You Are Mine, Viona : The Revenge

Terbongkar



Terbongkar

0Pagi harinya Viona berangkat ke rumah sakit bersama dengan Fernando untuk menyambut kedatangan dokter William sebagai salah satu pemimpin di divisi bedah rumah sakit Global Bros , sepanjang perjalanan menuju rumah sakit terlihat sangat manja dengan terus bersandar di pundak Fernando yang membuat Fernando merasa bahagia . Setelah menempuh perjalanan hampir empat puluh lima menit mobil yang membawa Fernando dan Viona pun akhirnya tiba di rumah sakit Global Bros , mereka pun langsung masuk ke dalam rumah sakit melihat ke ruangannya masing-masing sebelum masuk ke ruang rapat .     
0

Kedatangan Viona ke ruang kerjanya disambut oleh suster Chloe di depan pintu ruangannya , Viona lalu mengajak suster keluar masuk ke dalam ruangannya untuk meminta data pasien selama satu minggu terakhir .Ia ingin mengumpulkan semua itu sebelum ia berikan kepada dokter Cecilia yang akan menggantikan jadwal prakteknya .     

Tok     

Tok     

Tok      

"Permisi dokter apa saya boleh masuk.?" Sapa dokter Cecilia sambil mengetuk pintu ruangan Viona.     

"Silahkan masuk dokter Cecilia ." Jawab Viona sambil tersenyum mempersilahkan dokter Cecilia untuk masuk .     

"Saya mendapatkan info dari profesor Dexter untuk hari ini ikut rapat mendampingi anda dokter ." Ucap dokter Cecilia menjelaskan maksud kedatangannya.     

"Iya itu benar , sebelum ikut rapat saya ingin menyerahkan semua berkas ini untuk anda pelajari dalam beberapa hari ke depan dokter ." Sahut Viona sambil menyodorkan berkas yang sudah ia rapikan sebelumnya kepada dokter Cecilia sehingga membuat suster Chloe yang berdiri di belakang Viona merasa kaget.      

"Bukankah ini adalah berkas milik anda dokter , lalu kenapa anda menyerahkannya kepada saya .?"  Tanya dokter Cecilia dengan bingung karena mengetahui berkas yang diberikan Viona adalah data diri para pasien yang sudah ditangani oleh Viona sebelumnya.      

"Nanti di ruang rapat anda akan mengetahuinya lebih jelas , sekarang anda hanya perlu menyimpannya dengan baik dan pelajari dengan baik kalau misalkan ada yang tidak paham anda bisa menghubungi saya secara langsung." Jawab Viona sambil tersenyum penuh arti.     

Dokter Cecilia mengangguk pelan merespon perkataan Viona , ia kemudian pamit untuk kembali ke ruangannya dengan membawa berkas yang cukup berat itu ke dalam ruangannya meninggalkan Viona dan suster Chloe . Setelah dokter Cecilia pergi Viona terlihat tersenyum lebar sehingga membuat suster Chloe bingung.      

"Tanyakan saja pada saya suster kalau memang punya pertanyaan ." Ucap Viona sambil tersenyum tipis kearah asisten pribadinya .     

"Ah iya dokter ….mmmmm maaf bukannya saya bermaksud kurang ajar atau terlalu ikut campur urusan anda ,saya hanya bingung dan penasaran kenapa anda memberikan data diri para pasien yang sudah anda tangani kepada dokter Cecilia .?" Tanya suster Chloe penasaran.      

"Nanti di ruang rapat kau akan mengerti semuanya suster."Jawab Viona sambil tersenyum .     

Suster Chloe pun hanya bisa mengangguk pelan mendengar perkataan Viona ,ia lalu meraih buku catatannya karena rapat bersama akan dimulai . Viona pun terlihat bangun dari kursinya dan mengikuti langkah suster Chloe menuju ke ruang rapat . Saat sedang berjalan bersama Viona  teman-teman suster Chloe terlihat menatap tajam kepadanya , mereka terlihat sekali sangat tidak suka mengetahui kalau suster Chloe sudah menjadi karyawan tetap di rumah sakit Global Bros . Padahal untuk menjadi karyawan tetap di rumah sakit Global Bros untuk seorang perawat membutuhkan waktu yang cukup lama.      

