You Are Mine, Viona : The Revenge

Satu gen



Satu gen

0Setelah menunggu hampir satu jam akhirnya pintu ruang operasi terbuka dan keluarlah tiga orang dokter obgyn terbaik yang dimiliki rumah sakit Global Bros, dari balik masker yang masih terpasang di wajah mereka terlihat jelas sebuah kesedihan yang mendalam.      
0

"Bagaimana istriku dok?"     

"Bayiku bagaimana?"     

"Mereka selamat bukan dok?"     

Profesor Frank, Profesor William dan Profesor Dexter bertanya dengan kompak begitu ketiga orang dokter itu keluar dari dalam ruang operasi.      

Mendengar pertanyaan yang hampir bersamaan dari ketiga petinggi rumah sakit membuat para dokter obgyn yang baru keluar dari ruang operasi bingung, mereka tak tau harus menjawab mulai dari mana. Sampai akhirnya Andrew pun turun tangan karena merasa tak tega melihat ketiga dokter obgyn yang diberondong pertanyaan yang mengerikan seperti itu dari ketiga pria yang emosinya sedang tak stabil itu.     

"Jawab!!! Kenapa diam? Rumah sakit ini tidak membayar mu untuk diam dokter," hardik profesor Frank dengan keras ia sudah tak bisa menahan diri lebih lama lagi.     

"Sabar Frank, ketiga dokter ini baru keluar dari ruang operasi berikan mereka waktu untuk bernafas terlebih dahulu baru mereka akan menjawab pertanyaan kalian semuanya," jawab Andrew dengan cepat.     

"Diam kau Andrew, kau tak ada hubungannya dengan semua ini. Yang sedang ada di dalam ruang operasi adalah istriku, istri William dan istri Dexter bukan istrimu. Jadi kau tak merasakan apa yang kami rasakan saat ini, jadi diam saja dan cepat menyingkir dari hadapanku sebelum aku marah padamu dan…"     

Plakk     

Tangan besar Andrew melayang dan mendarat di pipi Profesor Frank dengan cepat sehingga membuat semua orang kaget termasuk profesor Frank sendiri.      

"Yang ada di dalam memang bukan istriku bukan saudaraku atau teman baikku, mereka adalah istri kalian wanita-wanita yang tak bersalah yang sudah menjadi korban dari seorang wanita gila yang kini aku tetapkan sebagai tersangka. Dan meskipun aku tak ada hubungan apapun dengan ketiga wanita yang ada di dalam, tapi aku berhak melindungi ketiga dokter yang sudah berupaya menyelamatkan mereka. Jadi harap jaga ucapanmu Frank, walaupun kau adalah seorang Profesor dan pemilik Rumah Sakit ini tapi aku adalah seorang kepala polisi yang ada di daerah ini dan tugas polisi adalah untuk menegakkan kebenaran, jadi jangan main-main denganku Frank. Kalau kau ingin bertanya, bertanya dengan baik tidak dengan suara keras seperti itu. Aku tau emosi kalian semua sedang tidak terkendali tapi gunakan akal sehat kalian jangan sampai jatuh korban tak bersalah lagi, sudah cukup semua kejadian berdarah ini akibat ulah wanita gila itu dan kalian jangan menambahnya lagi atau kalian akan berurusan denganku terutama kau Frank," ucap Andrew dengan suara meninggi.     

Profesor Frank yang tertunduk karena ditampar oleh Andrew nampak memejamkan kedua matanya, ia terlihat sangat marah namun berupaya untuk menahan diri untuk tidak meledak. begitupun dengan profesor William dan profesor Dexter yang terlihat tak jadi membuka mulutnya, padahal sebelumnya mereka berdua terlihat ingin bertanya kembali kepada ketiga dokter yang baru keluar dari ruang operasi.      

"Silakan dokter bicaralah dengan tenang dan perlahan, jelaskan semuanya dengan baik pada ketiga Profesor ini. Tenang saja tak akan ada yang berani menyakiti kalian selama ada aku disini,' ucap Andrew kembali sambil menepuk salah seorang dokter obgyn berambut merah yang berdiri di belakangnya.     

"Terima kasih pak komandan, sebelumnya saya ingin mengucapkan turut berduka kepada Profesor William, Profesor Dexter serta Profesor Frank atas apa yang terjadi hari ini kepada istri-istri kalian. Dan saya juga ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya karena saya beserta dokter Zoey dan dokter Adel tak mampu menyelamatkan bayi bayi anda semuanya, obat penggugur kandungan yang ikut masuk kedalam tubuh mereka sangat keras dan membuat bayi-bayi kalian tidak bisa bertahan. Kami bertiga sudah berusaha untuk menyelamatkan bayi-bayi anda semua, namun karena pendarahan yang sangat hebat akhirnya kami memilih untuk fokus mengembalikan darah pada sang ibu. Karena kalau tidak maka kami tak tahu apa yang akan terjadi kepada para Nyonya didalam, maka dari itu kami memutuskan untuk membiarkan janin-janin itu gugur bersama darah yang keluar dari tubuh mereka," ucap dokter Rea sang pemimpin operasi kali ini yang merupakan pengganti dokter Lily dokter andalan Rumah Sakit Global Bros.      

