You Are Mine, Viona : The Revenge

Sifat asli Derek



Sifat asli Derek

0Sepanjang perjalanan pulang menuju rumahnya Natasya terus tertawa, ia sangat senang melihat Charles Hector ditahan karena terbukti bersalah sudah menyuap para pejabat daerah.      
0

"Aku sangat bersyukur mengenalmu Derek, entah apa jadinya aku tanpa dirimu," ucap Natasya pelan sambil bersandar pada lengan Derek yang sedang mengendarai mobil.     

"Ini sudah tugasku Nyonya, anda jangan sungkan seperti itu," jawab Derek pelan berusaha tetap tenang mengendarai mobil.     

"Iya aku tau, tapi aku benar-benar sangat bersyukur Derek. Kau tak hanya hebat di ranjang, akan tetapi menghadapi orang-orang itu kau juga hebat," imbuh Natasya kembali dengan suara yang dibuat mirip anak kecil.     

"Aku akan terus melindungi anda Nyonya, tertanya musuh kita sama Nyonya," ucap Derek datar.     

Deg     

Natasya yang sedang bersandar di lengan Derek langsung menarik kepalanya, ia lalu duduk dengan baik dan menatap tajam pada Derek yang terlihat tersenyum.     

"Apa maksudmu Derek?"tanya Natasya bingung.     

"Aku juga membenci Fernando Grey Willan itu nyonya, dia benar-benar menyebalkan dan arogan. Aku sudah muak padanya dan sudah tak sabar ingin melihatnya hancur," jawab Derek dengan penuh dendam.     

"Katakan padaku apa yang sebenarnya sudah terjadi antara Fernando dengan dirimu Derek,"pinta Natasya serius.     

Perkataan terakhir Natasya membuat Derek tersenyum, ia lalu membelokkan laju setirnya ke arah sebuah taman kecil yang ada di pinggir jalan. Setelah mobil berhenti Derek kemudian melepaskan sabuk pengamannya, ia lalu duduk menyamping menatap Natasya yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip.      

"Ini adalah dendam lamaku pada Fernando Grey Willan, dia menolakku bekerja di kantornya saat aku baru lulus kuliah beberapa tahun yang lalu. Dia lebih memilih beberapa orang yang nilai IPK nya saja masih di bawahku, apalagi saat itu ada teman kuliahku yang justru diterima bekerja dengannya. Karena itulah aku sangat membenci pria itu, sampai akhirnya aku bekerja pada mendiang tuan Andy Kwan yang merupakan musuh bebuyutannya. Bisa bekerja pada tuan Andy adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan bagiku karena aku bisa melihat Fernando beberapa kali mengalami kesulitan saat tuan Andy melancarkan serangannya pada perusahaan Fernando, bahkan ketika tuan Andy meninggal pun aku bersyukur karena bisa bertemu denganmu Nyonya," ucap Derek pelan sambil menyentuh pipi Natasya, karena Derek sangat sibuk bekerja pada Andy Kwan ia hanya beberapa kali pacaran. Dan dengan Natasya lah ia merasakan kenikmatan dunia yang sesungguhnya sebagai laki-laki, karena itulah ia sangat menyukai Natasya.     

Senyum Natasya mengembang mendengar perkataan Derek, ia lalu meraih tangan Derek yang ada di pipinya lalu ia bawa kesalah satu payudaranya.      

"Aku milikmu seutuhnya Derek," jawab Natasya pelan sambil meremas tangan Derek yang sudah ada di payudaranya.      

"Nyonya…"     

"Yes Derek, aku milikmu. Jangan panggil aku Nyonya lagi, panggil saja dengan namaku,"sahut Natasya dengan cepat sambil menambah tekanan pada tangan Derek agar lebih kuat meremas payudaranya.     

Sebagai lelaki normal insting Derek pun datang, birahinya terpancing saat Natasya meletakkan tangannya di salah satu payudaranya. Tanpa malu Derek lalu meremas-remas payudara Natasya, bahkan tangan kirinya pun mulai melakukan hal serupa. Diperlakukan seperti itu oleh Derek membuat Natasya menggelinjang, pasalnya tangan Derek kini sudah masuk ke dalam blouse yang ia pakai dan memilin-milin puting payudaranya.      

