You Are Mine, Viona : The Revenge

Jujur



Jujur

0Mobil Lexus 570 sport milik Fernando yang dikendarai oleh Justin sudah sampai kembali ke rumah sakit St. Monica, ia ikut terbakar emosi pasca mendengar perkataan Lucas yang menceritakan tentang masa lalunya. Ia benar-benar sangat tak mengerti ada manusia seperti Andy Kwan yang tega memperkosa seorang gadis di bawah umur yang tak berdaya, oleh karena itu ia ingin mencari keadilan bagi Lucas. Meskipun Andy Kwan sudah meninggal setidaknya Lucas tenang saat mengetahui dengan cara apa pria itu meninggal, sangat tidak penting sekali sebenarnya untuk mengetahui penyebab meninggalnya Andy Kwan. Namun Justin yakin bahwa dengan mengetahui penyebab meninggalnya Andy Kwan yang sesungguhnya, akan membawa ketenangan tersendiri bagi Lucas yang memiliki dendam selama bertahun-tahun itu.      
0

"Ayo turun." Justin melirik tajam ke arah rumah sakit St. Monica yang ada di hadapannya sambil mengajak turun Harry dan Lucas.     

Tanpa bicara Harry dan Lucas pun turun dari mobil, mereka lalu mengikuti langkah Justin kembali masuk ke dalam rumah sakit St. Monica. Kalau sebelumnya Lucas yang terlihat bersemangat kali ini Justin lah yang menggebu-gebu, ia benar-benar tak sabar ingin bertemu dengan dokter Peter dan membuat perhitungan dengan dokter menyebalkan yang sok suci itu.     

Sang resepsionis rumah sakit St. Monica yang sebelumnya sudah mengantar Justin, Lukas dan Harry keluar dari rumah sakit nampak terkejut saat melihat ketiga pemuda itu kembali datang ke rumah sakit. Bahkan ketiga pemuda itu tidak berjalan ke meja resepsionis terlebih dahulu namun langsung masuk ke dalam rumah sakit, melihat Hal itu membuat sang resepsionis sedikit panik. Tanya pikir panjang ia pun langsung berlari ke depan untuk meminta bantuan para security yang berjaga karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasalnya dari ketika wajah pemuda itu terlihat sekali sebuah kemarahan yang tak bisa dideskripsikan. Oleh karena itu ia meminta bantuan security untuk mengamankan tamu dari Ottawa itu yang kini sudah sampai di depan ruangan praktek dokter Peter Scott.     

"Harry, lihat ada tiga security datang," bisik Lucas pelan.     

"Tenanglah, baru security. Mereka bukan tandingan kita Lucas," jawab Harry tenang.     

"Tapi Mereka terlihat menyeramkan Harry,"ucap Lucas kembali.     

Harry tersenyum mendengar perkataan Lucas, ia lalu menoleh kearah tiga orang security yang semakin lama semakin mendekat itu.      

"Kau akan tau siapa yang lebih mengerikan dari tiga security itu sesaat lagi Lucas," bisik Harry balik pada Lucas.     

"Ok, aku percaya padamu," sahut Lucas dengan cepat.      

Justin yang berdiri didepan Harry dan Lucas hanya tersenyum tipis mendengar percakapan kedua temannya itu, tanpa mengalihkan pandangannya menatap dokter Peter yang sedang berbicara dengan pasien di dalam ruangannya melalui kaca yang ada di pintu.     

"Siapa kalian? Kenapa berdiri seperti itu di depan ruangan dokter Peter!!"hardik salah seorang security berbadan paling besar.      

"Harry.."     

"Tenang Lucas, jangan terlihat panik atau mereka akan tau kalau kau takut," bisik Harry dengan cepat.      

Lucas menganggukkan kepalanya perlahan mendengar perkataan Harry, ia lalu menarik nafas panjang dan berusaha untuk tenang.     

"Kenapa kalian diam, apa kalian tak bisa mendengar perkataan kami hah!!"bentak salah seorang security lainnya sok jagoan.     

"Kalau security di rumah sakit ini bukan?"tanya Justin dingin sambil menatap tiga pria yang sudah sampai di hadapan mereka itu.     

