You Are Mine, Viona : The Revenge

Pengakuan Frank



Pengakuan Frank

0Mendengar teriakan Viona membuat Frank dan Fernando menghentikan perdebatan mereka , secara reflek mereka menatap kearah Viona yang sudah duduk di ranjang yang menatap mereka dengan penuh amarah.     
0

"Kalau kalian berdua ingin bertengkar silahkan keluar dari ruanganku jangan disini , karena suara kalian membuat kepalaku semakin pusing ." Ucap Viona dengan nafas tersenggal-senggal .     

Melihat Viona terlihat kesulitan bernafas membuat Fernando langsung berjalan dengan cepat ke arah ranjang dimana sang istri berada , ia lalu memeluknya dengan erat sambil mengucapkan permintaan maaf berkali-kali .     

"Maafkan aku honey , aku bukan bermaksud untuk membuatmu bertambah tidak nyaman seperti ini . Aku hanya kesal kepadanya karena telah membuatmu seperti ini babe ." Bisik Fernando pada Viona dengan suara yang hampir tak terdengar.      

"Apa maksudmu .?" Tanya Viona pelan sambil berusaha melepaskan pelukan Fernando.      

"Tadi ketika aku berjalan menuju kemari secara tak sengaja aku bertemu dengan suster Chloe yang terlihat panik , aku lalu menyapanya dan ia mengatakan kalau kau sedang diperiksa oleh si brengsek Franklin ini . Oleh karena itu aku langsung berlari ke sini dan membuat perhitungan kepada si brengsek ini ." Jawab Fernando tanpa rasa bersalah.     

Viona tertegun mendengar perkataan Fernando , ia tak percaya suaminya marah-marah karena salah menangkap informasi yang diberikan oleh suster Chloe . Dengan gemas Viona mencubit perut Fernando dan membuat Fernando langsung berteriak kesakitan karena tak menyangka akan dicubit seperti itu oleh Viona.     

"Sakit babe." Ucap Fernando dengan mata puppy eyes berusaha mencari iba Viona sambil memegang perutnya yang baru saja dicubit oleh Viona.      

"Tak bisakah kau bertanya terlebih dahulu sebelum marah-marah , apakah kau tak malu kalau misalkan tahu kebenarannya ." Tanya Viona dengan mata membesar karena kesal melihat tingkah Fernando yang gegabah.      

"Maksudnya apa.?" Tanya balik Fernando.     

Viona menghela nafas panjang mendengar perkataan Fernando , ia lalu mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya secara detail kepada Fernando . Dimana ia hampir pingsan kalau tidak segera ditolong oleh profesor Frank dan dokter William yang datang tepat waktu ke ruangannya . Viona bahkan memuji tindakan profesor Frank yang langsung memasangkan infus di tangan kirinya , mendengar perkataan Viona membuat Fernando sedikit bingung.  Ia lalu menatap kearah dokter William yang berdiri di samping Viona untuk meminta memastikan kebenaran perkataan sang istri senyumnya tiba-tiba tersungging ketika melihat kode yang diberikan oleh dokter William yang membenarkan cerita Viona .     

Fernando kemudian tertawa lebar ke arah Viona hingga menampakkan deretan gigi putihnya tanpa merasa bersalah sedikitpun , sehingga membuat Viona semakin kesal kepada suaminya itu .     

"Minta maaf lah kepada profesor Frank karena kau sudah menuduhnya yang tidak-tidak tadi. " Ucap Viona dengan suara meninggi kepada Fernando.      

"No.!!"  Jawab Fernando dan profesor Frank secara hampir bersamaan .     

Mendengar teriakan profesor Frank yang membuat Viona bingung , ia tak mengerti kenapa adik iparnya itu berteriak menolak permintaan maaf dari sang kakak . Begitu pula dengan Fernando sendiri yang tak menyangka kalau adiknya akan berkata seperti itu.      

"Kalau kau memang suami yang baik seharusnya kau tak membiarkan istrimu bekerja ,apalagi sampai kelelahan seperti itu!! Bukankah kau punya uang yang banyak Fernando ,lalu kenapa kau masih membiarkan istrimu bekerja ." Ucap profesor Frank dengan suara meninggi sambil menatap tajam kearah Fernando yang sedang memegang tangan Viona .     

"Dan untukmu Vio kalau memang suamimu tak bisa menjagamu dengan baik , tinggalkan dia dan datanglah kepadaku aku akan menjagamu dan menerima anakmu itu dengan sepenuh hati." Imbuh profesor Frank dengan senyuman mengembang di wajahnya.     

"Frank…...jaga bicaramu brengsek .!!" Pekik Fernando dengan penuh emosi ketika mendengar perkataan sang adik yang baru saja ia dengar.      

Yang kaget mendengar perkataan profesor Frank tak hanya Fernando , tapi Viona dan dokter William pun tak percaya kalau profesor akan berkata seperti itu di hadapan Fernando tanpa rasa takut . Fernando bersiap melayangkan pukulannya kembali ke arah sang adik akan tetapi langkahnya tertahan karena Viona menggenggam erat tangan kirinya.      

