You Are Mine, Viona : The Revenge

Tulus



Tulus

00  Viona mempercepat langkah kakinya menyusul profesor Frank yang sudah tak terlihat lagi di lorong , Viona berusaha berpikir positif pada profesor muda itu walau bagaimanapun ia adalah adik iparnya saat ini . Saat Viona hampir sampai ke ruangan profesor Frank tiba-tiba terdengar keributan dari arah ruang IGD , beberapa orang suster langsung berteriak memanggil dokter . Viona yang mendengar keributan itu langsung berbalik dan berlari menuju ruang IGD , baginya nyawa manusia lebih penting dari apapun oleh karena itu Viona memilih tak jadi masuk ke ruangan profesor Frank . Viona datang pada saat yang tepat karena di ruang IGD tidak terdapat dokter jaga , sedangkan saat itu beberapa orang perawat tengah membawa seorang wanita yang mengalami kecelakaan saat ia akan berangkat bekerja . Pasien wanita itu juga dalam kondisi sedang mengandung usia enam bulan , Viona langsung bergegas mendekat ke arah sang pasien . " Dok lihat wanita ini mengeluarkan darah dari pangkal pahanya " pekik seorang suster dengan panik .  " Tenanglah sus , sekarang ayo bantu aku membawa wanita ini ke ruang operasi . Wanita ini segera membutuhkan tindakan dan tolong panggil dokter Lila dari bagian Obgyn dia harus ada di ruang operasi bersamaku " ucap cepat . " Baik dok " jawab seorang suster muda , ia langsung berlari ke departemen ibu dan anak untuk mencari dokter Lila . Viona dibantu oleh beberapa suster lainnya langsung membawa pasien wanita itu menuju ruang operasi , kedua mata viona tak lepas dari pangkal paha sang pasien yang terus mengeluarkan cairan berwarna putih kemerahan . " Dok ini…  " Aku tau makanya aku meminta dokter Lila untuk datang , sekarang kita berjuang untuk membuat pendarahan pasien ini berhenti " ucap Viona cepat memotong perkataan suster yang ada disebelahnya.  Viona dibantu oleh beberapa suster langsung memasangkan beberapa alat medis ke tubuh sang pasien , tak begitu lama kemudian pintu ruang operasi terbuka dan masuklah dokter Lila yang langsung datang membantu Viona . Dua dokter wanita itu berusaha menyelamatkan pasien wanita yang terkena kecelakaan tunggal di jalanan , Viona menunggu dokter Lila selesai bekerja .  Karena dokter Lila adalah dokter kandungan Viona menunggu dokter Lila selesai bekerja , dokter Lila tengah berusaha menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan sang pasien . Setelah berusaha sekuat tenaga dokter Lila akhirnya mampu menghentikan pendarahan yang terjadi pada sang pasien , ia kemudian memberikan obat penguat kandungan supaya bayinya bisa bertahan . Begitu dokter Lila selesai melakukan bagiannya Viona langsung mengambil alih , ia langsung mengerjakan bagian lain yang terluka dari si pasien. Viona melakukan operasi kecil di kepala sang pasien , dari hasil CT scan pasien itu mengalami benturan dengan kaca di mobil dan menyisakan beberapa potongan kaca menancap di kepala sang pasien . Karena tak mau mengambil resiko Viona pun memilih untuk melakukan bedah , ia tak mau membuat kesalahan karena luka yang ditimbulkan dari kaca yang menusuk di kepala sang pasien agak lumayan dalam . Dan oleh karena itu ia memilih untuk melakukan pembedahan dibantu suster Tina yang langsung menyusulnya ke ruang operasi begitu mendengar Viona melakukan tindakan . Satu setengah jam kemudian akhirnya pekerjaan Viona selesai . Viona dan dokter Lila keluar bersama-sama menuju pintu keluar dengan senyum yang tersungging di wajah keduanya , operasi yang mereka berdua lakukan berjalan lancar pasien dan bayi yang sedang dikandungnya berhasil diselamatkan .  " Untung anda ada di ruang IGD dokter , seandainya pasien itu telat lima menit mendapatkan penanganan mungkin saat ini saya tak akan mampu berjalan dengan sesantai ini dok " ucap dokter Lila memuji Viona . " Saya hanya membantu sedikit , bukankah anda yang berperan lebih banyak dok " sahut Viona sambil tersenyum .  " Anda tidak perlu merendah seperti itu dokter Viona , saya sudah tahu sepak terjang anda di Inggris beberapa tahun yang lalu . Rumah sakit ini beruntung memiliki dokter muda yang hebat seperti anda " puji dokter Lila tulus . Viona hanya tersenyum mendengar perkataan dokter Lila , saat mereka sedang berjalan menuju pintu keluar tiba-tiba dari arah berlawanan datang beberapa orang dokter termasuk profesor Frank dengan wajah yang terlihat marah . " Ada apa ya Dok ? "  tanya Viona pada dokter Lila dengan setengah berbisik . " Saya juga tak tahu dok "  jawab dokter Lila dengan wajah bingung .  " Saya dengar ada pasien hamil yang mengalami kecelakaan , bagaimana kondisinya sekarang ? " tanya profesor Frank kepada dokter Lila dengan wajah serius . " Pasien itu sekarang sudah baik-baik saja , ia sudah berhasil melewati masa kritisnya . Kita hanya tinggal menunggu waktu saja sampai ia sadar "  jawab dokter Lila sambil tersenyum . " Baiklah kalau begitu silahkan kalian berdua istirahat , kami ingin melihat kondisi pasien " ucap profesor Jerry yang paling senior menimpali perkataan dokter Lila . "Terima kasih kalau begitu kami undur diri " jawab Viona dengan tersenyum . Para profesor senior itu pun kemudian meneruskan langkahnya menuju ruang ICU , dimana di mana sang pasien sudah dipindahkan dari ruang operasi atas petunjuk dari Viona dan dokter Lila . Ketika akan berjalan menuju kantin untuk mencari mimu tiba-tiba datang seorang pria dan seorang wanita yang sudah cukup berumur mencari Viona dan dokter Lila , ternyata orang itu adalah suami dan ibu dari pasien yang baru saja diselamatkan oleh Viona dan dokter Lila. Ibu dan anak itu berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Viona dan dokter Lila , diperlakukan seperti itu membuat Viona sedikit berkaca-kaca apalagi ketika ia terus dipeluk oleh sang wanita tua tersebut.  " Ini sudah tugas kami bu , anda berdua tak perlu bersikap seperti ini "  ucap Viona berkali-kali saat menolak pemberian makanan dari ibu pasien yang ternyata adalah pemilik toko kue yang sering Viona beli. " Makanan ini hanya sebagai ungkapan kebahagiaan saya karena dokter berdua telah menyelamatkan putri dan cucu saya " jawab sang ibu pasien dengan mata berkaca-kaca . " Ya sudah kita terima saja dok " bisik dokter Lila pelan ke telinga Viona , ia merasa iba melihat ibu pasien sedari tadi memohon agar makanan yang ia bawa diterima . " Baik pemberian ibu saya terima , sekarang ibu lebih baik istirahat dan menunggu anak ibu sadar di ruang tunggu yang tersedia saja di ujung lorong sebelah sana " ucap Viona pelan sambil menunjuk ke arah ujung lorong yang terdapat ruang tunggu yang nyaman bagi keluarga pasien . Wanita tua itu pun mengangguk pelan , ia lalu menggandeng tangan sang menantu untuk berjalan ke arah tempat yang sudah Viona tunjukkan . Saat sudah berjalan beberapa langkah tiba-tiba wanita itu berhenti dan membalikkan badannya kembali ke arah dokter Lila dan Viona berada . " Sekali lagi saya ucapkan terima kasih , semoga Tuhan membalas semua yang telah dokter berdua  lakukan " ucap wanita tua itu sambil menundukkan kepalanya pelan . " Amin " jawab dokter Lila dan Viona bersamaan sambil tersenyum . Setelah setelah keluarga pasien yang baru saja mereka tolong pergi ke ruang tunggu dokter Lyla Dan Fiona meneruskan langkahnya menuju kantin untuk mencari minum. " Saya masih heran akan sesuatu dok "  ucap dokter Lila pelan membuka percakapan sambil menikmati teh melati yang ada dihadapannya . " Heran kenapa dokter ? "  tanya Viona pelan. " Bukankah anda tidak bertugas di IGD kenapa pasien itu  bisa anda yang menanganinya dok ? " tanya dokter Lila serius. " Oh itu , tadi saat saja akan ke ruangan profesor Frank saya secara tak sengaja mendengar teriakan para suster yang berasal dari ruang IGD , karena penasaran akhirnya saya datang ke ruang IGD " jawab Viona pelan . " Jadi begitu ceritanya , tadi saya sempat heran  dan tak percaya ketika ada suster yang memanggil saya dan mengatakan kalau dokter Viona dari IGD membutuhkan bantuan saya di ruang operasi " ucap dokter Lila sambil tersenyum . " Apakah itu aneh dok ? " tanya Viona sambil tersenyum . " Tentu saja pasalnya dokter jaga yang harusnya stand by di ruang IGD itulah yang menolong pasien bukan dokter spesialis seperti anda dok " jawab dokter Lila sambil tersenyum . " Bukankah tugas dari dokter adalah untuk menyelamatkan nyawa pasien walaupun ia sedang tidak bertugas " ucap Viona pelan . " iya anda benar dok , akan tetapi yang jadi masalah adalah kemana dokter jaga yang seharusnya ada di ruang IGD tadi " celetuk dokter Lila serius . " Oh iya iya ….saya baru paham maksud perkataan anda dokter . Saat saya datang tadi ke IGD , saya memang tak melihat ada dokter jaga di ruangan itu " ucap Viona dengan cepat . " Memang yang seharusnya standby di ruang IGD siapa dok ? " tanya Viona penasaran . " Dokter Ammy " jawab dokter Lila sambil tersenyum .Bersambung

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.