You Are Mine, Viona : The Revenge

Pre-eklampsia



Pre-eklampsia

0Bibir Viona sampai bergetar hebat saat mendengar cerita suaminya, ia tak menyangka kalau dokter Louisa mengandung bayi kembar seperti dirinya. Dan kini bayi kedua yang berhasil selamat dari obat mengerikan yang secara tak sengaja diminum itu kini harus juga digugurkan karena ternyata bayi itu sudah terkontaminasi obat mengerikan itu.      
0

"Keracunan kehamilan merupakan istilah yang dulunya digunakan untuk menyebut preeklamsia. Kondisi ini bisa muncul setelah kehamilan memasuki usia di atas 20 minggu, di akhir trimester kedua atau ketiga. Kondisi yang berpotensi membahayakan kehamilan ini tidak dapat dicegah, dan umumnya akan hilang setelah bayi lahir. Meski demikian, terkadang ada wanita yang tetap mengalami preeklamsia meskipun bayi yang dikandung sudah lahir. Penyebab pasti munculnya keracunan kehamilan masih menjadi misteri. Namun sejauh ini, para ahli menduga preeklamsia terjadi akibat plasenta yang tidak berkembang dengan baik karena gangguan pada pembuluh darah. Saat terjadi gangguan pada plasenta, aliran darah di antara ibu dan bayi menjadi terganggu. Kelainan inilah yang diduga menjadi faktor penyebab preeklampsia, jadi aku rasa bukan karena obat penggugur kandungan itu penyebabnya. Aku menduga dari awal dokter Louisa sepertinya sudah mengalami gejala preeklampsia ini Fernando, jadi saat bayi pertamanya gugur karena obat penggugur kandungan itu aku rasa itu memperburuk keadaannya." Viona berkata lirih dengan air mata yang mengalir deras membasahi wajahnya. "Kondisi keracunan kehamilan ini adalah hal yang sangat mematikan bagi seorang wanita hamil. Bukan hanya bagi dirinya sendiri akan tetapi bagi anaknya juga, karena jika hal ini terjadi atau menyerang seorang wanita hamil maka bayinya harus digugurkan untuk keselamatan ibunya. Dan seorang wanita yang mengandung bayi kembar memang sangat beresiko untuk mengalami keracunan kehamilan seperti ini,"imbuh Viona lirih menyudahi penjelasannya, meskipun ia adalah dokter bedah namun Viona tau sedikit tentang hal-hal seperti ini.     

Glek      

Wajah Fernando memucat seketika mendengar perkataan Viona, mendengar bahwa seorang wanita hamil lebih besar resikonya terkena preeklamsia membuatnya hampir pingsan. Pasalnya saat ini Viona juga mengandung bayi kembar, sama seperti Louisa yang kini harus kehilangan dua bayinya. Tanpa pikir panjang Fernando kemudian bangun dari ranjang dan langsung menghubungi profesor Erick untuk bertanya secara langsung tentang preeklampsia, ia tak mau terjadi hal buruk pada kandungan Viona atau Viona sendiri. Saat Fernando berbicara panjang lebar di telepon dengan profesor Erick yang diminta Fernando datang ke rumahnya kembali itu Viona terlihat meraba perutnya yang sudah membuncit.      

"Kalian sehat-sehat kan sayang, berjuang ya. Kita berjuang bersama sayang, tak akan lama lagi kita akan bertemu sayangku. Berikan mommy kesempatan untuk menggendong dan membesarkan kalian, jadi mommy mohon tetap kuat dan sehat di dalam sana ya sayang." Viona membatin lirih, ia berusaha berbicara dari hati kehati dengan anak-anaknya. Meskipun tak mengeluarkan suara namun Viona yakin kedua anaknya bisa mendengar apa yang baru saja ia katakan.     

Tak lama kemudian Fernando terlihat berjalan mendekati Viona kembali di ranjang, ia tenang karena profesor Erick akan segera datang ke rumahnya untuk memeriksa kondisi Viona kembali.      

Saat Fernando duduk kembali di hadapannya, Viona tiba-tiba tersenyum lebar kearahnya."Boleh aku bertanya sesuatu padamu Fernando?"tanya Viona pelan.     

"Tanya apa? Bicaralah, aku akan menjawabnya,"jawab Fernando lembut.      

"Kalau kau ada dalam posisi harus memilih antara aku dan anak-anakmu siapa yang harus kau pilih Fernando?"tanya Viona kembali.     

Deg     

Deg     

Jantung Fernando yang sudah berdetak dengan normal pasca selesai bicara dengan profesor Erick kini berpacu dengan cepat kembali, ia tak menyangka akan mendengar pertanyaan seperti ini dari istrinya yang sangat ia cintai itu.     

