You Are Mine, Viona : The Revenge

Bekerja sama



Bekerja sama

03 tahun kemudian.     
0

Endurance Sky Building     

Aaric membuka kedua matanya setelah dibangunkan Loren dari tidur siangnya karena hari ini ia harus meeting bersama ayah dan kakaknya di kantor sang ayah yang masih satu komplek dengan kantornya.      

"Tuan besar sudah menunggu kita tuan,"ucap Loren pelan.     

"Tunggu Loren, aku harus mencuci wajahku dulu,"jawab Aaric sambil menguap.      

"Siap Tuan."     

Setelah semua nyawanya terkumpul Aaric kemudian berjalan menuju kamar mandinya untuk mencuci wajah, Aaric kembali tertidur saat sedang beristirahat. Dan bayangan cinta pertamanya kembali muncul, Keyla Sharov yang sudah ia cari selama satu bulan terakhir ini dan belum berhasil. Keyla menghilang, di Seoul dan St Petersburg orang-orang Aaric tak berhasil menemukannya. Bahkan rumah dan perusahaan pengolahan ikan milik Keyla pun kini sudah berganti kepemilikan pada orang lain sejak dua tahun yang lalu, Keyla benar-benar menghilang bak ditelan bumi dan Aaric kebingungan mencarinya. Selama hampir 3 tahun tinggal di Ottawa, Aaric memang tidak menghubungi Keyla satu kalipun oleh karena itu ia tidak tahu perkembangan yang terjadi pada Keyla. Sehingga akhir-akhir ini Aaric selalu memimpikan malam terakhirnya bersama Keyla di Seoul 3 tahun yang lalu.      

Aaric kehilangan jejak Keyla, padahal dulu saat mereka akan berpisah Keyla sudah berjanji akan menunggunya. Tapi kenyataannya Keyla justru menghilang dan sulit untuk ia temukan.      

"Dimana kau Key, aku rindu padamu,"ucap Aaric lirih sambil menatap kaca besar yang ada di hadapannya     

Wajah Aaric kini terlihat semakin dewasa dan sangat mirip dengan Fernando yang pasti sama seperti kakaknya Abby, kalau orang yang tak mengenal mereka dengan baik akan sulit untuk membedakannya. Karena Abby dan Aaric benar-benar bak pinang dibelah dua, tak ada perbedaan yang terlihat kecuali cara bicara mereka.      

Setelah membasuh wajahnya dengan air Aaric lalu keluar dari kamar mandi dan bergegas pergi ke gedung utama dari komplek Endurance Sky Building, kantor sang ayah.      

Saat Aaric keluar dari ruangannya para staf wanita nampak mulai bersikap sopan, mencoba mencari perhatian Aaric. Mereka berlomba-lomba mencari perhatian Aaric yang dikenal sangat dingin pada wanita, Aaric sama sekali tak mempunyai kekasih selama ia kembali ke Ottawa. Padahal puluhan gadis cantik berlomba-lomba mendekatinya, mulai dari artis, model penyanyi atau anak pejabat namun tak ada satupun dari mereka yang digubris oleh Aaric. Berbeda dengan Abby yang beberapa kali tertangkap kamera paparazi tengah berkencan dengan beberapa wanita berbeda dalam satu tahun.      

Meski masih berada dalam satu komplek namun karena luasnya komplek perkantoran Endurance Sky Building alhasil Aaric membutuhkan waktu hampir 10 menit untuk sampai di ruangan sang ayah.      

"Sorry i'm late,"ucap Aaric basa-basi ketika sudah masuk ke dalam ruangan ayahnya.     

Semua orang yang ada di ruangan itu menoleh termasuk saudara kembarnya dan ayahnya sendiri.     

"It's ok, semuanya belum dimulai. Ayo masuk Son,"jawab Fernando sambil tersenyum.      

Aaric pun langsung duduk di kursinya yang berada di hadapan kakaknya, sementara kedua asistennya duduk di kursi belakang bergabung dengan kedua asisten Abby.     

"Oke karena semuanya sudah datang, maka sekarang kita bisa mulai presentasinya,"ucap Justin pelan membuka percakapan.      

