You Are Mine, Viona : The Revenge

Anything for you



Anything for you

0Aaric sibuk menikmati ice cream saat Kate sedang mencoba cincin kawin di sebuah toko perhiasan yang lagi-lagi direkomendasikan oleh sang ibu, Aaric benar-benar menerima bersih. Ia hanya cukup membawa calon pengantinnya ke tempat tujuan yang sudah dipilihkan oleh sang ibu tanpa harus bersusah-susah.     
0

"Cincin dengan satu berlian besar adalah salah satu trend paling tenar saat ini, Nona,"ucap seorang staf toko perhiasan lembut sambil menunjukkan deretan cincin pernikahan yang memiliki harga fantastis.     

Melihat angka yang terpasang di tiap-tiap cincin itu membuat Kate menelan ludahnya dengan cepat, ia sebenarnya sudah tahu sejak dulu kalau Aaric bukan orang sembarangan mengingat kekuasaannya dulu di Seoul yang begitu besar pada saat ia memimpin sebuah agensi pencarian idol.     

"Aku ingin yang sederhana saja, jangan yang...."     

"Tidak, istriku tak boleh memakai cincin pernikahan yang sederhana!"Aaric menyahut dengan cepat.     

Kate dan sang staf toko yang sedang melayaninya pun langsung menoleh secara spontan ke arah Aaric.     

Aaric yang sudah menghabiskan ice creamnya kemudian berjalan mendekati Kate dan langsung menunjuk sebuah cincin yang memiliki berlian pink berbentuk oval yang cukup besar. "Aku suka cincin ini, kau bisa mencobanya, Key,"ucapnya pelan tanpa rasa bersalah.     

Sang staf toko pun langsung mengeluarkan cincin yang dimaksud Aaric dari tempatnya penuh semangat.     

"Pilihan anda tepat, Tuan muda. Cincin ini adalah koleksi terbaru kami, meski banyak yang sudah menggunakan cincin berlian berwarna pink dengan bentuk oval seperti ini tapi kami bisa jamin kalau cincin ini adalah yang terbaik di kelasnya. Berlian ini bersalah dari berlian super langka yang berasal dari Rusia."     

Satu alis Kate langsung terangkat saat mendengar nama Rusia disebut. "Dari Rusia?"     

"Iya nona, berlian ini berasal dari Rusia dan sangat langka. Dan akan sangat sempurna sekali jika di jari manis anda tersemat cincin ini pada hari pernikahan anda,"jawab sang staf toko dengan lancar, sebagai seorang pramuniaga ia benar-benar sempurna.     

"Berapa harganya?"Kate bertanya tanpa sadar.     

"USD 4,637 juta, nona."     

Wajah Kate langsung memutih seketika, meski tak terlalu pandai pada pelajaran matematika namun Kate tahu kalau USD 4,637 juta ada adalah jumlah yang sangat banyak dan ia tak mungkin menggunakan cincin semahal itu. Kate masih cukup waras untuk langsung menolak cincin super mahal itu, Aaric yang sudah jatuh cinta dengan cincin itu pun nampak terkejut karena Kate menolak menggunakan cincin itu.     

Karena tak mau berdebat di hadapan orang asing Kate langsung menarik tangan Aaric menjauh dari etalase toko ke arah pintu.     

"Jangan cari masalah denganku, Aaric,"ucap Kate ketus.     

"Aaric, kau sudah tak memanggilku dengan nama Alex lagi?"ejek Aaric pelan menggoda Kate.     

Kate langsung mengibaskan tangannya di udara. "Tidak, aku tak sedang ingin membahas itu. Jadi jangan mengalihkan pembicaraan."     

"Mengalihkan pembicaraan bagaimana?"tanya Aaric bingung.     

"Cincin, kita sedang membahas cincin saat ini. Jadi jangan alihkan ke pembahasan lain, apalagi tentang nama panggilanmu itu. Lagipula Aaric ataupun Alex sama saja, kan? Keduanya tetap namamu,"jawab Kate ketus.     

Aaric terkekeh. "Baiklah kita bahas cincin saja, ada apa dengan cincinnya? Kau tak suka yang itu? Tenang saja toko ini adalah toko terbaik, dulu Mommy dan Daddy juga membeli cincin pernikahan mereka disini. Begitu juga dengan kedua orang tua Denise."     

