You Are Mine, Viona : The Revenge

don\'t leave me again



don\'t leave me again

0Berita pernikahan Alarick Alexander Willan dengan seorang dokter muda bernama Katerine Ivanov berhasil menjadi deadline di berbagai media televisi dan beberapa platform majalah digital, pesona seorang Willan benar-benar membuat semua orang terpukau. Tak sedikit orang yang ikut mendoakan dan bahagia akan kabar pernikahan putra kedua dari Fernando Grey Willan.      
0

Kehebohan pun langsung terjadi di rumah sakit Global Bros begitu konferensi pers berlangsung, banyak orang yang tak menyangka kalau salah satu dokter muda di rumah sakit itu ternyata adalah kekasih sang pemilik rumah sakit. Berbagai spekulasi pun bermunculan, mulai dari betapa marahnya Viona saat mengetahui Kate menjadi bahan bully-an atau perlakuan istimewa dari rumah sakit yang membuatnya berada di divisi bedah dan lain sebagainya.      

Gloria dan teman-temannya bahkan sampai tak bisa bicara ketika melihat konferensi pers itu, mereka tak menyangka Kate ternyata sudah menjalin hubungan yang cukup lama dengan Aaric sang pangeran Willan yang menjadi idaman semua orang.      

"Kenapa sejak dulu kita tak sadar kalau dokter Kate itu istimewa."     

"Iya kau benar, pantas saja dokter Viona sangat membelanya."     

"Matilah kita, sepertinya setelah dokter Kate resmi menjadi bagian dari keluarga Willan kita akan segera dipecat hiks."     

"Aduh bagaimana ini? Aku tak mau kehilangan pekerjaan ini, hanya rumah sakit ini yang memiliki gaji besar."     

"Jangan bicara yang tidak-tidak seperti itu, dokter Kate bukanlah dokter yang menyimpan dendam. Aku yakin beliau pasti tak akan menggunakan posisi barunya untuk menindas kita."     

"Semoga saja begitu."     

"Ya Tuhan tolong lindungi kami."     

Pembicaraan para dokter dan suster itu terdengar di telinga Gloria yang kebetulan juga sedang berdiri tak jauh dari televisi, yang sedang menampilkan konferensi pers keluarga Willan yang mengabarkan rencana pernikahan Alarick Alexander Willan dengan seorang dokter muda Katerine Ivanov dalam dua hari kedepan.     

Wajah Gloria merah menatap layar kaca yang sedang menampilkan foto-foto cantik Katerine selama ia bekerja di rumah sakit, beruntung Fernando bekerja cepat. Dia menutup semua akses tentang masa lalu Kate dengan bantuan Justin, yang berhasil menemukan fakta kalau Katerine Ivanov sebelumnya bernama Keyla Sharov yang benar-benar pernah tinggal satu apartemen dengan Aaric di Seoul Korea. Hingga saat ini hanya ada nama Katerine saja, begitu juga dengan foto-fotonya. Yang muncul saat ini hanya foto-foto Katerine dengan wajah barunya, pasca ia melakukan beberapa operasi kecil.      

Fernando benar-benar mengobati perkataannya untuk melindungi semua anggota keluarganya, termasuk Katerine yang statusnya saat ini masih menjadi calon menantunya.      

"Bagaimana ini, Gloria,"tanya dokter Ivy lirih pada Gloria.      

Gloria mengepalkan tangannya. "Bagaimana apanya? Jangan bilang kau takut seperti para dokter pengecut itu setelah mengetahui Kate menjadi calon menantu keluarga Willan?"     

Dokter Ivy menelan ludahnya perlahan. "Jujur saja iya, aku merasa sedikit takut. Bukankah itu wajar, apalagi mengingat perlakuan kita kepadanya saat ia memiliki luka di wajahnya itu."     

"Ck, tak usah takut. Lagi pula aku berani bertaruh Kate pasti tak akan lama menjadi menantu keluarga itu, status mereka tak seimbang. Aku yakin dia pasti hanya akan bertahan satu tahun saja menjadi bagian dari keluarga itu, jadi kau tak usah khawatir dan takut. Kita tunggu saja bagaimana dia hancur,"jawab Gloria penuh percaya diri, ia yakin sekali kalau Aaric tidaklah benar-benar mencintai Kate.      

