You Are Mine, Viona : The Revenge

Gadis nakal



Gadis nakal

0Meskipun belum terbukti kalau yang mengirimkan pesan kepadanya adalah Elsa namun Aaric sudah sangat gelisah, entah mengapa kata-kata yang tertulis dalam pesan itu sangat menjurus kepada sosok Elsa.     
0

"Apa anda sakit Tuan muda?"tanya Loren khawatir.      

Aaric mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku tak bisa tidur tadi malam."     

"Apa anda gugup dengan proyek ini Tuan?"tanya Bruce ikut bicara.     

"Elsa Wesley, she's back."     

Prank     

Sendok yang dipegang oleh Loren dan Bruce jatuh dan langsung menghantam piring sehingga menimbulkan suara yang cukup keras.     

"E-elsa, bukankah dia tewas dalam kecelakaan itu tuan?"tanya Loren tergagap.      

"Aku yakin sekali Elsa tidak ada dalam mobil yang terbakar itu meskipun pihak kepolisian Paris mengklaim kalau mayat yang hangus itu adalah Elsa Wesley,"jawab Aaric pelan.     

Bruce menatap Aaric tanpa berkedip. "Kenapa anda yakin sekali kalau itu Elsa masih hidup, Tuan?"     

"Elsa meminta ganti rugi atas apa yang dia berikan padaku malam itu."     

Loren dan Bruce yang tak mengerti dengan arah pembicaraan Aaric terlihat saling pandang satu sama lain selama beberapa saat, sebelum akhirnya kembali menatap Aaric dengan tatapan bingung.      

"Elsa, dia memberikan keperawanannya padaku malam itu sebelum akhirnya pagi harinya ia pergi,"ucap Aaric pelan, ia tahu apa yang ada dalam pikiran kedua asistennya.     

Loren dan Bruce secara kompak terbatuk, mereka tak menyangka sang tuan ternyata sang tuan adalah casanova sejati.      

Aaric mendengus. "Buang pikiran kotor kalian, aku hanya dua kali tidur dengan wanita yang masih perawan. Elsa dan Keyla, selebihnya tidak. Jadi jangan melihatku dengan tatapan seperti itu."     

"Hehe.. jangan marah Tuan, kami tak ada maksud apa-apa,"jawab Loren sambil tertawa lebar.     

"Benar Tuan, kami…"     

Aaric mengibaskan tangannya di udara menghentikan perkataan Bruce. "Kalian berdua adalah pembohong paling jelek, jadi jangan bicara lagi. Ya sudah sekarang kalian cari tahu soal pemilik nomor ponsel itu, aku ingin mendapatkan hasilnya dalam 1 x 24 jam."     

"Siap Tuan, kami mengerti."      

Aaric tak merespon perkataan Loren dan Bruce kembali, ia kemudian kembali meneruskan makan walau sebenarnya tidak benar-benar makan karena Aaric hanya mengacak-acak makanan yang ada di atas piringnya. Sungguh pesan dari orang misterius tadi malam membuatnya tak tenang, belum selesai masalah Keyla kini datang lagi masalah baru. Elsa dan Keyla mempunyai tempat sendiri di dalam hati Aaric, kedua gadis itu sama-sama memiliki ruang tersendiri dalam dirinya. Karena tak memiliki nafsu makan sama sekali akhirnya Aaric memutuskan untuk berangkat ke kantor terlebih dahulu meninggalkan sang kakak yang sedang mandi.      

"Keyla, apa kalian sudah dapat info tentangnya?"tanya Aaric pelan memecah keheningan di dalam mobil pada Loren dan Bruce.     

"Belum Tuan, nona Keyla benar-benar menghilang,"jawab Loren dengan cepat.     

Aaric mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, ia kesal sekali anak buahnya tak dapat menemukan keberadaan Keyla Sharov yang sudah ia cari selama satu tahun terakhir itu. Sebenarnya ini juga salahnya sendiri yang tak langsung menghubungi Keyla setelah tiba di Ottawa 3 tahun yang lalu, Aaric terlalu sibuk dengan urusan kantor sehingga ia menjadi lupa pada Keyla. Padahal sebelum berangkat ke Kanada Aaric sudah berjanji akan langsung menghubungi Keyla.      

"Kalau saja aku tak sedang mengurus proyek besar ini, aku pasti sudah mencarinya sendiri,"ucap Aaric dingin.     

"Jangan Tuan, proyek ini terlalu beresiko jika anda tinggalkan. Apalagi Tuan besar menaruh harapan yang sangat besar pada proyek ini,"sahut Bruce dengan cepat.     

Aaric menghembuskan nafasnya dengan berat. "I know, karena itulah aku meminta kalian mencarinya untukku."     

Loren dan Bruce pun langsung diam seketika, keduanya kini merasa sangat bersalah sekali karena tak dapat melakukan perintah yang diberikan oleh tuannya.      

