You Are Mine, Viona : The Revenge

Tanggung jawab



Tanggung jawab

0Abby nampak pasrah mendengar semua perkataan sang ayah yang sudah memerintahkan anak buahnya untuk mengepung apartemen yang sedang ditinggali oleh Ruben Olivera, setelah selesai melakukan investigasi akhirnya diketahui kalau otak dibalik peristiwa penyusupan yang dilakukan oleh kelima orang hacker itu didalangi oleh Ruben Olivera sang pemimpin mafia dari Sisilia yang cukup disegani. Akan tetapi Ruben lupa dimana tempatnya berada saat ini, saat ini ia sedang berada di daerah kekuasaan Fernando Grey Willan. Pria yang sudah puluhan tahun disegani banyak orang. Bahkan para polisi dan pejabat saja juga berusaha menghindari Fernando karena tak mau mencari masalah dengannya.     
0

"Relax, Son. Daddy tak akan melukai anak-anaknya, jadi kau tak usah khawatir,"ucap Fernando pelan ketika anak buahnya sudah mulai bergerak menuju apartemen Ruben Oliviera.     

Abby tersenyum samar. "Thanks, Dad."      

"Tapi kau harus ingat, Son. Daddy tak suka berhubungan dengan anak-anak dari pria itu, tak ada yang bisa menjamin kalau anak-anak dari pria itu tak memiliki niat jahat padamu. Jadi lebih baik mulai saat ini kau menjaga jarak dari mereka, terutama gadis yang baru saja kau beri kejutan di salah satu hotel kita."     

"Natalie, aku tak punya hubungan dengannya, Dad,"jawab Abby dengan cepat mencoba memberikan penjelasan pada sang ayah.      

Fernando tersenyum, ia kemudian menepuk pundak putra kebanggaannya itu dengan perlahan. "Itu baru putraku."     

Abby pun menipiskan bibirnya merespon perkataan sang ayah, ia kemudian mengeluarkan ponselnya untuk berbicara dengan Travis yang saat ini masih berada di Sisilia. Ia ingin meminta Travis menjauh dari rumah Ruben Oliviera, pasalnya saat ini anak buah sang ayah sedang dalam perjalanan menuju rumah Ruben Olivera untuk memberikan peringatan kepada pria itu.     

Fernando yang sedang berada di lift kemudian menegaskan kembali pada Justin dan Harry untuk mengurus masalah Ruben Oliviera, ia tak mau ada yang tersisa dari pria itu termasuk kekuasaannya. Fernando sudah tahu apa tujuan sebenarnya dari Ruben Oliviera, karena itu ia langsung bertindak tegas dengan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan pria yang sudah berusaha menyakiti putranya itu. Fernando tak mempedulikan siapa pun orangnya ataupun sekuat apapun lawannya, selama orang itu berusaha mengusik kedamaian keluarganya terutama istri dan anaknya maka ia tak akan segan untuk membayar pembunuh berdarah dingin sekalipun untuk menghabisi mereka. Karena bagi Fernando istri dan anaknya adalah hal yang paling berharga untuknya.      

Setelah sang ayah dan anak buahnya pergi Abby tak lantas kembali ke rumah, dia justru duduk di ruangannya kembali menghadap laptop yang sudah menampilkan keadaan sekitar rumah Ruben Olivera yang berada di Sisilia.     

"Lalu apa yang harus kita lakukan Tuan?"tanya Marco pelan kepada ada Abby yang masih diam membisu selama hampir 30 menit.     

Abby memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sakit. "Aku tak tahu Marco, kau sudah tentu sudah tahu apa yang akan terjadi pada keluarga mereka jika Daddy sudah turun tangan. Harapanku saat ini adalah menyelamatkan anak-anak Ruben dan istrinya."     

"Apakah tindakan anda itu tidak menjadi bumerang untuk anda sendiri nantinya Tuan?"celetuk Jordan dengan cepat mencoba untuk mengingatkan Abby.     

"Aku tahu, karena itulah aku saat ini sedang memikirkan bagaimana caranya menyelamatkan mereka agar tidak diketahui oleh Daddy. Sedangkan apa yang baru saja aku lakukan untuk Natalie saja, Daddy sudah tahu. Kemungkinannya akan sangat sulit sekali aku menolong kedua gadis itu,"ucap Abby lirih, ia merasa sedikit bersalah jika Natalie dan Nelly ikut menjadi korban atas perbuatannya ayahnya.      

