You Are Mine, Viona : The Revenge

Perhatian



Perhatian

0Sesampainya di rumah Viona langsung berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai 2 tanpa menunggu Fernando , begitu sampai di kamar Viona langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya . Alih-alih mandi Viona justru kembali memuntahkan makanan yang baru saja ia makan , delapan potong salmon sushi yang ia makan kembali keluar sehingga membuat perut Viona kembali kosong .      
0

Fernando yang sampai di kamar langsung mengernyitkan keningnya ketika mendengar suara Viona yang sedang mengeluarkan isi perutnya , dengan cepat ia menuju ke kamar mandi untuk memberikan pijatan di tengkuk sang istri seperti petunjuk yang dokter William berikan kepadanya .     

"Kau kenapa honey.? "Tanya Fernando memancing pengakuan Viona sambil memijat tengkuk Viona secara perlahan .     

"Aku tak apa-apa mungkin hanya salah makan saja. "Jawab Viona sambil menyeka bibirnya dengan air .     

"Dari kemarin masih salah makan.? " Tanya Fernando kembali mencoba mengingatkan Viona kalau ia sudah muntah-muntah seperti itu selama dua hari.      

Tanpa menjawab pertanyaan sang suami Viona melangkahkan kakinya menuju ke bathup dan meminta Fernando untuk keluar karena ia ingin berendam dengan air hangat sebelum tidur . Fernando tersenyum tipis ketika Viona memintanya keluar , tanpa berbicara Fernando akhirnya keluar dari kamar mandi dan memberikan Viona untuk menikmati waktunya sendiri.      

Setelah Fernando pergi Viona kemudian membuka semua pakaiannya dan mulai berbaring di dalam bathtub dimana air hangat sudah mulai menggenangi bagian dalam bathtub , Viona menyandarkan kepalanya ke pinggiran bathup  menikmati air me time nya setelah berkali-kali muntah dalam satu hari ini .     

"Kau kenapa nak ? kenapa kau seperti ingin sekali memberitahukan daddy-mu tentang keberadaanmu di perut mommy " Ucap Viona lirih sambil meraba perutnya yang rata .     

"Maafkan mommy ya , mommy masih marah pada daddy-mu " Imbuh Viona mengajak bicara janinnya yang baru berusia satu minggu itu .     

Viona kemudian memejamkan kedua matanya dengan perlahan karena merasa sangat lelah dan ingin merilekskan tubuhnya . Sementara itu Fernando terlihat sedang memberitahu pada semua pelayannya tentang kehamilan Viona , beberapa pelayan wanita nampak kegirangan ketika mendengar berita kehamilan sang nyonya .      

"Tapi ingat jangan pernah kalian bicara atau bertanya kepadanya masalah kehamilannya , karena Viona tak mengetahui kalau aku sudah tau kalau dia sudah hamil " Ucap Fernando dengan serius .     

"Jadi maksud tuan kami harus pura-pura tak mengetahui kehamilan nyonya dan bersikap biasa saja pada nyonya ? " Tanya Teddy bingung .     

"Iya , kalian harus bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun dan tolong perhatikan semua gerak-geriknya kalau ia membutuhkan bantuan " Jawab Fernando sambil tersenyum .     

"Kalian mengerti kan ?" Tanya Fernando kembali .     

"Kami mengerti tuan."Jawab dua puluh orang pelayan yang ada di hadapannya dengan kompak .     

"Bagus dan ingat jangan pernah bicara atau membahas kehamilan istriku pada orang lain "Ucap Fernando sambil menatap tajam semua orang yang ada di hadapannya .     

Semua pelayan yang ada di hadapan Fernando langsung mengangguk merespon perkataannya , tak begitu lama kemudian Fernando naik ke kamarnya untuk mandi karena ia sudah cukup lama meninggalkan Viona seorang diri di kamar mandi . Senyum Fernando mengembang ketika melihat Viona sudah berada di atas tempat tidur .     

"Sampai kapan kau akan menyembunyikan kehamilanmu dariku honey ?" Ucap Fernando lirih sambil membelai wajah Viona yang sudah terlelap .     

Dengan penuh cinta Fernando mencium kening Viona , ia lalu lu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum tidur .     

Di Lantai satu Teddy terlihat sedang memberikan briefing kepada para bawahannya , ia sudah mendapatkan daftar makanan yang boleh dimakan oleh Viona berdasarkan info dari dokter William yang diberikan oleh Fernando sebelumnya.      

"Singkirkan bahan makanan yang terlarang dan jangan pernah nah memasaknya lagi sampai nyonya melahirkan "Ucap Teddy sambil menunjuk bahan makanan yang tak baik untuk ibu hamil .     

