You Are Mine, Viona : The Revenge

Saat Ego mengalahkan akal



Saat Ego mengalahkan akal

0Viona menangis karena tertawa setelah mendengar perkataan sang suami , ia tak menyangka kalau Fernando akan berkata seperti itu kepadanya .     
0

"Kau ini bicara apa.?" Tanya Viona pelan sambil menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya .     

"Bukankah tadi kau memintaku untuk memakan lemon itu ?" Tanya Fernando dengan wajah memelas .     

"Tadi aku hanya bertanya kepadamu apakah kau mau makan lemon juga atau tidak , bukan memaksamu untuk memakannya." Jawab Viona sambil tertawa .     

"Jadi kau tak memintaku makan buah asam itu .?" Tanya Fernando kembali dengan mata berbinar-binar .     

"Nope !!!aku tak akan membagi buah enak ini denganmu , kalau kau mau sana ambil sendiri di dapur atau minta saja pelayan untuk menyiapkan lagi " Jawab Viona sambil mengunyah lemon sampai tak tersisa .     

Glek      

Fernando menelan salivanya melihat cara Viona makan buah lemon , ia menggigit buahnya dan meninggalkan kulitnya saja lalu mengunyahnya sampai tertelan . Fernando merasa heran pada Viona yang tak merasakan asam .     

"Ya sudah makan ini ya , jangan lemon terus anakku harus makan banyak asupan makanan bergizi ." Ucap Fernando pelan sambil meletakkan piring berisi kalkun panggang yang sangat wangi .     

"Aku kenyang." Sahut Viona dengan cepat menolak piring yang diberikan Fernando.     

"Kau harus makan banyak makanan yang sehat babe , bukan hanya untukmu tapi untuk anak kita juga." Ucap Fernando dengan tatapan tajam ke mata Viona .     

Viona akhirnya mengalah dan mulai makan makanan yang dibawa oleh Fernando walau berulang kali ia terlihat seperti akan muntah , Fernando dengan telaten menyuapi daging panggang itu pada sang istri dan terus menerus mengatakan kalau anaknya harus makan makanan bergizi .      

Setelah disuapi Fernando selama hampir satu jam akhirnya Viona menghabiskan makanan yang ada di piring , ia terlihat sangat kekenyangan sehingga membuatnya berganti baju tidur berbentuk dres dengan satu tali di bahu . Melihat Viona memakai baju tidur yang seksi kembali membuat darah lelaki Fernando kembali bergolak , ia kembali harus menahan nafsunya demi kebaikan Viona dan anak yang sedang dikandungnya atas anjuran dokter William .      

"Sudah malam , tidurlah honey." Bisik Fernando pelan sambil menyelimuti tubuh Viona .     

"Aku masih belum mengantuk." Ucap Viona pelan sambil membuka selimut yang baru dipakaikan oleh Fernando.      

"Kalau kau tak tidur sekarang maka akun akan membuat aktivitas menyenangkan denganmu sehingga membuatmu langsung tertidur ." Sahut Fernando mengancam Viona .     

"Iya iyaaaa aku tidur !!!" Pekik Viona sambil kembali memakai selimutnya dengan rapat .     

Fernando tertawa melihat tingkah Viona , ia kemudian berjalan ke arah troli untuk meletakkan piring kosong bekas makan Viona . Karena sibuk menyuapi Viona makan Fernando sampai belum makan malam , karena perutnya keroncongan Fernando akhirnya makan makanan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh para pelayannya . Fernando makan di sofa sambil terus menatap Viona yang sudah tertidur lelap .Selesai makan malam Fernando memilih untuk tidur di sofa karena ingin menenangkan juniornya yang sejak tadi sudah menyesakkan celana dalamnya , karena kelelahan Fernando akhirnya tertidur di sofa.      

MEDITERANIA APARTEMEN      

Andrew terlihat sedang sibuk membuat makan malam di dapur karena merasa bersalah pada Cecilia yang terlihat kepayahan setelah bercinta dengannya berkali-kali setelah bangun tidur tadi pagi . Andrew membuat sandwich dan pancake original serta membuat susu hangat untuk menu makan malamnya dan Cecilia , setelah selesai masak Andrew membawa hasil masakannya menggunakan nampan ke ruang televisi dimana Cecilia sedang duduk .     

"Ayo makan dulu." Ucap Andrew pelan sambil meletakkan nampan yang penuh makanan diatas meja dengan hati-hati .     

"Maaf seharusnya aku yang membuatnya." Sahut Cecilia pelan merasa bersalah .     

"Membuat ini bukanlah hal yang sulit bagiku." Jawab Andrew sambil tersenyum .     

Cecilia tersenyum mendengar perkataan Andrew , ia lalu berusaha bangun untuk membantu Andrew akan tetapi saat berusaha mengubah posisinya tiba-tiba Cecilia memekik karena sakit .     

"Sesakit itu ? " Tanya Andrew dengan merasa perasaan kacau , ia merasa sangat bersalah karena membuat Cecilia terluka .     

"Perih …." Jawab Cecilia dengan tersipu .     

