You Are Mine, Viona : The Revenge

Bunga di hati



Bunga di hati

0Mendengar nama dokter Ammy disebut membuat Viona kaget , pasalnya tadi pagi saat mereka sedang briefing ia melihat dokter Ammy duduk di seberang bersama beberapa orang dokter lainnya.     
0

" Tadi pagi aku melihatnya di ruang briefing dok , tapi kenapa dia tidak kembali ke ruangan IGD secepatnya ya ! " ucap Viona bingung .     

" Itulah yang saya tak mengerti dok , mereka adalah dokter yang masih baru dan dalam tahap percobaan sebelum diangkat menjadi staff tetap . Saya rasa kali ini manajemen rumah sakit dan para profesor senior akan memberikan tindakan tegas padanya karena hal ini terjadi bukan hanya sekali atau dua kali " sahut dokter Lila sambil tersenyum .     

"Jadi hal seperti ini sudah sering terjadi padanya ? " tanya Viona kaget .     

" Iya dokter Ammy sering sekali melalaikan pekerjaannya , terakhir kali bahkan Ia terkena teguran dari profesor Jerry karena datang terlambat . Alasannya karena mobilnya mogok di jalan padahal ia sebenarnya baru pulang dari bar pagi harinya " jawab dokter Ammy sembari menikmati teh melati hangatnya .     

" Bagaimana bisa tau kalau dia baru pulang dari bar , siapa tau mobilnya memang mogok… kondisi jalan kan tak bisa diprediksi ….     

" Karena dokter Adam memergoki dia tengah minum minuman pencegah mabuk di loker dan setelah di sidang akhirnya dokter Ammy mengaku kalau baru pulang dari pesta " ucap dokter Lila memboyong perkataan Viona .     

" Astaga !!!!! kenapa harus berbohong seperti itu , kan dia bisa ijin tak masuk saja kalau memang baru pulang dari pesta . Memaksakan diri bekerja dalam kondisi tidak fit seperti itu justru membahayakan pasien kan !! " sengit viona terbawa emosi .     

" Maka dari itu dok , seharusnya dia tau bagaimana sumpah profesi kita . Entahlah kenapa dia masih dipekerjakan di rumah sakit ini , mungkin karena ayahnya adalah salah satu orang ternama di kota makanya dia bisa seenaknya bertingkah seperti itu " celetuk dokter Lila singkat .     

Mendengar perkataan dokter Lila membuat Viona menghela nafas panjang , ia tak menyangka seorang dokter bisa bertingkah seperti itu .     

" Banyak orang diluar sana yang berusaha mati-matian untuk menjadi dokter karena memang ingin membantu orang , akan tetapi di lain sisi ada seorang dokter yang sungguh sangat tak terpuji seperti ini...sungguh disayangkan " ucap Viona lirih.      

" Kalau semua dokter seperti anda dunia ini akan tentram dok he he he " sahut dokter Lila merespon perkataan Viona .      

" Anda bisa saja dok " jawab Viona sambil tersenyum .     

Dua dokter beda keahlian itupun lalu menikmati waktu istirahat mereka di kantin dengan saling menggoda , dokter Lila yang sudah punya dua anak sangat terlihat puas menggoda Viona yang baru menikah . Dokter Lila pun menyinggung soal bulan madu Viona yang gagal , Viona hanya bisa pasrah menjadi bahan gurauan dokter Lila .      

Di ruang direktur para profesor senior sedang melakukan meeting membahas dokter Ammy yang lagi dan lagi membuat masalah , sebagian besar dari para profesor itu rupanya sudah mulai bosan melihat tingkah dokter Ammy yang gak bertanggung jawab . Begitupun dengan profesor Frank yang sudah sangat marah padanya , baginya dokter yang menyepelekan pekerjaannya sudah tak layak lagi untuk bekerja .     

" Dokter ami saya boleh tanya sesuatu pada anda " ucap profesor Frank dengan serius .     

" Iya prof " jawab dokter Ammy lirih .     

" Apa tujuan Anda bekerja di rumah sakit ah tidak apa tujuan anda menjadi seorang dokter ? " tanya profesor Frank dengan mata yang tajam.     

"Tentu saja ingin membantu orang itu adalah cita-cita saya sejak kecil " jawab dokter Ami dengan suara yang hampir tak terdengar .     