"Bukankah mereka teman-temanmu suster.?" Tanya Viona setengah berbisik pada suster Chloe saat sudah mulai duduk di ruang rapat sambil melirik ke arah tempat orang suster yang sedari tadi menatap tajam kearah suster Chloe.     

"Benar dokter , mereka adalah teman saya ketika pertama kali masuk ke rumah sakit ini ." Jawab suster Chloe dengan lirih.      

"Bagaimana dengan sekarang.?" Tanya Viona kembali.     

"Mereka menjauhi saya setelah tahu kalau saya sudah menjadi karyawan tetap di rumah sakit ini dokter." Jawab suster Chloe dengan menunduk.     

"Sudahlah tak usah dipikirkan , nanti mereka juga akan baik kembali kepadamu suatu saat ketika membutuhkan bantuanmu." Ucap Viona memberi dukungan kepada asisten pribadinya.      

"Iya saya mengerti dokter." Sahut suster Chloe sambil tersenyum.     

Tak lama kemudian para dokter senior beserta profesor dan para eksekutif utama rumah sakit Global Bros mulai berdatangan satu persatu termasuk Fernando sang pemegang saham tertinggi mereka duduk di kursi paling depan , mereka terlihat memegang 1 buah berkas yang sama . Seorang MC pun terlihat mulai memimpin jalannya rapat , sebuah proyektor terlihat memutar video yang berisi profil para dokter yang ada di rumah sakit dari berbagai divisi dan diakhiri dengan foto profil seorang dokter tampan bernama William Alexander yang pernah bekerja sebagai profesor di di San Fransisco Medical Center yang ada di San Francisco Amerika.      

"Kalian semua pasti bertanya-tanya kenapa ada foto foto dokter William Alexander di layar proyektor ini." Ucap profesor Dexter membuka percakapan .     

"Baiklah tanpa menunggu lama saya akan memperkenalkan kepala divisi bedah yang baru profesor dokter William Alexander." Imbuh profesor Dexter memanggil dokter William masuk ke dalam ruang rapat.      

Suara tepuk tangan bergemuruh mengiringi masuknya dokter William ke dalam ruang rapat , para staf wanita pun nampak histeris ketika melihat sosok dokter William Alexander sehingga membuat dokter William tersenyum tipis melihat sambutan yang diberikan kepadanya .     

"Silakan dokter William perkenalkan diri anda di hadapan para staf rumah sakit." Ucap profesor Dexter sambil menyerahkan microphone kepada dokter William.      

Dokter William dengan perlahan meraih microphone yang diberikan oleh profesor Dexter , ia lalu berjalan menuju ke arah depan podium dan terlihat tersenyum kearah semua orang yang ada di hadapannya dan mencari sosok Franklin yang rupanya tak ikut meeting .     

"Halo semuanya selamat pagi perkenalkan nama saya William Alexander , saya tak ingin berbicara panjang lebar di sini karena saya yakin para dokter dan profesor yang ada di rumah sakit ini banyak yang jauh lebih berpengalaman dari saya.  Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk saya bisa bergabung di rumah sakit Global bros di divisi bedah , kedepannya saya harap rekan-rekan di rumah sakit ini khususnya di divisi bedah bisa menerima saya dengan baik ." Ucap dokter William memperkenalkan diri.      

Suara tepuk tangan pun terdengar kembali setelah dokter William memperkenalkan diri , tak lama kemudian dokter William terlihat menceritakan visi dan misinya bergabung di rumah sakit Global bros yang didengarkan dengan seksama oleh para staf dokter dan suster yang ada di ruangan rapat .      

Setelah dokter William berbicara panjang lebar pusat perhatian pun kini kembali kepada MC yang memimpin rapat , sang MC pun kemudian memberikan pengumuman yang baru yang berkaitan dengan kebijaksanaan untuk para staf wanita di rumah sakit Global bros terutama para dokter yang sedang hamil . Mereka pun dibuat kaget karena melihat perubahan jadwal praktek beberapa dokter yang cukup mempunyai nama di rumah sakit , yang paling mencolok adalah perubahan jadwal praktek Viona yang digantikan dokter Cecilia sebagai dokter utama divisi bedah yang mendampingi profesor Frank sebagai kepala bagian divisi bedah di bawah pengawasan dokter William .      

Viona hanya kebagian dua kali dalam seminggu praktek di rumah sakit selebihnya jadwal prakteknya dipegang oleh dokter Cecilia dan profesor Frank , suster Chloe nampak sangat terkejut melihat pengumuman yang dibacakan oleh MC ia langsung menatap ke arah dokter Viona dengan tatapan penuh pertanyaan .     

