You Are Mine, Viona : The Revenge

Antara Ego dan Hati



Antara Ego dan Hati

0Professor Frank kembali ke De' Lavenue apartemen dengan memacu mobilnya dalam kecepatan penuh ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan dokter Louisa, setelah memacu mobilnya selama hampir 30 menit ia akhirnya sampai di depan pintu gerbang De' Lavenue apartemen. Saat akan turun dari mobilnya tiba-tiba ia melihat ada sebuah mobil hitam masuk kedalam parkiran dan tak lama kemudian seorang wanita yang ia kenal turun dari mobil itu.     
0

"Dokter Cecilia."Gumam Profesor Frank lirih ketika melihat dokter Cecilia turun dari mobil dan menghampiri dokter Louisa yang sedang menunggunya di lobby.      

Setelah dokter Cecilia turun dokter Louisa lalu menghampirinya dan ikut masuk ke dalam mobil bersamanya, tak lama kemudian mobil yang membawa dokter Louisa dan dokter Cecilia pun pergi meninggalkan De' Lavenue apartemen. Melihat dokter Louisa pergi bersama dokter Cecilia membuat profesor Frank ragu atas laporan anak buahnya yang sebelumnya sudah mengatakan kalau dokter Louisa tinggal di De' Lavenue apartemen.     

Karena penasaran Profesor Frank akhirnya masuk kembali ke dalam mobil dan langsung tancap gas untuk mengikuti mobil yang membawa dokter Louisa dan dokter Cecilia, supaya tak membuat curiga ia membuat jarak yang cukup jauh dengan mobil warna hitam yang sedang ia ikuti itu. Sampai akhirnya mobil itu masuk ke dalam sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar di kota, ia pun menghentikan laju mobilnya karena mobil hitam yang dipakai oleh dokter Cecilia berhenti di lobby mall. Kedua matanya memicing ketika melihat dokter Louisa dan dokter Cecilia turun bersama dengan Andrew masuk ke dalam mall.     

"Sebenarnya apa yang akan kalian lakukan di mall seperti ini." Ucap Profesor Frank kesal, pasalnya ia belum pernah mengikuti seorang wanita seperti yang sedang ia lakukan hari ini selama ia hidup di dunia.      

Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi akhirnya Profesor Frank menurunkan egonya, ia lalu turun dari mobilnya dan berjalan pelan menuju ke dalam mall mencoba mencari tahu apa yang dilakukan oleh dokter Louisa bersama sepasang pengantin baru itu. Setelah berputar-putar di dalam mall ia akhirnya berhasil menemukan wanita yang sedang ia cari, jantungnya berdegup dengan cepat ketika melihat dokter Louisa sedang mencoba gaun di sebuah butik bersama dokter Cecilia. Gaun yang sedang dipakai oleh dokter Louisa berwarna putih mirip dengan gaun seorang pengantin.     

"Kenapa kau mencari gaun seperti itu Lou." Ucap profesor Frank tanpa sadar, wajahnya memerah seperti tomat saat ia menatap tanpa berkedip ke arah dokter Louisa yang sangat cantik menggunakan dress putihnya. Kulit tubuhnya yang putih membuatnya nampak sangat serasi memakai dress model backless yang memamerkan punggung, apalagi lekuk tubuh dokter Louisa benar-benar sangat menunjang saat menggunakan dress model punggung terbuka seperti itu.      

Bruk     

"Awwww…"      

Seorang wanita paruh baya menjerit kesakitan ketika secara tak sengaja tertabrak profesor Frank ketika ia akan bersembunyi karena dokter Louisa menoleh ke arahnya, bukan berhasil bersembunyi ia malah justru menabrak orang lain yang lewat di belakangnya sehingga membuat suasana jadi gaduh.     

"Maaf nyonya maaf saya tidak sengaja." Ucap profesor Franklin dengan tergagap, iya takut kalau keberadaannya diketahui oleh dokter Louisa.      

