You Are Mine, Viona : The Revenge

Konferensi pers



Konferensi pers

0Dari tempatnya berdiri saat ini Aaric tersenyum melihat Kate yang sejak tadi meremas tangannya dibawah meja, Kate selalu seperti itu ketika sedang gugup. Saat ini Kate dan semua keluarga Willan akan melakukan konferensi pers untuk membagikan kabar pernikahan mereka pada semua orang.      
0

Pagi ini Kate sangat cantik, riasan wajahnya yang soft sangat cocok dipadukan dengan dres formal berwarna putih senada dengan pakaian Viona sang calon ibu mertua yang sangat mempesona di usianya yang sudah lebih dari 40 tahun. Aaric sendiri seperti biasanya, ia selalu sempurna dengan pakaian tiga lapisnya yang pres di badan. Benar-benar pasangan yang sempurna.      

Viona yang duduk disamping Kate tersenyum, dengan penuh kelembutan Viona membelai rambut Kate yang sudah ditata dengan rapi. "Relax, jangan tegang. Semuanya akan baik-baik saja."     

"Iya dok…"     

"Hei, besok pagi kau akan menyandang nama belakang Willan. Bagaimana mungkin sampai saat ini kau masih memanggilku dengan sebutan dok?"     

Seketika wajah Kate langsung pucat pasi, ia tak bisa berkata-kata. Ucapan Viona terasa menusuk jantungnya saat ini.      

Menyadari perubahan air muka sang menantu Viona terkekeh geli. "Just kidding baby, jangan diambil hati. Aku hanya bergurau untuk mengurangi rasa gugupmu."     

"I-iya Mom-mommy,"sahut Kate terbata.     

"Aku senang kau menjadi menantuku, Kate. Aku bahagia sekali, Aaric pasti akan bahagia bersamamu."     

Seketika rasa hangat menjalar di dalam dada Kate mendengar perkataan Viona, Viona benar-benar menerimanya. Tak peduli dari mana asalnya atau status sosialnya yang tak sepadan dengan keluarga Willan yang terhormat, tanpa sadar kedua mata Kate pun kini sudah dipenuhi air yang siap membanjiri wajahnya.      

Namun belum sempat butiran bening itu membasahi wajah Kate, dengan gerakan cepat Viona menggunakan tangannya untuk menyeka air mata Kate yang berada di kedua matanya. "Tidak, kau tak diizinkan untuk menangis. Kau hanya boleh tersenyum Kate, setelah semua yang kau alami selama ini kau harus bahagia sekarang."     

"Terima kasih, terima kasih sudah menerimaku dengan baik di keluarga ini. Terima kasih sudah mau menerima aku yang bukan siapa-siapa menjadi menantumu, Mom."     

"Sstt jangan bicara seperti itu, puluhan tahun lalu saat Mommy datang ke keluarga ini pun aku juga bukan siapa-siapa. Mommy tak tahu siapa kedua orang tuaku, Mommy yakin kau sudah tahu cerita tentang masa lalu Mommy, bukan?"     

Kate menganggukkan kepalanya perlahan. "Sudah Mom."     

"Nah makanya itu, kau jangan bicara itu lagi. Mommy tak suka kau membahas status sosialmu lagi, berjanjilah untuk tak mengungkit hal itu lagi,"ucap Viona lembut.      

"Iya Mom, aku berjanji."     

"Good girl, ya sudah minumlah sedikit. Tenangkan dirimu, sebentar lagi acara akan dimulai. Sepertinya Daddymu dan Aaric akan segera bergabung dengan kita, jangan sampai riasanmu luntur sayang. Daddy mu itu adalah orang yang sangat perfeksionis, ia tak suka ada hal-hal kecil yang tak sesuai,"ucap Viona kembali setengah berbisik karena Fernando ternyata berjalan lebih cepat dari perkiraannya.      

Kate tersenyum tipis mendengar perkataan sang ibu mertua, perlahan ia menarik nafas panjang berusaha menenangkan diri sebelum acara dimulai. Seperti yang dikatakan oleh sang ibu mertua, saat Aaric dan Fernando duduk acara pun dimulai. Sekitar sepuluh orang dari media cetak dan elektronik terbesar di Kanada datang untuk meliput konferensi pers eksklusif itu.      

Semua wartawan yang hadir dibuat terkejut bukan kepalang oleh Fernando yang mengatakan ingin mengadakan pesta pernikahan untuk putra keduanya, Alarick Alexander Willan dengan seorang dokter muda bernama Katerine Ivanov yang bekerja di rumah sakit Global Bros.      

"Berapa lama kalian berdua saling mengenal?"     

"Dimana tempat pertama kali kalian bertemu?"     

"Apa kelebihan dokter Katerine dimata anda Tuan muda?"     

"Siapa yang pertama kali jatuh cinta?"     

"Jadi anda sudah siap hidup terpisah dengan kedua orangtuanya anda, Tuan muda?"     

"Apa ada kemungkinan anda berhenti bekerja setelah menikah nanti?"     

