You Are Mine, Viona : The Revenge

Kegelisahan Frank



Kegelisahan Frank

Sudah tiga hari Dokter Cecilia menggantikan Viona praktek , dalam tiga hari itu pula dia selalu mendapat cacian dari para pasien yang belum mengetahui kalau sekarang dia yang menggantikan Viona . Berita tentang dokter Cecilia yang selalu mendapat cacian dan hinaan dari para pasien langsung menyebar di seluruh departemen yang ada di rumah sakit , setiap ia pergi makan akan banyak orang yang membicarakannya secara terang-terangan maupun dengan hanya menyindir halus . Mengetahui hal itu membuat suster Chloe merasa kasihan kepada dokter Cecilia , walau bagaimanapun dokter Cecilia tidak bersalah karena ia hanya menjalankan perintah yang diberikan oleh para atasan .     

"Anda baik-baik saja dokter.?" Tanya suster Chloe pelan pada dokter Cecilia yang sedang mengambil makan siang di kantin.      

"Aku baik-baik saja suster." Jawab dokter Cecilia sambil berusaha tersenyum.      

"Saya boleh bergabung dengan dokter.?" Tanya suster Chloe pelan meminta izin pada dokter Cecilia untuk bisa makan bersama.      

"Tentu saja boleh suster , ayo bergabung denganku." Jawab dokter Cecilia bersemangat .     

Suster Chloe tersenyum mendapatkan izin dari dokter Cecilia , Ia lalu berjalan dibelakang dokter Cecilia menuju ke kursi untuk mereka makan bersama. Saat sedang makan banyak suster dan dokter wanita yang menyindir dokter Cecilia yang dimarahi oleh pasien .Mendengar hal itu membuat dokter Cecilia tak semangat makan , begitupun dengan suster Chloe yang merasa tidak enak kepada dokter Cecilia . Ia tahu betul bahwa Viona lah yang meminta dokter Cecilia untuk menggantikannya bukan atas kehendak dokter Cecilia sendiri , seperti gosip yang beredar di rumah sakit yang mengatakan kalau dokter Cecilia merayu dokter Viona agar posisinya digantikan oleh dokter Cecilia.      

Karena suasana makin tidak kondusif suster Chloe akhirnya mengajak dokter Cecilia untuk segera meninggalkan kantin , kedua telinganya sudah sangat panas mendengar semua sindiran untuk dokter Cecilia .Walaupun ia baru bekerja beberapa hari bersama dokter Cecilia tapi ia sangat kesal ketika mendengar ada orang yang menjelekkan dokternya di depan matanya secara langsung.      

"Rupanya punya malu juga dia ."     

"Kenapa tidak dari tadi perginya , bikin nafsu makan ku hilang saja ."      

"Begitulah akibat kalau jadi orang yang suka cari muka kepada dokter senior , walau ia berhasil mendapatkan posisi dokter itu tapi pada akhirnya para pasien dokter yang asli menolak bukankah itu sangat menyedihkan ha ha ha."     

Brak      

Bunyi meja yang dipukul oleh profesor Frank dengan keras , ia sudah cukup gerah mendengar semua ocehan para staf wanita yang ada di rumah sakit.      

"Bukankah kalian adalah temannya dokter Cecilia , kenapa kalian menjelekkan teman kalian seperti itu !!" Hardik profesor Frank sambil berdiri menatap ke segerombolan dokter muda yang sedang makan di dekat meja dokter Cecilia.     

"Kenapa diam kalian." Imbuh profesor Frank sambil berteriak      

"Jangan kira karena aku sekarang menjadi asisten dokter William aku tak bisa menghukum kalian !!! Dengan sangat mudah aku mengeluarkan kalian  dari rumah sakit ini jika aku mau." Ucap profesor Frank menambahkan perkataannya yang sebelumnya.      

Para dokter muda yang tadi menyindir dokter Cecilia langsung terdiam sambil menunduk , mereka tahu jika profesor Frank bukanlah orang yang bisa dianggap remeh apalagi Professor Frank adalah salah satu dokter senior yang ada di rumah sakit Global Bross sekaligus adik dari pemilik saham terbesar di rumah sakit . Tak lama kemudian para dokter muda yang tadi menyindir dokter Cecilia langsung pergi meninggalkan kantin tanpa berbicara , sehingga membuat orang yang di kantin meneriaki segerombolan dokter muda itu.      

