You Are Mine, Viona : The Revenge

Promise



Promise

0Gerakan tangan Keyla terhenti oleh Aaric yang berhasil memegangi tangannya, bahkan Keyla bisa merasakan ada cairan hangat yang membasahi telapak tangannya.      
0

"Alex…"     

Aaric menatap Keyla tanpa berkedip. "Kau masih waras bukan Key?"     

Air mata Keyla semakin mengalir deras saat menyadari Aaric terluka karena pecahan vas yang ia pegang.      

"Memangnya dengan melukai tubuhmu seperti itu semua masalah akan selesai? Memangnya dengan bunuh diri seperti itu kau bisa tenang?"tanya Aaric dengan mata berkilat, ia tak merasakan sakit sedikitpun saat ini padahal pecahan vas yang dipegang Keyla cukup tajam.      

Keyla tak bisa bicara, lidahnya kelu.     

"Kau seorang dokter, seorang dokter adalah orang yang jauh lebih pintar dari kebanyakan orang. Tapi kenapa kau melakukan hal sebodoh ini Key? Apa otakmu sudah tak bisa bekerja?!"Aaric kembali memberondong Keyla dengan banyak pertanyaan.      

"A-aku tak mau berpisah darimu Alex,"ucap Keyla lirih dengan suara yang hampir tak terdengar.      

Aaric terdiam, ia masih marah atas kebodohan yang Keyla lakukan. Tanpa bicara ia melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Keyla dan melempar pecahan vas yang melukai tangannya dan wait tangan Keyla juga terluka! Dengan cepat Aaric pun memaksa Keyla untuk duduk di sofa, tanpa memperdulikan lukanya sendiri Aaric berusaha mengobati tangan Keyla yang mengucurkan darah.      

"Aku bisa sendiri Alex…"     

"Diam!!!"     

Keyla langsung menutup mulutnya dengan rapat, ia terlihat sangat menyesal karena sudah melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya dan Aaric terluka. Apalagi saat ini Aaric sangat marah padanya, ketika sudah selesai mengobati tangn Keyla akhirnya Aaric kemudian menyiram tangannya yang sobek langsung dengan alkohol supaya tak infeksi. Dengan cepat Keyla pun meraih tangan Aaric dan mulai mengobatinya, meski awalnya Aaric menolak.      

"Apa yang harus aku lakukan padamu Key?"tanya Aaric lirih pada Keyla yang sedang mengobati tangannya, beruntung di rumah obat-obatan cukup lengkap. Sepertinya Marinka Litvinova sangat memperhatikan kesehatan keluarganya.      

Keyla mengangkat wajahnya yang masih basah dengan air mata. "Jangan tinggalkan aku Alex, aku tak mau berpisah darimu."      

"Tapi bukankah saat itu kau…"     

"Tolong jangan ungkit masalah itu Alex, sekarang aku tak mau berpisah darimu. Aku sudah menyerahkan seluruh hidupku padamu Alex,"jawab Keyla dengan suara bergetar.      

Aaric terdiam."Kau berjanji tak akan meninggalkan aku?"     

Keyla langsung bangun dan memeluk Aaric dengan erat. "Hal itu tak mungkin terjadi Alex, aku tak mungkin meninggalkanmu."     

Aaric tersenyum, ia kemudian membalas pelukannya pada Keyla dengan mata terpejam. Saat sedang memeluk Keyla tiba-tiba bayangan wajah Elsa muncul dalam benak Aaric, senyumnya cantik Elsa si gadis boneka Adam Collins terlihat sangat nyata kali ini dan membuat Aaric langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Keyla.      

"Ada apa Alex?"tanya Keyla bingung, saat Aaric tiba-tiba melepaskan pelukan dan mendorong tubuhnya menjauh.      

Mendengar suara Keyla membuat bayangan Elsa langsung hilang, Aaric pun langsung tersadar bahwa saat ini ia sedang bersama Keyla Sharov. Gadis yang ia cintai.      

"Tidak apa-apa, aku hanya tiba-tiba teringat akan pecahan vas yang ada di bawah itu. Aku tak mau kalau kau melakukan hal bodoh lagi,"jawab Aaric berbohong.      

Seketika wajah Keyla memerah. "Maafkan kebodohanku tadi Alex, aku hanya terlalu takut berpisah darimu. Aku sudah tak bisa…"     

"Sttt…jangan bicara yang tidak-tidak, justru aku yang tak mau berpisah darimu. Kau sudah membuatku gila, jadi jangan pernah berpikir bisa lari dariku lagi Keyla Sharov. Jangan pikir karena kau saat ini sudah kaya, jadi kau bisa mencari penggantiku dengan mudah."Aaric langsung memotong perkataan Keyla dengan cepat.      