"Tentu saja, kami adalah karyawan rumah sakit ini. Lebih baik kalian pergi sebelum kami seret paksa kalian pergi dari depan ruangan dokter Peter," jawab security pertama dengan lantang menjawab perkataan Justin.     

"Direktur rumah sakit ini saja kalau kami mau bisa kami pecat sekarang juga, apalagi kalian bertiga yang hanya security. Jadi lebih baik jaga bicara kalian dan kontrol suara kalian, bukankah kalian tau saat ini sedang ada di depan ruangan praktek dokter Peter," sahut Justin dengan suara meninggi penuh intimidasi menatap tajam kearah tiga security berbadan besar yang sedang menatap mereka bertiga itu.      

Deg      

Mendengar perkataan Justin membuat ketiga security dan sang resepsionis rumah sakit itu terdiam seketika, mereka benar-benar tak menyangka akan mendengar perkataan seperti itu dari pria yang ada di hadapannya.     

"Direktur rumah sakit ini Profesor Sam Lewis bukan?" tanya Justin pelan.     

"I-iya, darimana kau tau," jawab seorang security yang memakai topi menjawab perkataan Justin.     

"Kalian tak perlu tau dari mana aku tau nama direktur baru rumah sakit ini, lebih baik kalian segera menyingkir dari hadapanku sekarang juga selama mood-ku masih bagus. Sebelum kalian  bertiga menyesal telah mengganggu kami, tenang saja kami tidak akan membuat keributan atau masalah apapun di rumah sakit ini. Kami hanya ingin menyelesaikan sedikit masalah pribadi dengan dokter Peter,"ucap Justin dengan lantang.     

Mendengar perkataan Justin akhirnya membuat ketiga security dan sang resepsionis itu pergi meninggalkan ruang praktek dokter Peter, mereka merasa bahwa ketiga pemuda yang ada di hadapannya itu benar-benar sedang ada keperluan pribadi dengan dokter Peter dan bukan orang sembarangan. Pasalnya mereka bisa tau nama direktur baru rumah sakit St. Monica yang sebenarnya belum diumumkan ke publik, oleh karena itu mereka memilih untuk pergi dari hadapan ketiga tamu asing itu sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.      

Lucas langsung mengulurkan dua jempolnya ke arah Justin dengan cepat saat para karyawan rumah sakit St. Monica itu pergi, ia kini paham dengan maksud perkataan Harry yang sebelumnya. Bahwa Justin memang benar-benar mengerikan dan mirip sekali dengan cara Fernando mengintimidasi orang.      

Tak lama kemudian pintu ruangan praktek dokter Peter terbuka dari dalam dan keluarlah sepasang suami istri yang membawa anaknya diantar oleh seorang suster, saat Justin akan melangkah tiba-tiba suster itu mengulurkan tangannya ke arah Justin dan melarangnya untuk masuk ke dalam ruangan dokter Peter.      

"Maaf tuan, jadwal praktek dokter Peter sudah selesai. Anda bisa datang lagi besok," ucap suster itu dengan cepat sambil menatap Justin tanpa berkedip.     

"Nona suster, tujuan kami kemari bukan untuk periksa. Kami ada urusan penting dengan dokter anda itu," jawab Harry singkat.     

"Camelia tutup pintunya dan masuklah, kita harus membahas tentang perkembangan para pasien tadi." Suara dokter Peter terdengar lantang meminta sang suster yang bernama Camelia untuk masuk.      

"Baik dok, saya menger...awww,"      

Suster yang bernama Camelia itu tak dapat berbicara karena tangannya sudah ditarik paksa oleh Justin dan ia kunci dibelakang tubuhnya, dalam posisi seperti itu ia tak bisa bergerak karena tubuhnya dihadapkan ke tembok.     

"Tenang suster cantik, kami bukan bermaksud buruk. Kami hanya ingin bicara sebentar dengan doktermu yang baik hati itu, sekarang lebih baik kau pergi dari tempat ini karena kami tak ingin diganggu," bisik Justin pelan pada suster Camelia.     

