You Are Mine, Viona : The Revenge

Trauma



Trauma

0Viona langsung menahan tangan Fernando yang akan mulai melancarkan aksinya, beruntung kesadarannya masih belum hilang semua. Fernando yang ingin mencoba gaya baru nampak tertegun saat Viona menahan gerakan tangannya yang sudah siap untuk bekerja.     
0

"Jangan, ini di air," ucap Viona pelan sambil mendorong tangan Fernando menjauh dari area kewanitannya.     

"Tapi, aku ingin mencobanya babe," jawab Fernando tanpa rasa bersalah.     

"Please no," pinta Viona lirih dengan mata berkaca-kaca.     

Fernando akhirnya membatalkan niatnya karena Viona tak mau mengabulkan permintaannya untuk mencoba bercinta di dalam air, ia kemudian memeluk Viona dengan erat dalam waktu lama untuk menenangkan dirinya yang sudah terlanjur on fire. Namun bukannya reda justru kejantannya semakin mengeras dan tegang, Fernando juga tak tau kenapa tiap ada didekat Viona ia pasti langsung horny dan tak bisa menahan dirinya untuk tenang walaupun sudah berusaha sekuat tenaga menahan birahinya namun tetap saja ia selalu gagal.     

"Babe..."     

"Hiks..hikss..."     

"Heiii kau menangis, kenapa kau menangis? aku bahkan tak memaksamu untuk bercinta di sini bukan, lalu kenapa kau menangis," tanya Fernando panik.     

"A-aku kira tadi kita akan celaka, aku benar-benar takut. Aku tak bisa membayangkan kalau orang-orang itu tadi sampai mendapatkan kita entah apa yang akan mereka lakukan padamu dan akuu..."     

"Stop!!!jangan bicara macam-macam lagi, selama aku masih hidup tak akan kubiarkan orang lain untuk menyentuhkan seinci pun kulitnya di tubuhmu. Karena jika hal itu sampai terjadi ia akan aku kuliti seperti ayam panggang yang tak memiliki kulit," ucap Fernando dengan suara meninggi memotong perkataan Viona, ia tak suka mendengar perkataan Viona yang membahas hal mengerikan seperti itu.     

"Aku takut...aku benar-benar takut, pernah hampir di sentuh oleh Lexi saat aku masih muda dulu membuatku sangat takut berhadapan dengan pria-pria mengerikan seperti tadi," jawab Viona pelan sambil menangis, Viona benar-benar ketakutan air matanya mengalir deras dari kedua matanya saat ini.     

Kemarahan Fernando memudar saat mendengar perkataan istrinya, merasakan tubuh Viona yang gemetar karena ketakutan membuat Fernando mengingat kembali kejadian bertahun-tahun lalu saat ia menyelamatkan Viona dari kejaran Lexi yang berusaha memperkosa Viona. Bahkan di hotel Fernando waktu sempat dibuat kesal pada Viona yang menangis lama di kamar mandi karena masih shock atas peristiwa yang hampir membuatnya kehilangan kesuciannya itu sampai akhirnya Fernando berbuat lebih jauh, ia menghilangkan bekas ciuaman Lexi di tubuh Viona dengan membuat jejak yang lebih besar lagi.     

Perlahan Fernando meraih shower yang terjuntai di dekatnya, setelah menyeting shower itu agar mengeluarkan air hangat Fernando membasahi tubuh Viona dengan air yang keluar dari shower itu dengan perlahan. Ia bahkan membasahi rambut Viona yang sudah acak-acakan, mendapat perlakuan seperti itu dari Fernando tak membuat Viona marah. Ia hanya pasrah dan menerimanya, Fernando benar-benar memandikan Viona yang masih duduk dipangkuannya. Bahkan dalam posisi seperti itu ia masih bisa mencuci rambut Viona menggunakan shampo khusus yang dibawa Viona dari kanada.     

"Ok kau sudah selesai, keluarlah dari bathub dan keringkan tubuhmu dengan handuk," ucap Fernando pelan sambil meletakkan kembali shower di sampingnya.     

"Terima kasih," jawab Viona lirih, dengan perlahan Viona melangkahkan kakinya keluar dari bathub dan meraih sebuah handuk besar yang ia gunakan untuk membalut tubuhnya yang masih basah kemudian berjalan keluar dari kamar mandi tanpa bicara meninggalkan Fernando yang masih duduk di dalam bathub.     

Setelah Viona keluar dari kamar mandi Fernando kemudian membaringkan tubuhnya di dalam bathub, ia memejamkan kedua matanya mengingat perkataan Viona sebelumnya.     