Keyla langsung memeluk Aaric kembali dengan cepat. "Tak mungkin aku mencari penggantimu Alex, tak mungkin."      

Aaric terkekeh, ia pun membalas pelukan Keyla dengan erat. Bayangan Elsa pun sudah tak muncul lagi dalam benak Aaric saat ini, Aaric baru melepaskan pelukannya dari Keyla saat Bruce dan Loren masuk ke dalam rumah. Kedua asisten itu sempat terkejut saat melihat ada pecahan vas di lantai, akan tetapi setelah melihat kode yang diberikan sang tuan akhirnya keduanya langsung diam.      

"Maaf mengganggu tuan, pengacara tuan Feodor Litvinova ingin berbicara dengan anda dan Nona Keyla,"ucap Loren pelan.     

"Ingin berbicara denganku dan Keyla?"     

"Betul Tuan, sepertinya ada hal penting yang ingin dibicarakan dengan anda berdua." Bruce menjawab pertanyaan Aaric dengan cepat.      

"Ok, biarkan dia masuk."      

"Siap,"jawab Loren dan Bruce kompak.      

Setelah Bruce dan Loren pergi Keyla mencengkram tangan Aaric. "Aku takut Alex."     

"It's ok, ada aku Key. Pria itu tak mungkin berani macam-macam,"jawab Aaric lembut mencoba menenangkan Keyla.      

"Tapi dia sudah mengkhianati Feodor, tak menutup kemungkinan dia akan macam-macam pada kita Alex."      

Aaric tersenyum, ia senang Keyla bisa berpikir sejauh itu. "Dia tak akan berani, percaya padaku,"     

"Kenapa kau seyakin itu?"tanya Keyla penasaran.     

Aaric mendekatkan wajahnya ke telinga wajah Keyla. "Karena aku memegang kartu as pengacara cabul itu."     

Kedua mata Keyla menyipit. "Pengacara cabul?"     

Aaric menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, ia kemudian mengajak Keyla untuk duduk karena Victor Anosov bersama asistennya masuk ke dalam rumah. Pria bermata biru seperti Keyla itu duduk diruang tamu dengan sedikit gelisah, padahal sebenarnya seorang Victor Anosov dikenal sebagai pengacara arogan dan tak biasanya ia akan seperti itu. Hanya pada Aaric saja ia memperlihatkan ketakutannya yang besar.      

"Akhirnya kita bisa bertemu Tuan Anosov, aku rasa kami tak perlu memperkenalkan diri,"ucap Aaric pelan membuka percakapan.      

Victor Anosov mengangkat wajahnya dan menatap Aaric dengan takut. "Tentu saja tidak Tuan, saya sudah cukup mengenal anda dan Nona Litvi akh maksudnya Nona Sharov."      

Aaric terkekeh. "Ok, katakan apa yang ingin kau informasikan pada kami berdua."      

Victor Anosov menelan ludahnya dengan cepat, setelah menenangkan diri akhirnya pria itu menjelaskan semuanya pada Aaric dan Keyla dengan jelas. Termasuk pergantian nama belakang Keyla yang sudah resmi berubah menjadi Sharov, Victor Anosov juga menjelaskan bahwa semua aset yang berusaha dicuri Feodor Litvinova sudah berhasil diamankan sehingga Keyla bisa tenang.     

"Anda juga tak perlu khawatir Nona, Feodor dan anak istrinya dijamin tak akan bisa lagi datang ke tempat ini. Mereka juga tak akan bisa datang ke perusahaan anda, jadi anda tak usah khawatir,"ucap Victor Anosov pelan menutup penjelasannya.      

"Good, aku senang mendengarnya. Dan satu lagi yang harus kau urus Victor, kedepannya Keyla akan tetap tinggal bersamaku di Seoul. Jadi aku minta kau mengurus perusahaan milik Keyla dengan baik, carikan seorang profesional untuk mengurusnya dengan baik. Aku tak mau Keyla dipusingkan masalah itu, apa kau bisa melakukannya untukku Victor?"tanya Aaric pelan penuh penekanan.      

Victor membuka mulutnya lebar. "Anda akan tinggal di Seoul?"     

Keyla tersenyum. "Iya, mana mungkin aku tinggal terpisah dari tunanganku."      

"Tapi bagaimana bisa anda…"     

Brak….     

"Apa kau tak mendengar apa yang aku katakan tadi Victor?"Aaric langsung memotong perkataan Victor Anosov dengan cepat setelah menggebrak meja di hadapannya.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.