You Are Mine, Viona : The Revenge

Habis kesabaran



Habis kesabaran

0Walaupun hari sudah sangat larut Fernando saat ini sedang ada di dalam mobilnya bersama beberapa bodyguardnya di depan rumah mewah milik keluarga Collins, Fernando memutuskan untuk datang sendiri menjemput Adam Collins bersama beberapa orang bodyguard di saat Justin dan Harry pergi menemui Tobias. Ia ingin menyelesaikan semuanya malam ini juga walaupun sebenarnya rasa kantuk sudah mulai menyerang.      
0

Fernando menunggu di dalam mobil saat sepuluh orang bodyguard-nya masuk ke dalam rumah Morgan Collins, untuk menjemput paksa putra pertamanya Adam Collins yang baru saja melangsungkan pesta pertunangan dengan salah seorang anak pengusaha yang cukup terkenal di daerah Quebec.      

"Lepaskan anakku, kalian siapa?"tanya Emilia Collins istri Morgan Collins panik saat melihat putra mereka Adam Collins tengah dibawa paksa ke sebuah mobil berwarna hitam.     

"Kalian cari mati rupanya, aku adalah Morgan Collins pengacara Tuan Fernando Grey Willan. Beraninya kalian melakukan ini pada anakku! Lepaskan dia atau kalian akan menyesal!!"hardik Morgan Collins mengancam anak buah Fernando.      

Setelah berhasil memasukkan Adam koin ke dalam mobil van warna hitam itu, para bodyguard lainnya pun menyeret paksa Emilia dan Morgan Collins kedalam mobil yang sama dengan Adam setelah mulut dan kedua mata mereka ditutup. Tak lama kemudian semua keluarga Collins itu pun berhasil dibawa pergi oleh Fernando dan anak buahnya. Setelah penghuni rumah itu dibawa pergi oleh Fernando dan anak buahnya, kediaman mewah milik keluargaku Collins itu kini sudah dikuasai oleh lima orang bodyguard Fernando yang memang sengaja tinggal ditempat itu.  Mereka ditugaskan oleh Fernando untuk mencari beberapa berkas penting di brankas yang ada di rumah itu, Fernando memerintahkan mereka untuk mengambil semua aset berharga milik keluarga Collins termasuk perhiasan, emas dan berlian yang tersimpan di rumah itu selain surat-surat berharga. Fernando benar-benar ingin menghancurkan keluarga Collins yang sudah berani menghianatinya, ia ingin menunjukkan apa yang akan ia lakukan pada penghianat didepan para pengacara lainnya yang saat ini sudah dibawa oleh anak buah yang lain menuju ke sebuah tempat yang sudah Fernando tentukan.      

Fernando yang menaiki mobil Ferrari berwarna hitam sampai terlebih dahulu ke sebuah tempat yang sudah ia pilih sebelumnya, ia langsung masuk kedalam tempat itu di mana semua anak buahnya sudah menunggu di dalam bersama beberapa orang pengacara pribadinya yang sudah dibawa paksa oleh para bodyguard lainnya. Senyum Fernando tersungging ketika melihat ada enam orang pengacara pribadinya yang sedang duduk di sebuah kursi yang membentuk setengah lingkaran, keenam orang pengacara itu kepalanya pun ditutup menggunakan kain berwarna hitam sehingga mereka tak bisa melihat satu sama lain.      

Setelah Fernando duduk di kursinya tak lama kemudian Fabian terlihat menyeret Adam masuk ke ruangan itu, dari sudut bibirnya terlihat tetesan darah mengalir. Sepertinya di dalam mobil Van beberapa anak buah Fernando lainnya sudah memberikan pelajaran pada Adam, ketika Adam sudah duduk di kursi yang sudah disediakan tak lama kemudian Oliver membawa kedua orang tua Adam. Fernando lalu memerintahkan semua buahnya untuk membuka kain penutup di kepala semua tamunya yang sudah dikumpulkan malam ini.      

"Adam!!!"jerit nyonya Emilia panik saat melihat Adam sudah memiliki luka di wajahnya.      

