You Are Mine, Viona : The Revenge

Hadiah tersembunyi



Hadiah tersembunyi

0  Tiga hari menghabiskan waktu di dalam yatch untuk bercinta benar-benar membuat Viona kehilangan berat badan , dari wajahnya terlihat betapa kurang tidur dirinya dengan ditandai munculnya dark circle di bawah mata . Fernando yang sebenarnya berniat menghabiskan waktu satu minggu untuk berbulan madu di atas yatch tiba-tiba mengurungkan niatnya ketika melihat betapa sayunya wajah sang istri .    
0

  Fernando merasa sedikit bersalah memaksa Viona bercinta pagi siang sore dan malam selama tiga hari di dalam yatch , ia benar-benar kecanduan Viona . Semua bagian tubuh Viona sangat menggairahkannya apalagi saat ia mendengar suara desahan dan erangan kesakitan Viona ketika sedang ada dibawah kendalinya .     

   " Kita pulang hari ini honey " bisik Fernando pelan sambil menyelimuti tubuh Viona yang basah keringat setelah selesai bercinta dengannya .    

   " Aku lelah sekali " sahut Viona terbata-bata dengan suara yang hampir tak terdengar .    

   " Maafkan aku honey , aku tak bisa menahan diriku tiga hari ini " ucap Fernando dengan mata yang penuh penyesalan karena tak memberikan kesempatan Viona turun dari ranjang selama tiga hari ini .    

   " Biarkan aku tidur ya …." pinta Viona pelan sambil menutup kedua matanya , semua tubuhnya terasa seperti tak bertulang saat ini .    

   Fernando mengangguk pelan , ia lalu menyelimuti rapat tubuh Viona yang mempunyai bekas merah keunguan hasil perbuatannya ketika sedang bercinta . Fernando terasa seperti ingin memakan tiap jengkal tubuh Viona sehingga ia tak membiarkan ada space kosong di sekitar payudara dan leher Viona bersih dari ciuman mautnya .    

   Karena hari sudah hampir pagi Fernando akhirnya tidur di sebelah Viona sebelum besok pagi kembali ke dermaga , Fernando tidur memeluk Viona dengan erat di dalam satu selimut yang sama dengan Viona .     

   " Kenapa setiap aku menyentuh tubuhmu juniorku selalu bangun honey " ucap Fernando pelan ketika merasakan kejantanannya kembali on fire padahal baru selesai bercinta satu jam yang lalu .    

   Fernando memilih mandi untuk menyegarkan diri dan menghilangkan nafsunya , ia benar-benar tak tega kembali memaksa Viona untuk melayani birahinya lagi . Setelah mandi dibawah guyuran air hangat Fernando berhasil menenangkan juniornya kembali , ia lalu memilih merapikan lemari yang berisi pakaian kotornya yang didominasi handuk dan pakaian dalam Viona yang sudah hancur berantakan karena ia rusak tiap bercinta .     

   Setelah merapikan baju ke dalam koper Fernando lalu berjalan pelan menuju ruang nahkoda untuk memutar yatch kembali ke dermaga , saat mengemudikan yatch Fernando tersenyum tipis ketika melihat matahari yang perlahan muncul di ufuk timur .     

   " Aku tak pernah menyangka kalau matahari pagi seindah ini " gumam Fernando lirih sambil tersenyum menatap sinar jingga yang mencuat dari balik laut di ujung timur .    

   Suasana hatinya benar-benar tak pernah sebahagia ini selama tiga puluh dua tahun hidup di dunia , berhasil mendapatkan Viona sebagai istri telah membuat hidupnya semakin sempurna . Rasanya setelah mendapatkan Viona sudah tak ada keinginan lagi yang ingin ia capai dalam waktu dekat selain mempunyai anak dari Viona . Fernando berharap setelah bulan madu selesai Viona akan segera mengandung benihnya dalam waktu dekat  .    

  Saat sudah hampir sampai dermaga Fernando memperlambat laju kapal pesiar mewahnya itu dan mengaktifkan mode pilot otomatis lalu berjalan menuju kamar untuk membangunkan sang istri yang masih tertidur pulas , Fernando sebenarnya tak tega membangunkan Viona akan tetapi ia tak bisa menunggu lebih lama lagi karena tak mau ada orang yang melihat Viona yang masih tertidur dalam kondisi yang belum memakai pakaian .     

