You Are Mine, Viona : The Revenge

Mata yang sama



Mata yang sama

0Satu minggu kemudian.     
0

Kate ternyata memperpanjang masa cutinya, ia mengatakan ingin kembali ke Rusia karena ada urusan penting yang tak bisa ditinggal pada pihak personalia rumah sakit. Dan karena cuti adalah hak semua staf yang bekerja di rumah sakit Global Bros akhirnya Kate pun mendapatkan cutinya. Selama Kate tak masuk kerja Denise menjadi lebih murung, beruntung perkuliahan sedang libur karena mereka baru selesai ujian.      

Tak ada yang tahu kalau Kate sebenarnya masih ada di Ottawa, gadis itu terus mengurung diri di apartemen barunya. Kate mencari semua informasi mengenai keluarga Fernando, ia sempat lengah karena tak tahu kalau Aaric punya saudara kembar. Karena itu saat ini Kate fokus mencari tahu soal Abraham Alexander Willan saudara kembar Aaric, semua informasi mengenai kedua putra Fernando Grey Willan itu tertulis dengan jelas di internet sehingga Kate tak mengalami kesulitan sama sekali.      

"Bagaimana cara aku membedakan mereka, mereka sangat mirip,"ucap Kate pelan saat menatap foto Abby dan Aaric yang berada dalam satu frame yang sama.      

Kedua pria muda itu benar-benar bagai pinang dibelah dua, tak ada satupun tanda yang bisa membedakan mereka berdua. Tinggi badan, senyum, raut wajah, gaya berjalan, cara bicara semuanya benar-benar sama.      

Selama beberapa hari terakhir ini Kate mematikan ponselnya, ia tak mau Denise berhasil menemukan keberadaannya. Walau bagaimanapun Denise adalah seorang Willan, Kate yakin sekali Denise pasti bisa menemukan dirinya jika ia mengaktifkan ponselnya. Karena itulah ia menonaktifkan ponselnya demi kebenarannya tidak diketahui oleh Denise, Kate benar-benar ingin menjauhi Denise adik sepupu dari pria yang sangat ia benci. Meskipun sebenarnya Denise tidak bersalah dalam masalahnya dengan Aaric.     

"Ok, kau harus kuat Kate. Saat ini kau benar-benar sendiri, kau harus bisa melewati semuanya dengan tegar saat ini. Jangan percaya lagi pada orang lain, kau sudah berkali-kali dikecewakan oleh orang. Jadi mulai saat ini berusahalah sendiri dan segera tuntaskan semua tujuanmu,"ucap Kate pelan sambil mengepalkan kedua tangannya diatas meja.      

Dalam beberapa hari terakhir ini Kate memutuskan untuk memulai semua rencana balas dendamnya dari awal lagi, meskipun sebelumnya Kate ingin memaafkan keluarga itu namun karena mendapatkan kekecewaan lagi dari keluarga itu akhirnya niat balas dendamnya membara lagi saat ini. Kate ingin membuat Fernando dan Aaric menyesal karena sudah membuatnya menderita selama tiga tahun terakhir ini.      

Setelah puas membaca semua informasi mengenai saudara kembar Aaric, kini sebuah senyum tersungging di wajah Kate. Ia sudah mempunyai strategi baru untuk membuat mantan kekasihnya terluka sekaligus menghancurkan keharmonisannya keluarga itu.     

"Abraham Alexander Willan, not bad. See you tomorrow, Abby,"ucap Kate pelan sambil tersenyum.      

Endurance Sky Building     

Setelah pulang dari apartemen Denise dan sahabat baiknya Aaric menjadi sangat tidak tenang, sebuah foto hitam putih yang berlatarkan sebuah tempat di Korea membuat Aaric tak tenang.      

Foto hitam putih itu adalah sebuah tempat dimana ya pertama kali bertemu dengan Kayla lima tahun yang lalu, saat itu Kayla yang sedang kebingungan hampir menjadi korban kejahatan sebelum akhirnya arek turun tangan dan membantunya. Setelah itu Kayla pun terikat hubungan dengannya, menjadi wanitanya yang selalu siap memuaskannya kapanpun ia mau. Bahkan Kayla juga menyerahkan kesuciannya kepada dirinya meskipun sebenarnya saat itu ia yang memaksa Kayla untuk melakukan itu.      

Brak      

"Aaric help me"     

Abby yang tiba-tiba masuk keruangan Aaric membuat semua lamunan Aaric hilang.      

"Kau tahu pintu kan, kak? Nah gunanya pintu selain untuk menutup ruangan, pintu juga berguna untuk kau ketuk sebelum masuk ke dalam ruangan itu,"hardik Aaric jengkel.     

"Akh persetan dengan itu, sekarang kau bantu aku. Aku sedang butuh bantuanmu,"sahut Abby dengan cepat.      

Aaric menaikkan satu alisnya. "Bantuan, bantuan apa?"     

Abby kemudian menyerahkan ponselnya kepada hari dengan cepat.      