"Derek akhh, aku tak tahan." Natasya mulai menceracau saat birahinya sudah naik.     

"Jangan disini Nyonya, kita pulang saja. Dirumah aku siap memuaskan anda," sahut Derek dengan cepat sambil menarik tangannya dari dalam pakaian Natasya.     

"Disini saja, aku sudah tak kuat Derek," rengek Natasya lirih sembari menarik tangan Derek dan membawanya masuk ke balik rok yang ia pakai.     

Deg     

Kedua mata Derek terbuka lebar saat tangannya merasakan ada cairan hangat di celana dalam yang dipakai oleh Natasya.     

"Nyonya anda…"     

"Ya aku sudah basah, aku menginginkan dirimu," jawab Natasya dengan cepat tanpa rasa malu.     

Wajah Derek memerah seketika, jantungnya pun berdetak sangat cepat saat ini saat tangannya sudah bisa merasakan bibir vagina Natasya yang sudah basah. Derek bisa langsung menyentuh area sensitif Natasya karena Natasya memang selalu memakai g-string yang hanya menutup sedikit bagian sensitifnya dan sangat mudah di sibak seperti yang dilakukan oleh Derek saat ini, ia meraba-raba bibir vagina Natasya yang sudah berbentuk seperti kupu-kupu.      

"Derek akhhh…"     

"Stttt, nikmati saja. Dan jangan bersuara," Derek memotong perkataan Natasya saat ia berhasil memainkan bagian klitoris Natasya tanpa membuka rok yang dipakai Natasya, bergaul dengan Natasya membuat sisi liar Derek bangkit.     

Natasya pun menuruti perintah Derek, ia menutup mulutnya dengan satu tangannya. Berakting seperti seorang gadis yang masih polos dengan suara erangan yang membuat Derek makin terpancing, dibalik roknya Natasya sudah membuka lebar kedua pahanya. Ia mempersilahkan Derek memainkan jarinya di vaginanya yang sudah berdenyut, saat Natasya sedang menikmati permainan jari Derek tiba-tiba ia melihat ada mobil polisi dari arah belakang. Dengan cepat ia menarik tangan Derek dari area sensitifnya dan langsung memasukkannya kedalam mulutnya, Natasya membersihkan tangan Derek dan menikmati cairannya sendiri dengan lahap.     

"Kau benar-benar liar Natasya, aku menyukainya," ucap Derek pelan, ia berani menyebut nama Natasya secara langsung ketika sedang terpancing birahi.     

"Cepat bersikap normal, ada polisi di belakang kita," bisik Natasya lirih sambil melepaskan jemari Derek yang sudah dibersihkan dari cairan cintanya.      

Glek!     

Derek menelan salivanya perlahan mendengar perkataan Natasya, ia langsung melihat ke arah spion dan terkejut saat melihat dua orang polisi datang mendekati mereka saat ini. Dengan cepat Derek memakaikan sebuah cincin ke jari manis Natasya yang memang sudah ia persiapkan sebelumnya untuk melamar Natasya dari balik kemejanya, setelah berhasil memakainya cincin itu dijari Natasya dengan cepat Derek meraih tangan Natasya dan menciumnya. Derek berakting seolah baru saja melamar Natasya.      

Dok     

Dok     

Dok     

Suara pentungan yang dipegang oleh salah seorang polisi terdengar memukul kaca mobil Natasya, Derek yang sudah bersiap pun pura-pura kaget. Ia langsung menoleh ke belakang kearah dua polisi yang berdiri di samping mobilnya, dengan cepat Derek menurunkan kaca mobilnya.     

"Ada apa pak polisi?"tanya Derek pura-pura bodoh.     

"Apa yang kalian lakukan di pinggir jalan seperti ini? Kalian tidak sedang berbuat senonoh bukan!!" hardik seorang polisi berkulit hitam dengan suara meninggi.     

