You Are Mine, Viona : The Revenge

Status



Status

0Keyla duduk bersama kedua sahabatnya menunggu pengambilan sumpah janji dokter di lakukan, beruntung ia masih memiliki waktu 30 menit lagi sebelum acara inti dilakukan. Keyla bersyukur masih mempunyai banyak waktu untuk mengumpulkan tenaganya, ia benar-benar kesal pada Aaric yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tadi saat di kamar mandi, Aaric kembali menyentuhnya. Keyla benar-benar tak tahu berapa banyak tenaga yang Aaric miliki, sehingga pria itu bisa lagi dan lagi melampiaskan hasrat kepada dirinya.     
0

"Kau kenapa diam saja Key?"tanya Yoona berbisik.      

"Aku baik-baik saja, memangnya kenapa?"     

"Wajahmu pucat, kau juga punya kantung mata Key. Apa aku semalam tak bisa tidur karena grogi?" Giliran So Hee yang memberondong Keyla dengan banyak pertanyaan.      

Dasar maniac!!      

Keyla mengumpat Aaric dalam hati, ia berkali-kali mengutuk pria yang sudah membuatnya sangat kepayahan itu.      

"Iya, aku hanya terlalu bersemangat alhasil tak bisa tidur dengan nyenyak tadi malam,"jawab Keyla berbohong, ia tak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya pada kedua teman baiknya itu saat ini.     

So Hee dan Yoona terkekeh, mereka berdua tak percaya seorang Keyla Litvinova akan mengalami hal yang tak mungkin seperti itu disaat seharusnya ia sangat berbahagia karena sudah terlepas dari semua masa-masa yang melelahkan sebelum bisa terjun ke dunia yang sebenarnya.      

Keyla mendengus. "Jangan menggodaku, sudahlah tenang. Kita harus fokus, sebentar lagi giliran kita akan datang."      

"Iya iya dokter Litvinova,"jawab Yoona menggoda Keyla, disusul tawa So Hee.     

Keyla hanya diam dan tak merespon perkataan kedua temannya, ia tak mau marah karena hal itu akan membuatnya semakin kehilangan energi. Dari tempat duduknya Aaric terkekeh saat melihat Keyla digoda kedua temannya, meski tak tahu apa yang kedua gadis itu bicarakan pada Keyla namun Aaric yakin sekali kalau Keyla-nya tengah menjadi bulan-bulanan kedua temannya.      

"Nikmati hari terakhirmu bersama teman-temanmu sayang, setelah ini kau hanya akan berbagi tawa denganku saja,"ucap Aaric dalam hati tanpa mengalihkan pandangannya dari Keyla yang terlihat beberapa kali menguap.      

Saat ini Aaric duduk diantara para orang tua calon dokter yang akan mengambil sumpah, tak ada satupun yang tahu kalau Aaric adalah Alex sang ceo Ailex Entertainment kecuali para petinggi kampus yang sempat bertemu dengan Aaric beberapa waktu yang lalu. Bahkan mereka jugalah yang memilihkan kursi untuk Aaric hari ini.      

Suasana ruangan pun langsung hening seketika saat para calon dokter itu berdiri dan berbaris di panggung untuk mengambil sumpah dokter mereka yang dipimpin oleh seorang mahasiswa pilihan, Keyla dan teman-temannya terlihat mengangkat satu tangannya dan mulai mengucapkan sumpah dokter yang akan mereka pegang sampai kematian datang.      

Meski Aaric tak merekam gambar saat Keyla sedang melakukan sumpah, namun Aaric sudah hafal diluar kepala. Memiliki ibu seorang dokter membuat Aaric tahu hal-hal semacam itu sejak kecil, bahkan ketika umurnya 10 tahun Aaric sudah lantang dan benar mengucapkan sumpah dokter yang diajarkan ibunya. Karena itulah saat ini Aaric tak memberikan respon apa-apa, ia terlihat biasa saja tak seperti para orangtua calon dokter lainnya yang terlihat haru ketika melihat putra-putri mereka mengucapkan sumpah Hippokrates.      

Setelah selesai mengucapkan sumpah, terdengar tepuk tangan yang sangat meriah dari semua orang yang ada di ruangan itu menandakan kalau sekitar 30 orang calon dokter yang baru saja mengucapkan sumpah kini sudah resmi menyandang gelar dokter. Begitu pun dengan Keyla, ia tak berteriak kegirangan seperti teman-temannya yang lain. Keyla justru menyentuh dadanya sambil menunduk dan Aaric melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh Keyla saat ini dari kursinya, satu persatu para dokter muda itu pun mulai turun dari panggung untuk duduk kembali sebelum acara ditutup.      