   " Honey wake up " bisik Fernando pelan sambil membelai wajah Viona dengan lembut .    

   " mmmmm aku masih mengantuk baby " jawab Viona sambil membuka matanya dengan perlahan .    

   " Kita sudah hampir sampai di dermaga honey , ayo bangun lalu kita pulang ke rumah " ucap Fernando pelan sambil tersenyum .    

   " Bantu aku berpakaian " pinta Viona pelan sambil berusaha duduk , seluruh tubuhnya benar-benar terasa lemas tak bertulang .    

   Fernando tersenyum tipis melihat sang istri , dengan telaten Fernando membantu Viona memakai pakaiannya .     

   " Aku tak mau honeymoon lagi kalau kau seganas kemarin " ucap Viona pelan sambil berusaha bangun dari ranjang yang tak pernah ia tinggalkan selama tiga hari terakhir ini .    

   " Maafkan aku honey " jawab Fernando sambil tertawa.    

   " Apakah semua bekas kissmark di leherku tertutup sempurna ? " tanya Viona pelan sambil merapikan scarf yang ia pakai di leher .    

   " Iya tak ada yang terlihat sedikitpun " jawab Fernando cepat .    

   " Bantu aku berjalan ya " bisik Viona pelan ketika sudah hampir sampai ke dermaga .    

   Fernando mengangguk pelan merespon perkataan Viona ,ia kemudian turun dari yatch dengan perlahan menuju mobil yang sudah menunggu di dermaga . Viona berusaha berjalan dengan seanggun mungkin walau kakinya terasa sangat lemas ketika dipakai untuk berjalan , beruntung Fernando dengan sigap membantunya berjalan dengan memegang pinggangnya dengan erat .    

   Setelah masuk mobil Viona pun harus tetap memasang wajah baik-baik saja ketika duduk di kursi berkalang , ia tak mau membuat Justin curiga padanya . Viona merasa seperti permaisuri dalam cerita jaman kekaisaran yang sedang dikawal pulang setelah melakukan hubungan suami istri pertamanya dengan sang suami seperti yang sering ia lihat di saluran tv kabel , dimana saat kaisar menikah ia akan melakukan honeymoon dengan sang istri dan dilayani oleh para dayang yang mengetahui bahwa mereka sedang bercinta .    

   Memikirkan itu membuat wajah Viona memerah seketika , ia ingin segera bersembunyi dibalik bantal rasanya . Untuk menghilangkan rasa panas di wajah Viona mengalihkan pandangannya ke arah jalan raya yang tertutup salju menghindari Fernando yang sejak tadi berusaha mengajaknya bergurau . Sesampainya di rumah Viona langsung turun dan menolak dibantu Fernando .    

   " Kau marah padaku honey ? " tanya Fernando pelan pada Viona .    

   " No , aku hanya tak mau menjadi pusat perhatian orang-orang " jawab Viona dengan suara yang hampir tak terdengar .    

   Fernando yang mengerti arah pembicaraan Viona pun lalu membiarkan Viona berjalan seorang diri menuju kamar , ia hanya memandang dengan perasaan bersalah ke arah Viona yang sedang berjalan dengan senormal mungkin menuju lantai dua .     

   " Kalian bertengkar lagi tuan ? " tanya Justin pelan pada Fernando .    

   " No , kita baik-baik saja " jawab Fernando lirih .    

   " Syukurlah aku senang mendengarnya " ucap Justin sambil menghela nafas .    

   " Apa maksudmu Justin ? " tanya Fernando penasaran .    

   " Tadi saat di mobil aku melihat dari spion nyonya membuang muka ke arah jalanan dan hanya diam saja sepanjang perjalanan pulang , aku takut kalian bertengkar lagi " jawab Justin menjelaskan pada Fernando .    

   Mendengar perkataan Justin membuat Fernando tertawa , ia jadi paham sekarang kenapa Viona menolak bantuannya ketika turun dari mobil . Sebuah senyuman tersungging di wajah Fernando mengingat betapa menggemaskannya sang istri tercinta .    

   Karena Justin ingin melaporkan tugas padanya Fernando akhirnya mengajak asisten pribadinya itu menuju ruang pribadi miliknya  yang ada di lantai satu dimana tak ada orang yang bisa masuk ke ruangan itu tanpa ijin Fernando .    

   " Jadi benar yang kau katakan kemarin di telepon ? " tanya Fernando dengan menatap tajam ke arah justin .     

