari Fernando, kabur dari penjagaan super ketat dari orang-orang terbaik Fernando tanpa membawa apapun.     

"Keguguran…kabur...tak membawa apa-apa, Viona kabur…" ucap Franklin berkali-kali dengan suara bergetar menahan emosi.     

Prank     

Sebuah guci mahal yang ada di dekat ruang tamu tiba-tiba pecah, semua orang yang ada di hadapan Fernando kaget. Begitu pula dengan Fernando sendiri yang sedang berdiri melihat ke arah orang-orangnya itu.     

"Siapa disana…     

"Brengsek kau Fernando!!!" teriak Franklin penuh emosi sambil berjalan masuk ke dalam ruang tamu melangkahi pecahan guci yang berserakan di lantai akibat ia tendang sebelumnya.     

"Franklin," ucap Fernando dalam hati.     

"Tuan…     

"Pergilah ajak mereka ke ruang kerjaku Justin,"bisik Fernando memotong perkataan Justin.     

Justin menganggukkan kepalanya perlahan, ia lalu mengajak para pria berbadan serba hitam itu masuk ke dalam ruang kerja Fernando meninggalkan Fernando dan Franklin.     

"Kenapa kau sudah pulang, bukankah kau…     

Bug     

Fernando tak dapat menyelesaikan perkataannya karena terkena pukulan dari Franklin yang sangat keras, ia bahkan sampai terjatuh ke sofa yang ada di belakangnya karena pukulan Franklin.     

"Katakan yang sebenarnya, apa yang kau lakukan pada Viona sehingga ia keguguran brengsek!!"pekik Franklin penuh emosi.     

"Ha ha ha...untuk apa kau tau tentang itu Frank, Viona adalah istriku. Dan kau tak ada sangkut pautnya dengan masalah ini lagipula kau sudah menikah Frank, lebih baik kau urusi istrimu sendiri saja," jawab Fernando sambil tertawa.     

"Bajingan kau Fernando, jangan banyak bicara. Jawab jujur apa yang kau lakukan padanya?! aku sudah merelakannya untukmu, aku sudah mengalah waktu itu. Tapi sekarang kau justru menyia-nyiakan wanita yang aku cintai itu Fernando, harusnya sejak awal Viona membuka matanya lebar-lebar bahwa kau adalah monster Fernando," hardik Franklin memaki Fernando.     

"Frank jaga bicaramu!!!" teriak Fernando terpancing emosi.     

"Ingat perkataanku ini Fernando, aku akan mencari Viona dengan caraku. Dan saat aku berhasil mendapatkannya maka akan kupastikan ia menjadi milikku," sahut Franklin dengan suara meninggi.     

"Frank...ingat batasanmu!!!Viona istriku, kau tak bisa…     

"Satu hal yang harus kau ingat Fernando, jika seorang wanita meninggalkanmu artinya ia sudah menyerah padamu. Dan pada saat itu aku yakin ia sudah tak ada rasa sama sekali padamu, jadi dia bebas memilih siapapun untuk menjadi pasangannya. Aku bersumpah padamu akan ku rebut lagi apa yang seharusnya jadi milikku Fernando, aku sudah pernah mengalah padamu satu kali. Dan aku tak akan mengalah lagi padamu...ingat itu Fernando!!" ucap Franklin memotong perkataan Fernando, ia kemudian pergi meninggalkan istana Fernando tanpa berpamitan.     

Fernando yang masih duduk di sofa nampak terdiam, ia sangat marah saat ini dan gak mampu berkata-kata.      

"Viona milikku Frank, tak akan kubiarkan kau mendapatkannya Frank…."teriak Fernando dengan keras.     

"Aarrggghhh Vionaaaaa…..     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.