You Are Mine, Viona : The Revenge

save my sister



save my sister

0Kedatangan Fernando di kantin khusus staf rumah sakit benar-benar menjadi magnet bagi para wanita , para suster yang baru bekerja nampak benar-benar terpesona ketika melihat Fernando mereka bahkan nampak tak menganggap keberadaan Viona.     
0

Melihat wanita lain memandang nanar ke arah suaminya membuat Viona tak nyaman , ia berkali-kali berpindah tempat duduk untuk menjauhi Fernando akan tetapi Fernando justru selalu mendekati kemanapun Viona berpindah tempat duduk .      

" Kenapa terus mengikutiku ? " Tanya Viona ketus sambil melirik tajam ke arah Fernando ." Lho salahnya dimana ? kau kan istriku honey " Jawab Fernando tanpa rasa bersalah .     

" Lihatlah para wanita yang sedang menatapmu itu " Ucap Viona dengan suara yang hampir tak terdengar .Fernando tersenyum tipis mendengar perkataan Viona dalam hatinya berbunga-bunga mengetahui Viona cemburu , dengan cepat Fernando bangun dari kursinya dan mengajak Viona untuk pergi .     

" Bukankah kalian harus bekerja ? " Tanya Fernando pada semua suster baru yang sedang menatapnya .Brug Brug Brug Prank Para suster baru yang mendengar perkataan Fernando pun langsung tersadar , mereka lalu dengan cepat bangun dan meninggalkan kantin dengan terburu-buru sehingga membuat kantin langsung gaduh bahkan ada beberapa orang suster yang saling bertumbukan karena tak melihat jalan .     

Viona menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa ketika melihat kelakuan para suster yang ketakutan itu , tanpa Viona sadari Fernando melirik tajam ke arahnya ." Aku langsung bekerja " ucap Viona pelan berpamitan pada Fernando di depan kantin .     

" Ayo aku antarkan ke ruangan mu "Jawab Fernando sambil berusaha menarik tangan Viona. " Tak usah aku bisa sendiri ,lagipula bukankah kau masih punya urusan dengan suster Chloe " Tanya Viona mengingatkan tentang suster Chloe .     

Fernando tersenyum tipis mendengar perkataan sang istri , ia langsung teringat akan janjinya pada asisten baru istrinya itu. Akhirnya Fernando pun membiarkan Fiona untuk jalan sendiri menuju ruangannya .     

Setelah melihat Viona pergi , Fernando lalu berjalan menuju ruangan pribadinya untuk menemui suster Chloe yang sudah membawa berkas pribadinya . Sesuai janji Fernando sebelumnya suster Chloe akhirnya diangkat menjadi karyawan tetap di rumah sakit Global Bross atas rekomendasi Fernando .     

Pihak personalia awalnya bingung atas keputusan itu akan tetapi mereka tak bisa berbuat apapun ketika sudah mendengar bahwa Fernando lah yang merekomendasikan suster Chloe .Karena pasien tak terlalu banyak Viona akhirnya bisa pulang tepat waktu dan ia memilih untuk pergi ke divisi obgyn untuk bertemu dengan suster Tina karena ingin mengajaknya pergi makan ramen favorit mereka di sebuah restoran Jepang yang gak jauh dari rumah sakit .     

Saat sedang berjalan menuju jembatan yang menghubungkan gedung A dan gedung B tiba-tiba langkah Viona terhenti karena mendengar suara tangisan seorang perempuan yang berasal dari arah tangga darurat , karena penasaran Fiona akhirnya berjalan menuju tangga darurat ." Dokter Louisa !!! " Pekik Viona saat mengetahui kalau dokter cantik itulah yang menangis di tempat yang sepi itu .     

" Dok---dokter Viona " Jawab dokter Louisa terbata-bata ." Boleh saya masuk ? " Tanya Viona sambil tersenyum ." Masuklah dok " Jawab dokter Louisa sambil menyeka air matanya yang membasahi kedua pipinya .Begitu mendapat ijin Viona langsung masuk ke dalam tangga darurat itu dan dengan perlahan menutup pintunya kembali lalu berjalan pelan menuju anak tangga dimana dokter Louisa berada .     

Viona pun duduk disebelah dokter Louisa sambil bersandar pada tembok menghadap dokter Louisa ." Anda kenapa dokter ? Kenapa harus menangis ditempat seperti ini " Tanya Viona pelan ." Saya hanya sedang meratapi nasib dok " Jawab dokter Louisa sesegukan .     

