You Are Mine, Viona : The Revenge

Maria Laurence



Maria Laurence

0Proyek pembuatan taman dan hutan milik Fernando sudah berjalan dan tinggal tiga puluh persen lagi selesai, setelah hampir tiga bulan proyek itu berjalan kini hasilnya sudah bisa dilihat. Walaupun belum sempurna 100% karena masih ada beberapa spot yang harus dikerjakan dengan lebih detail, pasalnya Fernando ingin membuat kolam air mancur di tengah-tengah taman yang dapat diatur jarak keluarnya air. Dan selama proyek berjalan Fernando sudah datang beberapa kali untuk memastikan jalannya pembangunan sesuai dengan rencana, pasalnya saat ini kondisi kandungan Viona sudah memasuki usia tujuh bulan. Ia mau dalam dua bulan lagi semua proyeknya selesai, supaya Viona bisa melihatnya sebelum melahirkan.      
0

Fernando yang baru saja menelepon mandor proyek yang menangani pembangunan air mancur di Angel's park nampak tersenyum saat melihat Viona sedang melakukan senam hamil bersama Profesor Erick dan asistennya, perutnya yang sudah sangat besar terlihat sangat menyulitkan dirinya. Dan hal ini kadang-kadang membuat Fernando merasa kasihan padanya, ia tak tega melihat istrinya mengalami kesulitan seperti itu karena perbuatannya.      

"Mobil sudah siap Tuan."Justin yang baru datang dari halaman depan berbisik pelan pada Fernando yang sedang mematung di dekat pintu taman belakang.     

"Tunggu Justin, aku masih ingin melihat istriku selesai senam. Aku ingin bicara pada profesor Erick terlebih-lebih dahulu,"jawab Fernando pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari Viona yang sedang duduk di matras yoga.      

Mendengar perkataan Fernando membuat Justin tersenyum, ia pun kemudian meninggalkan Fernando dan berjalan menuju halaman depan untuk bergabung dengan yang lain meninggalkan Fernando yang masih ingin berbicara dengan profesor Erick.      

Tak lama setelah Justin pergi profesor Erick terlihat menyudahi senam paginya bersama Viona, ia kemudian memerintahkan asistennya untuk membantu Viona melakukan pendinginan sebelum masuk kembali ke dalam rumah.      

Sepertinya Profesor Erick sudah membaca jalan pikiran Fernando, karena begitu menghentikan senam paginya ia langsung berjalan mendekati Fernando yang masih berdiri di depan pintu yang sedang melipat kedua tangannya di dada dengan tatapan penuh iba pada Viona yang terlihat kesusahan untuk duduk dengan baik karena keberadaan dua bayi kembarnya.      

"Semuanya normal dan baik-baik saja, kau tak usah khawatir." Sang profesor yang sudah memiliki banyak pengalaman itu bicara dengan lembut pada Fernando.     

Fernando menyunggingkan senyum palsunya. "Aku tak tega padanya Prof, istriku terlihat sangat kesulitan. Apa anda yakin ia benar benar bisa melahirkan normal dengan dua bayiku yang sangat besar itu."     

"Dokter Viona sangat kuat dan hebat, ia pun selalu memotivasi dirinya untuk bisa melahirkan secara normal. Sebagai seorang suami siaga harusnya anda mendukung penuh keputusan istri anda untuk bisa melahirkan secara normal, sehingga…"     

"Aku mendukung keputusannya Prof, aku sudah mendukungnya yang ingin melahirkan secara normal. Akan tetapi jujur saja ketika melihat dirinya yang sangat kesulitan seperti itu, aku merasa iba dan tidak tega kalau melihatnya harus mengalami kesakitan lagi saat melahirkan kan anak-anak kami secara normal. Aku tak akan bisa melihatnya kesakitan seperti itu Prof, aku pasti gila kalau misalkan harus menyaksikan dirinya mengalami hal yang menyakitkan seperti itu saat ia melahirkan nanti." Fernando memotong perkataan profesor Erick dengan cepat.     

Professor Erick tersenyum mendengar perkataan Fernando, ia tahu sejak awal kalau Fernando tak menginginkan Viona melahirkan secara normal. Namun karena beberapa kali Viona menjelaskan kelebihan-kelebihan melahirkan secara normal akhirnya Fernando pun mengijinkan Viona melahirkan secara normal, tapi jika ia kembali melihat Viona yang harus mengalami banyak kesulitan dalam beraktivitas hati kecilnya kembali bergolak seperti saat ini.      

"Percayalah semuanya akan baik-baik saja, dokter Viona wanita hebat. Kau harus ingat itu Tuan,"ucap Profesor Erick kembali sambil tersenyum saat menepuk pundak Fernando.      

"Aku percaya padamu Prof, tapi tolong pertimbangkan permintaanku yang meminta anda untuk tinggal di rumah ini selama dua bulan kedepan,"sahut Fernando dengan cepat, mengingatkan kembali Profesor Erick atas permintaannya yang sudah ia katakan beberapa minggu yang lalu.     