Dokter Ivy diam, ia tak berkomentar banyak atas perkataan temannya itu. Ia merasa Gloria saat ini sudah terlalu berlebihan karena berani mengatakan hal yang belum terjadi, rasa irinya pada Kate benar-benar terlihat saat ini. Terbukti sepanjang konferensi pers itu langsung, Gloria tak mengalihkan pandangannya dari televisi yang menyorot wajah cantik Kate yang duduk disamping Aaric.      

Kerumunan di ruangan dokter itu akhirnya bubar saat konferensi pers berakhir, satu persatu para dokter dan suster itu kembali ke pekerjaannya masing-masing karena waktu istirahat mereka sudah selesai. Begitu juga dengan Gloria yang sudah kembali ke tempatnya bekerja, meski hanya menjadi dokter jaga saat ini namun Gloria berhasil menjadi karyawan tetap di rumah sakit Global Bros.     

***     

Aaric tersenyum menatap Kate yang sedang mengganti pakaiannya di ruang ganti, ada rasa bangga dalam diri Aaric melihat Kate yang sudah mulai percaya diri menghadapi sang ayah. Aaric tahu Kate masih takut pada ayahnya dan Aaric sangat memaklumi hal itu, karena apa yang dilakukan oleh ayahnya pada Kate saat masih di Korea begitu kejam.      

"Sudah selesai?"tanya Aaric pelan pada Kate yang sudah berdiri dihadapan.     

Kate menganggukkan kepalanya perlahan. "Iya, kita mau kemana lagi Alex?"     

Aaric langsung mengibaskan tangannya di udara. "No, jangan sebut Alex lagi. Panggil nama depanku saja, aku tak mau kau terus memanggilku dengan nama Alex, aku tak mau dipanggil menggunakan nama itu lagi mulai saat ini."     

"Aaric, tapi aku tak terbiasa memanggilmu dengan nama itu."     

Aaric tersenyum. "Biasakanlah mulai saat ini Nyonya Willan."     

Wajah Kate langsung memerah mendengar panggilan Aaric, ada rasa hangat di dalam dadanya saat ini ketika Aaric menyebutkan kalimat itu. Sebuah rasa yang tak pernah Kate rasakan sebelumnya, bahkan saat ia menyandang status sebagai kekasih Alex sang mantan CEO dari Ailex Entertainment salah satu agensi besar di Seoul ia dirikan.     

Karena masih banyak hal yang harus dikerjakan hari ini Aaric pun mengajak Kate pergi dari tempat konferensi pers, hari ini mereka harus datang ke kantor catatan sipil untuk melakukan tanda tangan supaya pernikahan mereka disahkan oleh negara. Dikawal Loren, Bruce dan beberapa bodyguard yang lain , calon suami istri itu terus tersenyum ketika berjalan melewati kerumunan wartawan yang masih berusaha meminta keterangan dari mereka di luar gedung saat menuju mobil yang sudah terparkir.      

Sepertinya para wartawan itu belum puas dengan konferensi pers yang sudah mereka lakukan sebelumnya.      

"Kedepannya kau harus membiasakan hal ini,"ucap Aaric pelan saat sudah berada di dalam mobil. "Belajarlah pada Mommy, dulu Mommy juga pernah ada di posisimu."     

Kate mengalihkan pandangannya dari para wartawan yang masih berusaha berbicara dengannya dari balik kaca mobil pada Aaric.     

"Pasti sulit sekali untuk Mommy dulu."     

Aaric terkekeh. "Ya begitulah, karena itu kau harus banyak belajar darinya. Mommy benar-benar berhasil menempatkan dirinya dengan baik saat mendampingi Daddy dalam berbagai kesempatan dihadapan para wartawan seperti tadi, aku yakin kau pun juga bisa melakukan hal yang sama sepertinya."     

"Tapi aku tak sehebat Mommy, Mommy adalah…"     

"Salah satu dokter favoritmu bukan?"     

"Aaric."     

"Hehe, aku masih mengingat jelas bagaimana saat itu bersemangatnya dirimu ketika menyebutkan nama Mommy sebagai dokter favoritmu. Lalu bagaimana rasanya sekarang saat kau akan menjadi menantunya?"     

Bug     

Kate melayangkan pukulan ke dada Aaric. "Jangan menggodaku, aku malu."     

Aaric tersenyum dan memberikan pelukan pada tubuh Kate untuk meredam amarahnya. "Kau bahagia, Kate?"     

Kate menganggukan kepalanya dengan cepat. "Sangat bahagia dan jangan tinggalkan aku lagi, Aaric."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.