You Are Mine, Viona : The Revenge

Sudah di ujung



Sudah di ujung

0Sepanjang perjalanan pulang menuju rumah , Fernando terus-menerus menggoda Viona . Ia bahkan tak melepaskan tangannya dari pinggang Viona , padahal Viona sudah berkali-kali memintanya untuk menjauhkan tangan besarnya itu karena Viona merasa tak nyaman .     
0

" Kita mau kemana ? " tanya Viona pelan saat menyadari arah mobilnya menuju ke sebuah tempat yang berbeda dengan jalan pulang .     

" Aku belum makan siang jadi temani aku makan ya " jawab Fernando sambil tersenyum .     

" Tentu saja , asal kau disana menjaga sikapmu dan jangan memelukmu seperti ini aku tak suka mengumbar kemesraan di hadapan banyak " ucap Viona dengan nada meninggi .     

Alih-alih menjawab ucapan sang istri Fernando justru makin mengeratkan pelukannya di pinggang istrinya itu , sehingga membuat Viona merasa risih karena ia bisa melihat Justin beberapa kali tersenyum di kursi depan .     

Tak lama kemudian mobil Fernando akhirnya tiba di sebuah restoran yang cukup terkenal di kota , kedatangannya bersama Viona berhasil menarik perhatian para pengunjung yang datang sehingga membuat empat orang bodyguard-nya langsung berusaha melindungi Fernando dan Viona dari kepungan pengunjung yang datang .     

Viona yang belum bisa menerima kepopulerannya saat ini hanya bisa tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah para pengunjung yang berusaha mendekatinya .Fernando pun melakukan hal yang sama seperti Viona .     

" Tuan Fernando tolong tunjukkan kepada kami cincin pernikahan kalian kami ingin melihatnya secara langsung " teriak seorang gadis diantara kerumunan pengunjung yang berusaha mendekati Fernando dan Viona.      

"Ya Tuhan kami ingin melihatnya secara langsung " imbuh seorang wanita menimpali perkataan gadis pertama .     

Mendengar itu membuat Fernando tersenyum ia kemudian memberikan kode pada Viona untuk mengangkat tangannya ke arah atas sehingga orang bisa melihatnya , sesaat setelah Fernando dan Viona mengangkat tangannya ke udara semua orang yang ada di hadapannya langsung berteriak histeris . Mereka terpana melihat cincin yang dipakai pengantin baru itu , puluhan kamera ponsel langsung memotret foto mereka . Setelah berdiri di luar selama hampir tiga puluh menit akhirnya Fernando mengajak Viona masuk ke dalam restoran .      

"Aku haus " bisik Viona pelan pada Fernando .     

" Yes i know wait a minute please honey " jawab Fernando cepat .     

Seorang pelayan membimbing Fernando dan Viona berjalan menuju meja yang sudah dipesan oleh Justin sebelumnya , Viona tersenyum ketika melihat ruangan yang akan menjadi tempat makan siang mereka .     

" Ok saya pesan ini tolong segera diantar dan ingat jangan ada kesalahan , oh iya tolong bawakan air minum untuk istriku " ucap Fernando pada pelayan ketika selesai memesan makanan .     

" Baik tuan " jawab sang pelayan dengan hormat .      

Sepeninggal sang pelayan Viona memandang seluruh interior yang ada di dalam ruangan VIP itu , sebuah tempat yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya akan bisa ia masuki . Karena selama ini Viona hanya makan di restoran biasa itupun makan di tempat yang sama dengan pengunjung lainnya bukan di ruang khusus seperti restoran yang sedang ia kunjungi saat ini .      

" Apa tempat ini tidak berlebihan ?" tanya Viona pelan pada sang suami yang sejak tadi tak melepaskan genggamanan tangannya dari Viona .     

" Berlebihan apa ini adalah tempat yang biasa aku pakai jika sedang makan jika datang ke restoran ini bersama Justin " jawab Fernando sambil tersenyum.      

" Dasar orang kaya arogan " sahut Viona cepat .     

Fernando tertawa mendengar perkataan sang istri , tak lama kemudian pintu ruangan mereka kembali terbuka . Beberapa orang pelayan masuk dengan membawa makanan yang sudah dipesan sebelumnya oleh Fernando , tak begitu lama makanan sudah terhidang tapi di atas meja dan siap untuk dinikmati.      

" Justin gimana aku tak melihatnya ?"  tanya Viona ada Fernando sambil mencari Justin sang asisten pribadi Fernando .     

