You Are Mine, Viona : The Revenge

Dokter terbaik Vs rumah sakit terbaik



Dokter terbaik Vs rumah sakit terbaik

0Denise dan Kate duduk di baris belakang melihat teman-teman satu angkatannya mulai memperkenalkan diri satu persatu, termasuk dokter wanita yang sebelumnya menyela pembicaraan mereka.     
0

"Jadi namanya Gloria, pantas saja menyebalkan,"celetuk Denise lirih mengomentari sesi perkenalan Gloria dihadapan para dokter muda lainnya.     

Kate tersenyum. "Jangan salahkan namanya."     

Denise langsung menoleh ke arah Kate. "Iya si, hanya saja dokter itu tak pantas menyandang nama Gloria. Merusak nama yang bagus saja."     

Kate terkekeh mendengar perkataan Denise, teman barunya itu ternyata menyenangkan.     

Karena Kate dan Denise duduk dibaris paling belakang mereka tak berkesempatan maju untuk memperkenalkan diri, keduanya hanya mengangkat tangannya ke udara saat namaya dipanggil sebagai bentuk perkenalan. Sesi perkenalan singkat itu pun akhirnya selesai karena para dokter muda itu diminta ke divisinya masing-masing dan sialnya Gloria berada dalam divisi yang sama dengan Denise dan Kate. Sama-sama di bagian dokter umum, sial!     

Denise terlihat menggerutu sepanjang jalan saat mengikuti seorang dokter senior yang akan membawa mereka ke tempat tugas masing-masing, Gloria benar-benar sangat bossy dan hal itu membuat Denise muak. Padahal Denise yang jelas-jelas princess kesayangan keluarga Willan saja biasa saja, namun ini ada orang menyebalkan tiba-tiba sok berkuasa hanya karena punya kenalan seorang dokter senior dan Denise berniat mengusut hal ini. Karena setahunya setiap dokter yang masuk ke rumah sakit Global Bros haruslah menjalani seleksi yang ketat, bukan karena relasi.     

"Ok, kita sudah sampai. Tempat ini adalah tempat kalian bekerja dan karena kalian semua masih dokter muda maka semuanya akan bekerja di ruangan yang sama, hormati senior dan bersikaplah baik dengan sesama dokter muda. Ingat kita bekerja dalam tim,"ucap seorang dokter senior dengan keras yang membawa mereka dari ruangan meeting.     

"Siap dok, kami mengerti." Sekitar sepuluh dokter muda termasuk Kate dan Denise menjawab kompak perkataan sang dokter senior yang bernama dokter Benny.     

"Baiklah, selamat bekerja dan perhatikan papan pengumuman itu. Kalian sudah dibagi menjadi dua kelompok yang akan bertugas pagi dan malam mulai minggu depan, jadi jangan ada yang salah jadwal."     

Gloria yang berada didekat papan pengumuman yang berisi jadwal praktek para dokter langsung melihat kelompoknya, kedua matanya membulat sempurna saat melihat ada nama Kate di kelompoknya. Tanpa Kate dan Denise sadari tadi saat mereka berganti pakaian Gloria melihat luka di wajah Kate dan hal itu membuatnya jijik, tanpa ada rasa sungkan Gloria langsung mengangkat tangannya tinggi-tingi dihadapan dokter Benny. Dia berusaha mencari perhatian dokter Benny.     

"Ya Gloria, ada apa?"     

Gloria langsung menunjuk ke arah Kate. "Aku tak mau satu kelompok dengannya, wajahnya mengerikan. Aku tak akan bisa konsentrasi bekerja jika melihat wajahnya yang buruk rupa itu."     

Mendengar perkataan Gloria semua dokter muda lainnya langsung menoleh ke arah Kate, termasuk Denise yang tak menyangka akan melihat adegan tak sopan seperti itu pada temannya.     

"Aku tak bohong, wajahnya rusak. Dia punya bekas luka mengerikan diwajahnya dan aku tak mau satu tim dengannya. Bagaimana kalau para pasien takut padanya, aku tak bisa bekerja dalam tim seperti itu,"ucap Gloria kembali.     

Para dokter muda lainnya langsung saling berbisik sembari terus menatap jijik ke arah Kate yang rambutnya menutupi setengah wajahnya, melihat kegaduhan itu dokter Benny langsung bertindak. Sebagai dokter senior ia tak akan membiarkan terjadi perundungan pada salah satu dokter muda seperti itu di depan matanya.     

"Menjadi dokter tak harus memiliki wajah atau tubuh yang sempurna, menjadi dokter adalah panggilan hati. Jadi menurutku tak masalah jika ada salah satu dokter yang memiliki satu atau dua kekurangan di wajah atau tubuhnya, selama ia bisa bekerja dengan baik maka itu tak masalah. Karena kita semua ada disini untuk menolong pasien bukan untuk menyenangkan pasien,"ucap dokter Benny panjang lebar.     