"Perbanyak sayuran , buah-buahan dan daging segar "Imbuh Teddy menambahkan perkataannya yang sebelumnya .     

Para pelayan pun terlihat langsung mengerjakan instruksi yang diberikan oleh Teddy , mereka terlihat bersemangat saat sedang membongkar gudang tempat penyimpanan bahan-bahan makanan . Bahan makanan yang sudah cukup lama pun dikeluarkan satu persatu demi menjaga kesegaran bahan makanan yang akan dimasak untuk sang nyonya.      

Teddy terlihat sangat bersemangat melakukan tugas yang baru diberikan oleh Fernando , ia paham betul jika sang tuan sangat bahagia dengan kehamilan istrinya . Oleh karena itu Teddy ingin menunjukkan loyalitasnya pada sang majikan sebaik mungkin , semua orang di istana Fernando nampak bersiap menyambut kehamilan sang nyonya .      

KANTOR PUSAT KEPOLISIAN      

Para petugas polisi yang berjaga malam nampak sedang menikmati makan malam mereka yang diberikan oleh Andrew sang atasan , mereka nampak berbahagia ketika mendapat makanan gratis.     

Saat sedang makan tiba-tiba salah satu diantara mereka berteriak ketika membaca berita yang sedang menjadi trending topic di seluruh media sosial.      

"Pantas saja seorang Fernando menikahi dokter ini , lihatlah wajah dokter ini sungguh sangat cantik "Ucap sang polisi muda menunjukkan foto Viona yang sedang tersenyum di samping Fernando pada teman-temannya .     

"Betul aku rasa jika dokter itu mengikuti ajang kecantikan , aku jamin dia pasti akan memenangkannya " Jawab polisi muda lainnya.      

"Ha ha ha ….bisa saja kau " Sahut polisi lainnya .     

Andrew yang sedang duduk di ruangannya hanya bisa terdiam ketika mendengar anak buahnya sedang membicarakan Viona , ia memejamkan mata mengingat awal pertemuannya dengan Viona di kereta bawah tanah beberapa tahun yang lalu . Wajah cantik Viona memang sudah terlihat saat dia masih remaja , jadi wajar jika sekarang kecantikannya semakin terlihat mempesona .     

Charlie sang komandan utama yang baru datang nampak kaget ketika mendengar suara tawa dari anak buahnya yang sedang makan di ruang depan , karena penasaran ia pun mencari tahu kenapa anak buahnya nya bersemangat seperti itu . Setelah mengetahui topik pembicaraan anak buahnya seketika wajah sang komandan utama itu pun berubah , ia lalu berjalan menuju ke ruangan Andrew sanh tangan kanannya di kantor .     

"Are you ok ?" Tanya Charlie pelan pada Andrew yang sedang memejamkan mata .     

"Im fine "Jawab Andrew singkat , ia pun membuka matanya dengan perlahan dan membenarkan posisi duduknya di hadapan Charlie sang komandan .     

Charlie tersenyum ketika melihat tampilan di layar ponsel Andrew yang sedang menampilkan artikel tentang Fernando dan Viona di restoran Jepang  yang sedang ramai .     

"Memikirkannya lagi ? " Tanya Charlie kembali sambil menyalakan rokok .     

"Memikirkan siapa ? " Tanya balik Andrew .     

"Wanita yang ada di artikel itu " Jawab Charlie singkat sambil menunjuk layar ponsel Andrew .     

Andrew yang sadar kalau layar ponselnya masih menampilkan artikel mengenai Viona dan Fernando langsung menutupnya dengan cepat , wajahnya pun langsung memerah dengan seketika karena malu pada Charlie .     

"Tenanglah aku mengerti posisimu Andrew " Ucap Charlie sambil tersenyum mencoba untuk menenangkan Andrew yang panik .     

"Aku belum pernah sedalam ini mencintai seseorang capt " Jawab Andrew jujur .     

"Kau harus mencari pengganti , wanita yang kau sukai itu sudah menjadi milik orang lain dan kau harus itu Andrew ." Sahut Charlie dengan nada meninggi .     

"Semakin aku mencoba untuk melupakannya semakin kuat memori tentangnya bersarang di otakku capt. " Jawab Andrew terbata-bata .     

Charlie terdiam mendengar perkataan Andrew , ia tahu betul kalau anak buahnya itu masih mencintai Viona yang kini sudah menjadi istri pria nomor satu di kota , tak ada orang satupun yang bisa melawan seorang Fernando Grey Willan . Bahkan hukum di kota pun bisa ia beli dengan kekuasaannya yang sangat besar itu dan Charlie sangat memahami itu .     

