You Are Mine, Viona : The Revenge

Mulai tertarik



Mulai tertarik

0Fernando menoleh dan menatap Kate dengan bingung.     
0

"Ada apa Kate?"     

Dengan takut Kate mengangkat wajahnya dan menatap Fernando, ia berdoa semoga Fernando tak mengenalnya.      

"J-jangan pecat mereka, ini hanya masalah kecil dan rasanya tak adil jika mereka harus dipecat. Bukankah rumah sakit ini masih membutuhkan banyak dokter baru?"     

Seketika ruangan itu pun hening karena kata-kata Kate, Fernando sendiri bahkan sampai membuka mulutnya lebar tanpa sadar. Begitu juga dengan para dokter lainnya yang berdiri di belakang Fernando.     

"Ini hanya sebuah candaan jadi rasanya sangat berlebihan jika harus memecat mereka semua, toh selama ini kami tetap bekerja dengan baik meski ada hal-hal semacam ini,"imbuh Kate kembali sambil tersenyum.     

"Mereka tidak bergurau Kate, mereka sengaja melakukan itu untuk mengejekmu. Apa kau tak ingat dengan sebutan nenek sihir yang selama ini mereka ucapkan padamu?" Denise yang sudah tidak sabar tiba-tiba ikut bicara, menimpali perkataan Kate sambil berdiri.     

Apa yang dilakukan Denise sontak membuat semua dokter muda yang sebelumnya dipecat oleh Fernando langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam, terutama Gloria yang terlihat sangat marah. Para dokter itu memberikan tatapan membunuh pada Denise dan hal itu langsung disadari oleh profesor Frank dan Fernando. What the hell, beraninya mereka memberikan tatapan seperti itu pada satu-satunya putri Willan.      

Kate tersenyum menatap Denise. "Bukankah selama ini kau yang menenangkan aku dan mengatakan kalau apa yang mereka lakukan hanyalah sebuah gurauan, Denise. Lalu kenapa sekarang kau harus marah?"     

"Iya tapi itu…"     

"Akan ada kebaikan setelah ada kata maaf, dan selalu ada kebahagiaan untuk sesuatu yang dimaafkan. Kata-kata ini pernah ibuku sampaikan padaku sebelum beliau meninggal beberapa tahun yang lalu dan sepertinya kini aku mengerti makna dari kalimat itu,"ucap Kate dengan cepat memotong perkataan Denise.      

Denise terdiam mendengar perkataan Kate, ia tak percaya Kate memilih memaafkan orang-orang yang sudah membelinya selama beberapa bulan terakhir ini padahal saat ini ia memiliki kesempatan untuk menyingkirkan mereka semua. Dengan mata berkaca-kaca Denise kemudian berjalan dengan cepat menuju panggung untuk menghampiri Kate.      

"Kalian dengar apa yang Kate ucapkan bukan, kalau besok kalian masih bekerja disini itu adalah karena belas kasih Kate yang besar untuk kalian. Jadi kalian jangan sombong lagi, terutama kau Gloria." Denise bicara dengan sarkas dan langsung menyindir Gloria secara terang-terangan.      

Setelah berkata seperti itu Denise langsung meraih tangan Kate dan mengajaknya turun dari panggung, meninggalkan Fernando yang masih terkejut dengan apa yang dikatakan Kate sebelumnya. Dari tempatnya berdiri profesor Frank tersenyum, ia bangga melihat putrinya berani bersikap seperti itu di hadapan semua orang.      

Tak lama setelah Denise dan Kate pergi Fernando pun turun dari panggung dan menyerahkan semuanya kepada profesor William untuk menyelesaikan kasus ini, seperti yang dikatakan Kate sebelumnya semua dokter yang sudah membullynya akhirnya tidak dipecat. Mereka hanya diberi sanksi administratif dan pengurangan nilai dalam masa percobaan mereka menjadi dokter di rumah sakit Global Bros dan hukuman itu adalah hukuman yang paling ringan yang pernah diberikan oleh Fernando selama ini. Kalau bukan karena 2 gadis muda yang membuatnya sadar bahwa dirinya sudah tidak muda lagi Fernando pasti tidak akan mengambil keputusan itu, ia kini yakin kalau rumah sakitnya membutuhkan dokter-dokter baru seperti Denise putri tercintanya dan Kate, dokter muda yang membuatnya mengingat akan sepak terjang Viona saat ia masih muda dulu.      

