You Are Mine, Viona : The Revenge

Melunak



Melunak

0Mendengar perkataan Fernando membuat Viona membatu selama beberapa detik , jantungnya pun terasa berdetak lebih cepat saat mendengar pengakuan sang suami .      
0

"Se--sejak kapan kau tau aku hamil.?" Tanya Viona dengan tergagap .     

"Sejak pertengkaran terakhir kita di rumah sakit , William sudah memberitahukan semuanya padaku saat kau sedang pingsan." Jawab Fernando sambil menatap tajam ke arah Viona .     

"Dokter William ….berikan nomor ponselnya padaku sekarang !!!"Sahut Viona dengan  ketus .     

"Untuk apa kau minta nomor William si ….     

"Berikan saja nomornya dan jangan banyak tanya." Ucap Viona memotong perkataan sang suami .     

Melihat tatapan dingin dari mata Viona membuat Fernando akhirnya mengalah , ia pun memberikan ponselnya pada Viona . Pandangan mata Viona sempat melunak ketika melihat wallpaper ponsel sang suami , dengan cepat Viona mencari nama dokter William di daftar kontak telefon sang suami namun Viona lagi-lagi tersenyum ketika melihat namanya di ponsel sang suami yang tertulis dengan nama " My Queen " wajahnya pun memerah karena membaca namanya di telepon pintar sang suami .     

"Telpon kan dia untukku." Ucap Viona ketus sambil membuang muka ke arah tembok karena malu .     

"Sekarang.? " Tanya Fernando menggoda sang istri.      

"Iyalah masa seratus tahun lagi." Jawab Viona dingin sambil menoleh ke arah Fernando yang tengah tersenyum lebar padanya .     

"Slow babe , jangan emosi kasian anakku disini kalau mendengar mommy-nya marah-marah terus." Ucap Fernando sambil berusaha menyentuh perut Viona .      

"Jangan pegang-pegang !!!" Sahut viona ketus sambil menggeser posisinya menjauh dari Fernando .     

Fernando terkekeh melihat tingkah Viona yang makin menjadi , ia lalu mulai menghubungi dokter William seperti yang diperintahkan oleh Viona sebelumnya . Pada percobaan pertama ia tak berhasil tersambung dengan dokter William dan akhirnya tersambung pada percobaan ketiga .      

"Will ini….     

"Hallo dokter ini Viona bicara." Ucap Viona dengan cepat setelah merebut ponsel Fernando .     

"Hallo dokter ada yang bisa saya bantu , tumben sekali anda menghubungi saya ." Tanya dokter William di ujung telpon .     

"Anda sudah melanggar kode etik sebagai seorang dokter." Jawab Viona ketus .     

"Maksud anda apa dokter ? " Tanya dokter William kembali bingung dengan arah pembicaraan Viona ..     

"Kenapa anda memberitahukan kehamilanku pada  tanpa Fernando tanpa seijinku ?" Tanya balik Viona dengan nada meninggi .     

"Si brengsek itu adalah suami anda dokter , sebagai seorang suami dia berhak tau atas kondisi anda lagipula itu adalah anak pertamanya . Anda tak tau bukan seberapa besar keinginan Fernando untuk memiliki anak dari anda ." Jawab dokter William dengan jujur .     

Viona terdiam mendengar perkataan dokter William , amarahnya tiba-tiba pergi dengan seketika . Yang dikatakan dokter William memang benar , Fernando memang berhak tau atas kehamilannya . Melihat Viona terdiam Fernando langsung mendekatinya dan meraih ponsel miliknya yang masih tersambung dengan dokter William .     

"Hallo Will aku tutup dulu nanti aku hubungi lagi ." Ucap Fernando pelan.      

"Ok selesaikan masalah rumah tangga kalian." Jawab dokter William dengan terkekeh sebelum ia memutuskan sambungan teleponnya dengan Fernando .     

Fernando lalu meletakkan ponselnya di atas nakas lalu kembali fokus pada Viona yang masih terdiam tanpa suara diatas ranjang .     

"Kau kenapa babe .? " Tanya Fernando pelan .     

"Im fine." Jawab Viona lirih .     

"Aku tak akan mempermasalahkan alasanmu menutupi kehamilanmu dariku , aku yakin kau punya alasan lain untuk itu." Ucap Fernando sambil mencium rambut Viona .      

"Kau terlalu kejam padaku makanya aku tak ingin memberitahu padamu tentang kehamilanku. " Jawab Viona memberitahukan alasan utamanya pada Fernando .     

"Maaf kalau aku terlalu jahat padamu , tapi percayalah Vio aku melakukan itu karena aku terlalu takut kehilanganmu." Sahut Fernando sambil memegang kedua pundak Viona dengan kasar .     

"Aww sakit….."Ucap Viona sambil meringis kesakitan .      

