You Are Mine, Viona : The Revenge

Bingung



Bingung

Fernando mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit Global Bross setelah menerima pesan dari Viona yang meminta dibelikan sushi salmon yang ada di mall tempat mereka pernah makan sebelumnya , dengan cepat Fernando meninggalkan ruangan meeting begitu ia menerima pesan dari sang istri dan meminta Justin untuk menggantikannya .     
0

Setelah mengemudi hampir 30 menit dari mall yang dimaksud oleh Viona ,  Fernando sampai di parkiran depan rumah sakit Global Bross . Ia langsung berlari menuju ruang pribadi Viona dengan tangan yang membawa sebuah kantong kertas yang berisi beberapa potong sushi dan teh hijau . Beberapa orang yang mengenalnya langsung memberikan salam ketika berpapasan di lorong , mereka hanya tersenyum ketika melihat Fernando berlari menuju ke ruang Viona .     

" Aku tak pernah menyangka tuan seperti Fernando Grey Willan setampan itu ." Ucap seorang suster berambut merah dari divisi obgyn sambil menutup mulutnya ketika melihat Fernando berlari .      

"Jaga ucapanmu , ia adalah salah satu pemilik rumah sakit ini . Lagi pula istrinya adalah dokter terbaik yang dimiliki rumah sakit Global Bross ini , apa kau siap bersaing dengan dokter Viona. " Tanya suster lainnya menimpali ucapan suster berambut merah itu .      

" Tentu saja tidak , siapa yang berani bersaing dengan dokter secantik dan sehebat dokter Viona . Aku hanya mengagumi ketampanan tuan Fernando saja lagipula bukankah di luar sana banyak sekali wanita yang mengaguminya juga , jadi itu bukan masalah bukan. " Sahut sang suster berambut merah dengan ketus .     

" Hei hei hei kalian ini kenapa ribut-ribut di lorong seperti ini ? apakah pekerjaan kalian sudah selesai ? ." Ucap Dokter Ammy yang sudah tiba-tiba ada di samping dua orang suster dari divisi obgyn itu .     

" Maaf dokter kami bukan suster dari divisi bedah , kami kemari tadi mengantar dokumen titipan dari dokter Lila untuk profesor Frank ." Jawab kedua orang suster itu bersamaan .     

Deg      

Dokter Ammy terdiam ketika mendengar nama profesor Frank disebut oleh kedua orang suster itu , ia masih mengingat jelas bagaimana profesor tampan itu memberikannya pelajaran tadi malam di apartemen barunya sehingga membuat selangkangannya sedikit sakit.      

"Apakah dokumen yang dititipkan dokter Lila sudah kalian berikan pada profesor Frank.?" Tanya Dokter Ammy dengan sedikit tergagap.      

"Sudah dokter , kami sudah memberikannya kepada profesor Frank  "Jawab suster berambut merah sambil menunduk.      

" Ya sudah kalau begitu sekarang kalian sudah boleh kembali ke bagian obgyn , jangan membuat keributan disini . Karena kalian tahu sendiri bukan  para dokter disini sangat membutuhkan konsentrasi yang tinggi ketika merawat pasien." Ucap dokter kami sambil merapikan jas putih nya     

"Iya dokter kami mengerti , kalau begitu kami undur diri ." Sahut kedua orang suster itu dengan kompak.      

Dokter Ammy menganggukan kepalanya mendengar jawaban kedua orang suster dari divisi obgyn tersebut , ia kemudian meneruskan langkahnya menuju ke ruangannya sendiri untuk melakukan sedikit perawatan pada bagian organ vitalnya setelah semalam suntuk di serang profesor Frank tanpa ampun .     

Setelah berlari dengan membawa kantong makanan pesanan sang istri Fernando akhirnya tiba di depan ruangan Viona , ia memperlambat larinya dan tersenyum ketika melihat Viona sedang duduk menunggunya di sebuah kursi yang ada di depan ruang pribadinya .     

"Hei nyonya maaf sudah membuat anda menunggu lama ." Ucap Fernando menyapa Viona yang sedang memainkan game di ponselnya.     

