You Are Mine, Viona : The Revenge

Campur tangan Tuhan



Campur tangan Tuhan

0Mendengar permintaan Viona membuat suster Tina tak bisa mengelak, ia kemudian menceritakan apa yang terjadi di rumah sakit selama satu jam terakhir dengan detail. Termasuk saat penemuan Louisa, Anastasia dan Aurelie yang terkapar di ruang praktek dokter Louisa dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri, selama suster Tina berbicara Viona tak bersuara sama sekali. Namun sesekali ia memejamkan kedua matanya sambil memijat keningnya yang terasa sakit.      
0

"Baru kali ini saya melihat Profesor Frank sepanik itu ketika melihat dokter Louisa pendarahan dokter, padahal selama ini seperti yang kita semua tahu bahwa Profesor Frank terlihat sangat acuh kepada istrinya," ucap suster Tina pelan mengakhiri ceritanya.     

"Setiap orang bisa berubah suster apalagi ketika ia sudah mendapatkan pencerahan dari Tuhan dan aku rasa Profesor Frank sudah sadar atas kesalahannya selama ini, karena mengabaikan dokter Louisa yang sangat baik dan mencintainya dengan tulus. Apalagi ditambah dokter Louisa mengandung keturunannya, jadi kalau ia sepanik itu bukan hal yang aneh," jawab Viona pelan, ia sengaja tak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi bahwa Frank berubah setelah Louisa memutuskan untuk menceraikannya beberapa waktu yang lalu. Karena memang gosip tentang perceraian Frank dan Louisa tidak tersebar di rumah sakit karena Profesor William dan Profesor Dexter sangat menutupi hal itu atas permintaan Fernando secara langsung.      

"Iya dok dan jujur kami semua bersyukur akan keharmonisan dokter Louisa dan Profesor Frank, karena dokter Louisa adalah wanita yang sangat baik. Akan tetapi kenapa hal ini terjadi pada mereka disaat mereka mulai menikmati kebahagiaan, rasanya sangat menyakitkan sekali kalau ada di posisi dokter Louisa yang harus mengalami peristiwa ini setelah ia berjuang untuk mendapatkan kasih sayang suaminya,"sahut suster Tina kembali.     

"Ini adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menguji sekali lagi kesetiaan di rumah tangga mereka suster, percayalah Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hamba-Nya. Aku yakin dokter Louisa dan Profesor Frank pasti bisa melewati masalah ini walaupun memang sangat berat, karena percayalah tidak ada satupun wanita di dunia ini yang ingin kehilangan bayinya setelah bertahun-tahun menanti kedatangan malaikat kecil itu hadir di dalam rahim. Dan aku tau sekali rasanya bagaimana kehilangan bayi yang kita inginkan, apalagi jika kehilangan dengan cara seperti ini. Aku sebenarnya sangat penasaran sekali dengan obat yang dipakai oleh dokter Ammy, karena jujur saja reaksi obat itu sangat cepat sekali dan luar biasa sakit di perut sus. Dulu saat aku tak sengaja meminumnya tak butuh waktu lama bagi obat itu untuk bekerja, karena sekitar tiga puluh menit setelah aku meminumnya perutku langsung berkontraksi dengan luar biasa hebat," ucap Viona panjang lebar.     

"Yang aku dengar dari para polisi tadi obat itu didapatkan dokter Ammy itu berasal dari pasar gelap dokter, karena dua macam obat yang dipakai oleh dokter Ammy itu adalah obat terlarang yang tak boleh beredar di dunia kedokteran karena efeknya yang sangat keras dan…"     

"Dan apa?"tanya Viona dengan cepat.     

"Dan obat itu bisa merusak rahim wanita yang mengkonsumsinya dok, bahkan ada dokter dari New York yang mengklaim bahwa wanita yang sudah meminum obat penggugur kandungan itu sulit untuk mendapatkan anak kembali," jawab suster Ammy lirih dengan suara bergetar, ia terlihat takut menyinggung perasaan Viona.     

"Sebelumnya maaf aku harus bicara ini pada anda dok, aku tak ada niat apapun mengatakan ini. Aku harap anda tak tersungging atau sedih atas ucapanku, aku benar-benar tak ada niat sedikitpun untuk menyakiti hati anda," imbuh suster Tina dengan cepat menambahkan perkataannya yang sebelumnya karena takut Viona marah kepadanya.     

Kalau saja suster Tina berkata seperti itu pada Viona sebelum ia hamil mungkin ia akan sedih, namun karena saat ini ia sudah hamil dan mengandung anak kembar Viona terlihat biasa saja dan hanya tersenyum ke arah kamera dimana suster Tina terlihat sangat khawatir karena takut menyinggung perasaan Viona.     