" Nasib apa yang ada ratapi saat ini ? bukankah karirmu cemerlang di rumah sakit ini " Tanya Viona bingung ." Apakah saya salah dok kalau mencintai seorang pria dengan sangat dalam ? " Tanya balik dokter Louisa sambil menatap tajam ke arah Viona .     

Viona tersenyum mendengar perkataan dokter Louisa , tebakannya ternyata benar kalau dokter Louisa sedang ada masalah dengan kekasihnya ." Cinta tak pernah salah akan tetapi banyak orang yang mengatasnamakan cinta untuk tindakan egoisnya " Jawab Viona pelan ." Apa maksud anda dok ? " Tanya dokter Louisa bingung .     

" Cinta yang tulus tentu saja berbeda bukan dengan cinta yang dipaksakan , apalagi kalau orang itu menggunakan nama cinta untuk kesenangan sematanya saja . Egois itu namanya bukan cinta " Jawab Viona sambil tersenyum .     

Dokter Louisa terdiam mendengar perkataan Viona ia terlihat sedang mencerna perkataan Viona kata demi kata , tiba-tiba saja kedua matanya kembali mengeluarkan air mata dengan deras sehingga membuat Viona kaget karena tak menyangka dokter Louisa akan kembali menangis ." Maaf jika perkataanku ada yang menyinggungmu dok " Ucap Viona meminta maaf dengan tulus .     

" Sepertinya hanya aku yang mencintainya dengan segenap hatiku tapi dia tidak , dia hanya menganggapku sebagai pemuas nafsunya saja " Jawab dokter Louisa dengan suara yang hampir tak terdengar ." Apa maksud anda dok ? " Tanya Viona kaget ." Bukan apa-apa dok , terima kasih dokter atas masukan anda sebelumnya " Jawab dokter Louisa mengalihkan pembicaraan .     

" Kalau begitu saya permisi dokter , saya harus kembali bekerja " Imbuh dokter Louisa berpamitan untuk pergi .Viona mengangguk pelan merespon perkataan dokter Louisa , ia pun mempersilahkan dokter muda itu untuk pergi . Viona masih memikirkan perkataan terakhir dokter Louisa yang menggelitik hatinya ." Kuharap kau baik-baik saja dokter " Ucap Viona tulus mendoakan dokter Louisa , Viona berusaha menghilangkan perasaan jelek dalam hatinya .      

Setelah dokter Louisa pergi Viona lalu keluar dari tangga darurat itu ,ia kemudian meneruskan perjalanannya menuju divisi obgyn dimana suster Tina berada . Sudah lama sekali Viona tak makan bersama suster Tina pasca ia menikah dengan Fernando , dulu tiap ia pulang kerja hampir setiap ada kesempatan Viona selalu pergi bersama suster Tina .     

Viona kemudian berjalan kembali menuju ke ruang dokter Lila di mana suster Tina berada , senyumnya mengembang ketika melihat suster Tina sibuk . Viona kemudian memilih pergi karena tak mau mengganggu kesibukan suster Tina dan dokter Lila. Ia memutuskan pergi setelah mendengar perkataan suster lain yang mengatakan kalau divisi obgyn akan lembur hari ini karena banyaknya pasien yang datang .     

Drrttttt Ponsel pintar dalam saku Viona tiba-tiba bergetar, dengan cepat ia meraih ponsel itu seketika wajahnya langsung memerah ketika membaca pesan yang masuk .Dengan cepat Viona berlari menuju ruang lokernya hatinya benar-benar kacau ketika melihat pesan yang dikirimkan oleh adik-adiknya itu kedua matanya pun sudah langsung berkaca-kaca .      

Setelah mengambil beberapa barangnya di dalam loker Viona langsung berlari menuju ruang pribadi Fernando , ia langsung masuk ke dalam ruangan suaminya itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu sehingga membuat orang-orang yang ada di dalam kaget .Fernando langsung menoleh ke arah Viona yang sudah berdiri di depan pintu , wajah cantik Viona pun sudah dibasahi air mata yang sudah mengajak sungai . Melihat sang istri menangis Fernando langsung berjalan cepat menuju pintu .     

 " Hei honey , what happen with you ? " Tanya Fernando pelan sambil meraih pipi Viona ." Help me …. Oh no... i means help my sister " Jawab Viona terbata-bata .     

" Calm down first and talk slowly " Ucap Fernando sambil menyeka air mata Viona yang membasahi pipinya .Mendengar perkataan Fernando air mata Viona justru keluar semakin banyak . " Let's go to England right now !!!! " Jerit Viona dengan sesegukan .      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.