Brakkkk     

Profesor Frank mendobrak meja yang ada di depannya sehingga membuat semua orang terkaget termasuk Dokter Ammy yang tengah menunduk.      

" Kalau anda memang punya tujuan seperti itu anda seharusnya tidak melalaikan pekerjaan anda seperti ini !!! Anda tahu berapa nyawa yang akan melayang karena kelalaian anda seperti ini dok ? " bentak profesor Frank dengan penuh emosi .     

" kalau Anda tak sanggup bekerja lebih baik anda keluar dari rumah sakit ini !! Di luar sana masih banyak dokter yang benar-benar ingin bekerja jangan gunakan kekuasaan ayahmu untuk mencapai tujuanmu egois itu namanya " imbuh profesor Frank dengan suara meninggi .      

Tik     

Tik     

Tik      

Setelah profesor Frank berbicara seperti itu pada dokter Ammyi semua orang yang ada di ruangan itupun langsung terdiam , sehingga membuat suara jam besar yang ada di ruangan direktur terdengar dengan jelas untuk beberapa detik .     

" Kenapa ?? kau kaget aku bisa mengetahuinya !! Sudahlah dokter semua petinggi di rumah sakit ini sudah tahu jalan yang kau pakai untuk masuk ke rumah sakit ini "ucap prosesor Frank dengan sinis .     

Dokter Ammy hanya tertunduk diam tanpa suara dengan kedua mata yang sudah basah dengan air mata .      

" Maaf pak direktur saya rasa kehadiran saya disini sudah tak dibutuhkan lagi karena kalian semua sudah tau pendapat saya bukan , lebih saya kembali bekerja "  ucap profesor Frank berpamitan sambil berjalan ke arah pintu keluar .     

" Oh iya satu lagi tolong pindahkan dokter Ammy dari tim dokter bedah yang saya bawahi ,saya tak mau ada dalam satu tim dengan orang yang tak bertanggung jawab seperti dia " imbuh profesor Frank sinis dengan cepat .     

Profesor Frank kemudian keluar dari ruangan direktur meninggalkan para profesor senior dan dokter Ammy yang sedang disidang , ia berjalan keluar dengan jengkel . Profesor Frank benar-benar tak menyukai dokter yang tak bertanggung jawab seperti dokter Ammy .      

Saat akan berjalan menuju ruangan pribadinya profesor Frank melihat Viona dan dokter Lila berjalan bersama dari arah kantin , sebuah senyuman tersungging di wajah profesor Frank .Ia meraih sebuah kotak dari saku celananya dengan perlahan .     

" Aku tak akan menyerah mendapatkanmu Viona " ucap profesor Frank lirih sambil menatap sebuah kotak cincin yang ada ditangannya .     

" Heiii " ucap dokter Louisa mengangetkan profesor Frank secara tiba-tiba.     

" Jangan seperti ini dirumah sakit !! jaga sikapmu " hardik profesor Frank dingin .     

" Iya maaf " jawab dokter Louisa pelan sambil menunduk .     

Profesor Frank tersenyum melihat dokter Louisa , ia kemudian memasukkan kotak cincin ke dalam saku celananya kembali . Ia kemudian berjalan menuju ruang kerjanya saat sedang melewati dokter Louisa senyumannya tersungging tipis .     

" Jadilah dokter yang baik di rumah sakit , atau kau akan mendapat hukuman dariku nanti malam " bisik profesor Frank lirih .     

Blush      

Wajah dokter Louisa memerah mendengar perkataan profesor Frank yang menjadi tuannya diranjang .     

" Iya aku mengerti tuan … " jawab dokter Louisa pelan .     

" Panggil aku profesor !!! Panggilan itu khusus diranjang Loui " sahut profesor Frank sambil tersenyum lirih .     

" Iya prof saya paham " ucap dokter Louisa pelan sambil merapikan jas dokternya .     

Profesor Frank kemudian berjalan meninggalkan dokter Louisa dibelakang , ia tersenyum tipis melihat dokter seksi yang menjadi budak seksnya itu . Profesor Frank meraih ponselnya dan mengirim pesan pada Louisa dengan cepat.      

