You Are Mine, Viona : The Revenge

Melapor



Melapor

0Justin dan Lucas langsung menghentikan langkah kakinya mendengar perkataan dokter Peter, mereka berdua seperti sedang terhipnotis karena tiba-tiba membatu.      
0

"Silahkan kalian mau percaya atau tidak, itu adalah hak kalian, yang jelas aku sudah mengatakan hal yang sejujurnya. Memang benar dia meninggal karena overdosis obat penambah staminanya itu, namun hal yang memicu dari itu semua adalah kegagalan jantungnya memompa darah bersih ke otak karena pengaruh obat yang ia minum. Jadi apa yang dipublikasikan di surat kematiannya bukanlah sebuah kebohongan, Tuan Andy Kwan benar-benar mengalami serangan jantung," ucap dokter Peter kembali menambahkan perkataan sebelumnya.     

Lucas mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, emosinya kembali terguncang. Justin yang ada di samping Lucas pun menyadari bahwa Lucas kembali terpancing emosi, dengan cepat ia meraih tangan Lucas yang terkepal dan mengajaknya kembali jalan meninggalkan dokter Peter yang berdiri di depan ruang prakteknya. Tak lama setelah Lucas dan Justin berjalan tiba-tiba dari arah tikungan di depan Harry muncul, ia terlihat sangat kaget dan shock     

"Kita harus segera pergi dari tempat ini, ada berita besar yang harus Tuan tau," ucap Harry dengan cepat.     

"Iya aku tau,"sahut Justin singkat.     

Setelah berkata seperti itu Justin lalu mempercepat langkah kakinya menuju ke halaman depan dimana mobilnya terparkir, sementara itu Lucas hanya diam tak mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya berjalan mengikuti langkah Justin dan Harry, sesampainya di area parkir Justin meminta Harry untuk mengendarai mobil. Ia tak mengijinkan Lucas untuk membawa mobilnya karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasalnya saat ini emosi Lucas sedang tidak terkontrol. Ia tak mau Lucas mengendarai mobil dalam kondisi seperti itu, Harry yang sudah paham dengan kondisi Lucas pun langsung mengambil alih tugasnya.      

Mobil Lexus 570 sport itupun akhirnya melesat pergi meninggalkan rumah sakit St. Monica menuju Ottawa kembali, Lucas yang duduk di bangku belakang seorang diri hanya menutup mulutnya tanpa suara. Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah jendela, melihat kondisi Lucas seperti itu membuat Harry penasaran. Berkali-kali ia memberi kode pada Justin untuk menceritakan apa yang sudah terjadi kepadanya, namun Justin tak mengatakan apapun. Ia berjanji akan mengatakan semuanya setelah mereka sampai di Ottawa, alhasil selama perjalanan menuju Ottawa tak terjadi percakapan apapun di dalam mobil. Hanya suara radio saja yang terdengar lirih, Harry mengatakan ia tak suka kesunyian seperti itu maka dari itu ia memutar lagu di radio.      

Saat matahari sudah mulai meninggi mobil yang dikendarai Harry akhirnya tiba di area komplek tempat tinggal Fernando yang baru, para polisi dan tentara yang berjaga di gerbang depan hanya tersenyum ketika melihat mobil Fernando melintas masuk ke dalam komplek. Mereka sudah tau kalau mobil yang dikendarai oleh Harry adalah milik Fernando, pasalnya semua data kendaraan para penghuni komplek mansion super mewah itu sudah mereka pegang. Sehingga mereka lagi harus menghentikan mobil satu persatu untuk dimintai keterangan, para bodyguard yang berjaga di depan rumah langsung membukakan pagar gerbang untuk Harry karena mereka sudah melihat dari CCTV kedatangan mobil sport Lexus berwarna hitam itu.     

"Tuan sudah bangun?"tanya Justin pada seorang bodyguard yang membukakan pintu mobil untuknya.     

"Sudah, saat ini sedang makan siang bersama Nyonya," jawab bodyguard bernama Johnson itu dengan cepat.     

"Apakah tuan menanyakan kami?"tanya Harry ikut bicara.     

"Tidak, mungkin mengira kalian masih tidur maka dari itu Tuan tak mau mengganggu kalian," jawab Johnson kembali.     

"Good, ya sudah kami masuk dulu Johnson dan tolong ajak Lucas makan siang. Anak itu perlu makan,"ucap Justin pelan dan berpesan pada Johnson untuk mengurus Lucas yang masih ada di dalam mobil.     

"I got it." Johnson menyahut perkataan Justin dengan cepat sambil tersenyum.      

Justin lalu memberikan satu jempolnya pada Johnson lalu mengajak Harry untuk masuk kedalam rumah, mereka harus segera memberitahukan kabar penting ini pada Fernando. Saat sampai di lantai dua kebetulan Fernando dan Viona baru saja selesai makan.      

"Hi kalian sudah bangun rupanya, makanlah dulu. Setelah itu susul aku ke ruang kerja, ada hal penting yang harus kita bicarakan," ucap Fernando dengan cepat saat melihat Justin dan Harry muncul.     

