You Are Mine, Viona : The Revenge

Tangis Louisa



Tangis Louisa

0Viona langsung bangun dari kursinya ketika melihat Fernando menjerit kesakitan , dengan wajah penuh kepanikan Viona berlutut di depan Fernando yang sedang memegangi perutnya .      
0

" Kau kenapa .???? " Tanya Viona panik sambil memegangi pundak Fernando dengan keras .Fernando mengangkat wajahnya dan menatap kearah Viona , ia terlihat menahan tawanya ketika melihat ekspresi Viona yang sedang panik.     

 "Hei jawab , kau kenapa !!! " Tanya Viona lagi mengulangi pertanyaan sebelumnya. " Aku lapar ." Jawab Fernando tanpa rasa bersalah sedikitpun.      

Viona terdiam untuk beberapa saat ketika mendengar perkataan Fernando kedua matanya yang berkaca-kaca tiba-tiba meneteskan air mata ke pipinya tanpa bisa ia tahan .     

Melihat Viona menangis langsung membuat Fernando panik ia langsung mengangkat wajah Viona yang telah menunjuk ke arah nya ." Hei kenapa menangis .?" Tanya Fernando dengan nada meninggi " Answer my question honey .!! " Ucap Fernando mengulangi pertanyaan sebelumnya dengan serba salah .     

Bug Alih-alih menjawab pertanyaan Fernando , Viona justru memukul dada suaminya dengan menggunakan tangan kirinya berkali-kali sehingga membuat Fernando meringis kesakitan . Walaupun sebenarnya pukulan Viona tidak terlalu keras .     

" Sakittt babe . " Ucap Fernando pelan sambil memberikan ekspresi kesakitan ." Kau menyebalkan !! aku tak suka kau bercanda seperti tadi hiks … k--kau membuatku hampir terkena serangan jantung hiks hiks .     

" Jawab Viona sambil sesegukan ." Serangan jantung ." Ucap Fernando pelan mengulangi perkataan Viona ." I--iyaaa kau menyebalkan aku membenci….Cup Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya karena bibirnya sudah di lumat oleh Fernando dengan cepat , Fernando memainkan lidahnya di dalam mulut Viona sehingga membuat Viona kesulitan bernafas karena permainan lidah Fernando yang mematikan .     

" Why ?" Tanya Fernando kecewa saat Viona mendorongnya menjauh ." Ini di rumah sakit " Jawab Viona dengan wajah yang sudah memerah .Fernando tersenyum tipis dan melirik ke arah suster Chloe yang berdiri dibalik tembok sambil menyembunyikan wajahnya , dengan perlahan Fernando melepaskan pelukannya pada Viona dan ia pun berjalan ke arah suster Chloe dengan langkah yang tak bersuara .     

" Namamu Chloe bukan ? " Tanya Fernando pelan mengagetkan suster Chloe yang sedang bersembunyi . " Iya iyaaa tuan " Jawab suster Chloe tergagap .      

" Kau tahu bukan dokter Viona adalah istriku , apakah menurutmu aku tak boleh mencium istriku sendiri ? " Tanya Fernando sambil tersenyum ke arah suster Chloe yang sedang menunduk .      

" Apaa… apa maksud anda tuan !! " Jerit suster Chloe ketakutan ." Aku tahu , tadi kau melihat ku sedang mencium istriku dan aku ingin kau melupakannya anggap saja kau tak melihat apapun tadi .     

" Bisik Fernando dengan suara lirih ." S--saya mengerti maksud anda tuan , tenang saja tuan saya tak akan memberitahukan pada siapapun atas …" mmmmmm no no no … tadi aku bilang kau tak melihat apapun bukan .     

" Ucap Fernando memotong perkataan suster Chloe .Glek Suster Chloe menelan salivanya dengan cepat begitu ia menyadari kekeliruannya , wajahnya seketika memucat ketika melihat ke arah Fernando.     

Ia tau pria seperti apa yang sedang berdiri di hadapannya itu ." Maaf tuan , saya tadi salah bicara !! saya tak melihat apapun tuan , maafkan saya " Ucap suster Chloe terbata-bata .     

" Good girl , itulah yang ingin aku dengar !!! Oh iya bukankah kau masih kontrak tiga bulan disini ya , nanti tolong ambil berkasmu di bagian personalia lalu antarkan ke ruanganku secepatnya " Sahut Fernando sambil berbalik badan .     

" Tuannnn tuan Fernando tolong jangan pecat saya … adik adik saya butuh biaya sekolah tuan , tuan saya mohon … bekerja di rumah sakit ini adalah impian dan harapan terakhir saya tuan hiks hiks " Tangis suster Chloe langsung terdengar dengan jelas sehingga membuat Fernando dan Viona kaget.     

 "Siapa yang mau memecatmu suster .? " Tanya Fernando bingung ." Tadi anda bukankah meminta saya untuk datang ke bagian personalia untuk mengambil berkas saya , tolong tuan saya minta maaf atas apa yang tadi saya lakukan !! saya berjanji tak akan mengatakan pada siapapun tentang apa yang saya lihat , ah tidak saya tidak melihat apa-apa tuan .     