" ssttttt diam jangan mengganggu konsentrasiku !! aku sedang perang ."Jawab Viona cepat tanpa menoleh ke arah Fernando yang baru datang itu .     

Fernando langsung menutup mulutnya begitu mendengar jawaban sang istri , ia lalu duduk dengan perlahan tanpa membuat suara disebelah Viona dan hanya bisa terdiam ketika melihat Viona sedang memainkan game simulasi perang di ponselnya . Setelah hampir 30 menit Viona akhirnya selesai dengan dunianya sendiri , ia lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas dan sempat kaget ketika melihat Fernando duduk disampingnya tanpa suara .     

"Kenapa kau senang sekali mengagetkanku .? " Tanya Viona ketus .     

"Siapa yang mengagetkanmu honey , aku dari tadi hanya diam di sini ." Jawab Fernando sambil tersenyum.      

"Kalau kau tak ada niat untuk mengagetkanku kenapa kau diam saja seperti itu " Ucap Viona sambil bangun dari kursinya.      

" Bukankah tadi kau yang memintaku untuk tak berbicara...     

"Siapa ? aku ?? aku memintamu untuk tak berbicara !!! memangnya siapa aku sampai bisa membuat seorang tuan Fernando Grey Willan tak berbicara ."Sahut Viona ketus memotong perkataan Fernando dengan tatapan tajam .     

Fernando menghela nafas panjang mendengar perkataan Viona , ia ingin sekali meneriakkan isi hatinya tapi ia tahan mengingat kondisi Viona yang sedang hamil muda . Fernando mengingat dengan jelas semua nasehat yang diberikan oleh dokter William sebelumnya .     

"Ya sudah aku yang salah , kalau begitu ayo kita pulang ."Ucap Fernando sambil tersenyum mengajak Viona untuk pulang .     

"Jadi secara tidak langsung kau mengatakan kalau aku yang salah begitu ? " Tanya Viona sambil meletakkan tangannya di pinggang.      

"Bukan bukan begitu honey aku tak bermaksud mengatakan itu ….     

"Tidak bermaksud bagaimana ?  itu namanya kau sudah menuduhku Fernando !! kenapa kau selalu seperti ini , selalu arogan dan mau menang sendiri . Ya sudahlah aku malas melihatmu , aku mau pergi saja ." Sahut Viona memotong perkataan Fernando dengan ketus sambil berjalan cepat meninggalkan Fernando yang masih takjub dengan sikap Viona .      

Viona berjalan dengan cepat meninggalkan Fernando menyusuri lorong menuju ke area parkir seorang diri , saat sampai di parkiran kedua mata Viona berkaca-kaca ketika tak dapat menemukan Fernando dibelakangnya . Fernando yang baru tiba di area parkir terkejut ketika melihat Viona sudah menangis sambil duduk di samping mobil .      

" Kau kenapa .?" Tanya Fernando panik .      

" Hiksss hiks ….. kenapa aku tidak boleh marah padamu , kenapa harus kau terus yang marah !! memangnya kau pikir kau ini siapa Fernando" Jawab Viona dengan terbata-bata.      

" Ada apa lagi ? "Tanya Fernando bingung.      

"Kau marah padaku kan karena ucapanku tadi , makanya kau sengaja membuatku menunggu lama disini . Sebegitu bencikah kau padaku Fernando hiks hiks…." Tangis Viona sesegukan .     

" Aku tak marah padamu honey….tak mungkin aku marah padamu hanya untuk masalah seperti itu "Ucap Fernando dengan kaget .      

" Tapi kau menyalahkanku... aku tahu itu kedua matamu itu sudah menjelaskan semuanya " Jawab Viona sambil menyeka air mata yang mengalir di wajahnya .     

Fernando diam mendengar perkataan Viona , ia benar-benar tak mengerti kenapa Viona berkata seperti itu kepadanya . Karena tak tega melihat Viona duduk di aspal Fernando lalu membujuk Viona untuk berdiri dan membimbingnya masuk ke dalam mobil dengan perlahan. Di dalam mobil Viona terdiam tak mengatakan apapun pada Fernando , begitupun Fernando yang tak mau bicara karena takut membuat Viona menangis lagi seperti tadi di parkiran rumah sakit .     

