You Are Mine, Viona : The Revenge

Memilih



Memilih

0Nessi pun bergegas menyusul Shane yang baru saja membuka ruangan pribadinya yang selalu ia kunci, seolah tak terjadi apa-apa Nessi berdiri disamping Shane yang masih membuka kunci pintu ruangan terlarang yang mempunyai kunci ganda itu.      
0

"Sebanyak ini kuncinya?"tanya Nessi bingung.     

"Iya, karena apa yang ada didalam ruangan ini sangat rahasia dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya,"jawab Shane lembut.     

Nessi menunjuk hidungnya dengan menggunakan satu jarinya. "Apa aku bisa melihatnya?"     

Shane tersenyum geli melihat tingkah Nessi, ia kemudian menganggukan kepalanya dan mendorong pintu yang berhasil ia buka kemudian mempersilahkan Nessi untuk masuk terlebih dahulu.      

"Waw!!!"      

Nessi langsung menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya, ia terkejut saat melihat sebuah gaun pengantin indah yang berada di dalam sebuah kotak kaca besar lengkap dengan satu set perhiasan berlian mahal yang berada di kotak beludru berwarna hitam disamping gaun pengantin itu.      

"Aku menyiapkan ini untuk calon penggantiku dan ini semua akan kau gunakan saat menikah denganku nanti Maria,"bisik Shane lembut dari arah belakang Nessi.      

Nessi menoleh ke arah Shane dengan mata berkaca-kaca. "Jangan bergurau Shane, ini sama sekali tidak lucu!!"jawab Nessi dengan suara parau.      

"Aku tak bergurau Maria, aku serius. Aku benar-benar ingin membina hubungan yang lebih jauh denganmu Maria, harus dengan apa aku membuktikan semuanya agar kau percaya padaku Maria?"     

Mendengar perkataan Shane yang tak terduga itu Nessi terkejut, ia tak menyangka kalau Shane benar-benar serius padanya. Air matanya pun langsung mengalir membasahi wajahnya yang sudah sangat cantik saat ini yang sontak membuat Shane panik, duda tampan tanpa anak itu pun langsung memeluk Nessi dengan erat dan memberikan ciuman di kening Nessi berkali-kali. Dalam pelukan mangsanya yang sudah bertekuk lutut Nessi tersenyum penuh kemenangan, kini ia bisa tenang dan tak perlu ketakutan akan kehabisan uang. Meskipun uangnya masih cukup banyak namun tetaplah dengan jumlah uang yang ia curi dari Natasya kakak sepupunya itu tak akan mampu menopang biaya hidupnya yang mewah selama dua tahun kedepan, ia tak percaya berhasil mendapatkan ikan besar dalam waktu yang singkat.      

"Terima kasih dokter Yoon, tangan ajaibmu benar-benar luar biasa,"ucap Nessi dalam hati saat membalas pelukan Shane.      

Shane yang kaget karena dipeluk oleh Nessi sempat tertegun beberapa saat, namun akhirnya ia bisa menguasai dirinya dan menambah erat pelukannya pada tubuh sintal Nessi yang sangat menggoda itu.      

****     

Di kediaman Fernando yang baru saat ini sudah kembali ramai oleh kedatangan para profesor beserta istri-istri mereka dan Andrew yang datang paling akhir bersama dokter Cecilia, pasca membaca pesan dari profesor William di grup chat para pemuja double A yang dibuat oleh profesor William sontak semua orang berbondong-bondong datang ke rumah Fernando. Tujuan mereka saat ini adalah untuk menuntut Fernando agar bersedia membantu mereka untuk membeli satu unit rumah kosong yang ada di kompleks perumahan perdana menteri itu, agar bisa mereka gunakan bersama-sama. Dimana itu adalah satu-satunya cara untuk bisa menjadi tetangga Fernando dan Viona, sehingga mereka bisa mengunjungi my double A sewaktu-waktu tanpa harus membuat jadwal terlebih dahulu dengan Fernando.      

"Kalian ini benar-benar sakit jiwa, lama-lama aku bisa gila kalau melihat kalian setiap hari datang kerumahku. Jadi jangan harap aku akan membantu kalian ya,"tolak Fernando mentah-mentah pasca mendengar perkataan profesor William yang mengatakan tujuan mereka datang hari ini.      

