You Are Mine, Viona : The Revenge

Rahasia yang tersirat



Rahasia yang tersirat

0"Fuck! Kau mudah bicara seperti itu Fernando, kau tak merasakan apa yang aku rasakan. Jadi mudah saja bagimu bicara seperti itu."     
0

Profesor Frank langsung menyanggah perkataan Fernando dengan kesal, ia sangat tidak suka sekali mendengar kakaknya berbicara seperti itu apalagi dengan membawa-bawa nama Tuhan. Karena baginya Tuhan tidak pernah ada dan tidak pernah menyayangi dirinya, bahkan ketika ia ada di titik paling rendah dalam hidupnya pun tak pernah sedikitpun Tuhan memberikan pertolongan padanya.      

"Bagian apa yang kau sebut aku tak merasakan apa yang kau rasakan Frank? Kasih sayang ibu? Bukankah kau juga tahu kalau aku juga tak mendapatkan kasih sayang darinya, aku lahir lebih dulu darimu Frank. Saat kau belum ada aku sudah mendapatkan perlakuan kejamnya itu Frank dan apa yang kau alami itu hanya sebentar, aku jauh lebih lama merasakan perlakuan jahat ibu. Lalu masalah Elizabeth itu bukan murni salahku, salahmu atau Daddy. Itu adalah kesalahan Elizabeth sendiri yang sengaja bermain api, seandainya aku tahu dia menjalin hubungan denganmu memangnya kau kira aku mau berkencan dengannya? Tidak Frank, jangan kau pikir aku mau merasakan wanita yang sudah kau sentuh. Dan untuk Viona, bukankah sudah aku tegaskan dari awal padamu kalau Viona adalah milikku sejak ia keluar dari panti asuhannya. Jadi kau tak bisa memusuhiku karena itu dan sekarang kau kehilangan bayimu karena Ammy, memangnya aku juga tak mengalami apa yang kau alami ini? Aku sudah melewati ini satu tahun yang lalu Frank, aku bahkan sampai harus berpisah dengan Viona gara-gara peristiwa berdarah itu jadi jangan pernah kau katakan kalau aku tak merasakan apa yang kau rasakan. Bedanya adalah hanya perbedaan waktu, aku jauh lebih dulu mengalami semua kejadian buruk yang sekarang kau alami ini Frank. Jadi stop bicara seperti tadi, yang harus kamu lakukan sekarang adalah berikan dukunganmu kepada Louisa. Aku yakin ia pasti sangat sedih saat mengetahui bayi keduanya harus diangkat dari rahimnya dan kau harus memberikan support padanya untuk bisa cepat sembuh kau sangat tahu bahaya preeklampsia bukan? Mungkin ini adalah yang terbaik dari Tuhan, karena jika misalkan kau terlambat menangani masalah ini kau akan lebih tersiksa lagi kalau kehilangan Louisa. Menjadi ayah sekaligus ibu tunggal dari seorang anak itu tidak mudah Frank, kau tahu sendiri kan rasanya dibesarkan oleh seorang orang tua tunggal apalagi kalau yang membesar kamu adalah seorang ayah,"ucap Fernando panjang lebar.      

Profesor Frank menundukkan kepalanya secara perlahan. "Dari mana kau tau Louisa mengalami preeklampsia?"tanyanya lirih dengan suara yang hampir tak terdengar.      

"Istriku, memangnya siapa lagi yang bisa memberitahu aku tentang hal medis seperti itu." Fernando menjawab dengan cepat pertanyaan adiknya.     

Senyum profesor Frank mengembang mendengar perkataan Fernando, ia lupa kalau Fernando pasti tau tentang hal semacam itu dari Viona yang merupakan seorang dokter hebat.      

"Aku takut Fernando, obat penggugur kandungan yang dipakai Amelia Smith gila itu adalah obat paling keras yang sangat dilarang beredar keras di dunia medis. Aku takut setelah bisa mengkonsumsi obat itu rahimnya akan terganggu, karena efek samping dari obat itu adalah merusak rahim. Aku takut dia gak bisa memiliki anak lagi denganku Fernando,"ucap profesor Frank pelan.     

Deg     

Jantung Fernando berdegup sangat cepat mendengar perkataan sang adik, ia ingin sekali mengatakan kalau saat ini Viona sedang hamil meskipun dulu Viona meminum obat penggugur kandungan dengan dosis tinggi karena obat yang ia minum masih berwujud obat. Bukan dilarutkan ke air seperti yang terjadi pada Louisa saat ini.      

"Bagaimana kalau misalkan Louisa benar-benar tak bisa memiliki anak dariku lagi Fernando, apalagi selama ini ia sering meminum pil kontrasepsi untuk menunda kehamilan selama ia masih menjadi budak seksku sewaktu kami belum menikah dulu. Aku benar-benar sangat menyesal saat ini pernah memintanya untuk meminum obat-obatan itu, aku benar-benar takut kalau rahim Louisa rusak. Dulu ketika aku menikahinya pun aku sempat khawatir kalau tak akan bisa memiliki anak darinya, mengingat banyaknya pil kontrasepsi yang sudah ia minum selama hidup bersama ku. Namun ternyata ia bisa hamil dan bahkan hamil bayi kembar, tapi setelah kejadian ini aku ragu dia bisa hamil lagi atau tidak Fernando, aku benar-benar tak bisa membayangkan kalau misalkan Louisa tak bisa memberikan aku keturunan,"imbuh profesor Frank kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya.      