"Lebih baik anda memberikan peringatan saja kepada kedua gadis itu untuk segera meninggalkan ayahnya, Tuan. Dengan begitu anda tak terlibat secara langsung dengan kedua gadis itu yang akan membuat tyuan besar marah,"sahur Jordan kembali.     

Brak.      

Abby memukul meja yang ada di hadapannya dengan keras secara tiba-tiba.     

"Damn, kenapa aku tak berpikir ke arah sana. Thanks Marco, idemu luar biasa."     

Setelah berkata seperti itu Abby kemudian langsung menggunakan ponselnya untuk menghubungi Natalie yang berada di hotel terlebih dahulu, ia berbicara selama hampir 5 menit. Awalnya Natalie tak percaya dengan ucapan Abby, namun setelah Abby berbicara dengan suara yang cukup keras akhirnya Natalie pun sadar kalau Abby tidak sedang bergurau. Dengan menahan tangis Natalie kemudian mengatakan akan meminta kakak perempuannya segera keluar dari apartemen, Natalie sadar kalau ia takkan mungkin bisa meminta kakak laki-lakinya keluar juga dari apartemen. Pasalnya Victor adalah orang yang sangat terobsesi ingin menjadi seperti ayahnya, menjadi pemimpin mafia. Karena itulah Natalie hanya meminta kakak perempuannya saja untuk ikut pergi bersamanya.      

"Sekarang kirim seseorang untuk menyelamatkan Natalie dan Nelly, ingat jangan sampai apa yang kita lakukan ini diketahui, Daddyku,"ucap Abby pelan pada Marco dan Jordan.     

"Siap Tuan muda, anda tak usah khawatir. Aku punya seseorang yang bisa dipercaya melakukan tugas ini,"jawab Jordan dengan cepat.      

"Lakukan sekarang, Jordan. Hubungi orang itu untuk menjemput Natalie dan Nelly."     

Jordan menganggukkan kepalanya dengan cepat, ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Naomi, temannya untuk melakukan tugas yang diberikan oleh Abby. Abby benar-benar tak bisa berbuat apa-apa saat ini karena ayahnya sudah ikut campur, Abby tak mungkin melawan Fernando. Selain karena ia adalah putra kandungnya, Abby juga sadar bahwa kekuasaan ayahnya sepuluh kali lipat lebih kuat dari apa yang ia miliki saat ini. Karena itulah ia hanya bisa melakukan ini saja untuk menyelamatkan dua gadis itu saja tidak lebih, apalagi ia sudah mendapatkan peringatan dari sang ayah untuk tidak berhubungan dengan anak-anak dari Ruben Oliviera. Fernando sudah berulang kali menegaskan kepada kedua putranya untuk tidak menjalin hubungan serius dengan para gadis terlebih dahulu, Fernando tidak ingin kedua anaknya menikah terlalu cepat apalagi usia mereka saat ini bulu matang. Karena bagi Fernando seorang laki-laki bisa menikah dengan gadis manapun yang ia mau meskipun sudah berumur lebih dari 30 tahun, seperti dirinya dulu yang menikah di saat usianya sudah matang.      

Abby baru merasa tenang ketika orang yang diperintahkan Jordan untuk menyelamatkan Natalie dan Nelly sudah melapor pada Jordan, kalau dia sudah berhasil membawa kedua gadis itu menjauh dari apartemen tempat tinggal Ruben Oliviera. Saat ini mereka bahkan sudah berada di bandara, karena Natalie dan Nelly memutuskan untuk segera meninggalkan Kanada.     

"Sampaikan permintaan maafku pada Natalie dan Nelly,"ucap Abby pelan pada Naomi saat berbicara di telepon.      

"Anda tak usah khawatir Tuan, kedua gadis ini sudah paham. Mereka bahkan mengucapkan terima kasih kepada anda karena sudah diselamatkan,"jawab Naomi sambil tersenyum di ujung telepon.      

Abby tersenyum tipis mendengar perkataan namun ia kemudian menyerahkan ponsel yang ia pegang kepada Jordan kembali, Jordan pun kemudian terlibat pembicaraan yang cukup serius dengan Naomi sementara Abby langsung menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil memejamkan kedua matanya.      

Marco yang paham kondisi tuannya kemudian mendekatinya dan menepuk pundak tuan mudanya dengan perlahan untuk memberikan dukungan. "Anda sudah melakukan hal yang paling tepat, Tuan."     

Abby menipiskan bibirnya merespon perkataan Marco. "Menjadi anak Fernando Grey Willan mungkin adalah harapan banyak orang, tapi itu adalah sebuah tanggung jawab yang besar untukku."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.