You Are Mine, Viona : The Revenge

Mencoba kuat



Mencoba kuat

0Viona memutuskan untuk pulang ke apartmen, ia sudah meminta ijin pada profesor William kalau tak akan masuk bekerja hari ini. Walaupun sebenarnya tanpa meminta ijin pun Viona bisa tak usah masuk namun ia menghargai peraturan dan profesor William sebagai atasannya, Fernando yang duduk disebelah Viona masih melipat wajahnya karena kesal pada Viona.     
0

"Mau sampai kapan mogok bicara?" tanya Viona pelan sambil menyeka bibirnya dengan tissue basah.     

Fernando hanya melirik saja ke arah Viona tanpa bicara, ia kemudian mengalihkan pandangannya lagi menatap ke depan. Melihat sikap kekanakan Fernando membuat Viona menghela nafas panjang, setelah menyeka bibirnya dengan tissu basah ia lalu mengoleskan bibirnya dengan lip balm supaya bibirnya lebih sehat. Setelah make-upnya di rusak Fernando pasca bercinta di sofa sebelumnya Viona memilih memakai lip balm ketimbang memakai lipstik lagi, saat sudah hampir sampai di apartemennya lagi akhirnya kesabaran Viona habis.     

"Lucas tolong beritau tuanmu ini kalau dia masih mau mogok bicara jangan pulang ke apartemen malam ini," ucap Viona dengan keras.     

"Maaf nyonya maksud anda apa saya tak.."     

"Katakan pada nyonyamu ini Lucas bahwa aku marah padanya karena ia tak mau mendengarkan aku," sahut Fernando dengan cepat memotong perkataan Lucas dengan suara meninggi sambil melipat kedua tangannya di dada.     

"Lucas stop!!hentikan mobilnya," pinta Viona dengan keras.     

Mendengar perintah dari sang nyonya membuat Lucas langsung menginjak rem mobilnya secara tiba-tiba sehingga hampir membuat Fernando dan Viona terjatuh ke depan karena keduanya tak memakai sabuk pengaman.     

"Lucas what are you doing!!!" hardik Fernando tak kalah keras sambil menahan kursi Lucas, ia kaget karena tak menyangka kalau Lucas akan berbuat sejauh itu.     

"Keluar Lucas, tinggalkan kami berdua sebentar," titah Viona kembali sambil merapikan rambutnya yang berantakan.     

"Tapi nyonya..."     

"Get out Lucas!!!" bentak Viona dengan suara meninggi.     

Tanpa diperintah dua kali Lucas langsung membuka sabuk pengamannya dan langsung keluar dari mobil, beruntung tempatnya berhenti saat ini ada didaerah sekitar apartemen yang memiliki jalanan sepi tanpa ada kendaraan yang lewat kecuali para penghuni komplek apartemen itu. Setelah keluar dari mobil Lucas segera menjauh, dua mobil yang berisi bodyguard pun ikut berhenti. Mereka kemudian mendekati Lucas yang sedang berdiri dibawah pohon untuk mencari tau apa yang terjadi, Lucas kemudian menjelaskan alasannya berhenti tanpa berani menoleh ke arah mobil dimana Fernando dan Viona berada. Setelah mendengar perkataan Lucas para bodyguard itu pun paham, mereka kemudian langsung mengunci mulutnya dan tak berani bicara lagi.     

Sementara di dalam mobil Viona belum juga membuka mulutnya begitupun Fernando, mereka berdua masih saling pandang satu sama lain.     

"Kapan kau akan berubah menjadi lebih dewasa Fernando?" tanya Viona pelan membuka percakapan setelah saling pandang selama dua menit tanpa bicara.     

"Apa maksudmu?" tanya Fernando dingin.     

"Kenapa kau harus marah seperti ini, bukankah aku tak membuat kesalahan apa-apa?" tanya balik Viona sambil melipat kedua tangannya di dada.     

