You Are Mine, Viona : The Revenge

Membangun pasukan



Membangun pasukan

0Ketiga polisi itu hanya bisa pasrah saat ditangkap oleh beberapa polisi lainnya yang sudah dihubungi oleh Loren, mereka tak menyangka akan berhadapan langsung dengan anak dari Fernando Grey Willan yang sangat ditakuti di Kanada. Ketiga polisi itu ditangkap dengan tuduhan penganiayaan berat pada orang yang tak bersalah dengan bukti rekaman mereka saat menganiaya sang ahli zoologi yang sudah dibawa ke rumah sakit, sudah cukup mampu membuat ketiga polisi itu mendekam dalam waktu yang sangat lama di penjara. Belum lagi dengan tuduhan sebagai penerima suap, ketiga oknum polisi itu juga akan dicopot dari jabatannya. Termasuk anak buah mereka yang sebelumnya dikalahkan oleh bodyguard Aaric.      
0

"Maaf tuan Willan, saya benar-benar menyesal harus bertemu anda dalam kasus seperti ini. Saya malu sekali,"ucap seorang kepala polisi yang berhasil mengenali Aaric dengan rasa sungkan.     

"It's ok pak, ini adalah bagian dari tugas anda juga. Jadi anda tak perlu sungkan seperti itu, saya justru bangga sekali melihat seorang atasan seperti anda yang langsung menindak tegas bawahan yang sudah melanggar peraturan dasar seorang polisi,"jawab Aaric sambil tersenyum.     

"Iya Tuan, tapi tetap saja saya malu. Saya malu sekali melihat anak buah saya melakukan hal seperti itu, sungguh saya sangat menyesalkan tindakan tak bermoral mereka Tuan. Saya sudah gagal sebagai atasan mereka,"imbuh sang kepala polisi jujur itu dengan penuh sesal.      

Aaric menyentuh lengan sang kepala polisi yang sudah mengenal dirinya itu dan menggenggam erat tangannya dengan kuat. "Anda adalah polisi yang jujur pak, saya yakin pihak kepolisian pusat pasti akan bangga pada anda karena sudah melakukan hal yang benar seperti ini. Tenang saja pak, saya akan memberikan kesaksian yang sejelas-jelasnya jika anda membutuhkan bantuan saya."     

"Terima kasih atas tawaran bantuannya tuan Willan, tapi untuk saat ini saya belum membutuhkan bantuan anda. Bukti yang anda berikan itu saja, sudah cukup kuat untuk menjerat ketiga bawahan saya itu itu. Apalagi ditambah kesaksian dari korban yang merupakan salah satu ahli zoologi terkenal itu, saya benar-benar tak menyangka kalau akan menghadapi hal ini,"ucap sang kepala polisi itu dengan suara parau, ia terlihat sekali menahan kekecewaan yang sangat besar karena mendapati ketiga anak buahnya berbuat curang.      

Aaric menganggukkan kepalanya perlahan sambil tersenyum, tak lama kemudian kepala polisi itu pun pergi meninggalkan Aaric dan orang-orangnya untuk melanjutkan pekerjaannya mengurus ketiga anak buahnya yang sudah melakukan pelanggaran berat itu.      

"Apa kita harus ke rumah sakit Tuan?"tanya Loren pelan pada Aaric.     

"Tentu saja Loren, aku tertarik pada ahli zoologi itu,"jawab Aaric dengan cepat.     

"Tertarik? Apa maksud anda Tuan?"tanya Loren kaget.      

Aaric tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Loren, ia yakin kalau salah satu bodyguardnya itu susah salah paham pada dirinya. "Tenang Loren, aku kasih normal. Aku masih menyukai wanita seksi, jadi hilangkan pikiranmu itu. Ya sudah ayo pergi, aku harus memastikan ahli zoologi itu baik-baik saja."     

Loren terdiam, ia lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sementara beberapa bodyguard lainnya nampak menertawakan Loren yang sudah berpikir yang tidak-tidak pada sang tuan, tak lama kemudian mereka pun bergegas masuk ke dalam mobil saat melihat sang tuan muda yang mereka jaga sudah masuk ke dalam mobil.      

