You Are Mine, Viona : The Revenge

Penyelesaian pertengkaran



Penyelesaian pertengkaran

0Fernando tersenyum melihat Viona marah seperti itu padanya , ini adalah kali pertama di dalam hidupnya ketika melihat wanita marah padanya tapi ia justru bahagia . Fernando kemudian berjalan mendekati Viona yang sudah bersiap untuk memukulnya dengan bantal itu , dan benar saja ketika fernando sudah dekat dengan sang istri ia kembali menerima pukulan bantal bulu angsanya itu berkali-kali oleh Viona .     
0

" Sana pergi jangan peluk akuuu !!! " jerit Viona kesal sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Fernando .      

" Kalau aku tak memeluk istriku lalu aku memeluk siapa ? " tanya Fernando pelan menggoda sang istri yang sedang merajuk itu .     

" Akhh sana pergi lepaskan akuuu akkhhh " jerit Viona sambil berontak .     

" Jangan mendesah seperti itu atau kau akan kerepotan nanti kalau juniorku bangun " bisik Fernando pelan di telinga Viona .     

" Awwwwwwww" jerit Fernando tiba-tiba ketika kakinya diinjak oleh Viona dengan sengaja yang otomatis membuat pelukannya pada Viona lepas .     

" Rasakan !!! " sengit Viona mencibir Fernando yang sedang kesakitan , ia kemudian berjalan menjauh dari Fernando dan duduk di sofa dengan tenang .     

Fernando hanya meringis pelan saat merasakan kakinya diinjak oleh Viona , ia tau istrinya itu memang sedang cemburu padanya karena kehadiran Seraphina model simpanannya. Setelah berhasil menguasai dirinya kembali Fernando berjalan pelan menuju sofa tempat Viona duduk sambil terus memasang ekspresi kesakitan di wajahnya mencoba mencari iba Viona .     

" Belum puas pukulnya ? kalau belum ayo teruskan saja aku siap menerima pukulanmu honey " tanya Fernando dengan nada memelas .     

" Akh aku malas bicara denganmu , sana pergi !!! " jawab Viona ketus .     

" Padahal niatku pulang cepat itu ingin bermesraan denganmu tapi kenapa ini yang aku dapatkan ya " ucap Fernando dengan nada bicara yang dibuat seperti anak kecil .     

Bug      

Viona kembali melayangkan lemparan bantalnya ke arah Fernando dengan jengkel .     

" Sana bermesraan dengan perempuan-perempuan cantikmu itu !!! " jerit Viona penuh emosi sambil beranjak dari tempat duduknya menuju ke kamar mandi .     

Mendengar teriakkan Viona membuat Fernando sadar kalau istrinya itu benar-benar sedang marah padanya , dengan cepat Fernando menyusul Viona ke arah kamar mandi . Karena langkah cepat Fernando akhirnya ia bisa menghalau Viona masuk ke kamar mandi .     

" Awas aku mau masuk ke kamar mandi " ucap Viona ketus sambil berusaha menahan air matanya jatuh walau kedua matanya sudah berkaca-kaca .     

" Semuanya bisa dibicarakan baik-baik honey " jawab Fernando pelan .     

" Apa yang perlu dibicarakan ? mau memberitahukan aku berapa banyak wanita yang sudah jadi simpananmu dulu ? atau kau akan memberikan aku list namanya padaku ajar aku….     

Cup      

Fernando langsung melumat bibir Viona dengan cepat sehingga membuat Viona tak bisa menyelesaikan perkataannya , Viona yang sedang kesal pada Fernando mencoba menolak ciuman Fernando akan tetapi karena tenaga Fernando lebih kuat dari tenaganya akhirnya usahanya sia-sia .      