Beberapa wartawan langsung memberondong Kate dan Aaric dengan berbagai pertanyaan yang tak Kate duga sama sekali.      

Viona yang sudah berpengalaman langsung meremas tangan Kate dengan lembut untuk memberikan dukungan padanya.      

"Aku dan Kate bertemu sekitar lima tahun yang lalu di Korea, pada saat itu aku sedang belajar hidup mandiri di negara ginseng itu. Kalau ditanya siapa yang pertama kali jatuh cinta jawabannya sudah pasti aku, lihat saja calon istriku ini. Cantik sekali bukan?"jawab Aaric pelan menjawab beberapa pertanyaan sekaligus sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Kate sambil tersenyum lebar. "Dan untuk masalah karir aku tak melarangnya, seandainya dia masih ingin terus tetap bekerja maka aku akan selama ia tak kelelahan. Seperti Daddyku saja, Daddy juga tak melarang Mommy untuk bekerja. Jadi aku akan melakukan hal yang sama seperti yang Daddyku lakukan."      

Para wartawan itu tersenyum mendengar perkataan Aaric, sesi tanya jawab pun berlanjut dan Kate pun mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan para wartawan itu. Suaranya yang lembut saat berbicara membuat para wartawan kagum padanya.      

Konferensi pers yang dibuat keluarga Willan pun berhasil membuat semua orang terkejut, mereka semua kaget saat mengetahui putra kedua keluarga Willan akan menikah dalam dua hari lagi. Sosok Katerine Ivanov pun ramai dicari oleh masyarakat terutama para gadis di seluruh penjuru negeri yang selama ini mengidolakan Aaric.      

Hari patah hati nasional menjadi trending topik di beberapa platform media sosial, sang calon suami idaman para gadis seluruh Kanada ternyata sudah menambatkan hatinya kepada seorang dokter muda yang sudah dikencaninya selama kurang lebih 5 tahun.      

Setelah melakukan konferensi pers selama lebih dari satu jam acara itu pun ditutup oleh Fernando yang menjelaskan sedikit jalannya acara pernikahan putra bungsunya itu.     

"Kami tak mengundang banyak orang pada acara pemberkatan, hanya beberapa teman dekat saja dan keluarga inti yang akan hadir pada acara itu. Jadi saya minta pada para wartawan untuk sabar dan tak marah jika tak bisa meliput acara itu, nanti pada acara resepsi barulah kalian bisa meliput semuanya dari awal sampai akhir,"ucap Fernando pelan sambil tersenyum menjawab pertanyaan para wartawan yang menanyakan jalannya acara sebagai penutup dari konferensi pers.      

Setelah kamera dimatikan para wartawan itu kembali mengajukan beberapa pertanyaan pada Fernando dan Viona sebagai orang tua dari pengantin laki-laki, sementara Aaric yang tahu Kate tak nyaman menghadapi apra wartawan itu memutuskan untuk membawanya pergi dari tempat itu meninggalkan kedua orang tuanya yang tengah menjawab beberapa pertanyaan tambahan.      

"Kau baik-baik saja kan?"tanya Aaric lembut pada Kate.      

"Iya, aku hanya tak terbiasa saja terkena blitz terlalu banyak,"jawab Kate jujur.     

Aaric terkekeh. "Kau harus membiasakannya mulai saat ini Nyonya Willan, karena kedepannya kau pasti akan menjadi bahan incaran para wartawan itu."     

"Benarkah? Aku tak mau Alex!"     

Suara tawa Aaric semakin keras ia kemudian mendaratkan sebuah kecupan di kening Kate dengan lembut. "Terima kasih sudah mau memulai segalanya dari awal denganku, Key."     

"Jangan tinggalkan aku lagi, cukup satu kali kau meninggalkan aku, Alex,"ucap Kate lirih.     

Aaric langsung memeluk Kate dengan erat. "Maafkan kebodohanku dimasa lalu, Key. Percayalah aku tak akan mengecewakanmu lagi, aku mencintaimu Keyla."     

Kate mendadak berontak dan melepaskan diri dari pelukan Aaric sehingga membuat Aaric bingung.      

"Ada apa lagi?"tanya Aaric tak mengerti.     

"Namaku saat ini adalah Katerine Ivanov, jangan panggil Keyla lagi. Aku tak suka."     

***     

Prank      

Sebuah gelas terlempar dari genggaman Zabina di apartemennya, gadis itu marah besar saat melihat liputan tentang konferensi pers yang dilakukan keluarga Willan.      

"Tidak, kau tak bisa lepas dari tanggung jawabmu Aaric. Kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu dulu, kau tak bisa menikahi wanita itu."     

"Aarghh...kau brengsek Aaric. Kau harus menikahiku!!"     

Zabina menggila di kamarnya, saat ini Zabina sudah kembali ke Ukraina untuk mengurus beberapa hal penting. Karena itu ia tak bisa menempel pada Aaric seperti beberapa bulan terakhir.      

"Kau harus bertanggung jawab Aaric, kau harus bertanggung jawab padaku. Aarrgghh…"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.