"Kalian berdua pergilah ke St Petersburg, aku yakin ada hal besar yang dilakukan Keyla sampai akhirnya kita tak dapat menemukan keberadaannya. Aku yakin sekali Keyla pasti sudah melakukan sesuatu yang membuat kita kehilangan jejaknya, Keyla adalah gadis pintar. Dia tak mungkin hanya bersembunyi saja tanpa melakukan apapun."      

"Anda yakin tak apa-apa kami tinggal ke Rusia, Tuan?"     

Aaric terkekeh. "Ini rumahku Bruce, kenapa juga aku harus takut. Tak akan ada yang berani mencari masalah dengan seorang Willan, kalian jangan lupa itu."     

"Baiklah kalau begitu siang ini kamu akan langsung berangkat Tuan."     

"Good, semakin cepat kalian berangkat maka semakin cepat pula keberadaan Keyla ditemukan."     

Loren dan Bruce hanya bisa tersenyum merespon perkataan Aaric, suasana di dalam mobil pun kembali hening. Tak ada percakapan lagi yang terjadi, Aaric pun kembali larut dalam pikirannya sendiri memikirkan sosok Elsa. Gadis pendiam yang diperalat oleh Adam Collins beberapa tahun yang lalu.     

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 45 menit mobil yang membawa Aaric tiba di Endurance Sky Building, beberapa karyawan yang baru datang langsung memberikan hormat kepadanya yang berjalan dengan tenang bersama Loren dan Bruce yang mengawalnya. Aaric tak memperdulikan sapaan dari para karyawan, yang ingin ia lakukan saat ini adalah memastikan sesuatu sendiri. Terlalu fokus pada proyek Endurance Corporation di Mesir membuat Aaric lupa kalau ia memiliki akses untuk mencari kebenaran Keyla.      

Sesampainya di ruangan Aaric langsung membuka laptop canggihnya dan langsung masuk ke sebuah situs khusus para hacker, dengan menggunakan kemampuannya yang hampir terlupakan Aaric pun berhasil berkomunikasi dengan beberapa hacker profesional. Setelah memberikan info tentang Keyla Sharov yang ia cari akhirnya Aaric mendapatkan sebuah titik terang yang akan menjadi jalan baru menemukan wanitanya yang sudah tak menurut itu.     

"Pantas saja aku kesulitan mencari informasi keberadaanmu Key, ternyata kau sudah mengganti identitas rupanya. Benar-benar gadis pembangkang.. baiklah, aku ikuti permainanmu Key. Aku ingin lihat sampai mana kau akan bermain hide and seek ini denganku,"ucap Aaric lirih, senyumnya mengembang saat melihat data diri Keyla Sharov yang baru.      

Tak sia-sia Aaric menghubungi teman-teman hackernya, meski harus membayar mahal atas info yang baru saja ia dapatkan namun Aaric puas. Titik terang keberadaan Keyla mulai terlihat.      

Hachi….     

Kate yang baru saja turun dari bus tiba-tiba saja bersin-bersin, padahal kondisi kesehatannya sedang sangat baik.      

"Hei…"     

"Jesus!!"     

Denise terkekeh saat melihat Kate memegangi dadanya, ia puas sekali melihat Kate terkejut seperti itu.      

"Aku masih ingin hidup lebih lama Denise,"ucap Kate kesal.     

Denise terkekeh. "Jangan berlebihan, lagipula aku tak melakukan apapun."     

"Kau mengagetkanku dan itu cukup untuk membunuhku jika kau melakukannya setiap hari."     

Tawa Denise pun semakin keras mendengar perkataan Kate, tanpa rasa bersalah Denise kemudian melingkarkan tangannya ke lengan Kate. "Baiklah aku minta maaf dan sebagai bentuk permintaan maaf aku ingin mengajakmu makan pagi di kantin, hari ini aku membawa bekal makanan yang dibuat oleh ibuku. Aku yakin kau pasti menyukainya karena makanan ini adalah salah satu makanan favorit sejak dulu."     

"Apakah boleh aku makan makanan favoritmu itu?"tanya Kate tanpa sadar.     

"Tentu saja boleh, aku yang mengajakmu. Ya sudah ayo kita masuk dan berganti pakaian, setelah itu pergi ke kantin. Kita masih punya waktu 30 menit sebelum jam kerja dimulai."     

Mendengar perkataan Denise membuat Kate tersenyum, ia pun kemudian mengikuti langkah kaki Denise yang mengajaknya masuk ke dalam rumah sakit. Dari arah belakang terlihat Gloria yang baru turun dari mobilnya mencibir kedekatan Denise dan Kate.      

"Tunggu saja waktunya, setelah ini kalian pasti akan saling menjatuhkan,"ucap Gloria pelan sambil menyimpan kacamata hitamnya ke dalam tas Dior edisi terbatas kesayangannya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.