Fernando yang merasakan tak mendapatkan perlawanan lagi dari Viona perlahan mendorong tubuh sang istri ke arah ranjang , pelan namun pasti Fernando menidurkan tubuh Viona diatas kasur besarnya . Tangan kiri Fernando membuka kancing baju Viona dengan perlahan sampai menunjukkan bra merah yang dipakai Viona , saat tangannya kembali beraksi tiba-tiba saja tangan Viona menahan gerakan tangan Fernando . Dengan cepat Fernando membalik tubuh Viona sehingga membuat Viona tengkurap , Fernando tau punggung adalah titik sensitif Viona yang paling akurat selain g-spot wanita pada umumnya .     

Perlahan Fernando mendaratkan kecupannya di punggung Viona sehingga membuat Viona gemetaran , suara desahan yang keluar dari bibir Viona makin membuat Fernando bersemangat .      

" Ohhh stoppp…. Aakhhhh " ucap Viona terbata-bata dengan sambil mencengkram seprai yang sudah rapi sehingga jadi berantakan .     

" Call my name honey " bisik Fernando pelan di telinga Viona yang sudah memerah .     

" Akhhhhh stoppp it ..."      

" Fernando akhhh stoppp "      

Suara erangan Viona terdengar makin keras disaat Fernando menggigit kecil kulit punggung Viona yang sudah berdiri semua bulu kuduknya , Viona yang tak dapat menahan diri hanya bisa menggigit ujung bantal agar suaranya tak terdengar lagi oleh Fernando karena ia tau semakin ia mendesah dan mengerang Fernando makin bersemangat menyiksanya .     

" Akhhh "      

Tubuh Viona kembali ditelentangkan oleh Fernando yang sudah membuka baju kemejanya , tubuh sixpack Fernando terlihat sangat jantan dengan tambahan keringat yang keluar dari tubuhnya membuat penampilan maskulin Fernando makin menggairahkan siapapun yang melihatnya . Bahkan seorang Viona pun sempat merasa tersipu malu ketika menyadari betapa kekar dan gagahnya tubuh sang suami yang sudah bertelanjang dada itu , deretan otot perut membentuk garis V menuju ke arah mister P Fernando yang pasti akan membuat wanita terpesona .     

" Aku belum mulai apapun … jangan kalah terlebih dahulu " bisik Fernando pelan sambil menarik paksa bra yang dipakai Viona .     

" Awwwww sakkiitt " pekik Viona saat bra miliknya ditarik paksa oleh Fernando .     

Fernando tak mengindahkan jeritan Viona , ia langsung melahap payudara Viona secara bergantian sehingga lagi-lagi membuat Viona terasa ingin terbang karena semua tulang di tubuhnya terasa lepas dari persendian ketika mendapatkan sentuhan seperti itu oleh Fernando .     

" Stooopp akhh jangann siksa akuu " ucap Viona terbata-bata sambil menjambak rambut Fernando .     

" Jangan terburu-buru honey kita foreplay dulu " jawab Fernando dengan tersenyum penuh kemenangan ke arah Viona .     

" Akkkkk ….." jerit Viona kembali terdengar ketika Fernando menggigit kecil puting Viona .     

Fernando melirik ke arah wajah Viona yang sudah memerah bak kepiting , ekspresi kesakitan yang mempunyai hasrat tinggi ditutupi sifat lugu inilah yang membuat Fernando tergila-gila pada Viona . Tak seperti wanita kebanyakan yang ia tiduri berteriak-teriak kesakitan padahal sudah tak perawan , sebuah ekspresi palsu yang Fernando sudah sangat pahami .     

" Ok aku akan memulai ke permainan inti … " bisik Fernando pelan ketelinga Viona sambil menggesek-gesekkan kejantanannya ke Miss V Viona yang sudah basah karena sempat terkena jilatan dari Fernando sebelumnya .     

" Akhhhh …. sempittt akkkhhh…." ucap Fernando menggila saat kembali berhasil menyatukan dirinya dengan Viona .     

"Aaakhhh ….pe...pelaann Fernando " jawab Viona sambil mencengkram pundak Fernando dengan ekspresi wajah yang terlihat menahan sakit .     

