You Are Mine, Viona : The Revenge

In the water



In the water

0Wajah Viona masih memerah di dalam mobil saat mereka dalam perjalanan menuju ke hotel, Viona masih nampak sangat malu dengan apa yang Fernando lakukan di restoran sebelumnya. Setelah Fernando berteriak mengucapkan pengakuan cintanya, banyak orang yang bertepuk tangan mendukung perbuatannya itu. Viona kira para pengunjung itu akan marah, namun justru kebalikannya. Mereka sangat senang ketika melihat ada orang yang sedang menunjukkan perasaannya pada sang kekasih, para pengunjung lainnya bahkan sampai mendatangi Viona dan memintanya bergabung dengan Fernando. Dan setelah Viona bergabung dengan Fernando beberapa pengunjung lainnya langsung membuka Champagne dan disemprotkan ke Fernando dan Viona yang akhirnya membuat Viona dan Fernando basah kuyup, karena senang dengan perlakuan para pengunjung lainnya di restoran yang merespon baik pernyataan cintanya pada Viona akhirnya Fernando membayar semua makanan para pengunjung restoran itu yang sontak membuat mereka kegirangan.      
0

Setelah mengambil banyak foto bersama para pengunjung restoran itu Fernando dan Viona akhirnya diperbolehkan pulang oleh para pengunjung, walaupun sebenarnya mereka masih ingin menahan Fernando lebih lama lagi di restoran namun karena Viona sudah gak nyaman Fernando akhirnya memilih pulang. Pasalnya baju yang dipakai Viona sudah basah terkena semprotan Champagne sebelumnya dan ia tak nyaman memakai pakaian basah.     

"Kalau dingin buka bajumu babe, aku takut kau sakit," ucap Fernando pelan sambil mematikan AC mobil.     

"Aku baik-baik saja, hanya sedikit hatchiii…."      

Melihat Viona bersin membuat Fernando menghentikan mobilnya seketika, ia langsung menoleh ke arah Viona yang sedang membersihkan hidungnya dengan tisue. Tanpa Viona duga Fernando membuka paksa dress yang ia pakai itu dan kemudian membuka kemejanya sendiri lalu memeluknya erat, Fernando melakukan skin to skin untuk menghangatkan tubuh Viona yang dingin. Pada awalnya Viona menolak karena takut ada orang yang melihatnya, namun karena merasa ia semakin nyaman akhirnya Viona membalas pelukan Fernando.      

"Tenanglah, ini Paris. Kau tak usah khawatir, tak akan ada orang yang mencampuri urusan orang lain. Jadi kau tak usah khawatir, tetaplah seperti ini lima belas menit. Tubuhmu akan membaik," bisik Fernando pelan sambil memeluk Viona dengan erat.     

"Sangat tidak nyaman melakukan ini di mobil dan posisi kita juga tak…     

"I know, hold on," ucap Fernando pelan sambil melepaskan pelukannya dari Viona, setelah Fernando melepaskan pelukan dari tubuhnya Viona dengan cepat menutupi bagian dadanya. Walau ia masih memakai bra namun tetap saja Viona merasa malu.     

Sementara itu Fernando terlihat memundurkan kursi kemudinya kebelakang, ia lalu memasang alat untuk membuat kaca jendela menjadi hitam semua. Sehingga semua aktifitas orang yang di dalam mobil tak dapat dilihat dari luar, namun ia masih bisa melihat aktifitas orang yang berlalu lalang di luar. Setelah membuat semua nyaman Fernando lalu meminta Viona untuk berpindah tempat duduk, Fernando membimbing Viona agar mau duduk diatas pahanya berhadapan di kursi driver. Pada awalnya Viona merasa sungkan namun setelah Fernando memaksa dirinya berkali-kali akhirnya mau tak mau Viona pun melakukan apa yang diperintahkan oleh suami, ini ia duduk berhadapan dengan Fernando dan memeluk tubuh suaminya yang sudah tidak memakai kemeja itu dengan erat mereka kembali melakukan skin-to-skin untuk saling membagi panas tubuh.      

Karena merasa nyaman Viona mengeratkan pelukannya pada Fernando ia meletakkan wajahnya di pundak Fernando yang berotot, sementara itu Fernando memeluk erat pinggang Viona. Ia berusaha menyentuhkan semua bagian tubuhnya ke tubuh sang istri, Fernando takut Viona sakit. Setelah melakukan skin-to-skin selama hampir 15 menit akhirnya Viona melepaskan pelukannya dari Fernando ia merasa tubuhnya sudah kembali nyaman.     

"Kau yakin cukup?" tanya Fernando pelan.     

"Huum, aku juga sudah takut kalau ada orang yang mendatangi kita. Sejak tadi sudah ada beberapa orang yang mondar-mandir sekitar mobil, aku takut mereka punya niat jahat," jawab Viona lirih sambil turun dari atas paha Fernando untuk berpindah tempat duduk sambil meraih dressnya yang diletakkan Fernando di sandaran kursinya.     

"I know, ya sudah pasang sabuk pengamanmu. Kita kembali ke hotel," ucap Fernando pelan, kedua matanya menatap kaca spion tanpa berkedip.      

