You Are Mine, Viona : The Revenge

Sejarah keluarga



Sejarah keluarga

0Dengan langkah gontai Profesor Frank masuk ke dalam ruang operasi untuk menemui dokter seperti yang dikatakan oleh Andrew sebelumnya, meskipun suasana hatinya tak menentu namun ia mencoba untuk tetap tenang saat masuk ke dalam ruangan operasi. Begitu masuk kedalam ruang operasi langkahnya terhenti ketika melihat dokter Cecilia bersama dokter Rea sedang berdiri di lorong berdua melihat ke arahnya.      
0

"Tadi si brengsek Andrew mengatakan bahwa anda ingin berbicara denganku dok, apalagi yang ingin anda katakan?" tanya profesor Frank pelan tanpa basa-basi.     

"Saat ini kondisi dokter Louisa masih belum stabil karena masih dalam pengaruh bius, jadi anda belum bisa bertemu dengannya apalagi berbicara dengannya. Tunggu sampai ia sadar baru anda bisa berbicara dengannya lagi," jawab dokter Rea perlahan.     

"Kalau untuk itu anda tak usah memberitahu aku dokter, aku juga sudah paham dan mengerti jadi tak perlu anda mengajariku lagi tentang hal itu," sahut professor Frank dengan suara meninggi ia terlihat kesal dan marah karena merasa dipermainkan oleh dokter Rea yang dianggap hanya membuang-buang waktunya saja.     

Mendengar perkataan profesor Frank membuat dokter Cecilia dan dokter Rea tersenyum kecut, mereka berdua pun terlihat saling pandang beberapa saat. Karena kesal profesor Frank kemudian berbalik badan dan berniat untuk keluar dari ruangan operasi karena tak mau mengganggu istirahat Louisa beserta istri profesor William dan profesor Dexter, namun baru akan melangkah tiba-tiba ia membantu saat mendengar perkataan dokter Rea.     

"A-apa maksud perkataanmu tadi dokter?" tanya profesor Frank terbata pada dokter Rea.     

"Satu anakmu masih bertahan dan ini adalah sebuah keajaiban," jawab dokter Rea mengulang perkataannya yang sebelumnya.     

"What one of my children still surviving? You means my children are twins!!!" pekik profesor Frank dengan keras tanpa sadar.     

"Sssttt, jaga suaramu Prof. Ingat kita sedang ada di ruang operasi saat ini, dokter Louisa, Nyonya Aurelie dan Nyonya Anastasia masih belum sadar," sahut dokter Rea dengan cepat sambil menepuk lengan profesor Frank yang memakai baju operasi.      

"Co-coba ulangi lagi dok, katakan sekali lagi dengan jelas. Anda tidak sedang berbohong bukan? Anda tidak sedang berusaha untuk menenangkan aku saja bukan," ucap profesor Frank terbata.      

Dokter Rea tersenyum melihat ekspresi pria tampan yang ada di hadapannya, begitu pula dengan dokter Cecilia yang terlihat menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya. Ia merasa terharu saat mengetahui kalau sang sahabat ternyata mengandung bayi kembar.      

"Pada awalnya aku juga tak menduga kalau hal ini terjadi, pasalnya dokter Louisa mengalami pendarahan yang hebat. Pada saat aku berhasil menghentikan perdarahannya tak lama kemudian aku lalu memeriksa kembali kondisi rahimnya, untuk memastikan bahwa rahim dokter Louisa bersih. Dan pada saat aku melakukan USG aku melihat ada satu kantong janin yang yang masih melekat di dinding rahimnya, hal ini membuatku heran sekaligus tak percaya pasalnya dengan mata kepalaku sendiri aku melihat betapa banyaknya darah yang keluar dari rahim dokter Louisa. Karena penasaran aku kemudian melakukan USG sekali lagi untuk memeriksa apakah yang aku lihat benar-benar kantung janin atau bukan dan puji Tuhan ternyata yang aku lihat itu adalah satu kantong janin yang masih baik-baik saja, namun karena saudaranya baru saja gugur aku masih sangat khawatir dengan kondisi bayi kedua anda ini. Oleh karena itu aku menyarankan dokter Louisa tetap bed rest selama satu atau dua minggu kedepan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, maka karena itu nanti saat dokter Louisa sudah sadar anda harus memberitahukan hal ini kepadanya secepatnya supaya ia bisa tenang dan fokus pada bayi keduanya ini dan tak berlarut-larut pada bayi yang sudah meninggal. Anda berdua boleh sedih akan tetapi masih ada satu bayi lagi yang membutuhkan perhatian extra dari anda berdua, jadi saya harap anda bisa terus mendukung dokter Louisa agar lebih semangat untuk cepat pulih. Bantu dia agar tak larut dalam kesedihan karena kematian satu bayinya," ucap dokter Rea panjang lebar.     

