You Are Mine, Viona : The Revenge

Status baru



Status baru

0Malam harinya di dalam kamar baru Fernando benar-benar tak melepaskan Viona , ia membuat Viona melakukan olahraga malam sehingga membuat Viona kehabisan tenaga . Fernando tak menghiraukan permintaan Viona untuk menyudahi permainannya ketika hari sudah mulai pagi .      
0

" Sudah stop semua tulangku seperti lepas dari badan " ucap Viona sambil berusaha melepaskan pelukan Fernando yang sedang bergelayut di dadanya.     

" Aku belum memulainya honey " jawab Fernando sambil memainkan lidahnya di puting Viona .     

" Akhhh akuu aku lelah …." ucap Viona sambil mendesah .     

" Kau hanya diam dibawah aku yang bekerja kenapa harus lelah hemmm " tanya Fernando sambil menindih Viona .     

" Tapi aku lelaahhh akkkk …."      

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya ketika Fernando sudah memasukkan juniornya kedalam tubuh Viona , ia kembali harus menahan nafasnya ketika Fernando lagi lagi memacu tubuhnya dengan gerakan maju mundur yang sensual itu . Walau Viona sudah lebih dari dua kali bercinta malam itu akan tetapi tiap Fernando kembali memasukkan kejantanannya ke dalam kewanitaannya Viona tetap merasa sesak .     

Fernando yang sudah candu pada Viona benar-benar sudah menggila , ia seperti tak punya lelah walau sudah bercinta dua kali sebelumnya . Sebuah teriakan panjang akhirnya terdengar dari Fernando ketika ia berhasil mencapai puncak kenikmatannya dibarengi dengan semburan cairan hangat ke dalam rahim Viona .     

" Berikan aku anak yang lucu Vio …. " ucap Fernando dengan nafas terbata-bata.     

" hhhhh..mmmm beri aku waktu untuk istirahat " pinta Viona dengan suara lirih , wajahnya sudah memerah karena kelelahan.      

" Aku mencintaimu honey " bisik Fernando pelan sambil melepas juniornya yang sudah mengecil dari tubuh Viona dan memilih berbaring disamping istri .     

Viona kemudian meraih selimut yang ada di dekat tubuhnya dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal itu sampai akhirnya ia pun tertidur karena kelelahan saat jam menunjukkan pukul lima pagi , bercinta tiga kali dalam semalam benar-benar membuat tubuhnya lemah tak bertulang rasanya sementara itu Fernando sudah tertidur dengan pulas sejak ia berbaring di sebelah Viona .     

Asrama mahasiswi kedokteran      

Cecilia yang baru pulang setelah pergi makan malam bersama Andrew sedang tak bisa tidur , ia tersenyum tanpa alasan yang jelas ketika mendengar pengakuan Andrew yang akan resmi bercerai besok pagi . Ia kemudian memaksakan diri untuk tidur karena tak mau bangun kesiangan besok pagi pasalnya Andrew akan menjemputnya pagi-pagi untuk pergi bersama ke pengadilan .     

Empat jam kemudian jam weker diatas meja belajar yang ada di samping ranjangnya berbunyi sehingga memaksa Cecilia untuk bangun ,dengan masih mengantuk Cecilia mematikan jam itu dan berjalan pelan menuju kamar mandi . Ia benar-benar tak mau terlambat ketika nanti dijemput oleh Andrew , setelah mandi dan berganti pakaian Cecilia lalu bersiap untuk turun akan tetapi bunyi ponsel di dalam tas menghentikannya sesaat .     

" Aku sudah dibawah Cecil " terdengar suara Andrew dengan nada gembira saat Cecilia mengangkat ponselnya .     

" Ok " jawab Cecilia dengan cepat lalu menutup ponselnya dan berjalan dengan cepat menuju lift .     

Senyum Cecilia mengembang ketika melihat Andrew berdiri disamping mobilnya dengan menggunakan jaket yang cukup tebal , Cecilia pun mempercepat langkah kakinya menuju ke tempat Andrew berada .     