"Apakah ini berarti anda sedang hamil dokter.?"  Tanya suster Chloe lirih.     

"Iya suster ,karena itulah kenapa tadi pagi saya memanggil dokter Cecilia untuk mempelajari berkas milik saya." Jawab Viona sambil tersenyum.      

"Benarkah ??? wah sungguh kabar yang membahagiakan , sudah berapa bulan dokter.?" Tanya suster Chloe dengan bersemangat.     

"Jalan lima minggu suster." Jawab Viona tersipu.     

"Selamat dokter sebentar lagi anda akan menjadi seorang ibu , anak anda pasti akan sangat cantik dan pintar seperti anda ." Ucap suster Chloe dengan suara yang cukup keras sehingga menarik perhatian para dokter lainnya terutama dokter Ammy dan dokter Louisa yang duduk tidak terlalu jauh dari Viona.     

"Aku bahkan belum tahu jenis kelamin anakku jadi jangan bilang dia cantik terlebih dahulu , siapa tahu dia tampan seperti ayahnya." Jawab Viona berkelakar.     

" Ha ha ha anda bisa saja dokter, sekali lagi selamat ya dokter dan dijaga kandungan anda dengan baik ." Sahut suster Chloe sambil meraih tangan Viona .     

Tiga puluh menit kemudian meeting pun akhirnya selesai , para staf lainnya nampak berjalan mendekati Viona untuk memberikan ucapan selamat atas kehamilannya setelah mendengar percakapan suster Chloe dan Viona sebelumnya.     

"Saya benar-benar tak menyangka anda mempercayakan posisi anda kepada saya dokter ."Ucap dokter Cecilia sambil meraih tangan Viona dengan erat.     

"Keputusan itu bukan berasal dari saya dokter , para pemimpin rumah sakit lah yang memutuskannya . Saya hanya sebagai perantara saja kepada anda tadi pagi dengan menyerahkan berkas penting itu , saya harap anda bisa menjadi dokter yang baik dan sabar menghadapi para pasien karena ingat mereka membutuhkan perhatian yang lebih dari kita baik selama operasi ataupun setelah selesai menjalani operasi ." Sahut sambill tersenyum.     

"Saya akan menjalani tugas ini dengan sebaik-baiknya dokter , sekali lagi terima kasih atas kepercayaan anda ." Jawab dokter Cecilia sambil memeluk Viona dengan erat.      

Suster Tina dan dokter Lila pun terlihat berjalan menghampiri Viona yang masih berbicara dengan dokter Cecilia , mereka berdua pun langsung mengucapkan selamat kepada Viona atas kehamilannya . Suster Tina bahkan terlihat mengeluarkan air mata haru begitu mengetahui dokternya sudah hamil , iya sangat tahu betul kisah cinta Viona dengan Fernando. Oleh karena itu ia sangat bahagia begitu mengetahui dokter kesayangannya sudah berbadan dua.      

Saat semua orang sedang ikut berbahagia atas kehamilan Viona , dokter Ammy terlihat berjalan dengan cepat meninggalkan ruang rapat dengan penuh emosi . Rencananya untuk memisahkan Viona dari Fernando akan terasa semakin sulit apalagi saat ini Viona sudah akan jarang datang ke rumah sakit , kesempatannya untuk melancarkan rencana yang sudah ia pikirkan matang bersama profesor Frank pun terancam gagal. Dokter Ammy berjalan dengan cepat menuju ke rooftop dimana profesor Frank sedang menyendiri , ia yakin kalau profesor itu sedang menenangkan hati pasca mengetahui posisinya digeser dokter William.      

Sesampainya di rooftop Ammy kami langsung disambut oleh profesor Frank yang memang sudah menunggu kedatangannya , tanpa banyak bicara adik Fernando itu pun langsung melampiaskan emosinya dengan memaksa Ammy melayani nafsunya . Tak lama kemudian terdengar suara suara desahan dari Amny yang sedang dicumbu oleh profesor Frank , tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang mengintip mereka dari pintu yang yang tidak tertutup rapat.      

"Apakah pelayanan ku pada mu masih kurang Frank ." Isak dokter Louisa si pemilik kedua mata cantik yang tengah memergoki tindakan Frank di atas rooftop .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.