"Hari ini kita akan mengevaluasi proyek energi terbarukan kita yang sedang dikerjakan di gurun Sahara, pemasangan alat-alat yang digunakan untuk menangkap sinar matahari sudah hampir selesai dipasang. Karena itu adalah proyek besar kita dengan pemerintah Mesir, maka kita tak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun. Karena jika proyek kita ini berhasil maka energi terbarukan yang sedang kita kerjakan ini di masa depan bisa digunakan oleh seluruh umat manusia dan menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, dengan begitu maka ekosistem di bumi akan lebih terjaga sampai puluhan ribu tahun lagi,"ucap Justin kembali menjelaskan sedikit soal mega proyek energi matahari yang sedang mereka kerjakan.      

Fernando tersenyum saat mendengar perkataan Justin, ia nampak sangat puas dengan hasil pekerjaan anak buahnya yang sedang memasang panel panel surya yang akan menangkap banyak sinar matahari yang bisa digunakan untuk menghidupkan turbin listrik yang sudah mereka buat di gurun Sahara. Sebenarnya Fernando ingin langsung memasang seluruh permukaan gurun Sahara dengan panel panel surya yang ia produksi sendiri, akan tetapi karena terbatasnya hak izin akhirnya Fernando hanya bisa memakai sedikit bagian dari gurun Sahara yang berbatasan dengan Mesir. Karena Mesir adalah satu-satunya negara yang langsung berkata 'ok' saat Fernando mengajak kerjasama.     

"Sebenarnya lebih maksimal kalau kita memakai samudra Atlantik untuk memasang panel panel surya itu, sehingga kita tidak mengalami kesulitan hak izin atau apapun itu namanya dengan negara-negara lain yang ikut mengklaim wilayah gurun sahara seperti saat ini,"celetuk Aaric tiba-tiba.      

"Memang, tapi resikonya juga sangat besar Aaric. Kita belum mampu untuk memberikan jaminan keselamatan yang tinggi untuk pekerja kita, apabila pemasangan panel panel surya itu dilakukan di samudra Atlantik. Kau ingat bukan dengan percobaan yang pernah kita lakukan satu tahun lalu? Aku tak mau ada korban jiwa lagi yang jatuh Aaric, bukan masalah kita bisa mengganti rugi pada keluarga korban atau tidak. Tapi lebih ke kemampuan kita dalam menjaga keselamatan para pekerja dan rasanya sangat egois jika kita memaksakan suatu pekerjaan yang memiliki tingkat keselamatan yang rendah,"jawab Abby dengan cepat, mencoba untuk memberikan penjelasan kepada sang adik dengan mengungkit kejadian naas yang menimpa para karyawan Endurance Corporation yang 1 tahun yang lalu sempat mencoba untuk memasang panel panel surya di samudra Atlantik sebelum akhirnya kapal mereka karam dan sekitar 20 orang staf yang sedang bekerja saat itu meninggal dunia.      

Aaric pun langsung terdiam, proyek percobaan di samudra Atlantik kala itu ada dalam pengawasannya secara langsung bersama sang kakak.      

Melihat kedua putranya saling beradu pendapat membuat Fernando tersenyum, ia bangga melihat kedua putranya sudah mampu berpikir jauh melebihi ekspektasi yang ia harapkan.      

"Apa kau yakin proyek di gurun Sahara tak jauh lebih aman? Masih ingat dengan para teroris yang mencoba menyabotase perusahaan-perusahaan lain yang pernah melakukan hal serupa bukan?"tanya Aaric serius.     

"Iya aku tahu, karena itulah kita meminta bantuan pemerintah Mesir. Dengan adanya jaminan dari pemerintah Mesir aku yakin para perampok atau teroris sekalipun tak akan berani mengganggu kita,"jawab Abby kembali penuh keyakinan.      

Aaric menganggukkan kepalanya, ia terlibat setuju dengan perkataan sang kakak. Setelah mendengar perdebatan antara Aaric dan Abby yang akhirnya mencapai titik temu akhirnya meeting pun kembali dilanjutkan, kali ini Harry yang memulai presentasi dihadapan semua orang yang datang.      

Secara diam-diam Fernando mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto kedua putranya yang sedang sangat serius mengikuti meeting, ia ingin mengirimkan foto yang baru ia ambil pada sang istri yang ada di rumah sakit.      

"Lihat kedua putra tampanku ini, mereka benar-benar putraku." Tulis Fernando pada pesan yang ia kirimkan pada Viona.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.