"Pppffttt..."Denise yang tak bisa menahan diri akhirnya tertawa puas sambil menutup mulutnya, ia senang sekali ternyata ada dokter yang baik dan ia berjanji akan membantu dokter Benny mendapatkan promosi. Denise sudah mengingat nama dan wajah dokter baik hati yang baru saja mematahkan perkataan Gloria.     

Gloria langsung mengepalkan tangannya, ia kesal sekali ada yang membela dokter berwajah buruk itu didepan matanya. Apalagi si Denise sialan itu yang mengejeknya, Gloria bersumpah akan mempersulit pekerjaan Denise dimasa yang akan datang.     

Dokter Benny mendekati Kate dan menepuk pundaknya perlahan. "Tenang Kate, dirumah sakit ini aku akan pastikan kau tak akan mendapatkan perundungan apapun. Rumah sakit ini tak pernah menilai seorang dokter hanya dari penampilan fisiknya saja."     

"Terima kasih dok."     

"Ini bukan apa-apa Kate dan untukmu Gloria, ini adalah kesalahan pertama yang akan kulihat darimu. Aku berharap dimasa yang akan datang kau tak melakukan hal ini lagi, karena percayalah apa yang kau lakukan tadi pada Kate akan membuatmu mendapat masalah besar. Management rumah sakit tak akan mentolerir hal-hal semacam itu terjadi, jadi jangan sampai kau ulangi lagi. Apa kau mengerti, Gloria?"     

Wajah Gloria langsung pucat, dengan keringat yang mengucur dari keningnya Gloria menjawab lirih pertanyaan dokter Benny. Ia juga berjanji tak akan melakukan hal serupa lagi dimasa depan, Gloria lupa kalau di rumah sakit Global Bros banyak dokter yang jujur dan sangat menjujung tinggi peraturan yang berlaku tak seperti salah satu dokter senior kenalannya yang membuatnya bisa masuk di rumah sakit Global Bros.     

"OK, aku anggap masalah ini selesai dan selamat bertugas. Ingat kalian masih dalam tahap percobaan tiga bulan di rumah sakit ini, jadi jangan buat kesalahan jika ingin menjadi bagian dari rumah sakit Global Bros,"ucap dokter Benny kembali mengingatkan semua orang tak hanya Gloria yang saat ini sudah tertunduk tanpa suara.     

"Baik dok, kami mengerti."     

Dokter Benny tersenyum. "Ok selamat bekerja."     

Setelah berkata seperti dokter Benny kemudian meninggalkan ruangan para dokter muda itu untuk kembali melanjutkan pekerjaannya kembali, tak lama setelah dokter Benny pergi terlihat beberapa dokter muda yang sudah akrab dengan Gloria langsung menghampirinya. Mereka berusaha menenangkan Gloria yang baru saja terkena teguran dokter Benny dihadapan semua orang, sementara itu Denise langsung mengajak Kate duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Denise terlihat sangat puas sekali melihat Gloria tak berkutik, ia ingin sekali menggodanya kembali jika tidak ditahan oleh Kate.     

Saat semua orang sudah tenang tiba-tiba datang dua orang dokter senior ke ruangan itu, kedua dokter itu meminta para dokter muda yang baru bergabung hari ini untuk ikut melakukan kunjungan pada para pasien sekaligus menunjukkan cara kerja mereka di rumah sakit Global Bros. Beruntung Kate dan Denise satu kelompok dan terpisah dengan Gloria sehingga mereka bisa bekerja dengan baik dan tenang, saat sedang melakukan pemeriksaan Kate tersenyum penuh arti. Sebuah senyuman yang tak dapat di deskripsikan siapapun yang melihatnya termasuk Gloria yang sejak tadi terus memperhatikan gerak-gerik Kate meski saat ini ia sedang memeriksa pasien yang berbeda.     

"Aku harus memasang kedua mataku pada si buruk rupa itu, aku tak boleh kalah darinya. Akulah yang akan mengisi slot dokter tetap di rumah sakit ini bukan si buruk rupa itu atau temannya yang menyebalkan itu,"ucap Gloria dalam hati, Gloria sudah diberitahu oleh dokter senior yang membawanya masuk ke rumah sakit Global Bros bahwasanya hanya akan ada 5 dokter saja yang akan diterima sebagai dokter tetap di rumah sakit Global Bros. Karena itulah ia harus mengalahkan para pesaingnya dengan berbagai cara, demi gaji besar ia akan melakukan apapun.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.