"Its ok suster, aku baik-baik saja. Kau tak usah khawatir, seperti yang aku katakan sebelumnya padamu bahwa Tuhan tidak akan mungkin menguji hamba-Nya diluar batas kemampuan hamba-Nya itu sendiri, jadi kau tenang saja. Sekeras apapun obat itu untuk merusak rahim si peminumnya seperti yang dikatakan oleh dokter dari Amerika itu percayalah masih ada Tuhan yang bisa memberikan kesembuhan, jadi kita serahkan semuanya pada Tuhan," jawab Viona lembut sambil meraba perutnya dengan perlahan.     

"Anda serius tak marah padaku dok?"tanya suster Tina kembali.     

"Aku serius, kau tenang saja suster. Yang terpenting saat ini kau menjaga mereka sus, wanita yang kehilangan anaknya butuh dukungan moril dari orang-orang yang ada disekelilingnya agar ia tak sedih terlalu lama. Karena itu akan mempengaruhi mentalnya juga, jadi berjanjilah padaku untuk tetap ada disamping dokter Louisa, Aurelie dan Anastasia selama mereka dirawat supaya mereka cepat sembuh dan bisa menjalani hari-harinya lagi," jawab Viona sambil tersenyum.     

"Untuk hal itu anda tak perlu khawatir dokter, saya dan dokter Cecilia sejak tadi pun tak pergi jauh dari ruang operasi. Kami berdua masih menunggu hasil dari dokter obgyn yang masih ada di dalam ruang operasi untuk mencoba menyelamatkan bayi mereka walau kemungkinannya sangat kecil," sahut suster Tina lirih kembali sedih saat mengingat kondisi ketiga wanita baik yang sangat ia kenal itu.     

"Its ok suster, good job. Terima kasih sudah melakukan itu untukku, ya sudah untuk saat ini aku sudahi permintaan kita. Aku tiba-tiba lapar, aku ingin makan dan kau jangan lupa jaga kesehatan sus. Jangan sampai kau ikut sakit disaat seperti ini," pesan Viona pelan saat akan mengakhiri panggilannya.     

"Iya dok, anda tenang saja kalau soal makan. Aku pasti tak akan telat makan, ya sudah kalau begitu selamat makan dokter dan cepat sembuh dok. Sampai jumpa dokter Viona, miss you a lot. Saat nanti anda kembali dari liburan jangan lupa mampir rumah sakit sesekali ya dok," ucap suster Tina penuh harap.     

"I miss you to suster, saat waktunya tepat kita pasti bisa bertemu dan bercengkrama lagi. Selamat bekerja sus, bye."     

"Bye dokter."     

Setelah mendengar jawaban suster Tina tak lama kemudian Viona mengakhiri panggilan videonya, sudah mendapatkan informasi dari suster Tina membuat Viona sedikit tenang pasalnya Louisa, Anastasia dan Aurelie ternyata cepat ditemukan oleh para suaminya yang langsung bergegas mencari mereka saat menyadari ada yang salah. Berbeda dengan dirinya yang dulu telat mendapatkan pertolongan sehingga akhirnya ia kehilangan bayinya.     

Mengingat apa yang terjadi padanya dulu membuat Viona merasa sedikit sedih, dengan perlahan Viona meletakkan ponselnya di atas nakas kembali lalu duduk bersila di atas ranjang. Ia mengingat pesan profesor Erick sebelumnya jika sedang merasa tak nyaman agar bermeditasi sejenak untuk menenangkan pikiran dan hal itu yang akan ia lakukan saat ini. Setelah duduk bersila dengan nyaman Viona lalu mencoba untuk mengosongkan pikirannya dan mulai memejamkan kedua matanya perlahan.      

Tepat setelah Viona mulai bermeditasi, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuklah Fernando bersama Teddy yang membawa dua nampan besar berisi makanan yang dimasak langsung oleh Fernando dengan bantuan beberapa pelayan lainnya setelah membuat dapurnya mirip kapal pecah.     

Fernando yang sebelumnya terlihat sangat bersemangat dan hampir berteriak langsung menutup rapat mulutnya ketika melihat sang istri sedang yang bermeditasi di atas ranjang, senyumnya mengembang ketika melihat apa yang dilakukan oleh Viona.     

"Ayo Teddy lebih baik kita keluar, biarkan istriku melakukan itu. Ada hal penting yang harus aku lakukan sekarang," bisik Fernando pelan sambil tersenyum sesaat setelah ia meletakan piring yang terdapat pan sear salmon yang diberi kaviar beserta buah-buahan dan almond milk diatas meja.     

"Siap Tuan," jawab Teddy lirih hampir tanpa suara.     

Setelah meletakkan makanan diatas meja Fernando kemudian keluar dari kamarnya dengan perlahan bersama Teddy, begitu keluar dari kamar Fernando langsung meraih ponselnya yang ada di dalam saku celananya dan langsung menghubungi Justin.     

"Bagaimana kondisi adikku, William dan Dexter sekarang Justin?"tanya Fernando dengan cepat saat tersambung dengan Justin yang sudah ada di rumah sakit Global Bros.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.