"Morgan," ucap Bastian lirih sang pengacara senior di perusahaan Fernando menyebut nama Morgan Collins yang duduk tepat di depannya.     

"Eliot," sebut Noah Morrison pelan.     

"Kenapa kita ada disini Matt?"tanya Brody bingung pada Matthew Hudson bingung.     

"Aku tak tau, kenapa kita dikumpulkan disini. Siapa yang bisa mengumpulkan kita semua disini?"tanya Matthew Hudson ketus dengan suara meninggi.     

"Entahlah aku tak tau, aku sedang tidur saat dibawa paksa oleh beberapa orang tadi," jawab Brody dengan cepat.     

"Aku juga baru selesai bekerja lalu tiba-tiba ada yang menyergapku dari belakang," sahut Eliot Larsen ikut bicara.     

"Yang jadi pertanyaan adalah kenapa kita semua ada di tempat ini bersama-sama dan dalam keadaan terikat seperti ini," ucap Noah Morrison bingung.     

Perkataan Noah Morrison membuat semua orang yang ada di situ kembali mengeluarkan asumsi masing-masing dan saling berdebat mencari kemungkinan terbesar siapa yang menculik mereka, hanya Bastian dan Morgan lah yang diam tak mengeluarkan sepatah kata apapun. Mereka berdua yang merupakan pengacara Endurance Corporation paling senior nampaknya sudah tau siapa yang membawa mereka ke tempat itu saat ini.      

Tak      

Tok     

Tak     

Tok     

Suara langkah sepatu Fernando terdengar semakin mendekat ke area itu, sehingga membuat semua orang diam dan berusaha mencari siapa sang empunya suara langkah kaki itu. Saat Fernando muncul dari kegelapan semua pengacara terbaik di Ottawa yang sudah bekerja di perusahaan Endurance Corporation itu langsung menjerit kaget dan lagi-lagi hanya Bastian dan Morgan sajalah yang tak memberikan ekspresi kekagetan yang sama seperti teman-temannya.      

"Kalian pasti kaget kenapa aku mengumpulkan kalian di tempat seperti di saat sudah hampir pagi seperti ini," ucap Fernando lirih membuka pembicaraan.     

"Iya tuan, kami bingung. Apa yang sebenarnya terjadi Tuan?"tanya Noah dengan cepat.     

"Betul Tuan, apakah tidak bisa dibicarakan di kantor saja. Lalu kenapa kami harus diikat seperti ini dan dibawa paksa seperti tadi Tuan," imbuh Matthew menimpali perkataan Noah.     

"Iya Tuan, kenapa?"tanya Eliot penasaran.     

"Betul Tuan, kami tadi diperlakukan seperti penjahat saja." Brody ikut protes pada Fernando.     

Fernando tersenyum mendengar protes dari para pengacaranya itu, ia kemudian menatap tajam ke arah Morgan dan Bastian secara bergantian setelah itu ia menatap kearah Adam yang tertunduk mencoba untuk menyembunyikan wajahnya dari Fernando yang duduk tak jauh darinya.     

"Sebelum aku menjawab pertanyaan dari kalian semua lebih baik kita dengarkan penjelasan Adam Collins terlebih dahulu,"ucap Fernando sambil berjalan mendekati Adam yang duduk di sebelah Emilia sang ibu.      

"Adam." Brody, Eliot, Matthew dan Noah bicara bersamaan menyebut nama Adam dengan kaget.      

"Yes, Adam Collins. Sebelum aku mulai bicara lebih jauh lagi apakah kau ingin membuka mulut mu terlebih dahulu Adam?" tanya Fernando pelan sambil meraih wajah Adam yang tertunduk.      

"Jangan tuan Fernando, jangan sakiti anakku. Aku mohon Tuan." Emilia Collins menangis memohon pada Fernando, padahal Fernando saat ini belum melakukan apapun.     

Mendengar perkataan Emilia Colins membuat Fernando tersenyum, ia lalu menoleh ke arah wanita berambut merah itu dengan tatapan arti.     