Setelah profesor Frank pergi dokter Louisa kemudian pergi menuju ruangannya , sejak awal mereka menjalin hubungan profesor Frank membuat peraturan agar tak mengekspos hubungan mereka di rumah sakit . Profesor Frank ingin menjalani hubungan sebagai atasan dan bahasan di rumah sakit secara profesional .     

Tring     

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel dokter Louisa , perlahan ia meraih ponsel yang ada di saku jas dokternya . Wajahnya bersemu merah dengan tiba-tiba ketika membaca pesan yang ternyata dikirimkan oleh profesor Frank , pesan yang dikirimkan oleh profesor Frank ternyata adalah foto sebuah lingerie seksi bermotif macan yang berekor yang sudah dibeli oleh profesor Frank sebelumnya .     

" Dasar menyebalkan " ucap dokter Louisa dengan tersenyum malu , ia kemudian berjalan cepat menuju ruang kerjanya .      

Dokter Louisa berusaha mengikuti instruksi dari tuan nya itu agar tetap bekerja secara baik jika masih mau menjadi kekasihnya , dokter Louisa pun menjalankan perintah dari profesor Frank dengan patuh .     

ENDURANCE Corporation      

Fernando yang hanya mempunyai sedikit pekerjaan di kantor sudah sangat tak sabar ingin menjemput Viona sang istri , ia bahkan memerintahkan Harry untuk mencarikan buket bunga mawar putih kesukaan Viona .     

" Sudah hampir jam satu siang , ayo Justin aku tak mau telat menjemput istriku " ucap Fernando tak sabar .     

" Baik tuan tunggu sebentar " jawab Justin yang tengah mengunci ruangan Fernando .     

" Ayo aku tak mau telat Justin , oh iya Harry tolong urus semuanya sampai besok aku kembali bekerja " ucap Fernando memberi pesan pada Harry tangan kanannya di kantor .     

" Baik tuan " jawab Harry patuh .     

Fernando tersenyum lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Harry di depan ruangan nya bersama Justin yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi . Sepanjang jalan Fernando tersenyum tipis sambil menatap buket bunga yang ada ditangannya , ia benar-benar sudah sangat rindu pada Viona padahal baru berpisah beberapa jam saja .     

Tak begitu lama kemudian mobilnya sampai di depan lobby rumah sakit , senyumnya tersungging makin lebar ketika melihat sang istri sudah berdiri di depan kantor dengan rambut panjang yang berkibar karena terkena angin .     

Fernando dengan cepat keluar dari mobil dan berjalan sambil membawa bunga ke arah sang istri yang sudah tersenyum melihatnya .Beberapa staff rumah sakit langsung bertepuk tangan ketika melihat keromantisan Fernando yang sedang membawa buket bunga untuk Viona .     

" Jangan seperti ini … aku malu " ucap Viona tersipu sambil menerima buket bunga dari sang suami .     

" Kenapa memangnya ? Aku kan memberikan bunga pada istriku " sahut Fernando sambil tersenyum lebar .     

Bug      

Viona memukul pelan dada sang suami .     

" Menyebalkan …. " ucap Viona pelan karena menutup mulutnya dengan satu tangan .     

" Ayo pulang aku sudah lapar " ajak Fernando pada Viona untuk pulang .     

" Kau belum makan baby ?!! " pekik Viona dengan suara meninggi .     

Fernando menggeleng pelan menjawab pertanyaan Viona .     

" Kenapa ?!! ini sudah lewat dari jam makan siang !! kau bisa terkena maag " ucap Viona ketus .     

" Aku menyisakan ruang di tubuhku untuk memakanmu honey " bisik Fernando pelan ke telinga Viona .     

" Aakhhhhhhh menyebalkan !!! " teriak Viona jengkel dengan wajah yang memerah begitu mendengar perkataan sang suami .     

Fernando tertawa puas karena berhasil menggoda sang istri , ia kemudian berjalan pelan sambil merangkulkan tangannya ke pinggang Viona menuju mobil .     

Dari balik kaca di dalam rumah sakit sepasang mata profesor Frank menatap tajam ke arah Fernando dan Viona , wajahnya memerah karena menahan emosi . Saat akan pergi tiba-tiba ekor matanya melihat dokter Ammy berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri yang sedang menatap ke arah yang sama dengan dirinya .     

" Hemmm menarik " ucap profesor Frank dalam hati , ia berhasil mencium satu kesempatan .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.