" Sudah siap ? " tanya Andrew pelan pada Cecilia yang baru saja sampai .      

" Huum , maaf membuatmu menunggu lama " jawab Cecilia sambil tersenyum .     

" No aku baru sampai juga , ya sudah ayo masuk dan ini sarapanmu " ucap Andrew sambil menyerahkan satu kantung berisi coklat hangat dan hotdog yang masih panas .      

" Terima kasih " sahut Cecilia sambil menerima kantung pemberian Andrew , ia lalu membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalam mobil Andrew yang terasa hangat .     

Di dalam mobil Andrew menikmati makan paginya dengan bantuan Cecilia yang mau menyuapkan makanan ke dalam mulutnya karena Cecilia juga sedang makan , tak lama kemudian mobil Andrew sampai di pengadilan . Dengan perlahan Andrew memarkirkan mobilnya dengan apik di bagian belakang karena area parkir di depan sudah penuh.      

Andrew mengajak Cecilia turun menemui ayahnya tuan Steven yang sudah berdiri dengan Charlie atasan Andrew yang diminta untuk datang juga sebagai saksi . Cecilia tersenyum malu saat bersalaman dengan orang tua dan atasan Andrew , ia merasa sedikit canggung bertemu dengan orang-orang terdekat Andrew itu . Mereka semua lalu masuk bersama ke ruang sidang dimana sudah ada pengacara Lucia yang siap mendengarkan putusan menggantikan Lucia .     

Andrew sebenarnya kecewa karena Lucia tak datang saat putusan cerai dibacakan tapi ia lega akhirnya apa yang ia mau bisa terlaksana , akhirnya ia bisa bercerai juga dengan Lucia walau awalnya Lucia menolak .      

" Selamat , akhirnya kau bisa bercerai juga " ucap Charlie sambil mengulurkan tangannya ke arah Andrew .     

" Terima kasih pak , ini juga berkat bantuan anda " jawab Andrew sambil tersenyum .     

" Gadis ini cantik juga " bisik Charlie menggoda Andrew .     

" Kami hanya berteman biasa pak " sahut Andrew mengklarifikasi hubungannya dengan Cecilia pada atasannya itu .     

" Ya ya ya … aku tau Andrew " ucap Charlie sambil menepuk pundak Andrew dengan lembut .     

Tuan Steven hanya tersenyum tipis melihat Andrew berbicara dengan Charlie , tak lama kemudian mereka semua akhirnya berpisah kembali . Charlie kembali ke kantor karena jam kerjanya belum berani sementara itu tuan Steven diantar pulang oleh Andrew dan Cecilia , sepanjang perjalanan pulang Andrew terus bergurau dengan sang ayah .      

" Sampai jumpa besok lagi yah " ucap Andrew berpamitan dengan sang ayah ketika sudah mengantar sang ayah di depan rumah .     

" Jaga dirimu nak " jawab tuan Steven sambil tersenyum .     

" Tentu ayah , salam untuk ibu dan adik di rumah " sahut Andrew menitip salam pada ibu dan adik tirinya pada sang ayah .     

Tuan Steven menganggukan kepalanya pelan merespon perkataan Andrew , ia kemudian masuk ke dalam rumah begitu Andrew pergi bersama Cecilia .     

" Terima kasih Cecil kau hari ini sudah membantuku " ucap Andrew di dalam mobil .     

" Bukankah itu gunanya teman " jawab Cecilia sambil tersenyum .     

" Ayo kita rayakan hari ini dengan minum " ajak Andrew pada Cecilia .     

" Tapi aku bukanlah peminum yang hebat " cicit Cecilia merendah .     

" Ok i know " sahut Andrew sambil menginjak gas mobilnya supaya melaju lebih cepat .     

Tak lama kemudian mobil Andrew akhirnya sampai di apartemen milik Andrew yang merupakan asrama khusus perwira polisi muda itu , sebagai seorang polisi yang memiliki karir cemerlang Andrew sangat dihormati anak buahnya oleh karena itu ketika ia membawa teman wanita ke apartemennya tak ada yang berani bicara apapun .     

