You Are Mine, Viona : The Revenge

Anak buah setia



Anak buah setia

0Kate tak percaya kalau saat ini ia berada di sebuah butik gaun pengantin rekomendasi sang calon ibu mertua, menurutnya butik yang ia datangi saat ini bersama Aaric adalah butik yang mempersiapkan gaun pernikahannya dulu. Kate tak menyangka ucapan Aaric serius, ia benar-benar akan dinikahi oleh Aaric.     
0

"Nona, silahkan coba gaun ini. Sepertinya gaun ini akan cocok dengan anda,"ucap salah seorang staf butik dengan sopan pada Kate, mempersilahkannya mencoba gaun pernikahan yang sudah dipilihkan oleh dua orang staf butik lainnya berdasarkan keinginan Aaric.     

"Baik."     

Dengan langkah gontai Kate berjalan mengikuti ruang ganti untuk mencoba gaun pengantin yang sudah dipilihkan Aaric, karena gaun pengantinnya cukup besar dan rumit Kate dibantu oleh salah seorang staf butik itu. Setelah hampir lima menit akhirnya gaun pengantin pertama sudah terpasang di tubuhnya, Kate tak percaya melihat keindahan gaun itu ditubuhnya.      

Sungguh Kate seperti orang lain saat ini, ia begitu mempesona dan sangat cantik. Bahkan saat tirai dibuka Aaric sampai terdiam beberapa saat melihat kecantikan Kate yang luar biasa dalam balutan gaun pengantin.     

"Bagaimana Tuan, apakah anda menyukai ini?"tanya seorang staf butik kepada Aaric.     

Aaric langsung menggeleng dengan cepat. "Tidak, gaun ini terlalu terbuka di bagian punggung dan dada. Aku tak suka."     

"Tapi gaun ini pilihan anda tadi, Tuan."     

Aaric berdehem. "Bukankah gaun pengantin di butik ini ada ratusan kenapa harus ini aku ambil, carikan aku gaun yang lain lagi. Yang tertutup dan tidak terlalu mengekspos tubuh bagian atas istriku, aku tak suka ada pria kain yang memandangi tubuh istriku."     

Staf butik itu tersenyum. "Baik, Tuan. Saya akan membantu calon istri anda memakai gaun yang lain."     

Aaric mengangguk perlahan dan kembali memainkan ponselnya, pada saat tirai tempat di mana Kate ganti baju akan ditutup Aaric mencuri pandang ke arah Kate yang terlihat sangat luar biasa cantik dengan kawannya saat ini. Punggungnya yang terbuka membuatnya sangat seksi dan jujur saja Aaric menyukai gaun itu, akan tetapi karena tidak rela keindahan tubuh Kate dinikmati oleh banyak orang. Akhirnya Aaric memutuskan untuk meminta Kate mencoba gaun yang lain.      

Kate menahan diri untuk tidak meledak di butik saat ini, ia benar-benar dibuat lelah dan kesal oleh Aaric yang memintanya berganti gaun pengantin lebih dari 10 kali. Melepas pasang pakaian yang sangat rumit dan besar itu membuat Kate benar-benar kepayahan, ia sangat lelah dengan semua persiapan pernikahan ini. Padahal saat ini baru satu tempat yang mereka datangi.      

Setelah coba gaun pengantin untuk yang ke-12 kalinya, akhirnya Aaric menyudahi siksaannya pada Kate dan para staf di butik itu.     

"Ok, aku suka gaun ini. Anggun, elegan dan vintage. Aku suka modelnya,"ucap Aaric pelan mengomentari gaun pengantin yang dipakai oleh Kate saat ini.     

Gaun pengantin yang dipakai Kate benar-benar elegan dan cantik. Mulai dari potongan renda Chantilly pada bagian tangan, pengaplikasian renda pada korset, hingga penggunaan motif mawar, thistles, daffodil, dan shamrock yang dirajut pada bagian tubuh Kate. Indah dan sempurna, dua kata itu rasanya tak cukup untuk menggambarkan gaun yang dipakai Kate saat ini.     

Dalam diam Kate ikut memuja gaun pengantin yang kini melekat pada tubuhnya, tak ada bagian tubuh yang terbuka kecuali pada bagian dada yang berbentuk v sedikit. Kate pun memuji selera pakaian Aaric yang diatas rata-rata itu.     

"Bagaimana Tuan, apakah ada yang kurang dengan gaun ini?"tanya seorang staf pada Aaric.     

Aaric menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak, gaun ini sempurna. Kalian hanya perlu mempersiapkan veil yang senada dengan gaun ini.     

"Siap Tuan, kami akan membuat veil yang indah untuk istri anda."     

"Baiklah dan tolong jaga kerahasiaan tentang apa yang aku dan istriku lakukan hari ini, kami ingin mempersiapkan pernikahan kami tanpa diganggu oleh wartawan,"ucap Aaric pelan kembali berpesan pada tiga orang staf yang sedang berada satu ruangan dengan Kate itu.     