"Lain kali hati-hati anak muda kalau berjalan." Jawab sang wanita setengah baya yang baru saja ditabrak oleh Profesor Franklin dengan ketus.      

"Iya maaf nyonya, saya bersalah tadi saya buru-buru karena mendapat panggilan dari rumah sakit." Jawab profesor Frank berbohong.     

"Rumah sakit... anda seorang dokter?" Tanya wanita setengah baya itu kembali kepada Profesor Frank.     

"Iya nyonya, saya bekerja di rumah sakit Global Bros yang jaraknya tidak jauh dari mall ini."  Jawab profesor Frank dengan tersenyum ramah.      

"Oh jadi Anda mendapatkan panggilan darurat dari rumah sakit, kalau begitu maaf dokter saya yang salah karena tak mengerti posisi anda. Silahkan melanjutkan perjalanan anda dok, siapa tahu di rumah sakit ada pasien yang sedang membutuhkan pertolongan anda." Ucap sang wanita setengah baya dengan cepat sambil memegang tangan Profesor Frank yang baru saja membantunya berdiri.     

Profesor Frank lalu memeluk wanita setengah baya ada di hadapannya dengan erat sambil mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf atas apa yang ia lakukan sebelumnya, setelah itu ia lalu pergi meninggalkan tempat dimana ia menemukan dokter Louisa dan dokter Cecilia.      

"Untung saja aku punya alasan yang masuk akal." Ucap Profesor Frank dalam hati sambil terus berjalan cepat menuju ke area parkir, ia sadar kalau apa yang baru saja ia lakukan adalah tindakan yang salah karena sudah menguntit dokter Louisa.     

Dengan kecepatan penuh profesor Frank memacu mobil mahalnya menuju ke apartemennya, ia merasa apa yang sudah ia lakukan hari ini cukup membuatnya hampir kehilangan muka kalau sampai apa yang ia lakukan diketahui oleh dokter Louisa.  Ia tak mau dokter Louisa merasa besar kepala karena ia ikuti.     

"Ada apa itu ribut-ribut di depan?" Tanya Dokter Cecilia kepada dokter Louisa yang sedang mencoba gaun pestanya.     

"Entahlah dok, paling hanya ada pertunjukkan kecil." Jawab dokter Louisa dengan cepat, wajahnya terlihat memerah karena tadi sepintas ia seperti melihat profesor Frank.     

"Serindu inikah aku kepadanya sampai membayangkannya dimana-mana." Ucap dokter Louisa dalam hati sambil berupaya menghapus kenangan profesor Frank yang baru saja ia lihat.      

"Hei dok...anda melamun?!" Tanya dokter Cecilia cepat membuyarkan lamunan dokter Louisa.     

"Ah tidak dok, aku tidak melamun. Aku hanya sedang memikirkan jadi ambil gaun ini atau tidak." Jawab dokter Louisa tergagap.     

"Ambil saja dok, ini sangat pas di tubuhmu lagi pula aku ingin kau terlihat cantik di pesta resepsiku tiga hari lagi." sahut dokter Cecilia dengan cepat sambil memeluk dokter Louisa, dokter Cecilia dan Andrew berencana mengadakan resepsi di di tempat tinggal Andrew karena permintaan sang ayah tuan Steven Joy. Oleh karena itu ia meminta dokter Louisa untuk hadir dalam pesta resepsinya itu dengan menggunakan pakaian yang berwarna putih sesuai tema yang ia pilih, karenanya hari ini ia menjemput dokter Louisa dari apartemennya untuk ia ajak belanja.      

Andrew hanya duduk di butik sambil melihat sang istri dan dokter Louisa saling memuji gaun yang sedang dipakai, ia tak mau ikut campur masalah wanita seperti itu. Ia sedang memegang ponsel yang menampilkan artikel berita tentang Fernando dan Viona yang beberapa waktu lalu pergi ke sebuah mall, di mana Fernando menyewa satu lantai mall yang cukup mewah khusus untuk Viona berbelanja keperluan bayi pertama mereka.      