" Aku lapar " Cicit Viona dengan lirih.     

"Oh iya aku jadi ingat itu aku membawakan…..     

"Ayo makan hot dog " Ucap Viona dengan mata berbinar-binar memotong perkataan Fernando.     

"Hotdog kau ingin makan hotdog ?" Tanya Fernando dengan tatapan tak percaya.      

"Iya aku ingin makan hot dog memangnya kenapa ?" Tanya balik Viona tanpa rasa bersalah.      

"Tapi aku sudah membelikanmu…..     

"Kalau kau tak mau mengantarkanku pergi ke tempat hotdog ya sudah turunkan aku di pinggir jalan , aku bisa mencarinya sendiri ."Jawab Viona dengan cepat memotong perkataan Fernando kembali.      

"No no no no no iya ya kita pergi sekarang ke tempat penjual hot dog  sabar ya " Ucap Fernando dengan cepat sambil membelai rambut Viona untuk menenangkan Viona yang sedang merajuk .      

"Asik ...ya sudah ayo kita pergi jangan lama-lama keburu penjualnya tutup " Ucap Viona dengan tertawa lebar .     

Fernando kemudian menambah kecepatan mobilnya menuju ke tempat penjual hotdog yang sudah disebutkan oleh Viona sebelumnya , ia hanya melirik sesekali ke arah Viona yang terlihat sudah tidak sabar untuk memakan hot dog . Sesampainya di tempat tujuan Viona segera berlari menuju ke kasir ia langsung memesan hot dog extra besar tanpa acar dan mayonaise seperti biasanya ketika ia makan hot dog.      

Tak lama kemudian pesanan Viona pun siap , Fernando dengan cekatan berjalan ke meja kasir dan membawa hotdog pesanan sang istri . Setelah pesanannya ada di atas meja Fiona langsung memakan hotdog super besarnya , setelah tiga gigitan Viona langsung meletakkan hot dog itu di atas meja dengan pandangan mata yang terlihat tidak puas .     

" Kenapa honey ?" Tanya Fernando bingung .     

" Sepertinya kokinya sudah ganti "Jawab Fiona dengan lirih .     

"Apa maksudmu ?" Tanya Fernando kembali .     

" Rasanya tidak enak , tidak seperti biasa aku makan " Jawab Viona setengah berbisik .     

" benarkah …..     

"Ia coba saja kalau tidak percaya "Ucap Viona sambil mengarahkan hot dog nya kepada Fernando.     

Fernando lalu membuka mulutnya dan menggigit hotdog yang sebelumnya dimakan oleh Viona ia tak merasakan ada hal yang aneh pada hot dog yang baru saja ia makan itu .     

"Aneh bukan "Tanya Viona kembali.     

"Rasanya memang sedikit aneh karena tak ada mayonaise di dalamnya tapi ini masih cukup enak untuk dinikmati " Jawab Fernando tanpa rasa bersalah .     

"Akhhh kau memang menyebalkan , tak bisa membedakan mana makanan enak dan tidak " Sahut Viona sambil menyambar tasnya yang ada di samping Fernando , ia lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Fernando seorang diri di depan kedai hotdog .     

Melihat Viona berjalan dengan cepat menuju mobil Fernando pun mengikuti langkah sang istri , ia lalu meninggalkan hot dog yang baru dimakan empat gigitan itu di atas meja begitu saja.      

"Bagaimana kalau kita pergi ke tempat sushi saja " Ucap Viona dengan tiba-tiba.      

Glek      

Fernando menelan salivanya mendengar perkataan sang istri , ia lalu menghela nafas panjang sambil tersenyum ke arah Viona tanpa berbicara apapun . Ia lalu menginjak gasnya dengan kecepatan tinggi menuju ke restoran Jepang untuk memakan sushi sesuai permintaan Viona .     

" Sabar Fernando sabar …. ini demi jagoanmu " Ucap Fernando dalam hati ketika turun dari mobilnya saat sudah sampai di depan restoran sushi .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.