Dengan penuh kasih Fernando menyentuh pundak adiknya satu-satunya itu. "Jangan pesimis seperti itu, kau adalah dokter. Kau tentunya lebih tahu bukan kalau masalah itu, jadi jangan pernah berkata seperti itu. Aku yakin Louisa pasti masih bisa memberikanmu anak lagi di masa depan,"ucapnya pelan.      

"Obat penggugur kandungan ini bukan obat biasa Fernando, aku benar-benar takut saat ini. Amelia Smith brengsek, lihat saja setelah ini aku pasti akan mencarinya dan mencincangnya sampai kecil lalu mengumpankan ke buaya-buaya yang ada di sungai Amazon. Aku bersumpah akan melakukan itu padanya,"desis profesor Frank penuh emosi.     

Fernando menipiskan bibirnya mendengar sumpah sang adik, ia lupa adiknya belum tahu tentang Amelia Smith. Dengan perlahan ia memberikan ponselnya pada adiknya yang sedang menunduk.     

"Apa ini?"tanya profesor Frank datar saat melihat sebuah video yang masih terhenti.     

"Open it." Fernando menjawab singkat sambil tersenyum.     

Tanpa bicara lagi profesor Frank kemudian memutar video yang ada di ponsel Fernando yang saat ini sedang ia pegang, kedua matanya seketika terbuka lebar ketika melihat isi dari video yang sedang ia lihat. Video yang sedang ia lihat menunjukkan kondisi Amelia Smith yang terkapar di lantai tanpa mengenakan sehelai benang pun dengan kepala berlubang karena tertembus timah panas, tubuh Amelia Smith pun nampak banyak luka lebam berwarna ungu kehitaman yang menunjukkan kalau ia baru saja mendapatkan kekerasan secara fisik.     

"Apa yang terjadi padanya kenapa dia seperti ini?"tanya profesor Frank pelan, tangannya secara tak sengaja menyentuh layar ponsel Fernando sehingga membuat rekaman videonya terhenti.     

Fernando menyipitkan matanya melihat ke arah ponselnya yang sedang dipegang profesor Frank. "Kenapa kau pause videonya!! Tonton sampai habis Frank,"sengit Fernando dingin sambil merebut ponselnya kembali dari tangan sang adik, lalu memutar video dari Jeremy itu dari awal dan menyerahkannya pada profesor Frank kembali.      

Profesor Frank yang sebenarnya sangat tidak sabar menonton video seperti itu kali ini terlihat penasaran, entah mengapa mengetahui Amelia Smith meninggal dengan cara mengenaskan seperti itu membuatnya merasa sedikit senang. Saat sedang melihat ke arah Amelia Smith yang tubuhnya penuh dengan luka lebam, profesor Frank terkejut ketika melihat mayat seorang pria berbaring di atas ranjang dengan mata yang tertusuk oleh sextoys dan tangan yang sedang memegang pistol jenis Glock 20.      

"Ini…"     

"Markus Lim, salah satu tangan kanan Andy Kwan yang selama ini memasok wanita asal Asia kepada pria itu untuk dijadikan pemuas nafsu. Sebelum Amelia Smith mati tertembak peluru Markus Lim, ia dijadikan sex doll oleh Markus Lim selama hampir tiga jam dan pada saat Amelia Smith ingin melarikan diri ia menusukkan sextoys yang baru saja ia pakai tepat di mata Markus Lim yang masih berfungsi. Kau tahu kan kalau satu matanya dirusak oleh Tobias anak buahku, hasil tusukan dari sextoy itu membuat Markus Lim meninggal karena kehabisan darah. Pasalnya tangan kanannya yang bernama Kyle sedang berjaga di lantai satu dan tidak mendengar keributan yang terjadi di kamar itu, mungkin seandainya kalau wanita itu mendengar suara tembakan yang dibuat Marcus Lim bisa saja saat ini Markus Lim diselamatkan. Namun sepertinya memang batas usianya hanya sampai hari ini." Fernando berbicara panjang lebar menjelaskan apa yang terjadi pada sang adik.     

"Cihhh...cara matinya belum setimpal dengan apa yang dia sudah lakukan, harusnya siksa saja dia sampai mati lemas,"sahut profesor Frank dingin penuh dendam.     

"Sudahlah Frank, Amelia Smith sudah mati kau tak perlu menendang seperti itu. Yang paling penting saat ini adalah kau mengurus Louisa, dendammu sudah aku tuntaskan,"ucap Fernando pelan sambil bangun dari kursi dengan perlahan, ia berniat mengunjungi profesor William yang juga membutuhkan dukungannya saat ini.     

Profesor Frank hanya diam mendengar perkataan sang kakak, ia kesal karena tak bisa melampiaskan dendamnya pada Amelia Smith yang ternyata sudah mati.       

"Louisa pasti bisa hamil lagi, percayalah Frank." Fernando berucap pelan sambil melangkahkan kakinya meninggalkan depan ruang operasi menuju ruang perawatan VIP.     

Profesor Frank yang ragu dengan perkataan Fernando hanya mendengus kesal, ia tak percaya pada perkataan Fernando karena sampai saat ini pun Viona belum hamil juga. Padahal dia tahu kalau Fernando dan Viona sudah kembali bersama selama hampir lima bulan setelah berpisah.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.