"Terima kasih dan maaf telah melukaimu , aku akan bertanggung jawab padamu apapun yang terjadi nanti di masa depan ." Ucap Andrew serius .     

"Benarkah ? kau mau menikahiku .?" Tanya Cecilia terbata-bata dengan mata berkaca-kaca .     

"Iya , kau mau kan menikah denganku , menikah dengan polisi bergaji kecil sepertiku yang tak punya apa-apa ….     

Bug      

Cecilia langsung memeluk Andrew dengan erat sehingga membuat Andrew tak dapat menyelesaikan perkataannya , air mata Cecilia mengalir deras karena bahagia saat mendengar perkataan Andrew yang mengajaknya menikah . Sementara itu Andrew terlihat memejamkan matanya sambil terus mengutuk dirinya sendiri karena sudah merebut kesucian Cecilia , harapannya untuk bisa bersama dengan Viona semakin jauh dari hadapannya .     

"Lebih baik kau tinggal disini saja mulai sekarang." Ucap Cecilia pelan setelah melepaskan pelukannya dari Andrew .     

"Tinggal disini ? bersamamu .? " Tanya Andrew bingung .     

"Iya ,bukankah kita akan segera menikah juga kan." Jawab Cecilia dengan mata berbinar-binar .     

"Baiklah kalau itu maumu , besok aku mulai memindahkan pakaianku kesini." Sahut Andrew pelan sambil membelai wajah Cecilia yang sedikit pucat .     

"I love you Andrew ….i love you hiks hiks " Tangis Cecilia kembali pecah setelah mendengar perkataan Andrew .      

Andrew menarik Cecilia ke arahnya dan memeluknya dengan erat untuk menenangkan gadisnya yang baru saja ia ajak untuk menikah itu , walau Andrew mengajak Cecilia menikah tapi ia belum sekalipun mengucapkan kata cinta pada Cecilia . Hatinya masih sangat berat untuk mengatakan kata itu , bayangan Viona benar-benar belum bisa pergi dari lubuk hatinya yang paling dalam .     

"Ya sudah ayo makan dulu , aku yakin kau sudah lapar." Ucap Andrew pelan sambil melepaskan pelukannya dari Cecilia .     

"Huum "Jawab Cecilia pelan sambil menyeka air mata yang membasahi wajah cantiknya .     

"Jangan menangis lagi karena aku akan bertanggung jawab atas semua yang sudah aku lakukan padamu ." Bisik Andrew pelan sambil mencium pipi Cecilia dengan lembut .     

Cecilia mengangguk pelan merespon perkataan Andrew , mereka lalu makan bersama menikmati masakan yang dibuat oleh Andrew . Cecilia terlihat sangat bahagia karena mulai besok Andrew akan tinggal bersamanya sebelum mereka menikah , ia sudah sangat tak sabar menjadi istri Andrew .  Sejak pertemuan pertamanya di lampu merah Cecilia sudah menaruh hati pada Andrew , ia sempat sedih saat mengetahui kalau Andrew sudah menikah . Akan tetapi hatinya kembali bahagia saat mengetahui Andrew bercerai dengan wanita yang baru dinikahi selama satu minggu itu , kini harapannya menjadi istri Andrew akan segera terwujud .     

Setelah selesai makan Andrew mengajak Cecilia untuk mandi sebelum pergi tidur karena hati sudah mulai larut ,  saat ada didalam kamar mandi Cecilia memeluk tubuh Andrew dari belakang sehingga membuat birahi Andrew kembali naik saat merasakan payudara Cecilia menyentuh punggungnya .     

"Kau yang memintanya Cecil ." Bisik Andrew pelan sambil menarik kearahnya dan membuat Cecilia bersandar ke dinding .     

"Do it...im yours Andrew." Jawab Cecilia dengan terbata-bata ketika merasakan pangkal pahanya kembali diraba oleh Andrew .      

Tak lama kemudian terdengar suara desahan dari kamar mandi apartemen Cecilia ketika Andrew kembali memacu tubuh Cecilia dengan gerakan sensual , Cecilia sudah tak merasakan sakit lagi ketika Andrew sudah berulang kali memasukinya . Ia mulai merasakan nikmat atas permainan Andrew yang membuatnya melayang . Teriakan keras lalu terdengar saat Andrew dan Cecilia mencapai puncak kenikmatan bersama , cairan sperma cairan cinta milik Cecilia kembali bercampur dan sedikit menetes ke lantai kamar mandi karena Andrew melakukan posisi doggy-style saat kembali memacu Cecilia.      

RUMAH SAKIT GLOBAL BROSS      

Di ruangan pribadinya profesor Frank masih duduk sambil menatap layar komputernya yang masih menyala dengan lampu yang sudah mati , ia duduk dengan kondisi gelap .      

"Aku tak akan menyerah Fernando , aku tak akan menyerahkan Viona begitu saja padamu . Masih ada banyak waktu untuk membunuh anakmu di rahim Viona , ia hanya boleh mengandung benihku Fernando !!" Ucap Frank sambil menatap ke layar komputernya yang menampilkan berbagai macam obat untuk penggugur kandungan .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.