"Aku belum melakukan apa-apa Nyonya, kenapa anda harus sepanik itu? Aku hanya bertanya kepada putra kesayanganmu ini," jawab Fernando pelan sambil melipat kedua tangannya di dada.      

"Ampun tuan, jangan sakiti putraku Tuan. Aku mohon, dia masih muda Tuan. Maafkan kesalahannya jika ia bersalah Tuan, suamiku sudah mengabdikan hidupnya selama ini untuk anda Tuan," imbuh Emilia kembali memohon pada Fernando.     

"Satu hal yang anda harus tahu Nyonya Collins, aku adalah orang yang sangat menghargai kerja keras seseorang dan aku tak main-main membayar orang itu dengan upah yang tinggi. Karena aku tau dedikasinya seperti apa, begitupun dengan suamimu Morgan Collins yang selama ini sudah bekerja dengan sangat baik di perusahaanku selama bertahun-tahun ini. Dan kerja keras serta dedikasinya itu tidak ada hubungannya dengan anakmu Adam Collins, jadi kau tak bisa menyangkut pautkan pengabdian Morgan selama ini dengan anakmu," sahut Fernando dengan cepat.     

"Iya tapi Tuan…"     

"Diam kau Emilia, ini tak ada hubungannya denganmu!! Biarkan Adam menjawab apa yang ditanyakan oleh tuan Fernando!!" hardik Morgan dengan suara meninggi memotong perkataan sang istri yang tengah merengek pada Fernando.     

Emilia yang sebelumnya memohon kepada Fernando dengan nada mengiba tiba-tiba langsung naik darah ketika suaminya justru memarahi dirinya karena membela sang putra, ia lalu mengumpat kasar kepada sang suami dan menuduhnya lebih memihak kepada orang lain ketimbang kepada anaknya sendiri yang saat ini sedang yang membutuhkan dukungannya.      

"Aku adalah seorang pengacara yang jujur selama aku bekerja, aku mengabdikan sisa karir di masa pensiunku dengan mengabdi di perusahaan milik Tuan Fernando. Aku tak perduli Adam adalah anakku atau tidak yang pasti siapapun rekan kerjaku yang sudah membuat kerugian besar di perusahaan pasti aku akan tindak dengan tegas, sebagai seorang pengacara aku harus jujur dan tidak memihak kepada siapapun apalagi kepada anakku sendiri," ucap Morgan pelan dengan suara bergetar menahan tangis, sepertinya ia sudah mengetahui alasan Fernando mengumpulkan para pengacaranya.      

Fernando tersenyum mendengar perkataan Morgan, ia tau kalau pengacaranya yang paling senior di kantornya itu itu masih tetap sama seperti Morgan yang ia kenal dua belas tahun yang lalu saat ia merekrutnya.     

"Kau dengar bukan apa yang ayahmu katakan baru saja Adam, karena ayahmu juga lah aku percaya padamu untuk bekerja di kantor tanpa melalui proses seleksi terlebih dahulu. Karena aku yakin darah yang mengalir di tubuhmu itu memiliki kejujuran yang sama seperti yang ada di dalam tubuh Morgan Collins salah satu pengacara terbaikku. Namun sepertinya dugaanku salah, kau tidak memiliki kejujuran yang sama seperti Morgan Collins. Kau menghianatiku dengan melakukan sebuah kesalahan fatal yang tidak akan pernah bisa aku maafkan Adam," ucap Fernando dingin merespon perkataan Morgan.     

"Aku tak tau imbalan apa yang kau dapatkan dari rival bisnisku sampai kau membocorkan proyek rahasia yang sedang kita kerjakan bersama-sama itu Adam…"     

"Aku tidak membocorkan apapun Tuan, aku setia pada anda.  Aku adalah anak Morgan Collins yang jujur, aku juga sama seperti ayahku Tuan. Aku sangat setia pada anda seperti ayahku yang…"     

Dorrrr     

"Arrrggghhh"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.