"Rupanya trauma yang dibuat di brengsek Lexi itu belum hilang dari Viona," ucap Fernando dalam hati, ia tau kalau tadi ketakutan Viona di dalam mobil bukanlah sebuah akting. Ia yakin Viona pasti sudah berfikir jauh ditambah pernyataan Viona tadi yang terucap dari bibir tipisnya sebelum ia mandikan.     

Fernando membuka kedua matanya perlahan dan langsung menatap kerlap kerlip lampu yang menyala dari menara Eifell yang terlihat jelas dari kamar mandi tempatnya sedang berbaring saat ini, memikirkan cara menghilangkan trauma Viona membuat Fernando pusing. Ia jadi semakin takut kalau berjauhan dengan Viona, ia juga tak bisa menahan Viona untuk tinggal dirumah. Viona bukanlah wanita yang bisa berdiam diri dirumah, Viona adalah seorang wanita karir yang sangat mencintai pekerjaannya sebagai dokter.     

"Apa yang harus kau lakukan untuk menghapus semua kenangan burukmu itu Vio, aku takut aku tak bisa selalu ada disampingmu saat kau ada dalam bahaya," ucap Fernando lirih sambil mengingat kembali eskpresi ketakutan Viona bertahun lalu saat ia menghentikan mobilnya saat meminta perlindungannya dari Lexi.     

"Lexi keparat, beraninya kau menyentuhkan tangan kotormu itu di tubuh Vionaku. Aku bersumpah akan membuatmu kembali mendekam di penjara saat aku kembali ke kanada besok," gumam Fernando penuh kemarahan.     

Karena sudah berendam lebih dari lima belas menit Fernando kemudian bangun dari bathub dan berjalan menuju shower untuk berbilas, setelah yakin seluruh sabun yang tertinggal di tubuhnya hilang Fernando meraih piyama mandinya dan langsung memakainya. Dengan perlahan Fernando keluar dari kamar mandi, ia tak mau menganggu Viona yang ia yaini sudah tidur. Namun Fernando justru terkejut saat melihat pemandangan yang ada didepan matanya, nampak diatas ranjang Viona sedang duduk manis menunggunya selesai mandi dengan menggunkan lingerie seksi berwarna merah yang ia bawa bersama lingerie lainnya.     

"Babe...apa yang kau lakukan, a-aku kira kau sudah tidur," ucap Fernando tergagap, walaupun kamar mereka gelap namun cahaya lampu dari luar cukup memberikan pencahayaan yang jelas.     

"Menunggumu," jawab Viona singkat, bibir tipisnya yang sudah di poles dengan lipstik warna merah darah sangat menggoda Fernando.     

"T_tapi bukankah kau tadi..."     

Fernando tak dapat menyelesaikan perkataannya saat melihat Viona turun dari ranjang dan berjalan mendekatinya yang masih berdiri di tempat tanpa bergerak sejak melihat penampilan Viona diatas tempat tidur, kesadaran Fernando pun kembali saat ia merasakan tangan Viona menarik tali pada piyama mandinya yang sontak membuat piyama mandinya itu langsung terbuka dan menunjukkan tubuh kekarnya pada Viona. Belum hilang kekagetan Fernando atas apa yang dilakukan sang istri ia kembali dikejutkan saat Viona berani menyentuh kejantannyanya yang sedang tertidur dengan sentuhan lembut.     

"Aku...aku menginginkanmu," bisik Viona lirih sambil meremas kedua bola kebangaan Fernando dengan tiba-tiba sehingga membuat Fernando tersentak dan langsung sadar 100% dari keterkejutannya.     

Tanpa bicara Fernando langsung meraih tangan Viona yang dipakai untuk membuatnya onfire itu dan langsung menariknya kepelukannya dengan cepat.     

"Kau yang memulainya terlebih dahulu babe, jangan salahkan aku jika malam ini akan jadi malam yang panjang untukmu," ucap Fernando pelan sambil meremas bokong Viona yang tak tertutup celana dalam karena Viona memaki celana dalam jenis g-string alhasil bagian bokongnya tak terlindung apapun.     

"Aku siap untuk...akhhh"     

Fernando mendorong Viona ke tempat tidur dengan sekali dorongan, tanpa menunggu lama Fernando kemudian meremas kuat kedua payudara Viona menggunakan kedua tangannya yang membuat Viona mendesah keras sambil memejamkan kedua matanya. Setelah puas bermain dengan kedua bukit sintal milik Viona yang sudah ia keluarkan dari pelidungnya Fernando kemudian membuka lebar paha Viona dan langsung meminggirkan celana dalam yang melindungi area kewanitaan Viona kemudian langsung melahapnya dengan rakus.     

"Akhhh...do it Fernando...bantu aku melupakan traumaakuu akhhhh..."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.