You Are Mine, Viona : The Revenge

Lemon



Lemon

0Di dalam bathtub yang berisi air hangat Viona berkali-kali menggelinjang ketika Fernando dengan sengaja menyentuh punggungnya ketika sedang bermain busa , area pinggang sampai ke punggung dan leher bagian belakang adalah daerah yang merupakan titik lemahnya . Fernando sepertinya benar-benar sengaja melakukan itu untuk menggoda Viona , pasalnya Viona duduk menjauh Fernando setelah secara tak sengaja bokongnya menyentuh kejantanan Fernando yang sudah on fire .      
0

Setelah menahan diri selama tiga puluh menit di dalam bathtub bersama Fernando yang sengaja menggodanya , Viona akhirnya menyudahi acara mandinya karena sudah mulai kedinginan . Fernando akhirnya membiarkan Viona menyudahi acara mandinya  , padahal ia sudah berencana ingin bercinta dengan Viona di dalam bathup untuk mengajari Viona gaya baru akan tetapi ia harus menunda keinginannya karena mengingat Viona yang sedang hamil . Ia tak mau mengambil resiko dan membuat masalah baru karena memaksa Viona dan membuat Viona kembali membencinya .     

Fernando hanya bisa tersenyum ketika melihat Viona keluar dari bathtub menggunakan handuk warna putihnya menuju ke dalam closet untuk berpakaian , sementara itu ia masih sangat berusaha untuk menidurkan juniornya yang sudah terlanjur on fire sejak pertama kali menyentuh Viona di dalam air .     

"Sabar Fernando sabar ….saat usia kehamilan istrimu menginjak empat bulan kau sudah bebas bercinta kembali dengannya ….sabar sabar ." Ucap Fernando dalam hati mengingat pesan yang diberikan dokter William agar jangan terlalu sering bercinta saat usia kehamilan Viona masih sangat muda seperti saat ini .     

Setelah berhasil menidurkan juniornya Fernando lalu berjalan menuju closet untuk mencari pakaian bersih , ketika ia keluar dari lemari pakaiannya itu Fernando tersenyum ketika melihat Viona sedang berdandan di depan meja riasnya . Rasanya sudah lama sekali tak melihat Viona menggunakan makeup , setelah terakhir kali ia dibuat jatuh cinta berkali-kali pada Viona saat melihat Viona yang sangat anggun berjalan di lorong menuju ke altar waktu pernikahan mereka sebulan lalu .     

"Mau kemana nyonya kenapa cantik sekali sore ini.? " Tanya Fernando pelan yang sudah berdiri dibelakang Viona .     

"Lho memangnya mau pergi ? " Tanya balik Viona tak fokus .     

"He he ...aku bertanya padamu babe tadi , kenapa kau menggunakan makeup seperti ini ." Jawab Fernando lembut menjelaskan maksud perkataannya yang sebelumnya .     

"Make up apa ? aku hanya memakai skincare saja tanpa menggunakan apapun lagi ." Ucap Viona sambil menunjukkan rangkaian skincare buatan Jepang kepada Fernando .      

"Bukankah sama saja skincare dan makeup.?" Tanya Fernando polos .     

"Tentu beda , skincare untuk merawat kulit wajah dari dalam kalau makeup digunakan untuk menutupi kekurangan di wajah sehingga membuat si pemakai tampak lebih cantik dari saat ia tak memakai apapun di wajahnya." Jawab Viona panjang lebar .     

"Lalu apa kau tak menggunakan makeup sekarang.?" Tanya Fernando kembali .     

"Wajahku sudah sempurna dan cantik tanpa menggunakan make up jadi untuk apa aku memakainya lagi ." Jawab Viona sambil bangkit dari kursi riasnya sambil mengibaskan rambut panjangnya ke arah Fernando .     

Sebuah senyuman tersungging di wajah tampan Fernando ketika melihat Viona menggodanya seperti itu , saat Viona akan berjalan menuju pintu keluar dengan cepat Fernando menggendong Viona ala bridal style dan membawanya kembali ke atas ranjang sehingga membuat Viona panik .     

"Apa yang mau kau lakukan !!!" Jerit Viona sambil berontak berusaha melepaskan diri dari kungkungan Fernando yang sudah menindihnya .     

"Menurutmu apa yang harus aku lakukan pada wanita cantik sepertimu yang sudah berusaha menggodaku seperti tadi.? " Tanya Fernando sambil tersenyum lebar .      

"Jangan...aku baru selesai mandi " Jawab Viona panik .     

Fernando tersenyum melihat kepanikan sang istri seperti itu perlahan Fernando mendaratkan ciumannya di bibir Viona yang berwarna pink dengan lembut , saat sedang memainkan lidahnya Fernando kaget ketika Viona membalas permainannya .     

"Kau benar-benar sudah mulai nakal babe " Bisik Fernando pelan sambil terus melumat bibir Viona .     

"Lepaskan aku mmm…." Jawab Viona dengan terengah-engah sambil berusaha melepaskan diri dari Fernando .     