"Apa yang sudah menjadi milik orang tak pantas kau idamkan Andrew , ingat itu ." Ucap Charlie dengan serius .     

"Seandainya Fernando tak menggunakan cara licik untuk memisahkan aku dari Viona mungkin saat ini Viona sudah menikah denganku capt ." Jawab Andrew dengan penuh amarah .     

"Apa kau yakin Viona akan menerima ajakanmu untuk menikah ? bukankah kau hanya memberikan ia cincin saja di taman . " Tanya Charlie dingin mencoba menyadarkan Andrew .      

"Tapi ia menerima ajakanku waktu itu …     

"Yang belum kau lakukan secara resmi bukan . !!!" Ucap Charlie memotong perkataan.      

Brakk     

Andrew melempar buku yang ada di hadapannya ke dinding mendengar perkataan Charlie , ia merasa kalau atasannya itu sedang membela Fernando daripada dirinya .     

"Anda tak tau apa yang ada dalam hatiku capt , jadi anda dengan mudah berkata seperti itu...aku jauh lebih dulu mengenalnya dari pada si brengsek Willan itu . !!!" Teriak Andrew dengan mata berapi-api.      

"Dan satu hal lagi yang perlu anda tau , aku yakin Viona tak mencintai si brengsek itu !!! aku tau pria seperti apa yang dicintai Viona . " Imbuh Andrew dengan penuh amarah .     

Setelah berbicara seperti itu Andrew kemudian menyambar kunci mobilnya dan keluar dari kantor dengan mata yang merah karena marah , ia merasa tak ada orang yang paham dengan kondisinya saat ini . Rasa kebenciannya pada keluarga Willan makin menjadi-jadi saat ini , dendam lamanya pada Franklin masih belum bisa ia balas akan tetapi saat ini Fernando justru merebut wanita yang ia cintai .      

"Lihat saja Fernando , aku akan membawa Viona keluar dari rumahmu itu ...arrggghh….brengsek kau Fernando .!!!" Teriak Andrew menggila didalam mobilnya , ia kemudian menambah kecepatan mobilnya menyusuri jalanan tanpa arah tujuan .     

Anak buah Andrew di kantor nampak kaget melihat Andrew marah seperti itu , pasalnya Andrew adalah polisi yang tak pernah marah pada siapapun . Mereka lebih kaget saat melihat sang pimpinan utama keluar dari ruangan Andrew .     

"Jangan ganggu Andrew , dia butuh waktu untuk menenangkan diri ." Ucap Charlie sambil memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya .      

"Kami mengerti capt." Jawab sepuluh orang polisi muda yang ada di ruang depan itu dengan kompak .     

Charlie tersenyum mendengar jawaban dari anak buahnya , ia lalu masuk ke dalam ruang pribadinya sambil terus menikmati rokok yang ada di tangannya.      

"Kau tak tau seberapa mengerikannya Fernando Grey Willan itu Andrew , aku harap kau segera sadar bahwa kau bukanlah lawan untuk pria itu " Ucap Charlie lirih sambil menatap foto Fernando dan Viona yang sedang muncul di berbagai macam artikel di komputer yang sedang ia tatap .     

Charlie merasa prihatin pada kondisi Andrew yang masih belum menerima pernikahan kenyataan kalau Viona sudah menjadi milik orang lain , Charlie yang sangat mengenal Andrew menyayangkan sikap egois dan keras kepala tangan kanannya itu .      

Andrew yang tak tau tujuannya tiba-tiba kaget saat menyadari ia sudah sampai di depan rumah sakit Global Bross , tempat kerja Viona . Tanpa sadar Andrew terbawa ke tempat dimana ia biasa mengantar jemput Viona beberapa bulan lalu , sebuah kebiasaan yang Andrew tak dapat lupakan . Walau pada awalnya ia berniat memanfaatkan Viona akan tetapi semakin lama ada disisi Viona membuat rasa cintanya tumbuh tanpa ia sadari dan saat ini rasa cinta itu masih sangat besar di dalam hatinya .     

Tok      

Tok      

Tok      

Kaca mobil Andrew diketuk oleh seseorang dari luar, Andrew yang sedang memejamkan mata saat mengingat Viona tiba-tiba kaget ketika mendengar ada orang yang mengetuk kaca mobilnya . Dengan cepat Andrew membuka kaca mobilnya dan langsung tersenyum ketika melihat sosok yang tadi mengetuk kacanya .     

"Apa kau datang untuk menjemputku ? " ….     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.