Iring-iringan mobil milik Aaric pun pergi meninggalkan kantor polisi itu untuk menuju ke rumah sakit tempat dimana sang ahli zoologi di bawa, Aaric sangat tertarik pada sang ahli sosiologi yang masih bertahan pada ada keputusannya meskipun ia sudah dalam kondisi babak belur. Aaric yakin sekali kalau sang ahli zoologi yang terluka itu tidak bersalah, ia justru ingin bertanya secara langsung pada pria malang itu untuk memperkuat dugaannya. Aaric yakin sekali kalau penyebab kematian wanita penghibur itu bukanlah berasal dari ular taipan secara langsung, ia yakin sekali wanita itu meninggal karena dilukai oleh orang yang menggunakan sesuatu yang sudah ahli mengolah bisa dari ular itu. Selama hampir satu jam Aaric selalu berpikir keras, ia yakin sekali tidak ada seekor ular di dalam sebuah bar yang cukup terkenal itu. Karenanya ia ingin memastikan secara langsung kepada sang ahli biologi untuk memperkuat dugaannya, setelah berkendara selama hampir 15 menit akhirnya rombongan Aaric tiba di rumah sakit tempat dimana sang ahli zoologi dirawat.      

Begitu mobil berhenti Aaric langsung keluar dan berjalan menuju lobby rumah sakit untuk menanyakan keberadaan sang ahli zoologi, begitu tahu dimana pria itu dirawat Aaric pun mempercepat langkahnya untuk mendatangi ruangan tempat dirawatnya sang pria malang itu. Loren dan beberapa orang bodyguard lainnya pun langsung mengekor di belakang menyusul sang tuan muda yang mereka tak tahu ingin melakukan apa.      

"Dok, bagaimana dengan teman saya dok?"tanya Aaric dengan cepat mencegat seorang dokter yang baru keluar dari ruangan sang ahli zoologi.      

"Pria itu teman anda?"tanya balik sang dokter.     

"Iya dok, tadi saya yang memanggil ambulan dan saya baru bisa datang karena harus memberikan keterangan terlebih dahulu pada polisi,"jawab Aaric jujur.     

Dokter wanita itu menatap Aaric dari atas kepala sampai ujung kaki, perlahan ia lalu tersenyum saat memastikan pemuda yang ada di hadapannya itu pemuda baik-baik. "Beruntung kau cepat memanggil ambulans dan membawanya ke rumah sakit ini, karena jika terlambat mungkin saja temanmu itu sudah tidak tertolong. Untuk saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dari saat pertama datang tadi, tekanan darahnya sudah normal namun beberapa luka di tubuhnya akibat pukulan benda tumpul masih memerlukan perawatan intensif dari kami dan untuk saat ini dia masih belum sadarkan diri karena pengaruh bius dari obat yang saya berikan."     

"Baik dok, saya percayakan semuanya pada dokter dan rumah sakit ini karena saya yakin anda memiliki keputusan yang terbaik untuk merawat teman saya itu,"jawab Aaric sopan.     

Sang dokter tersenyum mendengar perkataan Aaric, ia lalu meninggalkan Aaric untuk mempersiapkan kamar rawat bagi sang ahli zoologi. Dokter itu terpukau akan kata-kata Aaric, ia pasti tak akan percaya kalau pemuda yang baru saja bicara dengannya itu masih berusia 18 tahun.     

"Bagaimana selanjutnya tuan?"bisik Loren lirih pada Aaric.     

"Tunggu disini, oh ya masuklah kedalam ambil identitas pria itu. Aku ingin memeriksa latar belakang orang itu Loren,"jawab Aaric dengan cepat.      

"Siap Tuan, saya mengerti."     

Setelah berkata seperti itu Loren lalu masuk ke dalam ruang perawatan sang ahli zoologi untuk mengambil identitasnya sesuai perintah Aaric, setelah Loren keluar dari ruang perawatan Aaric langsung memeriksa latar belakang ahli zoologi yang bernama Diego Perry yang berasal dari sebuah universitas ternama di Amerika. Setelah membaca data diri sang ahli zoologi yang masih dalam perawatan intensif itu Aaric tersenyum puas.     

"Bagaimana tuan?"tanya Loren penasaran.     

"Aku ingin dia Loren, dia harus jadi orangku,"jawab Aaric lirih sambil tersenyum penuh arti.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.