"Michaela Robinson, gadis ini terus memaksa untuk bertemu denganku padahal aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengannya. Tapi Michaela tak terima, gadis ini bahkan saat ini terus-menerus ku dan mengancam ingin datang ke kantor untuk membuat keributan,"ucap Abby dengan cepat.     

Dengan kesal Aaric meletakkan ponsel sang kakak di atas meja dengan kasar. "Kenapa masalah pribadi ke harus minta tolong padaku, kau yang menikmati tubuhnya lalu kenapa saat ini kamu minta bantuanku?"     

"Aish, kau menyebalkan sekali. Kita saudara, jadi saling membantu apalagi untuk masalah seperti ini,"sahut Abby dengan cepat tanpa rasa bersalah.      

"Berapa bulan kau menjalin hubungan dengan gadis ini?"tanya Aaric pelan.      

Alih-alih menjawab pertanyaan sang adik, Abby justru duduk di kursi yang ada di depan Aaric dan mulai menceritakan semuanya dari awal bagaimana ia bertemu dan menjalin hubungan dengan Michaela.      

"Bodoh, kau itu seorang Willan. Kenapa bisa bisanya kau ceroboh seperti ini? Bukankah kau dulu yang mengajarkan aku menjadi seorang playboy?!"     

Abby langsung mengibaskan tangannya di di depan wajahnya. "Jangan ungkit hal itu, itu adalah masa lalu. Michaela berbeda dengan gadis lainnya, setelah tahu aku seorang Willan dia menjadi sangat bersemangat sekali untuk bersamaku. Padahal wanita-wanita di luar sana menyerah ketika aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan, tapi Michaela tidak. Dia justru sangat bersemangat sekali untuk terus berada disisiku.     

Aaric menggelengkan kepalanya dan berjalan menuju ke sebuah lemari besar yang ada di samping meja kerjanya, tak lama kemudian ia sudah membawa sebuah laptop andalannya ketika sedang ingin melacak keberadaan seseorang.      

"Berikan aku informasi detail tentang gadis itu,"ucap Aaric pelan saat sudah duduk kembali di kursinya.      

"I love you bro, you…"     

"Shut up, jangan bilang i love you. Aku pria normal." Aaric langsung memotong perkataan sang kakak dengan suara meninggi.      

Abby terkekeh mendengar perkataan adiknya, ia kemudian berdiri dengan tenang di belakang Aaric yang sedang bekerja. Semua identitas Michaela Robinson sudah Abby berikan pada saudara kembarnya yang sedang bekerja itu, sebenarnya Abby bisa melakukan hal yang sama seperti yang sedang adiknya lakukan. Namun karena terlalu malas berpikir ia akhirnya meminta bantuan pada sang adik.      

"Look, gadis ini adalah seorang player. Kau bisa gunakan foto-foto ini untuk membuatnya menjauh darimu,"ucap Aaric pelan setelah ia berhasil menyadap semua akun media sosial Michaela Robinson yang ternyata sering tidur dengan laki-laki kaya lainnya, beberapa foto yang Aaric dapatkan menunjukkan pengusaha asal Dubai nampak terlihat jelas tengah bermesraan dengan Michaela diatas ranjang.      

"Damn, untung saja aku belum tidur dengannya,"celetuk Abby dengan cepat.      

Aaric menggeser kursinya, memberikan tempat sang kakak untuk melihat laptopnya dengan lebih leluasa.      

"Kau belum tidur dengannya?"tanya Aaric pelan mengulangi perkataan sang kakak.      

"Belum, kami hanya berapa kali makan malam bersama saja. Aku masih ingin mengetesnya tapi belum juga tujuanku tercapai wanita ini sudah berbuat nekat,"jawab Abby kesal.      

Aaric terkekeh. "Ya sudah, ambil foto-foto itu dan gunakanlah untuk menaklukkannya. Aku yakin gadis ini tak akan berani, lihatlah banyak sekali pengusaha sukses dari Dubai yang pernah tidur dengannya. Dia pasti bahkan berani mengajar mengajar mengaji setelah kau tunjukkan foto-foto ini padanya."     

Abby tersenyum, ia kemudian mengcopy foto-foto yang ditemukan Aaric ke dalam ponselnya untuk diberikan kepada kedua anak buahnya Jordan dan Marco untuk mengurus Michaela. Setelah semua foto-foto itu berhasil di copy Abby pun meninggalkan ruangan Aaric tanpa mengucapkan terima kasih ia bahkan langsung berlari seperti anak kecil.      

Aaric menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang kakak yang kekanak-kanakan, karena urusannya sudah selesai Aaric pun berniat untuk menutup laptopnya kembali namun tiba-tiba ia teringat tentang Kayla. Senyum diwajah Aaric mengembang saat melihat salah satu foto Kayla yang sedang tersenyum cantik padanya, kedua mata indah Kayla membuat Aaric jatuh cinta berkali-kali pada gadis itu. Saat sedang menatap foto lama Kayla tiba-tiba Aaric teringat akan Kate Ivanov sahabat Denise, gadis itu juga memiliki mata yang sama seperti Kayla.      

Damn. Penyamaran Kate tak mungkin terbongkar, bukan?     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.