"Apakah kau bahagia menikah dengannya Vio."  Ucap Andrew dalam hati sambil meraba foto cantik Viona yang sedang tersenyum diperlukan Fernando.     

Andrew masih tidak yakin kalau Viona hidup bahagia dengan Fernando pasalnya ia tahu dengan baik bagaimana dulu Viona sangat takut kepada Fernando, oleh karena itu ia yakin kalau sebenarnya Viona tak bahagia menjadi istri seorang Fernando Grey Willan. Pada awalnya Andrew ingin menanyakan langsung kepada Viona tentang kehidupannya setelah menikah dengan Fernando, akan tetapi ia belum mendapatkan kesempatan itu. Sampai akhirnya kini ia benar-benar tak bisa bertemu dengan Viona lagi karena menurut sang istri Viona sudah tidak bekerja lagi di rumah sakit dan posisinya digantikan oleh dokter Cecilia beberapa waktu yang lalu.      

"Kau benar-benar licik Fernando, dulu kau merebut Viona dengan cara yang sangat pengecut. Kini pun kau mencoba menjauhkannya dariku, ternyata kau adalah seorang pria yang takut untuk berkompetisi secara adil Fernando." Ucap Andrew penuh emosi sambil menatap foto Fernando dengan tatapan tajam.      

Saat sedang menatap tajam foto Fernando dalam ponselnya Andrew dikagetkan dengan panggilan dari dokter Cecilia yang sedang meminta pendapatnya untuk memilih perhiasan yang akan ia pakai tiga hari lagi di pesta resepsi mereka, dengan cepat Andrew memasukkan ponselnya ke dalam saku bajunya dan berjalan mendekati dokter Cecilia di tempat perhiasan yang ada di butik itu. Melihat dokter Cecilia dan Andrew sangat mesra membuat daftar Louisa tersenyum tipis, ia turut bahagia melihat dokter Cecilia seperti sekarang ini. Sebuah impian kecil di dalam hati dokter Louisa adalah bisa menikah dengan seorang pria yang menerima dirinya apa adanya tanpa melihat background keluarganya dan masa lalunya yang hancur.      

"Kapan aku bisa merasakan kebahagiaan sepertimu dokter Cecilia." Ucap dokter Louisa dalam hati dengan mata berkaca-kaca, saat sedang memikirkan pernikahan tiba-tiba bayangan Professor Frank kembali melintas di dalam memorinya sehingga lagi-lagi membuatnya merasa tidak nyaman karena memikirkan pria yang sudah berbuat jahat kepadanya.      

"Bantu aku melupakannya Tuhan." Pinta dokter Louisa lirih sambil memegang kalung salib yang ia pakai.     

Sementara itu di sebuah taman yang ada dipinggiran kota nampak profesor Frank sedang merebahkan tubuhnya di atas mobil, ia memejamkan kedua matanya sambil menikmati angin sejuk yang menerpa wajahnya.      

"Kenapa bayanganmu selalu ada ada dalam ingatanku akhir-akhir ini Louisa." Ucap profesor Frank dalam hati.      

Semakin keras usahanya untuk melupakan dokter Louisa maka semakin kuat pula ingatan itu bercokol di dalam pikirannya, apalagi saat-saat ia sedang memacu tubuh dokter Louisa di atas ranjang. Profesor Frank langsung membuka matanya ketika dia mengingat malam-malamnya bersama dokter Louisa, dimana dokter Louisa selalu berusaha membuatnya puas atas pelayanan yang ia berikan.      

"No Frank... kau tidak menyukai perempuan itu, perempuan itu hanya kau anggap sebagai budak seks mu tidak lebih." Teriak Profesor Frank dengan keras sambil menatap ke arah langit.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.