You Are Mine, Viona : The Revenge

Kebaikan hati



Kebaikan hati

0Memasuki usia kandungan minggu ke empat intensitas muntah dan mual Viona pun makin terasa lebih sering daripada sebelumnya , keinginannya untuk makan makanan aneh selama trimester pertama pun dapat dipenuhi oleh Fernando dengan cepat . Karena Fernando akhirnya meminta dua orang koki untuk tinggal di rumahnya selama Viona hamil , jadi ketika Viona ingin memakan sesuatu dengan cepat para koki itu membuatkan untuknya tanpa pergi keluar dari istana karena Fernando masih khawatir jika Natasya akan melukai Viona apalagi saat ini Viona sedang hamil Fernando tak mau mengambil resiko seperti itu .     
0

Viona akhirnya bersiap kembali bekerja Setelah libur selama satu minggu sebenarnya Fernando masih berat hati melihat Viona kembali bekerja , akan tetapi karena perjanjiannya sudah disetujui oleh Viona dan rumah sakit Fernando akhirnya berusaha merelakan Viona kembali ke rumah sakit untuk bekerja .     

"Kenapa hari itu terasa lebih cepat akhir-akhir ini ." Ucap Fernando pada Viona yang sedang merias wajahnya di depan meja rias setelah mandi.     

"Maksudnya apa perasaan sama saja."Sahut Viona sambil mengoleskan lipstik di bibir berwarna peach memberikan kesan segar di wajahnya.      

"Benarkah tapi menurutku tidak , karena tiga hari libur bersamamu di rumah terasa baru seperti beberapa jam saja ." Jawab Fernando sambil berdiri mendekati Viona yang masih duduk di depan meja rias.      

"Sebenarnya kau ingin bicara apa jangan berbelit-belit seperti itu." Ucap Viona sambil menahan tawa .     

Alih-alih menjawab pertanyaan sang istri Fernando justru berlutut dan merangkul tubuh Viona dari belakang sambil meletakkan wajahnya di pundak Viona dan menatap ke arah kaca yang ada di hadapannya .     

"Bisakah kau tinggal dirumah saja dan jangan bekerja baby .?" Tanya Fernando lembut pada Viona yang sedang menatapnya juga dari kaca .     

"Bukankah kita sudah sepakat kalau kau tak akan pernah ikut campur dalam karir ku dan tetap membiarkanku bekerja selama aku masih kuat dan mampu menjalani pekerjaanku ini ." Jawab Viona sambil tersenyum ke arah Fernando.      

"Iya aku tahu , tapi kenapa rasanya berat sekali melihatmu kembali bekerja aku tak tega jika kau harus kelelahan saat melayani para pasien-pasien mu yang cerewet itu." Ucap Fernando sambil mengeratkan pelukannya pada Viona .     

Viona tersenyum mendengar perkataan Fernando Ia lalu meletakkan lipstiknya ke atas meja rias dan meraih tangan Fernando yang sedang memeluk perutnya dari belakang.      

"Bagiku menjadi dokter bukan semata untuk mencari uang atau popularitas , karena menjadi dokter adalah panggilan jiwa bagiku . Sejak aku mengetahui kalau ayahku adalah seorang dokter yang hebat , aku juga ingin sekali menjadi seperti dirinya . Menjadi dokter yang tulus melayani masyarakat tanpa melihat status sosial dan banyaknya uang yang mereka miliki ." Ucap Viona sambil tersenyum ke arah Fernando yang sedang menunduk di pundaknya.      

"Tapi di jaman seperti ini mana ada orang yang rela menjadi dokter hanya dibayar dengan ucapan terima kasih saja , sepertinya ada yang salah dengan prinsip hidupmu itu honey ." Sahut Fernando sambil mengangkat wajahnya dan menatap Viona yang sedang tersenyum kepadanya melalui kaca.      

"Iya aku tahu tapi percayalah ketika kau tulus membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan maka suatu saat kau akan mendapatkan buah dari ketulusan itu , entah di masa sekarang atau di masa yang akan datang ketika kau sedang sendirian dan tak ada orang yang mau menolongmu ." Jawab Viona pelan.      

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tersenyum tipis , ia yang tak percaya dengan hukum karma hanya bisa diam ketika Viona bicara . Karena bagi Fernando di dunia ini hanya orang yang berkuasa lah yang mampu melakukan segala sesuatunya , ia tak pernah percaya dengan bantuan Tuhan karena dalam hatinya ia merasa Tuhan tak pernah membantunya disaat ia sedang membutuhkan bantuan .     

"Kalau di dunia ini ada banyak orang sepertimu mungkin para penjahat tidak akan pernah bermunculan ."  Ucap Fernando sambil tersenyum.      

"Apa maksudmu .?" Tanya Viona sambil mengangkat satu alisnya ke atas.      

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tersenyum tipis , perlu ia bangun dan mengajak Viona untuk duduk diatas ranjang yang jaraknya tidak jauh dari meja rias di mana mereka tadi berpelukan.      

"Di dunia ini hanya berlaku dua prinsip honey , yang pertama hanya dengan uang kau bisa membeli segalanya dan dan tanpa adanya uang maka kau tak berarti apa-apa ." Ucap Fernando sambil merapikan rambut Fiona yang menutupi wajah cantiknya dengan perlahan .     

"Apa maksud perkataanmu itu aku tak mengerti ." Tanya Viona yang terlihat semakin bingung.      

