You Are Mine, Viona : The Revenge

Permainan Franklin



Permainan Franklin

0Dokter Ammy yang masih dalam masa skorsing tetap datang ke rumah sakit dan mencoba untuk menjalankan rencana yang sudah ia pikirkan selama beberapa hari ini setelah tau kalau Fernando adalah kakak kandung profesor Frank , ia sengaja datang ke ruangan profesor Frank dengan hanya memakai lingerie super seksi yang ia sembunyikan di balik mantel besarnya .     
0

Ketika melihat profesor Frank masuk ke ruangannya dokter Ammy langsung masuk ke dalam ruangan pribadi sang profesor muda itu tanpa rasa bersalah sama sekali , setelah berhasil masuk ia kemudian mengunci pintu ruangan profesor Frank .      

" Prof im yours now " ucap dokter Ammy dengan nada menggoda .     

Profesor Frank mengangkat wajahnya dengan perlahan menatap ke arah sumber suara yang ternyata berasal dari dokter Ammy yang sedang berdiri di hadapannya dengan hanya memakai lingerie seksi bermotif kulit macan , sebuah senyuman tersungging di wajah profesor Frank ketika melihat pemandangan yang ada di hadapannya itu .     

" Lakukan apa yang ingin kau lakukan padaku prof " ucap dokter Ammy pelan sambil meraba payudaranya yang menyembul di balik lingerie tembus pandang yang sedang ia pakai itu .      

" Bitch , kau kira bisa semudah ini kau mendapatkan sentuhanku " ucap profesor Frank dalam hati mencibir cara dokter Ammy yang murahan .     

Profesor Frank bangun dari kursinya dan berjalan pelan ke arah dokter Ammy yang berdiri di depan meja kerjanya itu , perlahan profesor Frank mengarahkan tangannya ke arah dada dokter Ammy .     

Sreettttt     

Profesor Frank menarik paksa lingerie yang dipakai dokter Ammy sehingga membuat sepasang payudara yang cukup besar dan bulat milik dokter Ammy terekspos dan terlihat dengan jelas menggantung dengan indah , profesor Frank tersenyum tipis melihat sepasang benda kenyal yang ia sukai itu . Dengan perlahan profesor Frank mengarahkan tangannya ke arah wajah dokter Ammy dan dalam sekali gerakan ia mencengkram dagu dokter Ammy dengan kencang .     

" Jangan kira aku sama seperti laki-laki lain yang mudah kau goda dengan tubuh jelekku ini dokter !!! lihatlah payudaramu sudah sangat kendor dan jelek itu pasti karena banyak lelaki yang menyentuhnya bukan lalu bentuk pinggangmu pun tak seksi sama sekali " ucap profesor Frank menghina dokter Ammy dengan kasar .     

Wajah dokter Ammy langsung berubah seketika mendengar perkataan profesor Frank , ia tak menyangka akan direncanakan seperti ini oleh seorang laki-laki . Saat sedang sedih tiba-tiba dokter Ammy memekik karena kaget di dorong ke arah meja oleh profesor Frank belum hilang rasa kagetnya ia kembali dikagetkan ketika merasakan liang kewanitaannya dimasuki jari-jari profesor Frank yang sedang menguasainya itu .     

" Lihatlah lubang Miss V milikmu pun sudah sangat longgar apakah kau yakin bisa memuaskanku dengan kondisi fisikmu yang hancur ini Ammy ? " tanya profesor Frank setengah berbisik sambil memainkan jarinya di dalam liang kewanitaan dokter Ammy dengan gerakan maju mundur .     

" Akhhh akhhhhh…" suara desahan dokter Ammy terdengar dengan jelas ketika profesor Frank melakukan fingering pada dirinya , hal yang tak pernah ia duga sama sekali .      

" Teriak lah bitch keluarkan suaramu " bisik profesor Frank dengan senyum jahat melihat dokter Ammy menggeliat-liat karena permainan tangannya .      

" Akkhh stopp no akhhh … akkhh "     

Brukkk      

Dokter Ammy akhirnya jatuh ke lantai ketika mencapai orgasme yang dibarengi dengan keluarnya cairan bening hangat dari dalam Miss V miliknya yang membasahi jemari profesor Frank yang masih ada di dalam liang surgawi nya itu . Profesor Frank langsung menarik tangannya keluar dari Miss V dokter Ammy yang sudah basah karena cairan kenikmatan yang dikeluarkan dokter Ammy.      

" Cihhhh terlalu lemah !!! bereskan dirimu lalu keluar dari ruanganku !! " ucap profesor Frank sambil membersihkan tangannya dengan tissue .     

Selesai membersihkan tangannya profesor Frank lalu keluar dari ruangannya meninggalkan dokter Ammy yang sangat kacau di lantai , di paha dokter Ammy terlihat cairan yang berwarna bening mengalir dari Miss V miliknya yang baru saja menerima serangan dari profesor Frank . Setelah profesor Frank keluar dari ruangannya dokter Ammy langsung meraih mantel yang ia letakkan di kursi , dengan cepat ia memakai mantel itu tanpa membersihkan pahanya yang masih basah karena cairan miliknya sendiri itu .      

Dengan tertatih-tatih dokter Ammy keluar dari ruangan profesor Frank menuju ke arah pintu karyawan sambil menunduk tanpa bicara sementara itu di balik dinding profesor Frank bisa melihat dengan jelas bagaimana dokter cantik itu keluar dari ruangannya .     

" Hanya kau Viona ...hanya kau yang sangat sulit aku taklukkan disaat banyak wanita yang menyerahkan dirinya padaku " ucap profesor Frank mengingat Viona yang menjadi kakak iparnya itu .     