Pasalnya tak jauh dari mobilnya nampak berdiri beberapa orang pria yang terlihat mencurigakan, sudah hampir lima menit mereka terlihat berbicara serius sambil terus menunjuk ke arah mobil yang sedang mereka naiki. Setelah Viona memakai dress dan memasang sabuk pengamannya dengan baik Fernando kemudian menyalakan mobil Ferrari milik Hotel Shangri-La tempatnya menginap dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempatnya berhenti selama kurang lebih 15 menit itu dan benar saja ketika mobil itu pergi 5 orang pria yang berdiri tak jauh dari mobil nampak berlari berusaha mengejar mobil yang dikendarai oleh Fernando.      

Melihat kelima orang pria itu berlari berusaha mengejar mobil yang sedang dikendarai oleh sang suami Viona terlihat khawatir, berulang kali ia melihat ke arah ke belakang untuk memastikan apakah kelima orang pemuda yang sejak tadi mencurigakan itu masih mengejar mereka atau tidak. Setelah Fernando masuk ke jalan protokol Viona baru bisa duduk dengan nyaman, ia terlihat sudah tidak menoleh ke arah belakang lagi karena merasa sudah ada di tempat yang aman. Sementara itu Fernando hanya tersenyum melihat istrinya panik, sebenarnya tadi Fernando bisa saja menghadapi orang-orang itu namun karena Ia sedang membawa sang istri Fernando akhirnya memutuskan untuk pergi. Fernando tak mau mengambil resiko apapun ia tak mau bermain dengan bahaya seperti itu, padahal sebenarnya ia membawa sebuah pistol yang ada di dalam mobil.      

"Lain kali jangan berhenti sembarangan lagi, kita tak tau ada orang jahat atau tidak kan," ucap Viona pelan sambil memegangi sabuk pengamannya dengan erat.     

"Maaf babe, tadi memang salahku karena memilih tempat berhenti yang sepi. Tapi aku terpaksa melakukan itu untuk menghangatkan tubuhmu, aku tak mau kau sakit," jawab Fernando lembut mencoba memberikan penjelasan pada Viona.     

"Aku tau, hanya saja tadi sangat berbahaya. Aku takut sekali," sahut Viona jujur.     

"Its ok, sekarang kita sudah aman. Sebentar lagi kita sampai ke hotel, lihatlah itu bangunan hotel kita sudah terlihat," ucap Fernando pelan sambil mencengkram tangan Viona dengan kuat.     

Viona tersenyum mendengar perkataan Fernando, setelah mobil Fernando masuk ke dalam area parkir seorang petugas hotel yang mengurusi mobil langsung menghampiri Fernando dan Viona yang baru keluar dari mobil.      

"Terima kasih Leo,"ucap Fernando ramah sambil memberikan kunci mobilnya pada Leo sang petugas hotel.     

"Sama-sama tuan, ini sudah jadi tugas saya," jawab Leo dengan cepat sambil menundukkan kepalanya.     

Setelah memberikan kunci mobil kepada sang petugas Fernando kemudian mengajak Viona masuk ke dalam lift untuk naik ke kamar mereka yang ada di lantai lima, di dalam lift Viona tak berbicara apapun ia masih sangat cukup sok mengingat kejadian yang baru saja menimpa mereka berdua telat 1 menit saja mungkin Fernando sudah mendapatkan masalah. Memikirkan hal itu membuat Viona cukup merasa ketakutan.      

"Ok kita sampai kamar, kau bisa istirahat sekarang babe supaya…"      

"Aku mau mandi dulu," ucap Viona pelan memotong perkataan Fernando sambil berjalan menuju kamar mandi.     

Melihat sikap Viona yang berubah drastis membuat Fernando berpikir keras, ia yakin kalau istrinya itu masih memikirkan kejadian buruk yang hampir menerima mereka beberapa menit yang lalu itu. Fernando akhirnya memutuskan untuk menyusul Viona pergi ke kamar mandi, saat sudah ada di dalam kamar mandi ia tersenyum ketika melihat Viona sudah ada di dalam bathub yang berisi air hangat. Wangi dari lilin aromaterapi yang sudah dinyalakan oleh Viona membuat Fernando merasa nyaman, tanpa pikir panjang ia membuka semua pakaiannya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam bathtub yang cukup untuk tiga orang itu.      

"Akhhhh…"     

"Apa yang kau pikirkan?"tanya Fernando lirih sambil meremas kedua payudara Viona yang tergantung ke arah air karena posisi Viona sedang tengkurap sambil menyandarkan dagunya di pinggiran bathub.     

"Fernando stop.." ucap Viona lirih saat merasakan kenikmatan yang Fernando berikan.     

Alih-alih menjalankan permintaan sang istri Fernando justru menarik tubuh Viona untuk ia hadapkan ke arahnya, sehingga kini otomatis Viona duduk kembali di atas tubuh Fernando sambil berhadapan di dalam bathtub. Kedua payudara Viona menempel di dada Fernando yang bidang, saat Viona akan membuka mulut Fernando sudah mengambil inisiatif. Ia mengarahkan jemarinya di arena Vagina Viona dan memberikan gesekan-gesekan lembut menggunakan kejantanannya yang sudah tegang.      

"Aku ingin melakukan di dalam air babe…aaakhhh,"     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.