Melihat Fernando tak bisa berbuat apa-apa ,membuat profesor Frank hanya terkekeh . Ia pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan Viona dengan senyum penuh kemenangan karena berhasil memancing emosi kakaknya . Setelah keluar dari ruangan Viona profesor Frank nampak bersandar di dinding dengan menempelkan kepalanya ke dinding sambil menunduk , ada rasa sakit di dalam hatinya ketika melihat Viona sakit seperti tadi .      

"Tak pernahkah sedikitpun kau melihat ke arahku Vio ." Ucap profesor Frank lirih sambil memejamkan kedua matanya.      

Setelah berhasil menguasai dirinya profesor Frank kemudian berjalan dengan perlahan meninggalkan ruangan praktek Viona menuju ruang pribadinya yang ada di ujung lorong , dia berjalan sambil menunduk mengingat apa yang baru saja terjadi . Di mana ia bisa menyentuh Viona kembali , walau hanya memegang tangan dan keningnya dalam waktu singkat .     

Tak lama setelah profesor Frank tak terlihat lagi , seorang dokter wanita berwajah cantik keluar dari balik dinding dengan mata yang berkaca-kaca , ia mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh profesor Frank sesaat setelah ia keluar dari ruangan praktek Viona  .     

"Ada berapa banyak wanita lagi di dalam hidupmu Frank." Ucap sang dokter wanita yang ternyata adalah dokter Louisa dengan terbata-bata .     

"Apakah dokter Viona adalah wanita yang pernah kau ceritakan padaku sebelumnya Frank , wanita yang berhasil membuatmu merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama dan sulit untuk melupakannya di saat dia sudah menikah dengan pria lain . Apakah dokter Viona adalah wanita yang kau maksud Frank ." Imbuh dokter Louisa dengan hati yang teriris iris mengingat cerita profesor Frank yang pernah menceritakan wanita spesial yang membuatnya jatuh cinta .     

Suara langkah kaki dari lorong depan membuat dokter Louisa menyeka air matanya dengan cepat , ia tak mau ada orang yang melihatnya menangis di rumah sakit setelah Viona secara tak sengaja menemukannya sedang menangis di tangga departemen obgyn beberapa minggu yang lalu . Dokter Louisa pun tersenyum ketika melihat si empunya pemilik langkah kaki yang terdengar sangat keras itu , ternyata suster Chloe sedang membawa infus dan beberapa obat-obatan di sebuah nampan dengan tergesa-gesa menuju ke ruang praktek Viona .     

"Dokter Lou ." Sapa suster Chloe pada dokter Louisa yang berdiri didepan ruangan Viona .     

"Untuk apa semua itu suster ? sepertinya tadi kau terlihat sangat tergesa-gesa ." Alih-alih menjawab sapaan suster Chloe dokter Louisa justru bertanya tentang obat-obatan yang dibawa oleh suster Chloe.      

"Ini dokter , tadi Professor Frank meminta saya untuk mengambil semua ini di apotek karena dokter Viona tiba-tiba kondisinya drop setelah bekerja." Jawab suster Chloe mengatakan yang sesungguhnya.     

"Apa !!!! lalu bagaimana kondisinya sus .?" Pekik dokter Louisa kaget .     

"Untung saja tadi ada dokter William dan profesor Frank yang langsung menangani dokter Viona dok jadi kondisinya tak terlalu parah , saat saya pergi ke apotek dokter Viona sudah mendapatkan perawatan dari profesor Frank ."Ucap suster Chloe dengan cepat .     

"Oh thanks God ." Sahut dokter Louisa mengucapkan syukur .     

"Kalau dokter mau , dokter bisa ikut masuk bersama saya sekarang kedalam ruangan dokter Viona untuk melihat secara langsung kondisi dokter Viona sambil mengantarkan obat-obatan ini ." Ajak suster Chloe pada dokter Louisa.      

"Tidak usah suster , saya titip salam saja kepada dokter Viona . Saya harus kembali ke ruangan untuk melakukan kunjungan siang kepada para pasien sus ." Jawab dokter Louisa menolak ajakan suster Chloe .     

"Baiklah kalau begitu , saya masuk terlebih dahulu dokter permisi ."  Ucap suster Chloe sambil membuka pintu ruangan praktek Viona meninggalkan dokter Louisa yang masih ada di depan sendirian .     

Dokter Louisa hanya tersenyum mendengar perkataan suster Chloe , setelah suster Chloe menghilang di balik pintu dokter Louisa tiba-tiba jatuh terduduk di lantai . Air matanya langsung  membasahi wajah cantiknya dengan perlahan , hatinya terasa sangat sakit ketika mendengar perkataan suster Chloe .     

"Kenapa aku belum bisa melupakanmu Frank " Isak  dokter Louisa dengan lirih meratapi pria yang sudah ia tinggalkan beberapa hari yang lalu .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.