   " Betul tuan , nyonya bukanlah keturunan dari bangsawan Quebec . Saya rasa nona Amber ingin menjatuhkan anda dengan memberikan keterangan palsu itu " jawab Justin menjelaskan teorinya .    

   " Maksudmu apa Justin ? " tanya Fernando tak mengerti .    

   " Jadi nona Amber sengaja memberikan laporan DNA itu kepada anda supaya anda hancur ketika anda mengumumkan di depan publik tentang jati diri nyonya menggunakan test DNA palsu itu , karena jika anda melakukan itu niscaya karir dan nama baik anda pasti akan hancur dalam sekejap tuan karena dianggap merendahkan nama bangsawan Quebec yang terkenal itu " jawab justin menjelaskan teorinya .    

  Fernando terdiam mendengar perkataan Justin , ia memang berencana mengumumkan jati diri bukan menggunakan test DNA itu dalam waktu dekat akan tetapi ia merasa ada yang janggal oleh karena itu ia meminta Justin untuk menyelidiki Amber lebih jauh .    

   " Wanita itu bukan hanya mata duitan tapi dia benar-benar jahat " ucap Fernando pelan sambil tersenyum sinis mengingat Amber yang sudah mencoba menghancurkan dirinya itu .    

   " Jaga rahasia ini jangan sampai istriku tau Justin , masalah Amber aku akan turun langsung untuk menyelesaikannya . Aku akan menunjukkan kepadanya siapa Fernando Grey Willan yang sebenarnya " imbuh Fernando pelan sambil menatap tajam ke arah Justin .    

   " Siap tuan , anda tenang saja tak ada yang tau masalah ini kecuali saya " jawab Justin sambil menundukkan kepalanya pelan .    

   Fernando tersenyum mendengar perkataan asisten pribadinya itu , ia kemudian berjalan pelan menuju perapian untuk membakar berkas milik dokter yang sudah membantu Amber . Musuhnya kini bertambah satu lagi setelah Andrew dan sang adik Franklin .    

   RUMAH SAKIT GLOBAL BROSS     

   Berdasarkan perintah profesor Frank pihak rumah sakit melakukan rekrutmen baru untuk beberapa orang suster dan dokter untuk divisi bedah yang dipimpin profesor Frank , pasca dipindahkannya beberapa orang suster ke divisi obgyn dan divisi lainnya . Profesor muda itu pun melakukan rekrutmen untuk staf baru di divisi bedah , setelah proses rekrutmen selama hampir tiga hari akhirnya lima orang sister dan dua orang dokter pun diterima kerja bergabung di divisi bedah .    

   " Selamat bergabung suster Britney , suster Gina , suster Kristen , suster Chloe dan suster Lucia di divisi bedah saya dengan profesor Frank kepala divisi bedah " ucap profesor Frank menyapa para suster baru yang mulai bekerja hari ini .    

   " Terima kasih profesor , kami akan bekerja dengan sebaik-baiknya " jawab kelima suster itu kompak .    

   " Dan selamat juga untuk kalian berdua dokter Cecilia dan dokter Katty selamat bergabung di team dokter bedah " imbuh profesor Frank memberikan ucapan selamat pada dua orang dokter wanita itu dengan senyum tulus .    

  " Terima kasih prof " jawab dokter Cecilia dan dokter Katty hampir bersamaan .    

   " Silahkan kembali ke pos kalian masing-masing " ucap profesor Frank mengakhiri briefing pagi untuk para staf barunya itu .    

   " Baik prof " jawab ketujuh pegawai wanita itu dengan kompak .    

   Setelah berbicara seperti itu mereka bertujuh kemudian kembali ke tempatnya masing-masing meninggalkan profesor Frank berdiri di ruangannya.     

   " Aku sudah menyiapkan hadiah spesial untukmu Viona , persiapkan dirimu untuk besok pagi " ucap profesor Frank sambil tersenyum ke arah kalender yang ia tandai sebelumnya , begitu tau Viona pergi honeymoon profesor Frank langsung mencoret tanggal dimana Viona tak masuk kerja ia benar-benar menghitung hari Viona bersama Fernando .    

   " Kau akan kembali padaku Vio , aku akan pastikan itu " gumam profesor Frank sambil menggenggam pulpen dengan penuh kemarahan , amarahnya bergelora ketika mengingat kalau Viona tengah bulan madu dengan Fernando .    

  Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.