Walau Fernando sudah berhasil merobek selaput daranya kemarin malam akan tetapi waktu itu Fernando hanya melakukannya satu kali dan ini adalah kali kedua Miss V nya dipenuhi kejantanan Fernando lagi yang membuatnya merasa sesak di bawah tubuhnya , Fernando mendiamkan sejenak kejantanannya di dalam surga dunia sang istri ia memejamkan mata merasakan denyutan dari Miss V Viona yang terasa mencengkram batang kejantanannya yang membuatnya melayang .     

Semenit kemudian Fernando menggerakkan panggulnya maju mundur membuat gerakan sensual sehingga membuat Viona benar-benar bertekuk lutut dihadapan Fernando , ia tak bisa melakukan apapun selain hanya pasrah menerima permainan Fernando yang sudah sangat mahir itu . Keuntungan besar buat Fernando adalah ia bisa merasakan sensasi kenikmatan tiada dua setiap ia memakai mundurkan kejantanannya , sungguh sebuah kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya .     

" Akkhhh kau sangat cantik Vio !!! " bisik Fernando pelan sambil mencium leher Viona yang sudah basah dengan keringat .     

" mmmm akkhhhh …. akkkhhh " suara Viona tak terdengar dengan jelas karena ia sudah kehilangan kesadarannya saat ada dibawah kendali Fernando .     

" Gigit pundakku kalau kau tak kuat honey " ucap Fernando pelan sambil menarik ujung selimut yang di gigit Viona .     

" aaakkkhh pelannn ….aku akkkhhh…     

Fernando tersenyum ketika merasakan sang istri mengalami orgasme pertamanya , Fernando kemudian makin bersemangat memacu kejantanannya di dalam Miss V sang istri . Ia memanfaatkan cairan bening milik sang istri sebagai pelumas , gerakan cepat Fernando kembali membuat Viona menggila ia yang sedang lelah karena sudah mencapai orgasme kembali dipaksa mengimbangi permainan Fernando lagi .      

Karena tak kuat Viona akhirnya menggigit pundak Fernando saat Fernando mencapai klimaks yang dibarengi dengan keluarnya cairan hangat yang berasal dari kejantanannya menuju ke rahim Viona , Viona yang sedang menggigit pundak Fernando lalu memejamkan mata saat merasakan ada cairan hangat yang kental dan banyak mengalir di dalam dirinya .     

Setelah mencapai puncak Fernando menjatuhkan tubuhnya di sebelah Viona yang sudah terkapar tak berdaya , ia memeluk tubuh sang istri yang masih telanjang dengan erat . Berkali-kali Fernando mencium pipi merah Viona sambil mengucapkan terima kasih sementara Viona hanya bisa memejamkan mata dengan nafas yang masih tersengal-sengal .     

" Jangan pernah ragukan cintaku honey , di dalam hidupku selama 7 tahun ini hanya ada namamu " bisik Fernando pelan sambil mencium pundak Viona .     

" Kalau kau mencintaiku kau tak akan bermain dengan banyak wanita lain seharusnya " jawab Viona cepat .     

" Laki-laki tak akan bisa menahan nafsunya sweety , tapi kau tenang saja sejak kau ada didalam hidupku maka aku tak akan menyentuh wanita manapun lagi selain dirimu " ucap Fernando dengan sungguh-sungguh .     

" Benarkah ? " tanya Viona sambil membuka matanya .     

" Tentu saja , kau adalah segalanya bagiku tak ada celah sedikitpun untuk wanita lain di dalam diriku yang bisa menggantikan posisimu " jawab Fernando sambil tersenyum .     

Mendengar perkataan Fernando membuat hati Viona merasa hangat , sebenarnya masih banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya akan tetapi karena sudah terlalu lelah Viona akhirnya hanya bisa memejamkan mata walau hari sebenarnya masih cukup sore untuk tidur malam .      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.