"Maaf...maaf babe maafkan aku !!!" Pekik Fernando dengan cepat sambil melepaskan tangannya dari pundak Viona .      

Viona hanya bisa terdiam melihat Fernando panik karena jeritan kecilnya tadi , ia tak dapat mengalihkan pandangannya dari Fernando . Entah sejak kapan ia merasa kalau itu Fernando sangat tampan , melihat Fernando dengan jarak sedekat itu membuat wajahnya kembali terasa panas .     

"Aku tak apa-apa , ya sudah awas aku mau mandi." Ucap Viona pelan sambil berusaha mendorong Fernando menjauh darinya .     

"Tunggu biar aku siapkan air hangatnya di bathtub." Sahut Fernando menahan Viona yang akan bangun dari ranjang .     

"Tak usah aku bisa ….     

"Ingat satu hal babe , aku tak suka dibantah . Jadi sekarang diam disini biar aku siapkan air mandimu." Ucap Fernando memotong perkataan Viona dengan cepat.      

"Ya sudah , tapi jangan terlalu panas airnya dan busanya juga jangan terlalu banyak aku tak suka banyak busa." Cicit Viona mengalah .     

Tanpa bicara Fernando langsung berjalan menuju kamar mandi untuk menyiapkan air mandi untuk Viona , lima menit kemudian Fernando keluar dari kamar mandi dengan baju yang terkena busa .     

"Heii...bangun !!! Ayo mandi airnya sudah siap." Bisik Fernando ketelinga Viona yang sedang memejamkan matanya di atas ranjang .     

"Ayo mandi dulu setelah itu kau bisa tidur sepuasnya ." Imbuh Fernando menimpali perkataan sebelumnya karena Viona masih tak bergeming .     

"Aku lelah sekali , rasanya seluruh tubuhku tak bertulang saat ini." Jawab Viona lirih tanpa membuka kedua matanya , rasa mual dan sakit kepala kembali menghampirinya dengan tiba-tiba .     

"Tapi kau harus membersihkan tubuhmu terlebih dahulu babe." Ucap Fernando pelan sambil membelai wajah Viona yang tertutup rambut dengan perlahan .     

Mendengar perkataan Fernando membuat Viona membuka kedua matanya , ia lalu berusaha untuk bangun namun tenaganya terasa sudah habis akhirnya Fernando pun turun tangan . Dengan cepat ia menggendong Viona ala bridal style masuk ke dalam kamar mandi , sesampainya di kamar mandi Fernando menurunkan Viona dengan perlahan di pinggiran bathup . Viona lalu mulai membuka kancing bajunya satu persatu namun ia langsung menghentikannya ketika menyadari Fernando masih berdiri dihadapannya .     

"Keluarlah aku mau mandi ." Usir Viona pelan pada Fernando .     

"No , aku akan disini menemanimu lagipula aku sudah melihat semua tubuhmu jadi apa lagi yang harus kau tutupi dariku.? " Tanya Fernando dengan cepat .      

"Tapi aku ….     

"Jangan membantah !!!" Ucap Fernando memotong perkataan Viona .     

"Menyebalkan...dasar diktator !!" Sahut Viona dengan suara yang hampir tak terdengar .     

Fernando tak merespon perkataan Viona , ia lalu menunduk di hadapan Viona dan mulai membuka pakaian yang dipakai Viona satu persatu . Saat Viona berdiri ia duduk tepat di depan Miss V milik Viona yang masih tertutup celana dalam , aroma khas Miss V langsung membangkitkan birahinya dengan cepat .      

"Angkat kakimu biar aku lepas celana dalammu " Ucap Fernando pelan sambil meraba paha Viona .     

"Aku… Aku bisa membukanya sendiri , ya sudah sana keluar aku bisa mandi sendiri ." Jawab Viona sambil menutupi payudaranya yang sudah tak memakai bra lagi dengan kedua tangannya .     

"Dasar keras kepala." Gumam Fernando lirih .     

Alih-alih melakukan permintaan sang istri Fernando justru ikut membuka pakaiannya dengan cepat tanpa menyisakan satu helai benang pun menutupi tubuhnya sehingga membuat deretan otot perut dan bulu-bulu halus di sekitar perutnya terlihat dengan jelas . Melihat suaminya telanjang di depannya membuat Viona berdesir pelan , matanya langsung terhipnotis melihat tubuh suaminya yang sangat jantan itu .     

"A--apaa yang mau kau lakukan ?" Tanya Viona terbata .      

"Kita mandi bersama di bathup" Jawab Fernando sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam bathtub yang berisi air hangat .     

"Tapi aku bisa mandi sendiri." Ucap Viona dengan cepat memprotes sang suami .     

"Mau mandi denganku sekarang atau aku akan menggendongmu ke ranjang dan kita …..     

"Aku mandi….iya aku mandi denganmu " Jerit Viona panik dengan wajah memerah .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.