"Kami hanya memintamu untuk membantu kami dalam proses pembelian rumah itu tanpa meminta bantuan dana darimu Fernando, jadi jangan egois. Lagipula apa susahnya membantu kami hah,"sahut profesor Frank dengan cepat, sewaktu ia membaca rencana profesor William di grup chat profesor Frank langsung mencari tahu apakah masih ada atau tidak rumah kosong disekitar tempat tinggal Fernando menggunakan koneksinya. Dan tak menunggu waktu lama akhirnya ia mendapatkan info bahwa masih ada satu unit rumah mewah di komplek eksklusif itu yang tak akan dijual pada sembarang orang, karena itulah mereka berniat meminta Fernando untuk membeli rumah itu atas namanya.      

"Jangan mimpi!! Melihat kalian datang seperti ini saja sudah membuatku hampir gila, apalagi nanti kalau kalian menjadi tetanggaku. Aku tak akan bisa membayangkan apa yang akan terjadi di rumah ini ketika terus melihat kalian tanpa henti,"sahut Fernando ketus.      

Aurelie yang sejak tadi hanya diam tak bisa menahan diri, ia yang tahu kalau Fernando sedikit sungkan pada ayahnya pun memanfaatkan kesempatan itu. Tanpa rasa takut istri dari profesor William itu pun bangun dan berdiri sambil berkacak pinggang.      

"Kalau kau tak mau membantu kami tak masalah, aku masih bisa meminta bantuan pada Daddy untuk membelikan rumah itu,"ucap Aurelie lantang.      

Fernando terdiam beberapa saat mendengar perkataan Aurelie, ia tak menyangka kalau wanita yang sebelumnya lemah lembut itu kini sudah berani bicara seperti itu kepada dirinya.      

Dengan tenang dan penuh percaya diri Fernando melipat kedua tangannya di dada dan berkata, "Lakukan saja kalau kau bisa, lagipula Taylor Luther tak akan bisa membeli rumah di tempat ini karena ia adalah orang Meksiko. Hanya warga negara Kanada saja yang bisa membeli salah satu rumah di kompleks ini dan itu pun hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membeli, seperti aku ini contohnya."      

"Tidak mungkin, mana ada peraturan seperti itu!!"pekik Andrew, ia belum pernah mendengar peraturan konyol seperti itu sebelumnya.      

Fernando menatap Andrew sambil tersenyum penuh kemenangan. "Kalau kalian tidak percaya silahkan cek sendiri di website yang tertera atau bertanya langsung saja kepada marketingnya, tapi kalau kalian ditolak jangan sakit hati."     

"Ayolah Fernando jangan seperti itu, kami tahu kami tak akan mampu bisa membeli rumah di komplek ini. Maka dari itu kami meminta bantuanmu untuk menolong kami, kami janji setelah kami berhasil mendapatkan rumah kosong itu kami tak akan mengganggumu dan dokter Viona. Yang kami mau hanyalah supaya kami bisa melihat Abby dan Aaric setiap hari, jadi sewaktu kami nanti datang berkunjung kau dan dokter Viona tak usah memperdulikan kami. Anggap saja kami tidak ada dan kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau, kami berjanji akan tertib dan tenang saat berkunjung nanti. Yang tentunya tak akan membuat kalian terganggu,"ucap profesor Dexter panjang lebar mencoba untuk merayu Fernando.     

"Cih tak mengganggu kalian bilang, mana mungkin. Dasar bermulut besar,"ucap Fernando dalam hati, ia benar-benar sudah kehabisan alasan untuk menolak permintaan delapan orang yang sedang berada di hadapannya saat ini. Saat sedang mencari alasan yang lain untuk menolak permintaan para tamu pengganggunya itu tiba-tiba sebuah ide brilian langsung terlintas dalam otak cerdasnya.      

"Baik aku akan membantu kalian untuk mendapatkan satu rumah kosong itu, tapi kalian harus siap dengan konsekuensinya." Fernando bicara dengan suara lantang sambil berkacak pinggang di hadapan semua orang termasuk Viona yang sejak tadi hanya diam dan tak ikut bicara.      

"Konsekuensi? Apa maksudmu Fernando?"tanya profesor Dexter kembali.      

"Kalau kalian memilih rumah itu maka kalian harus rela jika kesempatan kalian untuk menjadi orang tua baptis kedua anakku digantikan oleh orang lain,"jawab Fernando lantang.      

"Apaaa!!!!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.