"Kau bilang tak membuat kesalahan, coba pikirkan lagi apa yang baru saja kau lakukan tadi," jawab Fernando dengan cepat.     

"Kesalahan apa? Aku tak berbuat macam-macam Fernando, bukankah sejak tadi aku diam saja disampingmu..."     

Fernando meraih wajah Viona menggunakan satu tangannya sehingga membuat bibir Viona maju berbentuk paruh bebek karena Fernando mencengram kuat rahang Viona.     

"Bukankah aku suamimu, aku sudah mengijinkanmu untuk libur tak usah bekerja lalu kenapa kau harus meminta ijin lagi pada William hah!!!" hardik Fernando dengan keras     

"Aku adalah pemilik rumah sakit, William bekerja padaku. Kalau aku sudah memberimu ijin harusnya kau tak susah meminta ijin lagi darinya, apa yang baru saja kau lakukan tadi sama saja sedang merendahkan aku, kau tak menganggapku Viona," imbuh Fernando kembali tak kalah keras tepat di depan wajah Viona.     

Mendengar perkataan Fernando sekeras itu membuat Viona memejamkan kedua matanya, apalagi Fernando berbicara dengan suara sangat keras tepat di depan wajahnya. Dengan rahang yang masih dicengkram oleh sang suami Viona membuka kedua matanya yang sudah berkaca-kaca, melihat perubahan ekpresi Viona membuat Fernando sadar. Ia langsung melepaskan tangannya dari wajah Viona yang sudah memerah disekitar pipi kanan dan kirinya karena cengraman tangannya yang kuat.     

Alih-alihh merespon perkataan sang suami Viona pun memilih turun dari mobil tanpa bicara, ia memang tak menangis hanya saja air di kedua matanya sudah sangat penuh dan siap untuk turun. Setelah turun dari mobil Viona segera berjalan dengan cepat sambil menunduk menuju apartemen, para bodyguard yang melihat sang nyonya turun dari mobil dengan cara seperti itu pun tak berani melakukan apa-apa karena takut pada sang tuan yang masih ada didalam mobil.     

Fernando hanya diam saja saat melihat Viona berjalan meninggalkan mobil, perlahan ia meraih ponselnya dan menghubungi Lucas dan memintanya untuk masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju kantor. Tak lama kemudian iring-iringan mobil yang membawa Fernando pun melanjutkan perjalannya kembali menuju kantor Endurance Corporation, iring-iringan mobil itu pun melewati Viona yang masih berjalan kaki menuju apartemen.     

"Kau tak pernah berubah Fernando," ucap Viona lirih saat melihat mobil yang membawa sang suami pergi menjauh darinya.     

Saat Viona mempercepat langkah kakinya menuju apartment tiba-tiba sebuah mobil warna memotong jalannya dengan berhenti tiba-tiba di hadapannya, tak lama kemudian sang pengemudi mobil warna merah itu keluar bersama satu penumpang yang duduk di sampingnya. Viona memundurkan langkahnya saat melihat dua orang wanita itu secara tanpa sadar, walaupun sudah tak bertemu cukup lama namun Viona masih bisa mengenali mereka dengan jelas. Terutama sang pengemudi yang menggunakan mini dress super seksi yang berjalan dengan angkuh mendekatinya.     

"Hola nanny long time no see," sapa wanita pengemudi mobil yang ternyata adalah Natasya pada Vioan sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Viona, ia berusaha meraih wajah Viona. Kebiasaan lamanya dulu saat sedang menghina Viona ia selalu meraba wajah cantik Viona menggunakan tangannya.     

"Wahh...apa kau lupa kak, dia bukan nanny lagi. Nanny ini sudah naik daun menjadi seorang nyonya saat ini," ucap Nessie dingin sambil melipat kedua tangannya di dada menatap Viona sinis.     