Bruk      

Profesor William dan profesor Dexter langsung jatuh berlutut di lantai secara bersamaan mendengar penjelasan dokter Rea, begitu pula dengan profesor Frank yang langsung terduduk di kursi yang ada di belakangnya tanpa bicara. Hanya kedua mata mereka lah yang menunjukkan betapa sedihnya para profesor itu saat ini, setelah mendengar penjelasan dokter obgyn terbaik yang ada di rumah sakit mereka.      

Andrew pun terlihat memejamkan kedua matanya, walaupun ia sudah menduga dari awal kalau bayi-bayi tidak berdosa itu pasti tidak akan selamat. Namun mendengar secara langsung penjelasan dari bibir dokter yang berusaha untuk menyelamatkan mereka membuat hatinya terasa sakit, meskipun ia belum memiliki anak namun tetap saja mengetahui hal itu ia merasa ikut sedih. Apalagi yang meninggal bukan hanya satu bayi akan tetapi tiga bayi atas perbuatan perempuan yang tak memiliki hati padahal yang juga seorang dokter.     

"Fuck fuck fuck Ammy brengsek kubunuh kau, beraninya kau membunuh anakku Ammy." Tiba-tiba Profesor Frank berteriak dengan keras mengutuk tindakan Ammy sambil menghantam lantai sehingga tangannya yang sudah berdarah kini kembali berdarah.      

Melihat tindakan profesor Frank membuat ketiga dokter obgyn yang baru saja berjuang di meja operasi mundur satu langkah, mereka sangat takut melihat ekspresi pemilik Rumah Sakit tempat mereka bekerja itu. Dokter Rea yang ingin berbicara lebih lanjut pun nampak menahan perkataannya, padahal masih ada yang ingin dia katakan kepada profesor Frank terkait bayinya. Namun ia terpaksa menunda perkataannya itu karena profesor Frank sudah terlanjur marah-marah seperti itu, Andrew yang sudah sangat ahli membaca gerak-gerik seseorang nampak mendekati dokter Rea.     

"Apakah masih ada yang ingin anda katakan dokter?" tanya Andrew pelan pada sang dokter.      

"Masih pak, tapi saya takut. Profesor Frank nampak masih sangat marah sekali dan saya…"      

"Its ok, sekarang lebih baik anda, dokter Zoey serta dokter Adel istirahat terlebih dahulu aku yakin anda semua pasti sangat lelah sekali. Nanti kalau Professor Frank kondisinya sudah stabil saya akan mengajaknya pergi ke ruangan anda," ucap Andrew pelan memotong perkataan dokter Rea.     

Mendengar perkataan Andrew membuat ketiga dokter obgyn itu menganggukkan kepalanya perlahan, tak lama kemudian dokter Adel dan dokter Zoey pun pergi meninggalkan ruang operasi menuju ke ruangan dokter obgyn yang ada di gedung sebelah. Hanya dokter Rea sajalah yang justru masuk kembali ke dalam ruang operasi bersama Cecilia yang memutuskan untuk melihat kondisi sahabatnya, melihat dokter Rea masuk kembali ke ruang operasi membuat Andrew curiga.      

Dengan perlahan Andrew berjalan dan duduk di kursi yang ada di sebelah profesor Frank, Justin dan Harry pun berusaha menenangkan profesor William dan profesor Dexter. Walaupun mereka berdua sedih namun kedua pemuda itu  berusaha tegar untuk memberikan dukungan moral kepada dua pria yang sedang berduka karena kehilangan bayinya itu.     

"Frank are you ok now?"tanya Andrew pelan sambil meraba pundak pria yang sebelumnya ia tampar.     

"Menurutmu apakah ada orang yang baik-baik saja setelah kehilangan anaknya Andrew?"tanya balik profesor Frank ketus.     

Andrew tersenyum mendengar perkataan musuh bebuyutannya itu, tanpa permisi ia lalu merangkul profesor Frank secara tiba-tiba sambil berbisik,"Ikut aku ke dalam, aku rasa dokter Rea ingin bicara sesuatu padamu."      

"Aku?"     

"Yes, come on," jawab Andrew singkat sambil menepuk pundak profesor Frank.      

Tanpa bicara profesor Frank kemudian bangun dari kursinya dan langsung masuk ke dalam ruang operasi meninggalkan Andrew, melihat Profesor Frank pergi begitu saja membuat Andrew tersenyum. Ia membiarkan pria itu bicara empat mata dengan sang dokter.     

"What? One of my children still surviving?      

You mean my children are twins?"      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.