"Babe akhhhh..." Ucap Viona tergagap sambil terus berusaha mendorong Fernando menjauh darinya .     

Karena Viona terus berontak Fernando akhirnya melepaskan sang istri , begitu dilepaskan oleh sang suami Viona langsung berlari menuju ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya . Fernando yang masih duduk diatas ranjang hanya bisa tersenyum mendengar Viona muntah-muntah di kamar mandi , sampai akhirnya ia pun berjalan pelan menyusul sang istri kekamar mandi karena tak tega mendengar Viona muntah-muntah seperti itu .     

"Istirahat dikamar saja ya , buat kusuruh pelayan membawa makan malam kita ke kamar." Ucap Fernando pelan sambil menyelimuti Viona di atas ranjang .     

"Bawakan aku lemon atau jeruk please " Jawab Viona lirih .     

"Ok sabar ya aku minta pelayan untuk membawakannya kemari secepatnya." Sahut Fernando sambil meraih telepon yang ada di atas nakas , ia lalu melakukan pembicaraan di telepon dengan Teddy yang ada di lantai satu .     

"Mereka akan segera datang , apa yang masih terasa tak nyaman.?" Tanya Fernando pelan sambil merapikan rambut Viona yang menutupi wajahnya .     

Viona menggeleng pelan merespon pertanyaan suaminya , rasa mualnya akan datang kembali saat ia berbicara . Oleh karena itu Viona memilih diam sambil terus membelai perutnya yang masih rata dengan perlahan , melihat Viona terus meraba perutnya Fernando kemudian mengikutinya . Dengan perlahan ia meraba perut Viona yang mempunyai lebar seukuran tangannya itu dengan perlahan .     

Tak lama kemudian datanglah Teddy bersama beberapa pelayan wanita membawa makanan yang sudah disiapkan sebelumnya , mereka juga membawakan lemon yang sudah dipotong-potong beserta jeruk sesuai request Viona yang sebelumnya . Saat nampan berisi makanan sampai di hadapannya Viona langsung meraih lemon yang sudah terpotong dan langsung memasukkan kedalam mulutnya dengan cepat sehingga membuat semua orang yang ada di kamar mewah itu membelalakkan mata ketika melihat apa yang dilakukan Viona .     

"Kau mau.?" Tanya Viona tanpa rasa bersalah menawarkan lemon pada Fernando.      

"Nope ...of course not , kau bisa menikmatinya sendiri babe . " Jawab Fernando dengan cepat menolak tawaran Viona .     

"Kalau kalian ? " Tanya Viona pada tiga orang pelayan yang ada dikamarnya .     

"Tidak nyonya terima kasih , kami khusus menyiapkannya untuk anda " Jawab Teddy sambil melangkahkan kakinya ke belakang begitu pula dua pelayan wanita yang ada di samping Teddy .      

"Kenapa tak ada yang mau padahal enak loh …." Ucap Viona bersemangat sambil menggigit potongan lemon kedua dengan lahap .     

Melihat Viona menggigit lemon membuat Fernando menelan salivanya berkali-kali karena mulutnya tiba-tiba berair , ia tak menyangka kalau Viona akan selahap itu makan buah paling asam itu secara langsung tanpa menggunakan apapun sebagai pasangan .     

"Tuan kami permisi." Bisik Teddy pelan pada Fernando .     

"Temani aku disini." Jawab Fernando lirih , ia takut kalau dipaksa Viona makan lemon kembali .     

"Maaf tuan , bukan bermaksud membantah perintah anda tuan . Saya hanya tak bisa makan lemon seperti itu , saya punya maag tuan ….permisi tuan." Sahut Teddy terbata-bata , ia lalu berjalan mundur dan meninggalkan kamar besar itu bersama dua bawahannya meninggalkan sang tuan dan nyonya berduaan dikamar .     

"Teddy sialan.!!" Umpat Fernando dalam hati memaki kepala pelayan di istananya itu dengan kesal .     

"Babe…." Panggil Viona mengagetkan Fernando .     

"Iya honey ada apa ??" Tanya Fernando panik sambil menatap Viona .     

"Ambilkan lemon itu lagi." Jawab Viona sambil menunjuk irisan lemon lainnya diatas piring yang ada di samping Fernando .     

"Honey ….ampun honey ...jangan paksa aku makan lemon juga ,aku tak bisa makan lemon babe " Ucap Fernando memohon pada Viona dengan panik .     

"Kau ini kenapa ? " Tanya Viona bingung melihat kepanikan Fernando sambil memakan irisan lemon yang baru saja diberikan oleh Fernando .     

Alih-alih menjawab pertanyaan sang istri Fernando langsung menutup mulutnya dengan tangannya dan langsung memberikan bahasa isyarat pada Viona sambil menunjuk-nunjuk ke arah lemon .     

" Bicara yang jelas !!!" Hardik Viona kesal karena melihat tingkah aneh Fernando .     

" Aku tak mau makan lemon babe , jangan paksa aku untuk makan ya." Jawab Fernando dengan mata yang memerah dan mulut yang berair karena melihat Viona menguyah lemon .      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.