Setelah berkata seperti itu Justin lalu melepaskan kuncian pada tangan Camelia dan mendorongnya pergi menjauh, setelah itu barulah ia masuk kedalam ruang praktek dokter Peter dimana sang dokter sudah berdiri dengan melipat kedua tangannya di dada menatap tajam ke arah Justin yang baru saja mengusir suster Camelia pergi dengan cara yang sedikit kasar.     

"Bukankah aku sudah bilang aku tak mau membahas lagi tentang Nyonya Natasya dan kesalahannya di masa lalu, apakah kalian tidak mengerti dengan apa yang tadi aku ucapkan?" tanya Dokter Peter dengan cepat kepada Justin, Harry dan Lucas yang baru saja masuk ke dalam ruangan prakteknya.      

"Kami datang bukan ingin membahas tentang Natasya yang kau lindung itu dokter, kami datang kemari hanya ingin mengetahui penyebab sebenarnya kematian Andi Kwan. Karena yang kami tau seorang Andy Kwan tidak pernah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, oleh karena itu kami ingin mengkonfirmasinya saja. Tenang saja dokter reputasimu sebagai dokter  yang jujur dan baik tetap aman," jawab Justin tanpa jeda.     

"Seseorang bisa terkena penyakit jantung kapan saja walaupun ia tak memiliki riwayat penyakit itu sebelumnya, jadi tak ada yang aneh jika Tuan Andy Kwan tiba-tiba meninggal karena penyakit itu.  Karena penyakit jantung bukanlah penyakit menahun yang bisa diprediksi dengan mudah, penyakit jantung bisa datang tiba-tiba dan menimpa siapa saja…"     

"Termasuk anda dokter pembohong," sahut Lucas tanpa rasa takut memotong perkataan dokter Peter.      

Dokter Peter langsung menatap tajam ke arah Lucas yang berdiri disamping Harry, ia merasa sedikit terganggu dengan perkataan Lucas yang menyebutnya pembohong.     

"Terserah kalian mau bicara apa yang jelas saya sudah mengatakan hal yang sebenarnya bahwa tuan Andy Kwan meninggal karena…"     

"Andy Kwan memperkosa cinta pertamaku sepuluh tahun yang lalu di saat ia berusia lima belas tahun, aku sangat membenci pria itu dan berniat untuk membunuhnya berkali-kali setiap aku mendapatkan kesempatan. Namun Tuan Fernando melarangku karena tak ingin aku terlibat dalam masalah, oleh karena itu aku menahan nya sampai saat ini. Namun karena pria itu sudah meninggal maka niatku membalas dendam tak bisa aku wujudkan, yang aku inginkan saat ini adalah ingin tau penyebab kematiannya karena apa. Aku ingin tau apakah dia menderita saat mati atau tidak, karena terkena serangan jantung bukanlah sebuah kematian yang menyakitkan bagi seorang penjahat seperti dia. Aku hanya ingin tau saja tentang hal itu dok," ucap Lucas lirih dengan suara bergetar memotong perkataan dokter Peter kembali, kedua matanya berkaca-kaca mengingat tentang peristiwa mengerikan yang sudah terjadi sepuluh tahun yang lalu itu.     

Dokter Peter hanya diam mendengar perkataan Lucas yang sudah berbicara dengan jujur itu, Justin dan Harry pun nampak tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari dokter Peter. Karena dokter Peter tak juga membuka mulutnya selama lima menit, akhirnya Justin pun menyerah. Ia lalu menepuk pundak Lucas berkali-kali untuk menguatkan temannya itu, sambil mengajaknya untuk pulang. Pada awalnya Lucas tak mau pergi dari ruang praktek dokter Peter, ia masih berharap sang dokter mau mengatakan hal yang sebenarnya. Namun karena Justin terus memaksa akhirnya ia pun mengalah, dengan langkah gontai Lucas berjalan bersama Justin yang akan pergi menyusul Harry yang sedang ada di toilet.     

"Tuan Andy Kwan meninggal karena overdosis obat penambah stamina pria dewasa setelah memerkosa dua orang gadis, dia meninggal dengan kejantanan yang masih tegang dan mulut yang mengeluarkan banyak busa karena darahnya dari jantung tak bisa mengalir ke otak," ucap dokter Peter tiba-tiba bicara saat Lucas dan Justin sudah berjalan lima langkah.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.