Profesor Frank lalu masuk ke dalam ruangannya kembali untuk membersihkan cairan kewanitaan dokter Ammy yang membasahi lantai ruangannya , ia tak mau ada orang lain yang melihat apa yang baru saja ia lakukan pada dokter Ammy . Profesor Frank sangat menghargai reputasinya sebagai dokter senior yang dihormati oleh banyak orang , hanya pekerjaaan inilah yang bisa membuatnya untuk tetap dekat dengan Viona dimasa yang akan datang karena ia masih belum menyerah untuk mendapatkan Viona .      

Setelah membersihkan lantainya dengan kain pel yang ia beri cairan antiseptik kini ruangan pribadinya itu sudah wangi kembali dan berhasil menghilangkan aroma khas cairan wanita yang tadi tercium sangat jelas itu .     

Tok      

Tok      

Tok      

Pintu ruangan profesor Frank diketuk oleh seseorang dari luar yang memang pintunya sedang terbuka itu .     

" Saya tak menyangka profesor seperti anda mau membersihkan ruangan seorang diri " ucap dokter Lila sambil tersenyum .     

" Oh dokter Lila silahkan masuk , maaf tangan saya sedang kotor sebentar saya cuci tangan dulu " jawab profesor Frank mempersilahkan dokter Lila dan asistennya masuk sementara ia langsung berjalan ke arah kamar mandinya untuk meletakan alat pel nya sekaligus membersihkan tangannya .     

Tak lama kemudian profesor Frank keluar dari kamar mandi dengan tangan yang sudah bersih dan hanya memakai kemeja hitamnya saja tanpa memakai jas kebesaran dokter yang sedang ia letakkan di hanger khusus .      

" Ada perlu apa dokter ? tumben anda mengunjungi saya sampai keruangan " tanya profesor Frank sambil memakai jas dokternya .     

" Saya perlu bantuan anda prof ,kebetulan beberapa suster di divisi saya sedang cuti melahirkan yang membuat team saya menjadi sedikit kewalahan saya ingin meminta bantuan anda apakah bisa anda memindah tugaskan beberapa suster di divisi bedah ke divisi obgyn untuk beberapa bulan kedepan " jawab dokter Lila menceritakan maksud dan tujuannya menemui profesor Frank .     

" Sebenarnya yang tau jumlah para suster di divisi bedah adalah dokter Viona akan tetapi saat ini kita tak mungkin mengganggunya bukan dokter , jadi saya akan memikirkannya terlebih dahulu untuk beberapa hari ini " ucap profesor Frank sambil tersenyum .     

" Anda adalah atasan yang terbaik prof , dokter Viona beruntung satu team dengan anda . Kalau begitu saya permisi prof saya harap saya akan mendapatkan hasil yang menggembirakan untuk beberapa hari kedepan ini " sahut dokter Lila berpamitan .     

" Saya pasti akan memberikan kabar secepatnya dok , beri saya waktu dua hari untuk memeriksa man power di divisi saya " ucap profesor Frank sambil tersenyum .     

" Terima kasih dan maaf merepotkan anda prof , saya permisi " pamit dokter Lila sambil menundukkan kepalanya pelan lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan profesor Frank bersama asistennya seorang dokter wanita muda yang sejak tadi mencuri pandang ke arah profesor Frank .     

Sepeninggal dokter Lila profesor Frank kembali terlihat sibuk menatap layar monitor yang ada di hadapannya , ia memeriksa jumlah suster yang ada di divisi yang ia pimpin . Profesor Frank tau kalau suster Tina adalah suster kesayangan Viona oleh karena itu ia berniat memisahkan suster Tina dari Viona .     

" Maafkan aku Viona ,  kau harus sedikit diberi pelajaran sedikit supaya kau tau siapa pemimpin disini " ucap profesor Frank sambil tersenyum licik .     

Profesor Frank lalu mengirimkan nama enam suster yang akan ia pindahkan ke divisi obgyn dibawah pimpinan dokter Lila tanpa persetujuan Viona yang merupakan dokter kedua yang paling berpengaruh di divisi obgyn .     

" Hatchiiiii….. "      

Viona bersin-bersin sejak ia bangun jam sebelas siang tadi sehingga membuat Fernando sedikit khawatir , ia tak mau Viona sakit . Karena jika Viona sakit maka rencananya untuk membuat Viona olah raga tiap malam akan gagal oleh karena itu ia terlihat sibuk meminta para pelayannya untuk menyiapkan air lemon hangat untuk viona .     

" Ayo minum lagi honey " ucap Fernando pelan sambil membelai rambut Viona .     

" Aku bisa kembung dari tadi minum terus , sudahlah aku baik-baik saja baby " jawab Viona sambil meletakkan gelas yang berisi air lemon hangat ke atas meja makan .     

" Aneh bukankah kau tadi tak apa-apa ketika bangun tidur , ini kenapa tiba-tiba bersin-bersin honey apa perlu kita ke dokter ? " tanya Fernando pada Viona .     

" Bukankah ini hasil perbuatanmu " jawab Viona menyindir Fernando .     

Fernando mengangkat satu alisnya tak mengerti dengan perkataan Viona .     

" Apa maksudmu honey ? " tanya Fernando lirih .     

" Coba kau tak memaksaku melek sampai jam empat pagi beberapa hari ini mungkin aku tak akan sakit flu seperti sekarang " jawab Viona ketus .     

" Ha ha ha ha ha ….. no honey itu bukan alasan yang bagus untuk menolakku ya , karena aku akan tetap melakukannya sampai kau memberikan aku bayi yang tampan seperti ku " ucap Fernando menggoda Viona dengan tawa yang penuh kemenangan .     

" Menyebalkan !!! " ucap Viona lirih .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.