"Ba-baik dok, aku akan melakukan apa yang anda sarankan ini. Aku pasti akan memberikan perhatian extra pada istriku dan bayi keduaku ini, terima kasih dokter Rea atas kerja keras anda. Saya benar-benar berterima kasih," jawab profesor Frank terbata dengan mata berkaca-kaca penuh kebahagiaan.      

"Ini sudah jadi tugas saya Prof dan satu lagi tolong jangan terlalu bahagia di hadapan Profesor William dan Profesor Dexter, mereka berdua pasti sangat sedih atas apa yang terjadi saat ini. Apalagi istri mereka, jadi aku harap sementara waktu rahasiakan ini dari mereka dan tunggu saat yang tepat untuk mengabarkan berita bahagia ini. Saya harap anda bisa menghargai perasaan mereka," imbuh dokter Rea berpesan pada profesor Frank.      

"Aku tau dok, kau tenang saja. Aku adalah orang yang pintar menjaga rahasia, jadi anda tak perlu khawatir. Lalu Louisa akh maksudnya istriku perawatan apa yang harus ia terima? Pengobatan apa yang harus ia dapatkan maksudnya setelah kita tau masih ada bayi dalam rahimnya?"tanya profesor Frank serius.     

"Untuk saat ini kita tunggu ia sadar, biarkan ia istirahat sejenak. Mengalami kontraksi yang luar biasa pasti membuatnya lelah dan kehabisan energi, setelah ia sadar baru kita bisa pindahkan dokter Louisa ke ruang perawatan," jawab dokter Rea pelan sambil tersenyum.     

Greb     

Profesor Frank tiba-tiba memeluk dokter Rea dengan erat sehingga membuat dokter Rea kaget begitu juga dengan dokter Cecilia yang sedang berdiri disamping dokter Rea.     

"Terima kasih sudah menyelamatkan anakku dok, terima kasih," ucap profesor Frank tulus.     

"Sama-sama Prof, kalau begitu saya permisi. Sebentar lagi jam praktek ku dimulai,"jawab dokter Rea pelan sambil menepuk pundak profesor Frank.      

Mendengar perkataan dokter Rea membuat profesor Frank langsung melepaskan pelukannya, ia lalu mempersilahkan dokter obgyn senior itu pergi dari ruang operasi.      

"Apa kau tau kalau Louisa hamil anak kembar dok?"tanya profesor Frank pelan pada dokter Cecilia yang masih ada disampingnya.     

"I-iya Prof dan a-aku diminta untuk merahasiakan ini dari anda oleh dokter Louisa, karena dokter Louisa ingin memberikan kejutan pada anda sendiri tepat di hari ulang tahun anda tiga hari lagi,"jawab dokter Cecilia terbata-bata.     

"Kejutan dihari ulang tahunku," ucap profesor Frank pelan.     

"Iya Prof, dokter Louisa ingin memberikan kejutan pada anda. Bahkan restoran yang akan dijadikan tempat kejutan sudah di booking oleh dokter Louisa sendiri, ia benar-benar menyiapkan semuanya dengan sangat rapi Prof," sahut dokter Cecilia dengan cepat membongkar rebana kejutan yang sudah disiapkan dokter Louisa untuk suaminya.     

Profesor Frank terdiam mendengar perkataan dokter Cecilia, ia tak menyangka istrinya sudah menyiapkan semua itu untuk dirinya setelah apa yang terjadi dalam hubungan pernikahan mereka.     

"Dokter Louisa bahkan juga sudah menyiapkan agenda untuk berlibur ke istana anda Prof, ia berencana ingin bertanya langsung pada pelayan anda di istana mengenai silsilah keluarga anda Prof. Pasalnya dokter Louisa mengatakan kalau di keluarganya tak ada sejarah kembar, ia yakin dari keluarga anda lah gen kembar itu berasal,"imbuh dokter Cecilia kembali.     

"Silsilah keluarga, aku tak tau silsilah keluarga Willan. Sepertinya Fernando yang tau mengenai sejarah nenek moyang kami." Profesor Frank bicara pelan tanpa sadar, sejak kecil diasuh oleh pengasuh membuat profesor Frank tak tau apapun tentang silsilah garis keturunan nenek moyangnya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.