You Are Mine, Viona : The Revenge

Be your husband again



Be your husband again

0Mendengar pertanyaan dari salah satu wartawan itu membuat Viona tersenyum menyadari kesalahannya, karena lupa memperkenalkan dirinya kepada para pewarta berita yang sedang duduk di hadapannya itu.      
0

"Oh iya maaf saya jadi lupa memperkenalkan diri saya sebelumnya pada kalian semua, nama saya adalah Viona Angel seorang dokter di rumah sakit Global Bros yang ada di Kanada dan juga istri dari pria yang sedang duduk di sana," jawab Viona lembut sambil tersenyum dan menunjuk ke arah Fernando.     

"Anda istri tuan Willan?"     

"Serius anda istri tuan Willan, tapi bagaimana mungkin anda…"     

"Ini cincin pernikahan saya, silahkan samakan dengan cincin yang terpasang di jari manis suami saya kalau teman-teman tidak percaya," ucap Viona pelan memotong perkataan para wartawan yang menyangsikan pengakuannya.      

Para wartawan itu pun kemudian mengalihkan pandangannya kepada Fernando yang terlihat sudah berdiri sambil menunjukkan jari manis tangan kirinya yang terpasang cincin pernikahan yang sama dengan Viona, setelah melihat cincin di jari Fernando. Mereka pun akhirnya percaya kalau sosok wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini adalah istri dari Fernando Grey Willan  yang sempat mereka bicarakan sebelumnya.      

Melihat ekspresi para wartawan yang masih terlihat bingung membuat Viona tersenyum, ia kemudian berjalan menuju pintu dan mempersilahkan masuk psikiater yang melihat dengan jelas Francie mengiris tangannya. Ia lalu mengajak psikiater itu untuk mendekati para wartawan dan berdiri di tengah-tengah lalu kemudian menceritakan kondisi Francie yang sebenarnya, para wartawan itu kemudian terlihat sangat serius mendengar penjelasan Viona dan seorang psikiater yang mendampinginya.      

"Aku benar-benar baru kali ini ia melihat ada orang tua sejahat itu,"     

"Ternyata gadis itu adalah korban keegoisan kedua orang tuanya, benar-benar gadis yang malang,"     

"Aku tak bisa berkata apa-apa lagi, aku kira cerita seperti ini hanya ada dalam film saja tapi ternyata aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri saat ini,"       

Para wartawan itu nampak sangat kaget kembali ketika melihat video yang menampilkan perkataan Jeremy Parker dan istrinya yang memilih uang ketimbang anaknya sendiri, disaat Viona berbicara dengan uang diatas meja. Menurut sang psikiater peristiwa itulah yang memicu Francie akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri karena merasa disayang oleh kedua orang tuanya.      

Setelah Viona dan sang psikiater yang bernama dokter Lucy selesai memberikan penjelasan akhirnya para wartawan pun menyudahi sesi tanya jawab mereka, berdebat dengan dua orang dokter hebat benar-benar membuat para wartawan itu kewalahan. Apalagi dengan ditambah keterangan yang diperoleh dari para polisi, para wartawan itu pun tak bisa berkutik lagi. Sehingga dalam kasus ini mau tak mau mereka harus memberitakan bahwa Jeremy Parker dan istrinya bersalah penuh atas kematian Francie Parker, walaupun pada awalnya para wartawan itu mengatakan kalau Fernando memiliki dendam pribadi pada Jeremy Parker namun setelah mendapatkan semua penjelasan itu akhirnya mereka pun meminta maaf pada Fernando secara langsung. Terlebih lagi mereka sempat menyinggung Viona yang akhirnya membuat Fernando marah besar, mereka kini bahan memuji Viona secara terang-terangan di hadapannya secara langsung.     

Karena hari sudah semakin malam para wartawan itu akhirnya mulai berpamitan satu demi satu meninggalkan kantor polisi untuk segera memproses berita yang mereka dapatkan, dan tak lama kemudian Fernando mengajak Viona kembali ke hotel untuk beristirahat. Hari ini adalah hari yang berat untuk mereka setelah semua yang terjadi, dalam perjalanan kembali ke hotel Damien yang menyetir mobil nampak tersenyum ketika melihat kemesraan Viona dan Fernando di kursi belakang. Ia kini benar-benar tambah takjub kepada sepasang suami istri yang saling melengkapi itu, rasa hormatnya kepada Fernando pun semakin tinggi. Apalagi saat tadi mendengar pernyataan Fernando yang ingin menyumbangkan uang 100000 $ yang ia ambil sebelumnya atas permintaan Viona ke sebuah yayasan yang berfokus dalam mengembalikan mental para korban kekerasan baik wanita dan anak-anak.      

