You Are Mine, Viona : The Revenge

Penolakan Kayla



Penolakan Kayla

0Semua orang yang sudah terkejut mendengar perkataan Viona yang meminta Aaric untuk menikahi Kate dibuat tambah terkejut saat mendengar Kate menolak rencana Viona untuk menikahkannya dengan Aaric.     
0

"Apa maksudmu, nak?"tanya Viona bingung.     

Kate melepaskan genggaman tangan Viona dengan perlahan. "Saya tak mau menikah dengan pria yang tak mencintai saya dok, apalagi pria itu sudah dijodohkan dengan perempuan lain."     

"Dijodohkan, siapa yang dijodohkan?"     

"Aaric, bukankah dia sudah dijodohkan dengan wanita yang sudah dipilih oleh suami anda, dok,"jawab Kate pelan sambil melirik ke arah Fernando. "Denise yang mengatakannya padaku,"imbuh Kate kembali mempertegas ucapannya.     

Viona menghela nafas panjang, ia kemudian kembali meraih tangan Kate. "Awalnya suamiku memang punya niat untuk menjodohkan anak-anak kami, akan tetapi seiring bertambah usia Aaric dan Abby kami memutuskan untuk tak melanjutkannya rencana itu. Lagipula anak-anak teman kami yang awalnya dijodohkan dengan Aaric dan Abby ternyata sudah punya kekasih, jadi kami memilih untuk membatalkan rencana kami dan membiarkan anak-anak kami mencari pasangannya sendiri-sendiri."     

"Tapi tetap saja saya menolak dok,"sahut Kate tegas.      

"Kenapa?"tanya Viona lirih hampir tak terdengar.      

"Tiga tahun yang lalu aku sangat mencintainya, aku mempercayakan masa depan kepadanya dengan memberikan kesucianku pada Aaric. Akan tetapi harapanku akan Aaric ternyata terlalu besar karena ia lebih memilih meninggalkanku karena patuh kepada ayahnya, janjinya padaku saat itu adalah langsung menghubungiku begitu tiba di Ottawa. Tapi nyatanya tidak, selama dua minggu aku menanti kabar darinya dengan setia yang aku dapatkan hanya rasa kecewa sampai akhirnya aku mengetahui kalau sedang hamil. Tak lama setelah aku mengetahui ada makhluk kecil di dalam perutku, aku kehilangannya sebelum bisa merasakannya bertumbuh. Dan saat ini jika anda memintaku untuk menikah dengannya aku akan menolak dengan tegas, dulu dia sudah meninggalkanku dan anaknya satu kali bukan tidak mungkin di masa depan dia akan meninggalkanku lagi. Karena itulah aku sudah memutuskan untuk melepaskannya,"jawab Kate pelan dengan tegas, saat bicara Kate menahan dirinya untuk tak menangis. Sungguh meski Kate menolak tapi lain halnya dengan batinnya yang bergejolak saat ini.      

Viona menyeka air matanya perlahan. "Tapi kau pernah hamil cucuku, Kate. Darah dagingmu, mana mungkin aku melepaskanmu."     

Deg     

Sebuah gada besar menghantam dada Kate saat ini, ucapan Viona benar-benar membuat pertahanan yang ia buat runtuh.      

Dengan menggigit bibir bawah bagian dalamnya Kate meraih tangan Viona dan meremasnya dengan lembut.     

"Aku adalah gadis miskin yang tak punya orang tua, Nyonya. Aku tak sepadan dengan keluarga anda, aku cukup sadar diri akan itu. Sungguh apa yang sudah terjadi denganku dulu aku sudah merelakannya dan tak menuntut pertanggungjawaban siapapun lagi, yang aku inginkan sudah aku lakukan. Dengan memberitahu kebenarannya pada kalian semua sudah cukup dan aku tak berharap lebih dari itu, yang ingin aku lakukan saat ini adalah hidup normal. Melanjutkan pekerjaanku lagi, menjadi dokter bedah hebat seperti anda Nyonya Willan,"ucap Kate formal, Kate sengaja menyebut kata 'Nyonya' untuk menyentil ego Fernando yang sejak tadi diam tanpa suara.      

Air mata Viona menetes semakin deras mendengar perkataan Kate, hatinya semakin teriris saat mengetahui wanita yang sudah pernah mengandung cucunya menolak untuk masuk dalam bagian keluarganya.      