"Berbuat senonoh apa? Aku sedang melamar kekasihku, apa yang sedang kalian pikirkan memangnya!!" sahut Derek dengan suara tak kalah keras sambil menunjukan cincin berlian yang melingkar dijari manis Natasya.     

Kedua polisi itu langsung menoleh dan melihat ke arah jari manis Natasya yang diangkat oleh Derek, kedua polisi itu pun terlihat diam membisu beberapa saat karena sudah menduga yang tidak-tidak     

"Lagipula aku adalah seorang pengacara terkenal, mana mungkin aku berbuat seperti yang kalian tuduhkan itu. Kalian mau aku tuntut!!!" pekik Derek mengancam dua polisi yang ada dihadapannya sambil menunjukkan lencana pengacara yang terpasang di kerah jasnya, lencana yang ditunjukkan oleh Derek adalah sebuah lencana pengacara kelas A yang artinya dirinya adalah pengacara level tinggi yang sudah memiliki nama besar.     

Melihat rencana yang terpasang di kerah baju deret kedua polisi itu langsung terdiam seketika, mereka benar-benar tak menyangka kalau pria yang sedang mereka tuduh berbuat mesum ternyata adalah seorang pengacara besar.      

"Maaf pak, kami tak tau kalau anda…"     

"Makanya jangan asal tuduh, lagipula kekasihku adalah wanita baik-baik. Dengan tuduhan kalian tadi sudah membuat kekasihku merasa terhina, apa kalian mau bertanggung jawab atas tekanan batinnya?"tanya Derek dengan suara meninggi memotong perkataan polisi berkulit putih.     

"Maaf pak kami benar-benar tidak tau dan tidak sengaja, kami mohon maaf. Kami benar-benar tidak menyangka kalau anda sedang melamar kekasih anda," jawab sang polisi berkulit hitam ketakutan.     

"Ya sudahlah kalau begitu aku tak mau memperpanjang masalah ini, aku juga tak mau membuat kekasihku merasa sedih karena melihat kalian berdua sudah menuduh kami melakukan hal tidak senonoh seperti itu. Untuk kali ini aku mengampuni kalian namun jika suatu saat kita bertemu lagi lalu kalian melakukan kesalahan yang lain, maka jangan salahkan aku kalau aku akan membuat kalian meringkuk di penjara dan kehilangan pekerjaan kalian. Namaku adalah Alfonso Derek seorang pengacara terkenal yang ada di kota ini, aku harap kalian mengingat dengan baik namaku itu dan catat dalam memori kalian jangan sampai kalian berdua bertemu denganku dan berurusan lagi denganku," sahut Derek dengan nada meninggi.     

Mendengar nama Alfonso Derek disebut oleh pria yang ada di hadapannya kedua polisi itu langsung terdiam, mereka sudah mendengar nama itu dengan sangat baik.     

Karena Derek memang adalah seorang pengacara yang cukup terkenal di kota, jadi tak heran kalau para polisi mengenal namanya. Walaupun belum pernah bertemu secara langsung.      

"Baik pak, kami minta maaf sekali lagi. Kalau begitu kami permisi, silahkan lanjutkan perjalanan anda berdua," ucap sang polisi berkulit putih dengan sopan.     

Mendengar perkataan sang polisi membuat Derek akhirnya menyalakan mobilnya dan memacu mobilnya kembali untuk pulang ke arah kediaman Natasya, setelah cukup jauh dari para polisi itu Natasya tertawa terbahak-bahak. Ia tak menyangka akan semenyenangkan ini memiliki Derek yang seorang pengacara.     

"Kau hebat Derek, cepat bawa mobilnya sampai rumah. Aku punya hadiah spesial untukmu," ucap Natasya pelan sambil meraih tangan kanan Derek dan ia masukkan kedalam mulutnya lalu ia hisap dengan kuat.     

"Natasya stop…"     

"Cepatlah, aku sudah tak tahan," jawab Natasya dengan cepat tanpa rasa malu.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.