Saat sampai ke kamar Andrew yang cukup bersih Cecilia terkesan karena menurutnya kamar Andrew termasuk sangat bersih untuk milik seorang laki-laki . Tak lama kemudian Andrew menuangkan segelas wine ke dalam gelas untuk Cecilia , mereka lalu melakukan toast sebelum menenggak habis minuman itu secara bersamaan .     

" Aku senang sekali Cecil akhirnya bisa cerai juga " ucap Andrew sambil menikmati kacang almond panggang miliknya .     

" Semoga dengan ini kau bisa menjalani hidup dengan lebih baik lagi Andrew " sahut Cecilia cepat.      

" Tentu tentuuu aku pasti akan menjalani dengan baik lagi hidupku ini , temani aku ya Cecil " cicit Andrew berkelakar .     

Blush      

Wajah Cecilia memerah mendengar perkataan Andrew ia merasa panas ketika Andrew berkata seperti itu , dengan tergagap Cecil menjawab pelan perkataan Andrew . Andrew yang sudah sedikit mabuk lalu kembali mengajak Cecil untuk minum sampai akhirnya ia pun tertidur karena sudah mabuk berat , Cecil yang sedikit pusing akhirnya juga memilih untuk tidur di apartemen Andrew . Tanpa Cecilia sadari ia sudah tertarik dengan Andrew sehingga ia mau diajak minum oleh Andrew padahal sebenarnya ia adalah peminum yang jelek .      

RUMAH SAKIT GLOBAL BROSS      

Sejak pagi profesor Frank sudah marah-marah pada beberapa dokter koas yang ada di teamnya , ia merasa tak puas dengan kinerja para dokter muda itu .      

Dokter Louisa yang tau kekasihnya marah-marah hanya bisa diam tanpa bisa menenangkan karena ia sudah terikat peraturan yang mengatakan mereka harus profesional di rumah sakit atau hubungan mereka akan putus , dokter Louisa memilih pergi menjauh dari profesor Frank karena tak mau mencari masalah dengan kekasihnya itu .     

" Kalau kalian masih belum bisa lebih baik kalian belajar dengan baik di kampus " hardik profesor Frank pada enam orang dokter muda yang berdiri di hadapannya .     

" Masa melakukan hal semudah ini saja tak mampu " imbuh profesor Frank sambil melempar laporan yang dikerjakan oleh para dokter muda itu .     

" Maaf prof " jawab enam orang dokter muda itu bersamaan .     

" Lebih baik kalian pergi dan perbaiki paper kalian sebelum kalian menyerahkan padaku lagi !!! " ucap profesor Frank sambil duduk di kursinya dengan kesal .     

Para dokter muda itu langsung meraih laporan yang dibuang oleh profesor Frank dengan cepat , tak lama kemudian para dokter muda itu keluar dari ruangan profesor Frank tanpa bicara sepatah katapun .      

Sepeninggal enam orang dokter muda itu profesor Frank melempar gelas yang ada di hadapannya ke dinding sehingga membuat gelas itu hancur berantakan seketika .     

" Kenapa tak ada yang bisa sepertimu Viona !!! " ucap profesor Frank dalam hati .     

Ceklek      

Suara pintu ruangan profesor Frank terbuka dari luar tanpa profesor muda itu sadari , masuklah seorang dokter muda cantik dengan perlahan . Ia lalu mengunci pintu ruangan profesor Frank dengan hati-hati , tak lama kemudian ia berjalan mendekati profesor Frank yang masih duduk menunduk . Dengan perlahan dokter wanita itu membuka pakaiannya satu persatu hingga tak ada satu helai benang pun tersisa di tubuhnya     

" prof, i'm yours now " bisik dokter wanita itu ke telinga profesor Frank dengan pelan .      

Profesor Frank yang kaget langsung mengangkat wajahnya dan tersentak kaget ketika melihat ada wanita tengah telanjang di hadapannya dengan tersenyum .     

"  I am yours, do as you wish " ucap wanita itu menggoda profesor Frank sambil memainkan payudaranya di hadapan profesor Frank .     

" Bitch ... "      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.