"Jawab Fernando, aku ingin tahu apa jawabanmu…"     

"Jangan bicara macam-macam Viona, aku tak mau mendengar hal-hal semacam itu. Tak ada hal itu tak akan pernah terjadi, lagi pula kau dan anak-anak kita tak bisa dibandingkan satu sama lain dan aku tak akan memilih satu diantara kalian bertiga. Karena bagiku kalian adalah segalanya, aku tak bisa hidup tanpa kalian saat ini. Jadi jangan bicara seperti itu lagi karena aku tak mau menjawab dan mendengar nya lagi terucap dari bibirmu,"sahut Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona, kedua matanya terlihat menyorot lebih tajam saat bicara seperti itu pada Viona.     

Mendengar perkataan Fernando membuat Viona tersenyum, namun ia belum puas dengan jawaban Fernando."Bukan itu yang ingin aku dengar Fernando, aku hanya ingin tahu siapa yang akan kau pilih? Aku atau anak-anakmu? Jawab dengan memilih satu dari dua pilihan itu,"ucap Viona kembali.     

"Kenapa harus memilih? Bukankah aku sudah katakan sebelumnya, aku tak akan memilihmu atau anak-anak kita. Bagiku kalian bertiga adalah satu paket yang tak akan bisa aku pilih salah satunya, jadi jangan bicara lagi babe. Jangan siksa aku dengan pertanyaan tak penting seperti ini,"jawab Fernando dengan cepat.     

"Babe ayolah, ini hanya sebuah pertanyaan kecil dan mudah untuk kau jawab. Aku tak bertanya hal yang sulit, ini hanyalah…"     

Greb     

Secara tiba-tiba Fernando memeluk Viona, ia langsung menubruk Viona dan membuat Viona terbaring diranjang saat ini karena Fernando mendorongnya ke arah kiri. Beruntung Fernando tak menindih perut Viona dengan beban tubuhnya.      

"Pertanyaan ini memang pertanyaan kecil dan tidak sulit bagimu, akan tetapi pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan mengerikan yang tak akan bisa aku jawab sampai kapanpun. Bagiku kau dan anak-anak kita adalah harta yang paling berharga yang tak akan pernah bisa aku gantikan dengan apapun, bahkan kalau bisa aku akan menukar nyawaku untuk kalian. Jadi jangan pernah memberikan pertanyaan seperti itu lagi Viona, kau tahu kan aku tak akan bisa hidup tanpamu. Aku mohon jangan pernah berbicara seperti ini lagi, jangan pernah berikan pertanyaan mengerikan seperti ini lagi di masa depan. Aku tak mau mendengarnya dan tak mau menjawabnya,"ucap Fernando lirih dengan suara parau, tanpa terasa air matanya yang hangat menetes dan mengenai rambut Viona yang sedang ia tindih.      

Viona memejamkan kedua matanya mendengar jawaban dari Fernando, sebenarnya ia juga tak mau bertanya seperti ini pada suaminya. Namun entah mengapa ia ingin sekali mengetahui pilihan Fernando jika terjadi sesuatu yang harus memaksa Fernando memilih dirinya atau anak-anaknya, nafas Fernando yang panas terasa jelas menghembus di wajah Viona dan hal ini membuat Viona merasa tak nyaman. Viona tahu kalau Fernando saat ini sedang menangis meskipun ia tak mendengar suara tangis dari Fernando.     

"Kita memang pernah kehilangan anak pertama, namun aku tak pernah membayangkan jika harus kehilangan anak untuk yang kesekian kalinya apalagi anak ini ada anak yang sangat aku harapkan sejak aku mengetahui mereka bertumbuh didalam dirimu. Namun jika aku harus memilih, aku memilih untuk tetap hidup bersamamu meskipun harus kehilangan anak untuk kesekian kalinya. Aku masih bisa menghadapi situasi seperti itu asal bersamamu babe, aku bisa menghadapi apapun rintangan yang ada di depanku asal ada kau disampingku termasuk jika harus mengalami kesakitan seperti yang kita alami satu tahun yang lalu itu." Fernando terisak dan bicara terbata-bata, ia beberapa kali tersengal karena sulit bicara. Dadanya terasa sangat sakit sekali bicara seperti itu. "Aku bukan tak mencintai dan tak menginginkan anak-anak kita saat ini yang sedang ada di dalam perutmu babe, aku sangat mencintai mereka hanya aku…"     

"Ok ok, aku yang salah. Aku yang salah, jangan bicara lagi. Stop, aku minta maaf Fernando. Jangan teruskan lagi, maafkan aku." Viona langsung memotong perkataan Fernando karena ia tak tega mendengar Fernando bicara kesulitan seperti tadi, dia tahu kalau Fernando benar-benar tak bisa menjawab pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya.      

Mendengar perkataan Viona bukannya membuat Fernando tenang, ia justru menangis tersedu-sedu. Fernando benar-benar menangis seperti anak kecil saat ini, ia menangis dengan suara yang cukup keras sambil memeluk Viona. Air matanya yang mengalir deras bahkan juga membasahi wajah Viona saat ini.     

"Ja-jangan berikan aku pilihan semacam itu lagi, aku tak akan bisa memilikinya. Aku lebih rela menukar nyawaku untuk kalian Viona…"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.