Maafkan saya tuan tolong ampuni saya kali ini saja ,saya masih membutuhkan banyak uang untuk pendidikan adik-adik saya tuan. " Jawab suster Chloe dengan mata berkaca-kaca .     

 " Ha ha ha ha ha ….."Mendengar perkataan suster Chloe membuat Fernando langsung tertawa dengan sangat keras ia tak menyangka kalau suster Chloe mengira kalau ia akan dipecat .Fernando lalu duduk ditempat Viona biasa menerima pasien , dengan perlahan ia menjelaskan maksud ucapan sebelumnya pada suster Chloe .     

Mendengar perkataan Fernando membuat Viona tersenyum ." Jadi jadi saya bukan dipecat tuan ?? tapi saya akan diangkat menjadi karyawan tetap , saya tidak salah dengar kan tuan ?" Tanya suster Chloe yang kesekian kalinya setelah mendengar perkataan Fernando.     

 " Apakah anda keberatan untuk menjadi karyawan di rumah sakit ini suster ?" Tanya Fernando balik ." Tidak tuan tidak saya tidak mungkin menolaknya , saya sangat bersyukur atas kesempatan yang anda berikan tuan . Saya berjanji akan bekerja dengan baik di samping dokter Viona , terima kasih atas kepercayaan anda ini tuan .     

Semoga Tuhan membalas kebaikan anda tuan " Jawab suster Chloe dengan mata berbinar-binar .Tak lama kemudian suster Chloe pun meninggalkan ruangan Viona untuk pergi ke ruang personalia sesuai perintah Fernando yang sebelumnya meninggalkan Fernando dan Viona berdua .     

" Haruskan dengan cara itu ? " Tanya Viona pelan sambil duduk di kursi yang ada dihadapan Fernando ." Di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan uang , jadi cara ini sangat efektif honey " Jawab Fernando singkat.     

 " Arogan sekali " Ucap Viona ketus .Fernando hanya tersenyum simpul mendengar perkataan sang istri , ia kemudian bangun dari kursinya dan mengajak Viona untuk pergi makan siang karena waktu makan siang sudah hampir habis .     

Fernando ingin merasakan makanan yang selalu dipuji-puji oleh Viona , kehadiran Fernando dikantor benar-benar menjadi magnet bagi para staf yang sedang istirahat termasuk profesor Frank yang sedang menikmati makan siang bersama para profesor lainnya .     

Profesor Frank langsung kehilangan selera makannya begitu melihat kehadiran kakaknya di dalam kantin , ia pun langsung meninggalkan kantin dengan membawa nampan yang masih berisi banyak makanan .     

Melihat profesor Frank pergi membuat dokter Louisa pun melakukan hal yang sama , ia mengikuti langkah profesor Frank menuju tempat pencucian piring untuk meletakkan nampan yang berisi piring kotornya .     

" Fernando sialan !!! Dia benar-benar mencari masalah denganku … arrgghhhh … " Teriak profesor Frank di tempat rahasianya di atas rooftop." Kau kenapa ? " Tanya dokter Louisa kaget ketika mendengar teriakan profesor Frank yang sudah menjadi kekasihnya itu .     

Profesor Frank melihat dengan tajam ke arah dokter Louisa namun tiba-tiba sebuah senyuman licik tersungging di wajah tampannya , dengan cepat profesor Frank menarik dokter Louisa ke atas kursi yang ada di tenda tempat biasa profesor Frank duduk jika sedang bersantai di tempat rahasianya itu .     

Dokter Louisa tak bisa menolak ketika dengan kasar profesor Frank membuka celana dalam yang ia pakai , tak lama kemudian terdengar suara desahan dari dokter Louisa yang sudah berhasil menyatu dengan profesor Frank . Frank memacu tubuh kekasih gelapnya itu dari belakang dengan posisi doggy style .      

" Akhhhh … Louisa aku keluar !!! " Suara teriakan profesor Frank terdengar keras ketika berhasil menyemprotkan sperma kentalnya ke dalam rahim Louisa setelah bermain dengan cepat dalam posisi berdiri .     

" Aku mencintaimu Frank " Sahut Louisa dengan terbata-bata sambil berpegangan pada dinding , dalam posisi menungging seperti itu ia bisa melihat dengan jelas bagaimana sisa-sisa cairan cinta miliknya dan milik Franklin menetes jatuh ke lantai .Setelah berhasil melampiaskan nafsunya , Frank kemudian membersihkan mister P-nya dengan menggunakan tisu basah yang ada di dalam jas putih nya , ia lalu merapikan pakaiannya dan meninggalkan Louisa yang masih dalam kondisi yang berantakan .     

 Setelah Frank pergi Louisa hanya bisa terduduk di kursi sambil membersihkan pangkal pahanya dari sisa-sisa sperma milik Frank , tanpa ia sadari ada air mata yang jatuh membasahi wajah cantiknya .     

" Sampai kapan kau memperlakukan aku seperti ini Frank " Ucap Louisa terbata-bata , ia tiba-tiba merasa sedih ketika mengingat tiap selesai bercinta Frank pasti akan meninggalkan dirinya begitu saja sama seperti memperlakukan pelacur .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.