Aaric yang sejak tadi menjadi pendengar yang baik yang sudah tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi, tanpa bicara Aaric langsung menghampiri Kate dan mencengkram tangannya dengan kuat.      

"Aw…"     

"Ikut aku!"ucap Aaric dingin disertai tatapan membunuh saat bicara pada Kate.     

Viona yang terkejut melihat Kate ditarik paksa oleh Aaric langsung berdiri, namun gerakannya tertahan oleh Fernando yang langsung menahan tubuhnya.      

"Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya, mereka berdualah yang bisa mencari jalan keluarnya, babe,"ucap Fernando pelan menahan Viona yang ingin mengejar Aaric dan Kate pergi.      

"Iya benar Mom, biarkan Aaric dan Kate bicara. Mereka berdua butuh waktu untuk berbicara." Abby ikut bicara menimpali perkataan sang ibu.      

Viona yang sebenarnya masih lemas pun tak bisa melakukan apa-apa, ia lebih memilih kembali duduk dan membiarkan Aaric pergi. Setelah Viona duduk profesor Frank yang selama 30 menit terakhir menjadi pendengar yang baik kemudian mendekati Viona untuk memastikan jarum infus yang terpasang di tangannya dengan baik.      

***     

Mobil yang dikendarai Aaric akhirnya tiba di sebuah pinggiran hutan kecil, Aaric langsung melepaskan sabuk pengaman yang terpasang di tubuhnya dan menatap Kate dengan tajam.     

"Apa yang kau katakan benar? Apa kau pernah hamil anakku? Lalu kenapa dengan wajahmu? Kenapa kau mengubah identitasmu? Atas dasar apa aku harus percaya kalau kau adalah Kayla Sharov?"Aaric langsung memberondong Kate dengan di beberapa pertanyaan secara langsung.     

Kate diam, ia tak percaya Aaric meragukan dirinya setelah apa yang ia katakan di hadapan semua keluarganya.      

Melihat Kate diam emosi Aaric bertambah, secara kasar ia langsung mencengkram leher Kate dan mendorongnya ke kursi. "Katakan siapa dirimu? Siapa yang memerintahkan mu bicara seperti itu di hadapan keluargaku? Dimana Kayla Sharov yang asli kau sembunyikan?"     

Kedua mata Kate terbeliak lebar, ia tak percaya Aaric mengira dirinya adalah orang lain.      

"Jawab!!"hardik Aaric dengan suara meninggi.     

"Do it, Alex. Kalau aku ingin membunuhku lakukanlah, setidaknya kalau aku mati maka aku bisa beristirahat dengan tenang dan bertemu anakku di atas sana,"ucap Kate lirih.     

Aaric terdiam, cengkraman tangannya di leher Kate pun terlepas. Meskipun saat ini Kate sudah mengubah wajahnya namun kedua matanya masih sama, mata indah yang membuat Aaric jatuh cinta kepadanya pada pandangan pertama.      

Kate menyentuh lehernya yang sudah dibebaskan Aaric, satu detik yang lalu ia kira akan mati.     

"Tenang Alex, aku sudah memutuskan untuk tidak meminta pertanggung jawaban darimu. Aku saat ini hanya ingin hidup tenang dan melanjutkan hidupku secara normal, tidak seperti dulu saat aku masih menjadi pemuas nafsumu saat masih di Seoul,"ucap Kate pelan.     

Aaric menatap Kate dengan tatapan sayu, tatapan yang membuat Kate lemah.      

"Kau belum menjawab satupun pertanyaanku, Key,"ucap Aaric pelan.     

"Kau masih ingin tahu apa lagi? Bukankah aku sudah mengatakan semuanya di hadapan semua keluargamu, lalu apa lagi yang harus aku katakan lagi, Alex?"tanya Kate pelan sambil mengalihkan pandangannya ke arah menghindari kontak mata dengan Aaric.     

Aaric menggerakkan tangannya dan meraih wajah Kate agar menatapnya. "Tatap mataku, Key. Apa kau tak bisa melihat rasa rinduku padamu? Apa kau tak bisa melihat betapa besar kesakitan yang aku alami karena berpisah darimu? Apa kau tak bisa melihatnya, Key?"     

Plak…     

Secara mengejutkan Kate langsung memberikan tamparan di wajah Aaric.      

"Bagiku saat ini kau bukan siapa-siapa lagi, Alex!! Jadi jangan pernah bicara itu lagi padaku, yang menjadi korban adalah aku bukan kau!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.