Profesor Erick menggelengkan kepalanya perlahan sambil tersenyum. "Anda tidak usah khawatir Tuan Fernando, saya pasti akan langsung datang kesini jika dokter Viona membutuhkan kehadiran saya. Sebagai seorang dokter kandungan saya tidak bisa seegois itu hanya mementingkan satu pasien saja di saat banyak pasien yang lain membutuhkan kehadiran saya di rumah sakit, saya rasa dokter Viona pun pasti menolak jika ia tahu anda memintaku untuk tetap tinggal disini menjaganya sampai ia melahirkan. Karena hal itu sangat bertentangan dengan kode etik kami sebagai seorang dokter, yang tidak diperkenankan untuk memilah-milah pasien berdasarkan latar belakang ataupun status sosialnya,"ucap sang profesor dengan nada lembut.      

Dengan wajah tertunduk lesu Fernando berkata, "Aku hanya ingin anda terus memantau istriku Prof, semakin besar kandungannya semakin takut pula aku Prof."      

"Kehamilan bukanlah sebuah penyakit, itu adalah proses alam Tuan. Dan setiap wanita akan melaluinya, jadi anda tak usah terlalu takut seperti itu. Saya jamin semuanya akan baik-baik saja, kedua putra anda juga anak-anak yang pintar. Selama ada dalam kandungan ibunya mereka tak berbuat macam-macam, jadi anda tenang saja,"imbuh profesor Erick mencoba menenangkan Fernando yang sudah ketakutan.     

Fernando lalu menarik nafas panjang, ia mencoba untuk menenangkan dirinya. Setelah mendapatkan hasil laporan harian Viona yang sangat baik dari profesor Erick, Fernando kemudian memilih berangkat bekerja. Ia memiliki jadwal penting hari ini yang tak bisa diwakilkan, pasalnya ia harus meeting dengan tuan Xavier di Paris untuk membahas perkembangan cabang perusahaan Endurance Corporation yang sedikit mengalami masalah karena programnya sempat mendapat serangan dari hacker.      

"Awasi istriku, laporkan apapun yang ia lakukan tiap lima menit sekali,"pesan Fernando pada Teddy yang sedang berdiri disamping Justin di anak tangga.     

"Siap Tuan, anda tak usah khawatir." Teddy menjawab singkat perkataan Fernando, padahal sebenarnya tanpa ia melaporkan kondisi sang nyonya pun Fernando akan tahu. Karena ia bisa melihat secara langsung dari ponselnya yang tersambung dengan semua cctv yang ada di rumah.     

"Mari Tuan,"ucap Justin sopan meminta Fernando masuk kedalam mobil.      

Tanpa bicara lagi Fernando lalu masuk kedalam mobil, Justin pun langsung naik kedalam mobil tepat di belakang Harry yang kini duduk berhadapan dengan Fernando. Tak lama kemudian iring-iringan mobil Fernando pun pergi meninggalkan kediaman mewahnya menuju ke kantor Endurance Corporation, Teddy lalu masuk kedalam rumah untuk mengawasi sang nyonya menjalankan perintah yang diberikan oleh Fernando. Padahal Viona sudah berkali-kali memintanya untuk tak melakukan itu karena merasa tak nyaman terus menerus diawasi seperti itu.     

Baru sepuluh menit meninggalkan rumah Fernando sudah gelisah, ia lalu mengeluarkan ponselnya dari kemejanya untuk melihat kondisi Viona dari cctv yang tersambung ke ponselnya.      

"Sepertinya keinginanku untuk memiliki anak lagi denganmu harus aku kubur dalam-dalam, aku tak mau memiliki anak lagi darimu kalau harus melihatmu kesulitan seperti ini sayang,"ucap Fernando lirih saat melihat Viona sedang dipapah berjalan menuju ke dalam rumah, karena biasanya Viona menolak naik kursi roda setelah olahraga dan memilih berjalan kaki supaya semua aliran darahnya normal. Padahal kedua kakinya sudah sangat bengkak sekali karena efek kehamilannya yang sudah semakin mendekati waktu melahirkan.     

Justin dan Harry hanya saling sikut mendengar perkataan sang tuan, mereka berdua tak berani berkomentar apapun saat Fernando sedang mengawasi Viona seperti itu. Melihat Fernando seperti itu semakin membuat kedua pemuda single itu takut untuk berumah tangga, mereka tak siap jika harus merasakan kegelisahan yang Fernando rasakan. Dari semua orang yang dekat dengan Fernando hanya Justin dan Harry sajalah yang tahu betapa hebohnya Fernando akhir-akhir ini, mereka berdua kadang bingung yang akan melahirkan itu siapa.     

Seoul, Korea     

"Namamu sekarang Maria, Maria Laurence,"ucap seorang dokter wanita terdengar lembut ketika menyerahkan data diri baru untuk seorang wanita cantik yang masih duduk di ranjang pasca hampir tiga bulan ia berada di klinik khusus operasi plastik itu untuk pemulihan.     

"Maria Laurence, nama yang cantik. Secantik wajah baruku ini,"      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.