Tanpa Fernando ketahui Viona sudah melihat semua yang terjadi di ruang meeting itu, melalui panggilan video yang dilakukannya dengan suster Tina yang berada diruangan itu Viona melihat semua apa yang sudah terjadi termasuk apa yang dikatakan oleh Kate.      

"Dokter ini benar-benar istimewa, sungguh rumah sakit ini beruntung bisa mendapatkannya,"ucap Viona pelan mengomentari Kate.     

Karena semua yang ingin tahu sudah diketahui akhirnya Viona menutup panggilannya dan kembali berbaring di ranjang, rasa penasarannya pada Katerine Ivanov pun kini semakin besar. Tak lama Viona merebahkan tubuhnya pintu ruangan kembali terbuka dan masuklah Fernando dengan wajah yang berseri-seri, ia terlihat senang sekali.      

"Kenapa kau bahagia sekali? Kekacauan apa yang sudah kau buat kali ini? Kau tak membuat para dokter muda itu kencing di celana bukan,"tanya Viona pelan pada Fernando pura-pura tidak tahu dengan apa yang sudah terjadi.     

"Sepertinya dalam beberapa tahun lagi kau benar-benar bisa beristirahat dengan tenang, babe,"ucap Fernando dengan mata berbinar, mengabaikan pertanyaan Viona..     

Viona mengangkat satu alisnya. "Apa maksudmu?"     

Fernando menghela nafas panjang, ia pun kemudian menceritakan soal Kate pada Viona dengan penuh semangat. Meskipun sebenarnya Viona sudah tahu dengan apa yang kata katakan namun ia tetap menjadi pendengar yang baik untuk sang suami yang tengah membahas apa yang terjadi di ruang meeting. Termasuk dengan apa yang dilakukan Denise.      

"Dokter itu bisa menjadi penggantimu dalam beberapa tahun lagi, pada saat waktu itu tiba kau bisa berhenti dari pekerjaan ini dengan tenang dan bisa beristirahat di rumah menemaniku menghabiskan masa-masa indah kita yang sudah banyak sekali tersita untuk mengurus rumah sakit dan perusahaan. Kau masih ingat bukan dengan apa yang sudah pernah aku katakan kepadamu dulu bahwa aku ingin mengajakmu mengelilingi dunia, menikmati tempat-tempat indah berdua,"ucap Fernando pelan sambil membelai wajah Viona.      

Kedua mata Viona tiba-tiba terasa panas. "Jangan bicara seperti itu, ucapanmu membuatku sedih. Kita masih akan hidup seratus tahun lagi, kau ingat bukan?"     

Fernando terkekeh. "Aku tahu, hanya saja aku ingin memberikan semua itu padamu sebelum kita tak bisa berjalan."     

"Sudahlah jangan bicara seperti itu, aku masih cukup kuat untuk bekerja sampai sepuluh atau dua puluh tahun lagi dan…"     

Perkataan Viona terhenti karena Fernando tiba-tiba memeluknya dengan erat. "Maafkan aku kalau selama ini aku belum bisa mewujudkan ucapanku waktu itu padamu untuk mengajakmu mengelilingi dunia, tapi percayalah saat waktunya tiba aku akan membawamu ke semua tempat indah yang ada di dunia ini."     

"Aku lebih suka kita duduk di halaman setiap sore, melihat cucu-cucu kita tumbuh besar daripada bepergian seperti itu,"ucap Viona pelan.      

Fernando mengeratkan pelukannya pada Viona. "Dan untuk itu maka kau harus sehat dan jangan pingsan lagi atau aku akan membuatmu langsung berhenti dari rumah sakit saat itu juga."     

"Iya aku tahu, maaf sudah membuatmu khawatir."     

Fernando tak menjawab perkataan Viona, ia lebih memilih untuk terus menikmati waktunya saat ini memeluk Viona. Akan tetapi tiba-tiba Fernando melepaskan pelukannya dari tubuh Viona dan membuat Viona bingung.     

"Ada apa?"     

"Tidak, aku tak akan mengizinkan hal itu."     

Viona mengernyitkan keningnya. "Apa maksudnya?"     

"Cucu akh maksudnya aku belum mau memiliki cucu, Aaric dan Abby masih terlalu muda untuk menikah. Tugas mereka masih banyak dan aku belum setuju jika mereka menikah dalam waktu cepat, lagipula keluarga calon istri mereka juga pasti tak akan mungkin setuju jika mereka menikah dalam waktu cepat."      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.