You Are Mine, Viona : The Revenge

Perubahan selera makan



Perubahan selera makan

0Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tertegun beberapa saat ia kemudian menyadari bahwa istrinya ternyata sedang lapar tak lama kemudian tawa Fernando pun pecah, dengan cepat ia berlutut lalu mencium perut Viona tanpa rasa malu di hadapan semua orang di mall.     
0

"Jadi rupanya jagoan daddy lapar ya…." Bisik Fernando pelan sambil mencium perut Viona berulang-ulang.     

"Bangun jangan begitu, banyak orang yang melihat kita." Ucap Viona risih sambil mencoba menarik lengan Fernando supaya bangun, ia tak ingin menjadi pusat perhatian terlalu lama.      

Fernando yang menyadari kalau semua orang memperhatikan apa yang ia lakukan langsung berdiri dan memeluk Viona dengan erat tanpa rasa malu.     

"Maaf kalau kalian semua harus melihat apa yang baru aku lakukan, aku baru saja berbincang dengan putraku yang ada diperut istriku ini. Jadi maaf kalau diantara kalian ada yang merasa risih." Teriak Fernando dengan suara lantang sambil melihat ke lantai dua dimana banyak orang sedang melihat ke arahnya yang ada di lantai satu.     

Prok      

Prok      

Prok     

Terdengar suara tepuk tangan dari orang-orang itu dengan kompak, bahkan suara siulan pun terdengar setelah Fernando berkata seperti itu.     

"Anda memang panutan tuan."      

"Kalian berdua adalah best couple of the year tuan."      

"Sehat-sehat untuk putra pertama kalian tuan."      

"Nyonya jaga tuan Fernando baik-baik, diluar sana banyak wanita yang penggoda."     

"Jaga kesehatan anda nyonya."      

"Kalau anak kalian lahir apakah boleh dijodohkan dengan anak saya tuan.?"      

"Semoga kalian berdua selalu bahagia."     

Ucapan-ucapan doa dari para pengunjung mall pun terdengar saut menyaut mendoakan Viona dan Fernando serta anak mereka, mendengar itu membuat Viona terharu. Ia langsung menutup hidung dan mulutnya dengan kedua tangan karena tak menyangka apa yang dikatakan oleh Fernando tadi justru membuat mereka mendapatkan ucapan doa dari para pengunjung itu, Fernando yang menyadari kalau Viona akan menangis pun langsung menarik Viona ke arah dadanya dan memeluknya erat.     

"Terima kasih semuanya atas doa-doa kalian, lihatlah istriku sudah menangis haru ini karena kalian he he." Ucap Fernando kembali sambil melambai ke orang-orang yang berdiri di lantai dua.     

Suara teriakan pun langsung terdengar kembali merespon perkataan Fernando, ucapan ucapan kembali terdengar lebih keras dari hampir satu mall itu. Viona melepaskan pelukannya dari Fernando dan mendongak ke atas ke arah lantai dua, tiga, dan empat mall tersebut.     

"Terima kasih doanya semuanya, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua karena saya tak bisa membalasnya. Saya pun mendoakan yang terbaik juga untuk kalian semua." Uca Viona dengan keras sambil memegangi dadanya.     

Suittt shitttt     

Prok      

Prok      

Prok     

Suara siulan dan tepuk tangan kembali terdengar dari para pengunjung mall itu, tak lama kemudian Fernando pun berpamitan pada semua orang di mall itu. Ia tiba-tiba teringat kalau tadi Viona minta makan padanya, dengan cepat Fernando mengajak Viona untuk keluar dari mall. Untung saja Fernando meminta para bodyguard untuk menjaga lantai satu, karena saat Fernando dan Viona keluar para pengunjung yang ada di lantai dua nampak turun bersama-sama menuju ke arah Fernando dan Viona. Mereka ingin berfoto bersama dengan pasangan itu, akan tetapi karena para bodyguard sudah mengamankan sekitar lantai satu alhasil para pengunjung itu tak bisa menjangkau keberadaan Fernando dan Viona yang sudah masuk ke dalam mobil.     

"Maaf ya junior kau harus menunggu agak lama tadi." Bisik Fernando pelan sambil meraba perut Viona.     

"Aku jadi merasa tak enak pergi begitu saja seperti ini." Ucap Viona lirih.     

Fernando yang sedang menunduk dan sibuk meraba-raba perut Viona langsung menoleh ke arah Viona yang sedang menatap ke arah luar jendela dimana banyak orang masih melambaikan tangan ke arah mereka berdua.      

"Mommm, akan sangat beresiko kalau kita tetap disana saat ini. Ingat pesan profesor Erick bukan kau tak boleh terlalu lelah, aku tak mau kau terlalu lama berdiri kalau kita melayani mereka." Jawab Fernando pelan sambil meraih wajah Viona agar menoleh ke arahnya menggunakan tangannya dengan lembut.     

"Tapi aku merasa…     

"Istriku memang terlalu baik hati, ingat ya kesehatanmu jauh diatas segala-galanya saat ini. Aku tak mau terjadi hal buruk pada kalian berdua jadi jangan nakal dan ikuti petunjuk profesor Erick." Sahut Fernando memotong perkataan Viona dengan cepat.     

Viona tersenyum mendengar perkataan Fernando sambil mengangguk pelan, ia lalu merebahkan tubuhnya ke kursi karena merasa sedikit lelah setelah berjalan di toko perlengkapan bayi memilih-milih barang selama hampir satu setengah jam. Fernando kemudian memeluk Viona dengan erat sambil terus meraba perut Viona tanpa henti, pada awalnya Viona risih Fernando terus menerus menyentuh perutnya akan tetapi saat ini ia justru merasa ada yang kurang ketika Fernando tak meraba perutnya.      