"Bukan masalah itu, hanya saja aku tak mau cincin semewah itu. jika kau memakainya maka akan mengundang banyak mata untuk menatapku nantinya, Aaric. Dan aku tak mau jika hal itu terjadi, kau tak tahu apa yang ada di pikiran orang lain pada kita, bukan? Maka dari itu aku tak mau memancing hal-hal semacam itu, aku ingin menggunakan cincin yang sederhana saja. Toh nantinya aku akan tetap bekerja dan tak mungkin bukan jika aku menggunakan cincin secantik dan semahal itu untuk bekerja,"ucap Kate panjang lebar menjelaskan alasannya menolak cincin pilihan Aaric yang sangat cantik dan mahal itu dengan masuk akal.     

"Kau akan menjadi menantu keluarga Willan, Key. Mana mungkin kau memakai cincin yang biasa saja, percayalah Mommy tak akan membiarkan hal itu terjadi,"sahut Aaric penuh keyakinan.     

Kate tersenyum tipis. "Benarkah? Tapi bagaimana jika sang Nyonya besar Willan sudah melakukan hal itu pertama kali?"     

"Apa maksudmu?"     

Kate bermain dengan ponselnya sebentar kemudian memberikannya pada Aaric. "Lihat sendiri,"ucapnya pelan.     

Aaric yang bingung kemudian menerima ponsel Kate dan membaca sebuah artikel yang baru ditemukan oleh Kate.     

"See, cincin pernikahan kedua orang tuamu adalah cincin ekslusif yang dirancang oleh ayahmu sendiri. Tak ada berlian mahan dan langka, yang ada hanya darah kedua orang tuamu yang tersimpan di cincin satu sama lain,"ucap Kate pelan memberikan penjelasan kembali pada Aaric meski Aaric sudah membaca artikel yang kini ada ditangannya.     

Kate tersenyum penuh kemenangan, ia yakin sekali Aaric tak akan bisa memaksanya lagi membeli cincin yang mahal saat ini.     

"Tapi kau adalah menantu di keluarga Willan, Kate. Mana mungkin kau memakai cincin yang biasa, sungguh hal itu sangat mustahil, Key."     

"Aku tak mungkin memakai cincin semahal itu Aaric, apalagi nanti aku akan tetap bekerja. Kau tak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran orang-orang saat melihatku bekerja dengan menggunakan cincin seharga jutaan dollar, aku tak mau memancing keributan Aaric."     

"Baiklah, sekarang kau bisa mencari sendiri cincin sederhana yang kau mau tapi ingat cincin itu harus tetap berasal dari toko ini. Kau tentu tak mau mengecewakan Nyonya besar Willan, bukan?"     

Kate mendengus, ia kemudian merebut ponselnya yang sedang dipegang Aaric dan langsung mendekati sang pelayan toko yang sejak tadi hanya tersenyum melihat perdebatan calon suami istri yang sangat manis itu. Kate pun mulai mencari cincin yang sesuai seleranya, meskipun cincin yang ada di toko tak ada yang harganya murah. Namun hal itu lebih baik daripada ia memakai cincin pernikahan serharga rumah mewah yang pastinya akan membuatnya menjadi bahan gunjingan lagi dan jujur saja Kate belum siap menghadapi hal semacam itu lagi, sudah cukup dirinya menjadi bahan bullyan pada saat awal-awal ia bekerja di rumah sakit sampai akhirnya membuat dokter Viona sang calon ibu mertua turun tangan untuk menghentikan bullyan yang ia dapatkan.     

Saat Kate sedang fokus pada cincin yang ada dihadapannya Aaric memberikan kode pada sang pelayan toko perhiasan itu untuk membungkus cincin berlian pink pilihan pertamanya itu, melihat kode yang diberikan oleh Aaric membuat sang pelayan toko itu kegirangan.     

Setelah melihat satu demi satu cincin berlian yang ada ditoko itu akhirnya pilihan Kate jatuh pada sebuah cincin berlian kecil yang memiliki model vintage, cincin yang tentu saja sudah tidak populer lagi jika digunakan dimasa ini.     

"Anda yakin memilih cincin ini, Nona?"tanya sang pelayan toko menyakinkan Kate.     

"Iya, aku suka desaignnya,"jawab Kate jujur.     

Sang pelayan toko menoleh ke arah Aaric perlahan dan menunjukkan cincin pilihan Kate, Aaric yang sejak tadi melipat kedua tangannya di dada kemudian mendekati Kate dan sang pelayan toko. Ia mengamati cincin yang kini ada ditangan sang pelayan.     

"Ok, ambil ini saja. Aku setuju dengan apapun pilihan istriku,"ucap Aaric pelan sambil tersenyum.     

  Jantung Kate langsung berdesir mendengar perkataan Aaric, rasa hangat yang sudah lama tak ia rasakan kini kembali lagi menghangat dalam dadanya.      

Bersambung.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.