" Saya ada di sini nyonya " jawab Justin singkat .     

" Di mana…..     

" Coba lihat ke arah belakangmu honey " ucap Fernando cepat memotong perkataan Viona .     

Viona mengikuti arahan sang suami ia kemudian menoleh kebelakang dan berhasil melihat Justin dan beberapa orang lainnya tengah duduk , di atas meja mereka juga sudah tersedia makanan yang siap untuk dinikmati .      

Viona mengangguk pelan ke arah Justin dia kemudian kembali memutar pandangannya ke arah Fernando dengan tersenyum cantik .     

" Rupanya ada tempat rahasia juga " ucap Viona pelan sambil meraih gelas yang ada di sampingnya.      

" Tentu saja sayang setiap restoran yang memiliki ruangan VIP seperti ini pasti mempunyai satu ruang khusus yang diperuntukkan bagi pengawal pribadi yang menjaga dari segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi "  sahut Fernando sambil tersenyum .     

" Oh jadi seperti itu maaf aku tak tahu " jawab Viona pelan karena merasa malu.     

" sudahlah jangan bicara lagi sekarang ayo makan makanannya sudah hampir dingin " ucap Fernando sambil meletakkan beberapa potongan daging di atas piring Viona .     

" Terima kasih dan jangan banyak-banyak aku tak suka terlalu banyak makan daging yang berlemak " sahut Viona cepat dengan memindahkan piringnya yang akan diisi daging lagi oleh Fernando.      

" Kau harus banyak makan daging supaya datang bulan cepat selesai " ucap Fernando tanpa rasa bersalah sambil memasukkan potongan daging ke dalam mulutnya .     

" Apa hubungannya datang bulan dengan makan daging , kau sungguh lucu ha ha baby  " jawab Viona sambil tertawa lebar .     

Fernando hanya tersenyum tipis mendengar perkataan sang istri ,ia lalu fokus untuk makan daging steak yang ada di hadapannya dan sesekali melirik ke arah Viona yang sangat anggun ketika sedang makan .      

" Wanita ini sangat sungguh tidak berperasaan " ucap Fernando pelan menyindir Viona .     

" Apa maksudnya " tanya Viona ketus ia merasa tak nyaman mendengar perkataan sang suami.     

"Daging steak di hadapanmu itu sudah mati nyonya jangan kau potong-potong lagi sampai sekecil itu " jawab Fernando sambil menunjuk ke arah potongan daging steak yang sudah dipotong oleh Viona dengan rapi.      

Viona hanya tersenyum tipis saat melihat ke arah piringnya yang berisi potongan daging steak yang sudah ia potong dadu dengan rapi. Viona lalu menjulurkan lidahnya ke arah Fernando untuk menggoda sang suami .     

Tiba-tiba senyum di wajah Fernando mendadak hilang ketika melihat Viona menjulurkan lidah ke arahnya , darah lelakinya kembali berdesir ketika melihat sang istri melakukan hal itu dihadapannya. Sedangkan Viona yang tahu tak tahu apa-apa tetap meneruskan makannya , ia tak menyadari bahwa sang suami sudah kembali bergairah karena ulah kecilnya itu .      

Setelah selesai makan Fernando mengajak Viona untuk pulang karena hari sudah sore, sepanjang perjalanan pulang Fernando menjadi lebih pendiam. Viona yang tak mempunyai pikiran jelek apa pun pada sang suami hanya bersikap biasa , ia sibuk melihat laporannya melalui ponsel pintarnya padahal tanpa Viona sadari nafas Fernando sudah berubah lebih berat dari biasanya .     

" Ikut aku sebentar ada yang ingin aku bicarakan "  ucap Fernando pada Viona ketika mereka sudah sampai di rumah.     

" Ok " jawab Viona sambil melepas jaket tebalnya yang diminta oleh pelayan .     

Viona lalu berjalan menuju ke kamarnya mengikuti Fernando yang sudah pergi terlebih dahulu tanpa punya pikiran yang macam-macam , ia berjalan dengan cepat menuju kamar tidur .     

Saat Viona membuka pintu kamar tiba-tiba saja tangannya langsung ditarik oleh Fernando menuju kamar mandi .      

" Aku akan memastikan sesuatu padamu " ucap Fernando cepat .     

" Memastikan apa ? " tanya Viona bingung .     

" Memastikan datang bulanmu sudah selesai atau belum " jawab Fernando cepat , gairahnya benar-benar sudah memuncak .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.