Dokter Cecilia tersenyum karena dibela oleh seniornya , saat ia akan bangkit dan berjalan mendekati profesor Frank untuk mengucapkan terima kasih tiba-tiba profesor Frank sudah berjalan dengan cepat meninggalkan kantin tanpa berbicara . Melihat profesor Frank pergi membuat dokter Cecilia bingung , ia merasa tidak enak karena belum mengatakan apapun pada profesor Frank atas pertolongannya.     

"Professor Frank memang terkenal tegas dan baik , tapi ia juga terkenal dingin di kalangan para wanita dokter. Jadi anda tak usah heran ketika melihat profesor Frank yang langsung pergi seperti itu ."  Ucap suster Chloe pada dokter Cecilia yang terlihat masih bingung saat melihat profesor Frank pergi.      

"Benarkah itu , tapi aku merasa tak enak karena belum mengatakan apa-apa tadi suster ." Jawab dokter Cecilia yang merasa masih punya hutang budi pada profesor Frank .     

"Iya buktinya sampai saat ini profesor tampan itu belum punya kekasih he he he , ya sudah ayo dokter kita kembali ke ruangan ." Ajak suster Chloe pada dokter Cecilia sambil tertawa lebar .     

Dokter Cecilia mengangguk pelan respon perkataan suster Chloe , mereka berdua lalu berjalan menuju ke tempat pencucian piring sambil membawa nampan yang berisi piring kotornya . Setelah itu keduanya pun pergi meninggalkan kantin menuju ke ruang kerjanya kembali karena waktu istirahat sudah hampir habis.      

Setelah dokter Cecilia dan suster Chloe pergi  dokter Louisa yang duduk di di pojok mengangkat kepalanya pelan kedua matanya terlihat berkaca-kaca .     

"Kalian belum tahu siapa profesor itu sesungguhnya , seandainya kalian sudah tahu siapa sebenarnya profesor Frank mungkin kalian tak akan berkata seperti tadi ."Ucap dokter Louisa dalam hati .     

Tadi malam dokter Louisa memutuskan keluar dari apartemen profesor Frank ,ia pun kembali ke apartemennya sendiri setelah ia mengetahui perselingkuhan profesor dengan dokter Ammy beberapa hari yang lalu . Dokter Louisa akhirnya memilih pergi meninggalkan lelaki yang ia cintai itu walau dengan berat hati ,ia benar-benar tak siap jika hanya dijadikan bahan pemuas seks saja oleh profesor Frank . Oleh karena itu tadi saat melihat prosesor Frank marah-marah di kantin dokter Louisa hanya diam di pojokan tanpa berbicara apapun selain pura-pura menikmati makan siangnya .      

Setelah menyelesaikan makan siangnya dokter Louisa pun berjalan menuju tempat pencucian piring untuk meletakkan piring kotornya , saat sudah hampir sampai ke tempat pencucian piring langkah kakinya terhenti ketika melihat dokter Ammy dan asistennya mendahuluinya menuju tempat pencucian piring . Sebuah senyuman tipis mengembang di wajah dokter Louisa saat melihat dokter Ammy tertawa riang bersama asistennya .     

"Semoga kau bisa membahagiakannya dokter ." Ucap dokter Louisa pelan dengan mata berkaca-kaca ketika melihat wanita yang merebut kekasih hatinya berjalan meninggalkan kantin tanpa merasa bersalah .     

Di Ruangan pribadinya profesor Frank membuang semua barang yang ada di mejanya ke lantai penuh emosi ,ia sangat kesal ketika ditolak dokter Louisa tadi dikantin .     

"Arrgghhhh ….brengsek …"      

"Brengsek kau Louisa , kau pikir kau siapa !!! kau hanya wanita murahan yang tak pantas menolak ku seperti tadi  ." Teriak profesor Frank menggila mengingat peristiwa di depan kantin dimana ia si acuhkan dokter Louisa saat ia panggil .     

Profesor Frank merasa tak dianggap dokter Louisa pasca ia ditinggalkan begitu saja oleh pasangannya itu , saat profesor Frank kembali dari apartemen dokter Ammy ia tak menemukan keberadaan dokter Louisa tadi malam . Oleh karena itu tadi di kantin profesor Frank mencoba untuk menanyakan alasan kenapa dokter Louisa meninggalkannya , alih-alih mendapat jawaban dari dokter Louisa ia justru mendapat penolakan dari dokter Louisa yang mengacuhkannya di kantin.     

"Liat saja Lou ...kau akan kembali ke kakiku , aku akan pastikan itu ." Ucap profesor Frank dalam hati sambil mengingat wajah dokter Louisa yang sedang tersenyum .     

"Tak ada satu wanita pun yang bisa meninggalkan ku tanpa seijinku Louisa ….     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.