"Di dunia ini hanya orang-orang yang mempunyai uang yang bisa mengatur segalanya ,dan tanpa uang kau bukanlah apa-apa . Karena aku sudah mengalami itu semua secara langsung , kau tahu honey ketika waktu aku masih SMA aku pernah menjadi korban bully oleh para senior . Waktu itu belum ada teman-teman di sekolah yang mengetahui kalau aku adalah anak Jacob Grey Wulan yang merupakan pengusaha nomor satu di kota , mereka para anak-anak yang berkuasa di sekolah mulai menggangguku satu persatu selama satu minggu penuh . Waktu itu aku beranggapan bahwa aku bisa menghadapinya tanpa membawa nama besar ayahku atau dengan mengeluarkan uang , akan tetapi dugaanku itu ternyata salah . Setelah satu minggu berlalu ternyata aku tak kuat menghadapi mereka yang terus-menerus menggangguku , sampai akhirnya di minggu kedua aku datang menggunakan mobil limo milik ayahku ke sekolah bersama beberapa orang bodyguard yang mengawalku . Sejak saat itu para pengganggu di sekolah pun tunduk kepada ku apalagi setelah mereka tahu kalau aku adalah anak pertama dari seorang Jacob Willan , sejak itulah aku tahu dan sadar kalau hanya dengan uang yang banyak kita bisa menjadi orang yang dihormati oleh orang lain dan mengontrol orang lain ." Jawab Fernando sambil tersenyum mengingat masa lalunya.      

"Dasar payah ." Sahut Viona tanpa rasa bersalah mencibir Fernando .     

"Apa maksudmu." Tanya Fernando sambil memicingkan satu matanya .     

"Kau baru di bully satu minggu saja sudah menyerah , bagaimana denganku yang selama masa sekolah selalu menjadi bulan-bulanan teman-teman dan kakak senior . Mungkin kau tak akan mampu menjadi sepertiku. " Jawab Viona sambil bangun dari tempat tidur meninggalkan Fernando yang masih terpaku mendengar perkataan Viona.      

Deg     

Deg      

Jantung Fernando berdetak dengan kencang mendengar perkataan sang istri.      

"Bagi kami anak panti bisa sekolah saja sudah sangat bahagia dan bersyukur , jadi kalau misalkan ada orang yang mengganggu di sekolah kami hanya bisa bertahan dan berusaha menunjukkan prestasi sebaik mungkin . Walaupun pada akhirnya kami tak terlihat , karena seperti yang kau bilang tadi bahwa hanya mereka yang memiliki uang lah yang akan mendapat sorotan di manapun termasuk di sekolah. " Imbuh Viona pelan sambil tersenyum menatap Fernando yang masih terdiam di atas ranjang .     

Karena Fernando masih diam di atas ranjang Viona kemudian berjalan mendekati pintu untuk bersiap turun ke lantai satu untuk sarapan , saat akan menyentuh gagang pintu tiba-tiba Fernando sudah memeluknya dari belakang dengan erat.      

"Maafkan aku ...maafkan aku karena tak bisa menjagamu sejak dulu." Ucap Fernando dengan suara parau penuh sesal.     

"Kenapa kau harus minta maaf.?" Tanya Viona bingung.     

"Karena aku tak ada disampingmu sewaktu kau mengalami masa sulitmu itu , seandainya saja aku sudah mengenalmu sejak dulu mungkin aku tak akan membiarkanmu mengalami hal yang mengerikan seperti itu ." Jawab Fernando pelan sambil membalik tubuh Viona menghadapnya.      

"Memangnya waktu itu kau sudah berkuasa seperti saat ini , bukankah waktu itu kau saja tak mampu melindungi dirimu sendiri.!! Lalu bagaimana kau mau melindungiku." Sahut Viona sambil terkekeh.      

"Aku bisa menggunakan uang ayahku untuk melindungimu saat itu , sama seperti yang aku lakukan untuk melindungi diriku sendiri . Yang pasti aku akan melakukan segala sesuatu untuk melindungimu dari para pengganggu itu ." Pekik Fernando dengan mata berapi-api.     

"Ha ha ha ….sudah lah jangan dibahas lagi karena itu sudah berlalu , aku tak pernah memikirkan hal itu lagi karena aku yakin Tuhan sudah membalas mereka dengan caranya ." Ucap Viona sambil tersenyum .     

"Tapi mereka seharusnya mendapatkan balasan yang setimpal karena berani mengganggumu dulu disekolah ,beritahu aku dimana mereka tinggal saat ini biarkan aku membalasnya sekarang ." Tanya Fernando dengan serius .     

"Kalau aku membalasnya lalu apa yang membedakan aku dengan mereka.?" Tanya balik Viona sambil menyentuh wajah Fernando dengan perlahan .     

Bug      

Fernando langsung memeluk Viona dengan erat ,ia benar-benar merasa sangat beruntung bisa mendapatkan Viona yang memiliki hati yang sangat baik . Seandainya saja Viona mau mengatakan dimana para pengganggunya dulu berada saat ini mungkin saja ia akan langsung mencari mereka dan membuat perhitungan secara langsung.      

"Tetaplah menjadi sinar dalam hidupku yang menerangi jiwaku yang gelap ini honey ." Bisik Fernando pelan ke telinga Fiona dengan suara parau .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.