Lukas dan Justin yang duduk dibangku depan hanya tersenyum melihat kemesraan tuan dan nyonya mereka tanpa berani bersuara, tak lama kemudian mobil yang membawa Fernando dan Viona akhirnya sampai di sebuah restoran yang mewah. Para bodyguard pun langsung melakukan pekerjaannya tanpa diperintah, mereka langsung membuat barisan untuk menjaga Fernando dan Viona yang keluar dari mobil. Para pekerja restoran yang sudah menyiapkan tempat untuk pasangan suami istri itu langsung bekerja dengan cepat, begitu pula dengan sang koki yang sudah menerima pesanan dari Fernando sebelumya.      

"Silahkan dinikmati tuan dan nyonya." Ucap seorang pelayan sambil menundukkan kepalanya ketika semua makanan yang dipesan Fernando sudah tersaji di piring.     

"Terima kasih nona, dan ini untuk kalian semua." Sahut Fernando dengan cepat sambil menyerahkan uang tiga ratus dolar kepada para pelayan yang sudah melayaninya tadi.     

Sebuah senyuman kemudian tersungging  di wajah Viona ketika melihat apa yang dilakukan Fernando, ia kemudian mulai memakan potongan daging salmon yang dipanggang dan dihiasi kaviar dengan lahap. Fernando tahu kalau Viona sangat menyukai kafir sejak hamil oleh karena itu ia meminta koki untuk memasak kaviar untuk mereka siang ini, dengan penuh cinta Fernando menyeka sisa kaviar yang tersisa di pipi Viona.     

"Pelan-pelan aku tak akan minta." Ucap Fernando pelan menahan tawa ketika melihat Viona sangat lahap makan sushi salmon panggang yang sudah dimasak dengan matang oleh sang koki.     

"He he ….     

"Enak?mommy suka.?" Tanya Fernando cepat memotong perkataan Viona.     

"Aku juga tak tahu kenapa aku suka kafiar, dulu padahal aku sama sekali tak menyukai makanan seperti ini." Jawab Viona jujur sambil menunjuk makanan yang ada di hadapan mereka.     

"Karena selera junior mengikuti selera daddynya mom." Sahut Fernando dengan cepat.     

"Sepertinya iya, tapi semoga saja ia tak mencontoh sikap arogan daddynya nanti kalau dia sudah besar." Ucap Viona pelan menyindir Fernando.     

"He he ...kalau itu jangan, biarkan daddynya saja yang nakal. Anakku ini harus jadi anak yang penurut dan dapat diandalkan." Jawab Fernando sambil tertawa.     

Mereka kemudian melanjutkan makan dengan penuh tawa dan canda, Fernando nampak tersenyum penuh kebanggaan ketika melihat Viona sudah mulai suka makan Foie gras. Foie gras merupakan makanan khas Perancis yang terbuat dari hati angsa atau bebek. Hidangan ini terkenal di Eropa, terutama di Prancis, Bulgaria dan Hongaria. Olahan dari hati angsa ini tergolong makanan paling tua di Eropa. Dulu Viona sama sekali tak menyukai makanan mewah ini karena merasa kasihan kepada angsa-angsanya ketika mereka dipaksa makan sampai hatinya membesar sebelum akhirnya dipotong untuk dijadikan makanan mewah, tapi sejak ia usia kehamilannya menginjak usia dua bulan ia mulai suka makan makanan mewah yang sering Fernando makan.     

"Anakku memang pintar." Ucap Fernando pelan dengan suara yang hampir tak terdengar sambil memasukkan potongan Foie gras ke mulutnya.     

"Hemm apa dad, kau bicara apa.?" Tanya Viona dengan mulut penuh makanan.     

"Aku tak bicara apa-apa mom, ya sudah mommy habiskan makanannya ya setelah itu kita bisa pulang." Jawab Fernand mencoba mengalihkan pembicaraan.     

Viona hanya tersenyum mendengar perkataan Fernando, ia lalu menghabiskan makanan mewahnya dengan lahap tanpa sisa. Fernando bahkan memberikan potongan Foie gras miliknya pada Viona dengan suka rela, ia tahu kalau anaknya sedang lapar saat ini. Oleh karena itu ia rela memberikan makanannya pada Viona.      

"Sudah kenyang.?" Tanya Fernando pelan pada Viona yang sedang membersihkan mulutnya dengan sapu tangan.     

"Huum…" Jawab Viona dengan cepat.     

"Ya sudah ayo pulang." Ajak Fernando pelan pada Viona.     

Viona pun langsung bangun dari kursinya dan berjalan mengikuti langkah Fernando keluar dari dal restoran, sebelum Viona keluar ia sempat berterima kasih pada sang koki yang sudah membuatkan makanan enak untuknya. Mendapat ucapan terima kasih dari Viona membuat para staf restoran terharu terutama sang koki.      

"Akh keyangnya." Ucap Viona pelan sambil duduk di mobil.     

"Ya sudah kita pulang ya, kau harus istirahat." Sahut Fernando dengan cepat.     

"Tidur sama daddy ya…     

Blush     

Wajah Fernando langsung memerah mendengar perkataan sang istri, sudah lebih dari satu minggu memang ia tak bercinta dengan Viona. Jadi mendengar perkataan itu dari Viona sudah cukup membuatnya terasa panas dingin.     

"Apa maksudmu mommy.?" Tanya Fernando tergagap sambil membuka satu kancing kemejanya paling atas karena merasa panas.     

"Iya aku aku tidur di ayunan yang ada di balkon tapi ditemani daddy…     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.