Saat sampai di hotel Fernando kelihat hati-hati menurunkan Viona yang sudah terlelap dalam pelukannya, ia menggendong Viona ala bridal style masuk ke dalam hotel. Ketika melihat Fernando kembali ke hotel security yang berjaga di pintu langsung membukakan pintu untuknya, ia bahkan juga berlari ke arah lift untuk memencetkan tombol untuk Fernando.     

"Terima kasih," ucap Fernando pelan sambil tersenyum.     

"Ini sudah jadi tanggung jawab saya tuan, selamat beristirahat tuan,"jawab sang security ramah.     

Fernando menganggukan kepalanya merespon perkataan sang security, tak lama kemudian pintu lift akhirnya tertutup dan lift itu naik ke lantai lima  dengan cepat menuju ke kamar Fernando dan Viona. Sang security nampak sangat senang bisa berbincang dengan Fernando, berita mengenai Francie yang meninggal tadi sore sudah tersebar. Bahkan pernyataan Fernando pun menjadi headline di berbagai platform media sosial, termasuk pernyataan Viona dan seorang psikiater yang bernama Lucy. Mereka benar-benar menjadi bahan pembicaraan orang hampir di seluruh Perancis, bahkan banyak yang memuja Fernando dan Viona atas kebaikan mereka yang menyumbangkan uang sebesar 100000$ untuk sebuah yayasan yang menangani para korban kekerasan.     

Sesampainya di kamar Fernando kemudian membaringkan Viona di atas ranjang dengan hati-hati, setelah memastikan Viona tidur dengan baik di atas ranjang Fernando kemudian berbalik badan karena ingin mandi. Namun pada saat baru membalikkan tubuhnya tiba-tiba tangannya dipegang oleh Viona.     

"Mau kemana?" Tanya Viona pelan.     

"Kenapa bangun babe?" tanya balik Fernando kaget.     

"Aku belum mandi, aku tak akan bisa tidur dalam kondisi seperti ini. Tubuhku kotor," jawab Viona pelan.     

Senyum Fernando tersinggung mendengar perkataan sang istri, dengan perlahan ia duduk di ranjang sambil merapikan rambut Viona yang menutupi wajahnya.     

"Kau ingin mandi?" tanya Fernando pelan.     

"Huum, rasanya masti nyaman sekali berendam di air hangat sebelum tidur," jawab Viona dengan cepat.     

"Tunggu, aku siapkan dulu air mandinya," ucap Fernando lembut, setelah berkata seperti itu ia kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk menyiapkan air dalam bahtub.      

Setelah Fernando pergi Viona langsung bangun dari tempat tidur, ia lalu berdiri dan berjalan di dekat jendela menatap pemandangan luar dari dalam kamarnya.  Hari ini benar-benar seperti mimpi baginya, ia masih tak percaya akan mengalami hari mengerikan seperti ini.     

"Terima kasih bu, karena ibu Anji bisa hidup seperti ini. Entah apa jadinya Anji kalau tak ada ibu, mungkin Anji akan mati dalam keranjang bayi itu," ucap Viona lirih sambil memejamkan kedua matanya.      

Viona benar-benar bersyukur menjadi anak ibu Maria, ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang yang tulus dan mendapatkan pendidikan yang baik meskipun bukan anak kandung ibu Maria. Kejadian yang menimpa Francie hari ini menyadarkan dirinya bahwa setiap wanita memang bisa menjadi melahirkan anak namun hanya beberapa wanita saya yang bisa benar-benar menjadi ibu bagi anaknya.     

"Andai ada kehidupan lagi dimasa yang akan datang, aku tetap memilih untuk menjadi anakmu dan akhhhh...     

"Dan aku akan tetap menjadi suamimu, bukan hanya untuk kehidupan yang akan datang saja. Tapi selama-lamanya aku ingin tetap berjodoh denganmu babe," ucap Fernando lirih sambil memeluk Viona dari belakang yang membuat Viona tak bisa menyelesaikan perkataannya karena kaget.     

"Aku akan membantumu melupakan kejadian hari ini di kamar mandi," bisik Fernando kembali sambil meraba paha Viona yang tertutup rok yang ia pinjam dari polisi wanita tadi dikantor polisi.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.