"Anda tenang saja Tuan muda, nyonya Willan sudah mengatakan semuanya. Jadi apa yang anda dan calon istri anda lakukan hari ini tidak akan diketahui oleh orang lain, sampai kalian melakukan konferensi pers memberitahukan kepada semua orang tentang rencana pernikahan kalian,"sahut seorang wanita yang ternyata adalah manajer di butik gaun khusus pengantin itu dengan cepat.     

"Mommy?"     

"Betul, ibu anda, Tuan muda. Dulu nyonya Willan juga mempercayakan hari bahagia dengan menggunakan gaun pengantin dari butik ini, jadi kami pasti akan memberikan yang terbaik juga untuk ikut andil dalam hari bahagia anda,"jawab sang manajer butik itu kembali sambil tersenyum.     

Aaric menipiskan bibirnya mendengar perkataan manager butik yang tengah tersenyum padanya itu, ia senang karena sang ibu benar-benar mengurus semuanya dengan baik sesuai ucapannya tadi pagi pada saat mereka akan pergi ke butik.      

Aaric pun mengajak Kate tujuan selanjutnya setelah ia selesai berganti pakaian, ketika berjalan dari butik menuju mobil Aaric menggenggam erat tangan Kate. Hal yang selalu ia lakukan dulu ketika mereka masih tinggal di Seoul, Korea.      

"Kau lelah?"tanya Aaric pelan pada Kate yang sedang menikmati burger yang dibelikan oleh Loren.     

"Tidak."     

"Baguslah, lebih baik kau isi energimu terlebih dahulu. Hari ini akan menjadi hari yang panjang untuk kita,"ucap Aaric kembali sambil tersenyum.     

Kate tak merespon perkataan Aaric, ia lebih memilih untuk fokus pada makanannya. Bergonta-ganti gaun pengantin yang besar nan berat itu membuat Kate lapar, apalagi ditambah tadi pagi ia hanya makan beberapa suap saja dilamar.      

Saat Kate makan Aaric menatapnya tanpa berkedip, Aaric senang karena wanita yang ia cari lebih dari dua tahun itu kini sudah bersamanya dan sebentar lagi akan menjadi miliknya selamanya. Pada saat sedang menatap Kate tiba-tiba Aaric menyadari ada yang ganjal.     

"Aku penasaran,"ucap Aaric pelan.     

Kate yang baru saja menggigit burger dalam gigitan besar langsung menoleh ke arah Aaric secara spontan dan memberikan tatapan yang bingung.     

"Hickey yang aku buat tadi pagi di lehermu kenapa tidak terlihat? Dengan cara apa kau menghilangkannya?"     

"Uhukk...uhukk.."     

Makanan yang ada dalam mulut Kate langsung keluar semua karena ia batuk pasca mendengar perkataan Aaric yang sangat vulgar itu, melihat Kate tersedak Aaric langsung meraih air minum dan memberikannya pada Kate.     

"Kau ini, tak bisakah makan dengan hati-hati? Aku tak meminta makananmu, Key,"sengit Aaric penuh emosi.     

Kate menyeka bibirnya menggunakan tisu setelah minum air pemberian Aaric, alih-alih menjawab perkataan Aaric secara tiba-tiba Kate justru melayangkan pukulan ke lengan Aaric dengan cukup keras.     

"Ini salahmu aku jadi tersedak, kenapa kau harus membahas hal semacam itu di depan banyak orang. Dasar mesum!!"     

"Membahas apa?"tanya Aaric bingung sambil memegangi lengannya yang baru di pukul Kate.     

"Hickey, kenapa kau harus membahas hal itu sekarang saat kita ada di mobil dengan banyak orang,"sahut Kate penuh emosi.     

Aaric menaikkan alisnya, ia nampak bingung awalnya sampai akhirnya tiba-tiba sebuah senyum jahat tersungging di wajahnya. "Bruce, Loren...apa kalian mendengar apa yang aku bicarakan tadi dengan istriku?"     

"Tidak Tuan, saya tidak mendengar apa-apa."     

"Begitupun saya Tuan."     

"Lalu apa kalian dengar apa yang diucapkan istriku baru saja?"tanya Aaric kembali.     

"Dengar Tuan," Bruce dan Loren menjawab dengan kompak pertanyaan Aaric.     

Aaric tersenyum lalu menoleh ke arah Kate. "Jadi siapa yang salah? Aku? Bukan. Yang salah adalah kau, Key. Kau yang membahas soal hickey dengan keras di hadapan mereka, jadi jangan salahkan aku kalau mereka mendengar apa yang kau ucapkan."     

"Curang, dasar bersekongkol!!!"pekik Kate dengan keras, ia merasa menjadi orang paling bodoh saat ini.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.