"Baik Tuan," sahut Justin dan Harry kompak sambil menganggukkan kepalanya.     

Fernando hanya tersenyum melihat Justin dan Harry, setelah itu ia lalu berjalan pergi menyusul Viona yang sudah lebih dulu sampai di ruang keluarga. Viona hari ini mendapatkan perawatan spesial dari para pelayannya, mereka ingin merawat kuku tangan dan kaki Viona. Oleh karena itu Fernando ingin memastikan semuanya baik-baik saja, ketika sampai di ruang keluarga ia tersenyum saat melihat Viona diperlakukan seperti seorang ratu. Dimana saat ini masing-masing tangan dan kakinya dipegang oleh satu pelayan, bahkan pelayan lainnya pun nampak merawat rambut lebat Viona yang sudah mulai panjang dengan hair serum khusus yang dipesan oleh Fernando satu set dengan semua perlengkapan mandi Viona.     

"How do you feel?"tanya Fernando lirih sambil menunduk dan mencium kening Viona.     

"Amazing, aku merasa sangat nyaman sekali," jawab Viona lirih tanpa membuka kedua matanya yang sudah terpasang timun, pasalnya ia juga akan diberikan perawatan wajah juga oleh para pelayannya yang sudah pernah melakukan ini pada Viona sebelumnya ketika mereka tinggal di istana Fernando.     

"Aku senang mendengarnya, ok enjoy your time. Aku akan ada di ruang kerja, kalau kau mencarimu nanti tinggal telpon saja," ucap Fernando lembut sambil mencium bibir ranum Viona yang tak terpulas lipstik atau lipglos itu.     

"Siap komandan," sahut Viona berkelakar.     

Fernando hanya menyentuh hidung mancung istrinya itu dengan gemas, tak lama kemudian ia pergi meninggalkan sang istri menuju ruang kerja. Sejak kedatangan Viona dulu di istana para pelayan itu kerap sekali memanjakan Viona, mereka senang karena Viona dengan senang hati menerima perawatan dari mereka. Maka dari itu Fernando akhirnya memberikan para pelayan itu satu set perawatan meni pedi yang bisa mereka gunakan juga kalau tak sedang merawat Viona.     

Setelah Fernando pergi para pelayan itu baru berani membuka mulut, seperti biasa mereka kembali menggoda Viona yang mendapatkan kecupan dari Fernando. Mereka ikut bahagia melihat keharmonisan Fernando dan Viona kembali setelah sekian lama.      

Sementara itu di ruang kerja Fernando kembali sibuk dengan berkas-berkas yang ia kerjakan tadi malam bersama Justin dan Harry sampai pagi, saat sedang sibuk tiba-tiba ponselnya yang ada diatas meja bergetar. Dengan cepat Fernando meraih ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan kepadanya, senyumnya tersungging saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Andrew. Dalam pesan itu Andrew mengirimkan artikel yang memuat berita honeymoon dirinya dan Viona, namun ia mengganti tulisan artikel itu dengan sebuah ejekan yang menggodanya.     

"Dasar polisi tengik hahahaha." Fernando akhirnya tak bisa menahan tawa saat ia mengirimkan balasan pada Andrew, ia senang karena bisa senyaman ini berkomunikasi dengan Andrew setelah perang dingin selama bertahun-tahun. Fernando berharap Andrew akan benar-benar melupakan Viona dan memulai kisah cinta manisnya sendiri dengan Cecilia.     

Suara ketukan di pintu membuat Fernando berhenti tertawa, ia lalu duduk dengan tenang kembali saat melihat Justin dan Harry masuk.     

"Kenapa kalian cepat sekali, jangan bilang kalian tak makan ya," ucap Fernando penasaran.     

"Makan Tuan, tanya saja Teddy," jawab Justin singkat.     

"Iya makan Tuan, tadi bahkan Justin sampai mengisi piringnya lagi dua kali Tuan," sahut Harry ikut bicara menggoda Justin.     

"Sial kau, berani-beraninya." Justin mengangkat satu alisnya sambil menatap tajam ke arah Harry.     

Melihat pertengkaran kedua asistennya itu membuat Fernando tersenyum, ia lalu meraih gelas yang ada di meja dan meminum airnya sampai setengah. Menyadari Fernando tak berkata apa-apa Justin dan Harry pun menghentikan pertengkaran tak penting mereka itu, Justin kembali teringat berita penting yang harus ia katakan pada Fernando.     

"Ya sudah kalau begitu, ayo kita lanjutkan lagi sisa pekerjaan semalam yang belum sempurna," ucap Fernando pelan sambil membuka kembali laptopnya.     

"Andy Kwan meninggal kemarin malam Tuan," sahut Justin pelan.     

Deg      

Kedua mata Fernando langsung menatap tajam ke arah Justin dan Harry yang duduk tak jauh dihadapannya.      

"Kami serius Tuan, bahkan kami juga sudah datang langsung ke rumah sakit St. Monica untuk mengkonfirmasi berita kematian Andy Kwan," ucap Harry tergagap, ia merasa tak nyaman ditatap seperti itu oleh Fernando.     

"Ceritakan secara detail," pinta Fernando dingin.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.