"Ups iya aku hampir lupa, si pengasuh ini sudah menjadi nyonya Willan saat ini. Maafkan aku nyonya, kebiasaan lamaku masih belum hilang memanggilmu nanny," jawab Natasya pelan menyindir Viona kembali, ia sengaja mengingatkan status Viona sebelumnya yang hanya seporang pengasuh.     

"Apa mau kalian? Kenapa kalian kemari?!" hardik Viona dengan keras, ia berusaha menahan rasa takutnya pada dua wanita yang ada dihadapannya itu.     

Mendengar perkataan Viona membuat Natasya dan Nessie langsung tertawa terbahak-bahak, mereka tertawa sangat keras sambil terus menatap Viona sehingga membuat Viona bergidik. Melihat cara tertawa kedua wanita yang ada dihadapannya mengingatkan Viona pada tokoh nenek sihir yang bisa tertawa tanpa berkedip.     

"Aku datang ingin mengatakan sesuatu yang penting padamu pengasuh," jawab Natasya pelan sambil mengeluarkan lidah untuk membasahi bibirnya.     

"Katakan saja, kau siap mendengarnya," ucap Viona dingin memberanikan diri menghadapi dua wanita yang pernah menjadi teman tidur suaminya itu.     

"Kau benar-benar sudah berubah rupanya, baiklah aku akan langsung ke inti saja tanpa perlu basa basi lagi. Kau tentu tau bukan kalau aku adalah wanita yang mendampingi Fernando selama bertahun-tahun sebelum kau datang, walupun aku dan Fernando berpisah namun kini aku datang lagi dan bersiap kembali ke sisinya lagi. Jadi aku ingin memberitahu padamu untuk bersiap dibuang oleh Fernando saat aku ada disisinya kembali hahahhaha," sahut Natasya arogan sambil tertawa lebar.     

Nessie hanya bisa tersenyum saat mendengar perkataan kakak sepupunya itu, ia mencoba sabar walau sebenarnya ia sangat cemburu.     

Mendengar perkataan Natasya membuat Viona tersenyum, ia lalu meraih rambutnya dan membawanya ke sebelah kiri pundaknya. Viona sengaja menunjukkan bekas kissmark buatan Fernando yang baru dibuat tadi saat bercinta di apartemen Franklin pada dua wanita dihadapaannya.     

"Kalau Fernando bersedia melepaskan aku, maka aku akan dengan suka rela pergi darinya. Tapi faktanya adalah Fernando tak bisa hidup tanpaku, apa kalian berdua tau aku pernah meninggalkan Fernando selama sepuluh bulan dan dia menggila selama sepuluh bulan itu. Jadi kau salah kalau harus bicara itu padaku, karena yang Fernando lah yang mengejarku bukan aku. Bukan seperti kalian berdua ups...maaf aku terlalu jujur. Ya sudah ya nona-nona aku harus segara pulang, aku harus membuatkan makan siang untuk suamiku tercinta itu dan satu lagi kutegaskan pada kalian berdua. Fernando tak pernah mengambil barang yang sudah ia buang," ucap Viona pelan dengan suara lantang, setelah berbicara seperti itu Viona berjalan pergi meninggalkan Natasya dan Nessie menuju apartement yang sudah ada didepan mata. Saat Viona berjalan mendekat apartemen terlihat beberapa bodyguard menghampirinya, rupanya mereka sudah melihat sejak tadi kalau sang nyonya dihadang sebuah mobil berwarna merah.     

"Anda tidak apa-apa nyonya?" tanya salah seorang bodyguard pada Viona.     

"Iya, oh ya pastikan kedua wanita itu tak bisa masuk ke apartemenku," jawab Viona sambil tersenyum.     

"Baik nyonya," jawab kedua bodyguard itu kompak.     

Setelah berkata seperti itu Viona kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemen, saat ada didalam lift Viona langsung berlutut sambil memegangi jantungnya yang terasa sesak.     

"Kenapa kalian muncul lagi," ucap Viona lirih dengan air mata yang menetes membasahi pipisnya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.