Begitu acara ditutup mereka semua lalu mengambil foto bersama keluarga masing-masing untuk kenangan, hanya Keyla saja yang tidak mengambil foto bersama orangtua. Karena memang hanya Keyla saja yang pihak keluarganya tidak hadir dalam acara hari ini dan hal itu membuat Yoona serta So Hee merasa bersedih, kedua gadis itu pun lalu memaksa Keyla untuk ikut foto bersama keluarganya. Walaupun awalnya menolak namun akhirnya Keyla pasrah dan ikut mengambil foto secara bergantian di keluarga Yoona dan keluarga So Hee yang sudah sangat ia kenal, dari tempat berdiri saat ini Aaric tersenyum penuh arti.      

"Ikutlah dengan kami Keyla, setelah ini kami akan pergi untuk acara makan bersama dalam rangka merayakan kelulusan So Hee dan Yoona,"ucap ibu Yoona lembut pada Keyla.      

"Betul Key, ikutlah dengan kami. Rasanya akan menyenangkan kalau bergabung bersama kami,"imbuh ibu So Hee tak mau kalah.      

"Iya Key, ikutlah dengan kami. Kita bisa makan sepuasnya Key." So Hee langsung menimpali perkataan ibunya, meminta Keyla untuk ikut pergi bersama.      

Keyla tersenyum, ia bersiap membuka mulutnya untuk memberikan jawaban kepada kedua keluarga yang sangat baik kepadanya itu. Akan tetapi tiba-tiba ponsel yang ada di saku bajunya bergetar dan membuatnya menahan diri untuk tak memberikan jawaban, sebuah pesan masuk yang dikirimkan Aaric membuat senyum di wajah Keyla berubah datar.      

"Bagaimana Key, kau bisa ikut bukan?"tanya Yoona tak sabar.      

"Pasti bisa, mana mungkin tak bisa. Ayolah Key, kita kan keluarga dan keluarga seharusnya menghabiskan waktu bersama untuk hal-hal menyenangkan seperti ini,"ucap So Hee pelan menyakinkan Keyla, agar mau ikut makan bersama keluarganya dan keluarganya Yoona.      

"Hhhmm a-aku…"     

"Excuse me, sebelumnya saya minta maaf. Sepertinya nona Keyla Litvinova tak bisa menghadiri acara keluarga anda berdua nona-nona, pasalnya saat ini tunangan nona Keyla sudah menunggu di luar karena setelah ini nona Keyla Litvinova dan Tuan kami akan pergi ke Rusia. Kampung halaman nona Keyla."      

Suara seorang pria yang terdengar sangat berwibawa memotong perkataan Keyla, suara seorang pria yang sangat Keyla hafal. Bruce, salah satu tangan kanan Aaric kini tengah berdiri tepat di samping Keyla bersama beberapa pria berpakaian serba hitam di belakangnya.      

"Tunangan?"pekik So Hee dan Yoona kompak.     

Bruce mengangguk pelan sambil tersenyum. "Benar nona, kalau begitu kami permisi nona. Saya tidak mau Tuan saya marah, karena tunangannya tak segera datang."     

Keyla hanya diam mendengar perkataan Bruce, ia tak bisa berbicara apa-apa selain hanya tersenyum. Sementara Yoona dan So Hee menatapnya tanpa berkedip.      

"Kau berhutang penjelasan pada kami Key,"ucap Yoona dengan cepat, begitu bisa menguasai diri dari keterkejutannya.     

"Betul Key, kau harus menjelaskan sejelas-jelasnya mengenai hal ini."     

Keyla tersenyum kecut, ia langsung menoleh ke arah Bruce yang tersenyum datar padanya. "Nanti, aku akan menjelaskan semuanya pada kalian. Tapi sekarang sepertinya aku harus pergi, kau sudah dengar kan tunanganku itu terlalu mudah marah hehe...ya sudah aku pergi dulu ya, bye Yoona..So Hee...bye semuanya."      

Keyla memilih untuk langsung pergi dari tempat itu dan pergi menuju pintu keluar untuk menemui Aaric, kedua matanya menyipit ketika melihat Aaric tengah berdiri di samping mobil sambil tersenyum kepadanya.     

"Apa maksudnya Alex?"pelik Keyla dengan keras saat sudah berada didepan Aaric.      

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Keyla, Aaric justru tersenyum. Ia kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Keyla dan memeluknya posesif.      

"Bukankah ini maumu, memiliki status jelas sebagai wanitaku."      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.